Bab 2
cekring (bunyi grup BBM)
ella : senin jam 17.00 reuni angkatan 07 sampe 09 ya...tempatnya lapangan sekolah, sekalian ada pengumuman buat alumni..
Menghela nafas....okeii aku dateng pake apa ya..? Mereka taunya aku orang kaya. Padahal setelah papa meninggal semua udah abis. Motor matic ku saja bekas. Apa gausah ya...? (Tanyaku dalam hati)
hari H reuni
Clingg...'el, aku jemput yah.aku bole bawa mobil papa ni. Kamu tunggu depan gang yah, 5 menit lagi sampe' 'oke ola...'
Yah, aku akhirnya pergi dengan Jola. Hanya dia temanku yang tidak pergi dariku untuk saat ini.
Sepanjang perjalanan dia bercerita kalau di kampus ada orang disuka, aku tertawa terus sepajang perjalanan "Elsa, beneran kamu mau pindah sekolah Hotel? Kan kalo jadi Tukang beres beres rumah gausa sekolah."
"Ola, jadi Babu pun. Harus babu berkelas, kalo aku kuliah disana setidaknya aku cepat dapat pekerjaan. Jadi aku bisa bantu mama bayar utang warisan papa. coba liat mama ku. setiap hari kalo engga nangis ya tukang tagih yang dateng."
"Elsa, .....udah deh...jangan bahas duit lagi. Aku sedih liat kamu, udah gausah bahas soal utang."
Lola mengingat bagaimana saat dia datang ke rumah Elsa genap 40hari ayahnya. Bagaimana Dept Collector berbuat kasar ke Mama dan Elsa. Pergi satu datang satu. Belum cerita orang orang, bahwa papa Elsa meninggal karena Depresi dan Bunuh diri di loteng rumahnya.
Bagimana Elsa tetap tegar di hadapan Mama nya, namun hatinya begitu rapuh...
"Udah yuk masuk, itu disana genk kita yuk." Ola menarik tangan Elsa masuk ke Halaman sekolahnya dulu.
kami berjalan ke ujung sisi kanan area sekolah. ada banyak teman kami disana, salah satunya Tian.
"Tian, ni Elsa dateng. Kamu nanyain di Grup kan, ni dia udah dateng." sapa Jola ke Tian.
Tian hanya diam kemudian berdiri dan meninggalkan kami.
"Biar Ola, dia udah selesai sama aku. Sudah biarkan dia berbuat apa sekarang, karena Tian memang ga mau kenal dan bertemu denganku."
"Kamu gila?? Dia tu dari dulu pacaran sama kamu emang ga punya hati. Cuman manfaatin kamu aja. Dasar kurang ajar." Jola naik pitam.
"Ola aku kesana dulu ya. Aku haus." Aku berjalan menjauh dari Ola dan teman sekelasku yang berkumpul. Aku memilih duduk di bawah pohon menghadap ke lapangan sekolah.
Yah, ini tempat favoritku sedari dulu. Tempat aku berlindung saat aku sedih. Hanya menyendiri saja aku bisa bahagia dan sedikit lega.
angin berhembus perlahan, menyapaku. membelai rambut dan meniup lembut ke tubuhku. diam aku meresapi kesendirianku.
"Kok kamu disini, ga ikut kesana?" Aku menoleh ke arah suara.
ia begitu tinggi dan rapi, seorang kakak kelas yang dulu menjadi gosip di kalangan kami murid perempuan. kakak kelas yang amat terkenal karena kekayaan dan kepintarannya.
Ya, dia Candra. Candra Adiwinata..
"Eh kak candra, iya...... Disana ramai, aku lagi pengen sendiri aja. Kelamaan disana takut ga bisa napas. kan banyak orang, Hehe.." jawabku asal dan wajahku memerah.
"Boleh duduk sini?" Menunjuk sebelahku.
"Boleh kak, silahkan"
Candra duduk di sebelah ku, ikut menikmati suasana malam itu. menikmati angin yang sama denganku.
