“halloo....baik Pak Toni, saya keluar.......Tolong tunggu di minimarket samping ya.” Aku menutup Telpon Pak toni. Mulai membereskan barang ku, absen pulang dan membawa tasku.
“Balik duluan ya,,,” aku mengenakan tas jinjing favoritku dan keluar ruangan.
“baik...Hati- Hati...” Ucap Pak Darmi
“tumben nih...Hati – Hati Els.”
“ah iya Bu Amel..bye...” aku berjalan keluar. Kayanya ini pertama kalinya aku pulang pukul 06.00 sore. Biasa jam segini aku masih menghabiskan waktu di depan komputerku.
Aku berjalan ke minimarket sebelah. Mobil silver metalik keluaran Toyota terparkir paling dekat jalan masuk tempat kerjaku. Aku membuka pintu mobil, masuk dan duduk depan. Samping Pak Toni.
“non ga duduk belakang saja?”
“tidak Pak, saya duduk depan saja.” Hpku berdering. “Hallo.....yes bapak, im on my way back home, oh i see ...already send before bapak. Ok...please contact Pak Setyawan for maybe im missing on my report bapak..no...no....okaii... byee.....” aku menutup telpon.
“non kayanya sibuk ya. Beda banget sama dulu waktu non masih lebih muda.”
“masih kecil. Polos...tak tahu apa - apa dan bodoh pak? Semua bisa berubah pak... dan saya harus berubah Pak. Saya harus menebus apa yang hilang dulu. Rasa bersalah saya kepada anak saya tidak dapat berubah Pak.”
“tapi Candra masih belum tau non apa yang telah terjadi, non harus tetap memberi tahunya.. bagaimanapun kalian akan menikah non.”
“.....”
Aku menyalakan lagu Nike Ardila di mobil, Bintang Kehidupan. Aku mulai menyanyi,
“Malam-malam aku sendiri
Tanpa cintamu lagi
Ho-u-wo-o-o-o-o
Hanya satu keyakinanku
Bintang 'kan bersinar
Menerpa hidupku
Bahagia 'kan datang...”
“non suka lagunya?” tanya pak Toni ikut bernyanyi.
“iya pak, aku yakin Bahagia kan datang....” aku tersenyum ke Pak Toni..
-----------
Aku melihat banyak gaun berwarna putih yang berkilau. Aku selalu bermimpi tentang pernikahan, walau hanya menggunakan gaun. Hampir sama mimpi setiap gadis, soal pernikahan. Hanya saja mungkin endingnya akan berbeda.
“hallo...ini Elsa Nirmala? Saya Jess...Jason tapi panggil saja Jess. Ini gaun lama, ayo masuk dalam lihat bagian dalam.” Jess menarikku masuk area dalam butiknya di daerah Kelapa Gading.
“ini yang lebih cocok buat kamu, model duyung. Badan dan pinggang kamu cocok.” Jess mengambilkan Gaun putih dengan taburan batu permata berkilauan.
“dia ga cocok!! Elsa itu pendek, tolong yang biasa saja..!” Candra menyadarkanku.
“iya Jess, yang biasa saja...aku ga pantas yang terlalu blink – blink.”
'sejak kapan Candra ada disini. seingatku aku sendirian disini.'
Jess mengambil dress berwarna pink, dengan detail gambar angsa. Dengan bentuk gaun A-line yang pas dengan lututku. “aku coba dulu saja ya jess..”
Aku masuk ke kamar ganti di bantu dengan assisten jess. Sulit sekali memasang bagian dada. Hanya bagian itu selalu sulit buatku.. srreetttt.... ”kalau sulit minta bantuan dong.” Ucap candra.
“kamu kok bisa disini. Mana Mona?” candra diam dan memandangiku, “Cand...!!”
“eh sorry..aku masuk karena mona di panggil jess..”
Aku keluar dan berjalan perlahan. “nah kan, kalo pake model Duyung engga bagus. Pake heels kan nanti cocok.”
“jes sorry, gw ga pinter pake heels. Nanti yang ada malah gw jatoh. Bikin malu doang.”
Aku terus memandangin kaca. Aku baru pertama kali menggunakan gaun model counture dari desainer terkenal. Aku merasa seperti cinderella dengan gaun berkilau.