"Ga kerasa ya, udah baru 3 tahun lulus. Udah banyak yang berubah." Candra memulai pembicaraan.
"Iya kak bener, kayanya banyak hal yang terlewati." (menghembusan nafas panjang Elsa).
"Kamu kuliah dimana El?"
"Aku? Aku baru aja mau pindah kak."
Tatapan candra berubah serius. "Pindah? Bukan nya kamu sekolah arsitek Desain ya? Aku pernah lihat kamu waktu jemput sepupuku Universitas Kita."
Aku terdiam menunduk "iya kak, itu...aku malu kak, ya pokok nya aku pindah. hehe..."
"...kalo kamu percaya aku, kamu bisa cerita ke aku." Candra lirih menjawabku.
"Gimana cara aku percaya ke kamu? Tapi aku ceritapun kamu ga akan tau kak. Biar saja waktu yang nantinya kasi cerita ke kamu."
suasana makin malam
Dari kejauhan gerombolan Candra melihat kami sambil berbisik. Entah aku akan jadi bahan bully mereka ato mereka sedang membicarakan kami.
"El, ayo balik. ke mall Ciputra, temen - temen ngajak kesana!!" Teriak Olla dari jauh.
"Iya sebentar!!" Aku melambai ke Ola
"Kak, saya tinggal ya. Daah.."
"tunggu!"
Candra menahan tanganku "minta pin BB kamu dong."
"Kakak mau ngerjain aku? Ato temen kamu punya rencana apa?" Aku langsung berfikir negatif melihat kelakuan Candra.
"Tidak, tulus aku minta ke kamu." Elsa langsung membatasi dirinya.
"Yaudah sini Hp kakak.." Candra memberi hpnya kepadaku. Kuketik Pin BB ku, kemudian ku kembalikan padanya.
"Nih kak..bye yah.."
Aku berlari meninggalkan Candra, samar - samar kulihatnya tersenyum.
Ya Tuhan tuluskah dia berteman denganku. Anak laki - laki golongan borjuis di sekolahku. Mana pantas aku berteman dengan nya saat ini.
Dalam mobil kuterdiam menatap jalan. Hujan rintik - rintik turun mengiringi jalan kami pulang ke rumah. flashback ku ingat saat Tian berselingkuh dengan sahabatku Sendiri Rachel. Betapa teganya dia menjelang Ujian Akhir meninggalkanku yang saat itu memang tidak punya waktu untuknya.
ku Ingat saat seusai ujian dia menggandeng tangan Rachel keluar dan merangkul mesra di hadapanku. Rasanya dunia hancur, sedih sampai aku ga bisa berkata apapun.
"kamu kalo mau nangis sekarang gapapa. aku tau kok kamu pasti sedih liat Tian tadi. Kamu cukup kuat untuk tidak menangis didepan Tian. Tapi aku tau kamu El..menangislah.."
Pecah tangisku depan Ola "3 tahun kami bersama, banyak hal aku lakukan. kenapa dia berselingkuh dan berkata tidak mengenalku. bahkan berkata aku sudah mati buat dia."
Ola menepuk pundakku, "udah El, kamu harus move on. lagipula dia juga belum ngapa - ngapain kamu. bersyukurlah. Sekarang fokus ke depan, kamu perlu maju El."
Dalam kamar kost Elsa
aku tersadar dari lamunanku, apapula aku. sudah berakhir kejadian 8 tahun lalu. Kenapa Candra bisa muncul lagi. apa maunya? belum puas dia lakukan padaku saat itu??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
MUKAYAH SUGINO
Ceritanya bagus
2021-09-08
0
Asih Faza Karimatunnuzulla
mungkin jaman THN 2010
2021-01-31
1
Ratih Tiyawan
oommemggoott.. masih jaman pin Bb.. gpp deh thor sekalian nostalgia pake henpon jadul BB..
2020-10-14
2