“bagus ini saja untuk acara sabtu minggu depan.” Candra kemudian membelai kedua lengan tanganku dari belakang.
“awwh...mesranya mereka...cucok ya mon.. yang perempuan imut dan yang laki – laki tampan.” Ucap jess sambil tersenyum haru..
*******
Kami bertiga dalam mobil. Pak Toni menyetir di depan, aku dan Candra di belakang. Kami duduk berpisah jauh. Seperti orang saling bermusuhan. Aku memandang riuh jalan dari Kelapa Gading ke Pasar Baroe.
“makan di depan non?”
“iya pak Toni, di depan saja.”
Aku turun dari mobil Candra. Berjalan menuju warung makan Chinnese Food. Candra ikut turun dan mengikutiku, aku mengambil menu dan nota order.
Duduk di meja dekat jalan keluar. Candra duduk depanku, mengeluarkan HP nya, meletakannya di atas meja. “kamu ikut makan? Katanya kamu mau balik kantor?” aku melihat Candra serius.
Pak Toni duduk samping kanan Candra, “aku lapar.” jawab Candra singkat.
Aku mencatat menu kita malam itu. Aku hanya menyukain Kwetiau siram sapi lada hitam. Kami bertiga saling terdiam sendiri. Fokus pada ponsel kami masing – masing dan makanan kami sendiri.
rasanya begitu canggung...tapi yang penting makan saja lah..
seseorang menepuk pundakku.."Elsa...apa kabar..??"
aku menoleh, "vina...haallooo...lama banget ga ketemu..." aku berdiri dan berpelukan dengan Vina..
"sama sapa kesini Els...oia pas aku merrit besok dateng ya...aku dapet GM nya hotel Four Time tu..yang bintang 5 plusss...."
"oh iya? selamat ya...mana orangnya?"
"sayang....(melambai ke arah parkir mobil)"
laki - laki tersebut mendekat, tangannya mengandeng Vina. "kenapa sayang?"
"ini lho aku kenalin sahabatku..temenku dari jaman magang di Hotel Cip dlu terus jadi temen kerja di hotel tempat kita ketemu...ini namanya Elsa."
"jimmy...."
"Elsa..." kami saling canggung memperkenalkan diri.
"ehem....ini kamu sama sapa Els? pacar kamu ya, hallo...aku Vina.." vina menyodorkan tangan ke arah Candra.
"Candra...gw pacar Elsa...besok waktu kami menikah dateng ya.." Candra berbicara dengan tatapan serius...
"Seriusly???pasti dong...Elsa itu temen yg gandeng banget pokoknya.."
aku Hanya mengangguk dan tersenyum.
*********
kami bertiga terdiam di mobil, ahem...aku memulai terbatuk dulu..."tadi makan ku habis berapa? biar aku ganti aja."
"kalo kamu mau ganti, bayar semua yang aku udah kasih."
ngekkk......😲
salah ngomong nih gw...
"ehm...aku...kalau itu....a...gw belom bisa sekarang.."
Candra tetap acuh tak acuh pada fokus pada hp nya saja.
aku memandang keluar jendela...."yang tadi itu sahabat non ya..tapi yang cowo kok aneh pandangannya sama non." Pak Toni mencoba mencairkan suasana...
"sebetulnya dia mantan pacar saya. hubungan kami berakhir tragis dan sekarang dia udah bahagia pak...." aku tetap saja tersenyum...
jujur sakit rasanya, melihat dia pergi. pergi dengan sahabatku, menurutku inilah puncak mencintai seseorang...merelakan dia pergi.....
"perempuan satu ini mungkin harus belajar apa itu karma Pak. Dia meninggalkan saya, jadi ya dia pantas di perlakukan seperti ini." Elsa menoleh ke Candra..
"mohon maaf Bapak Candra terhormat. saya jelas tahu bahwa saat itu! anda tidak pernah menginginkan saya! anda Bahkan berkata saya Kecoa atau ayam Babon kan! Apa anda itu memang punya kelainan? atau otak anda ada bagian yang kurang pas ya! jelas anda menjauh dari saya dan meminta Pak Toni menemui saya!! anda lupa?!" Elsa meledak mengeluarkan segala uneg - uneg nya ke Candra.
"....."(candra keget Elsa bisa sekeras itu membalas Candra)
"satu hal lagi yang perlu anda tahu. Anda mungkin tidak pernah tahu, rasanya berusaha mengikhlaskan orang yang cinta pergi demi kebahagiaan dia. yang anda tahu kan hanya apa yang anda inginkan ya itu yang benar! Dan anda juga ga tahu bagaimana memperlakukan perempuan dengan benar. anda lahir dari perempuan kan!"
kami diam sejenak...
"KELUAR DARI MOBIL SAYA!"
Elsa memandang Candra, seriuskah dia mengusirku?
"Pak Toni berhentikan mobil!!"
"Mas, ini di jalan lho..masih jauh...udah gelap juga.." Pak Toni mencoba mengingatkan Candra.
"Berhentikan mobilnya pak....saya masih punya kaki." Elsa meyakinkan Pak Toni.
"dengar Pak! dia mau turun dan pakai kakinya untuk berjalan pulang ke Kostnya....see...jadi berhenti pak..."
Pak Toni menghentikan mobil....
Elsa Turun dan menundukan kepalanya..air matanya turun...iya tak mau Candra sampai melihatnya menangis..tak sudi baginya memohon ke Candra.
kamu bisa bayar aku tapi kamu harus tau..aku punya perasaan...
bukan barang..
ato binatang yang boleh kamu hina seenaknya saja.
aku masih di beri kaki Tuhan, aku bisa jalan sendiri. emang kamu yang harus kemana pun naik mobil mewahmu!
....
.....
.....
"putar balik pak., aku mau lihat dia bisa jalan sampai kost atau tidak...."
pak toni memutar balik di depan dan membuntuti Elsa...
Elsa berjalan lunglai...kakinya lemas, kram perutnya juga tiba - tiba datang...
Elsa merasa pusing dan sempoyongan untuk berdiri...
Elsa mencoba menggapai ke dinding jembatan di jalan Semanggi. ia tak kuasa berdiri lagi. kendaraan lalu lalang dengan cepat.
'Siapapun...Tolong aku....' Elsa pingsan dan terjatuh.....
semuanya berubah Gelapp.....
(Candra berlari keluar mobil. menggendong Elsa naik ke arah mobil nya.)
Candra membawa Elsa masuk ke mobil.."Pak..cepat ke Apt ku!"
"baik mas."
Pak Toni bergegas memaju kan mobilnya. candra memangku Elsa sambil memeluknya..kemudian candra berbisik.."Dasar perempuan bodoh."
Pak Toni dapat melihat sendiri Candra memang mencintai Elsa. Merasa benih cinta mereka memang sudah ada sejak dulu.
Tapi gengsi mereka saling membelengu satu sama lain.
******
"Pak, jangan Bilang siapapun kejadian tadi."
Candra menggendong Elsa. naik lift masuk dan naik ke lantai 8.
Candra membuka pintu, menuju kamar..dan meletakan Elsa di ranjang kamarnya..
Candra melepas sepatu Elsa. mencari HP candra, kemudian menelepon seseorang.
"hallo..ini saya Candra Adiwinata. besok Elsa cuti, dia sakit...terima kasih."
Candra meletakan Hp Elsa. Di lihat ada chat dari pria ke elsa. 'Pandu......(Elsa..bisa jalan besok malam? nonton avenger baru)'
Raut wajah Candra berubah. ia meletakan Hp Elsa dan meninggalkan nya masuk ke kamar mandi.
'gila perempuan ini, banyak banget pria di sampingnya. jadi bakat kamu itu simpenan orang kamu? kamu akan tahu, aku seperti apa. kamu itu milikku.'
Entah apa maksud Candra menikahi Elsa secara kontrak.. sedangkan dia saja masih berhubungan dengan Cristin...
Candra tak ingin melepaskan Cristin. namun ia juga tak mau membiarkan Elsa dengan pria lain. bagi nya Elsa hanya miliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
MUKAYAH SUGINO
Laki2 egois tu candra
2021-09-08
1
Vida Kasim
hehee...pembunuhan berencana bisa di penjara..wkwkwww
2020-09-01
0
Seichan Seichan
mending candranya dikasih racun sianida aja
2019-09-29
7