Bab 7

*di PDmall

Aku melambai ke arah bapak paruh baya menggunakan kemeja hitam dan celana jeans biru. "Silakan duduk pak, saya Elsa."

Si bapak pun duduk mengatur nafasnya dan tersenyum ke arahku. Matanya seperti menilaiku dari ujung rambut hingga jari kakiku.

"Kenapa ya pak?"

"Engga Kenapa - napa Non, jadi begini Non, Saya Pak Toni. saya itu ikut keluarga Mas Candra dari dia bayi, jujur sebenarnya saya kaget.

karena sepaham saya, Non itu bukan tipe Mas Candra. Dan mas Candra itu sudah punya pacar. Mas Candra juga saya tahu cinta sama pacarnya itu. pas saya angkat telpon kemarin. terus saya disuruh ngasih ini buat non."

Pak Toni memberiku amplop berwarna putih. Aku membuka dan membaca apa isinya.

'Cek sebesar 50juta'

"Pak apa maksudnya?" aku tercengang dengan nominal isinya.

"Jadi sehabis saya angkat telpon dari non. Mas Candra bilang, tau apa yang non mau. makanya saya di beri amplop ini. Saya juga di minta menemui non." Pak Toni mencoba menjelaskan keadaan kepadaku.

"Bapak tau? saya hamil atau tidak juga belum pasti. hebat Candra bisa memprediksi bahwa saya hamil. Padahal saya cuman mau minta tolong temani ke dokter. saya juga cukup tau diri Pak, saya itu siapa." Elsa mencoba menahan air mata nya. ia memutar dan mengedip kan kelopak mata beberapa kali.

"Iya saya tau non, sekarang saya cuman mau ngasih ini dari Mas Candra." Pak Toni kekeh memberiku amplop itu.

Aku meletakan di atas meja dan mengucap. "Sudah pak, kembalikan ke Candra saja. Bukan mau saya hubungan kami berakhir seperti ini. Saya memang salah terbawa perasaan dan melakukan hal konyol. Saya duluan pulang pak. Permisi, Selamat tinggal."

Aku berjalan meninggalkan mall ke parkiran PD mall. Menyalakan mesin motor matic ku dan berlalu kembali ke rumah.

Aku kenapa konyol begini, Candra saja sudah menghilang dari sebulan lalu. Aku telpon juga sudah tidak aktif. masih saja aku berharap kepadanya.

harus nya aku ingat perkataan Fitri

"Kalo cowok ya, udah suka ngilang kaya sinyal handphone, berarti udah bosen sama ceweknya"

**1 Bulan kemudian

Ini hari ulang tahun Candra. Aku dengar dari Pak Toni mereka akan makan siang di Valley Resto. Pak Toni masih berharap aku mendapat keadilan atau paling tidak Candra mau menemaniku ke Dokter Kandungan.

Aku membawa cupcake buatanku, Candra begitu suka dengan kue buatanku. aku memandangi hasil karyaku, enam buah cupcake sedang dan aku membuatkan tulisan...

"Selamat Ulang Tahun My Special One".

******

Aku sampai di depan ruangan yang di sewa. Dengan baju dress sebatas lutut berwarna biru muda. Baju ini pemberian Candra pada saat aku Ulang Tahun. Ia berharap bisa melihat aku menggunakannya suatu hari.

Aku mengintip dari sela pintu yang terbuka. dengan hati - hati membawa cupcake untuk Candra, aku melihat Candra, Surya, Siti, Riska, Hendrik dan perempuan yang duduk berdampingan Candra. Perempuan itu duduk dengan menggandeng tangan Candra. sangat mesra dari bahasa tubuh mereka, apa itu Pacar Candra?

Aku mendengar samar - samar pembicaraan mereka.

Surya \= Candra! lo utang cerita ke kita. gimana adek kelas kita, yang siapa itu namanya? elsa, ella, sandra ato apalah. gimana tubuhnya mantab ato biasa aja. Ingat, hadiah nya sudah aku transfer! harga 10 juta untuk perempuan seperti itu, harga yang mahal. ga di sangka dia bisa menjadi agresif dan bodoh.

Cristin \= kenapa kamu ambil tantangan Surya? kamu kan tau, aku engga suka kamu mempermainkan perasaan perempuan. kalo dia terus jatuh cinta sama kamu gimana?

Candra \= .......

Hendrik \= eh lo tapi ga sampe ngehamili dia kan? kasian lho anak orang baik - baik dan terpandang. Gw cukup mengenal almarhum papa nya. orang amat dermawan dan sosial nya tinggi lho.

Candra \= (mengambil gelas) buat apa, dia cuman perempuan selingan. Lebih tepatnya, orang sambil lalu dalam hidup ku, Hiburan dan perempuan yang butuh duit. Udahlah gw juga udah ngasih duit ke dia. Kecoa yang lebih mirip babon(ayam potong) itu ga pantes lah sama gw. Dia itu cuman butuh uang buat bayarin utang keluarganya.

anggep aja, kemarin dia jual diri ke gw. asal lo semua tau, gw ngebayar dia lebih banyak daripada hadiah Surya.

Hendrik \= Elsa itu anak orang baik - baik. Dia itu anak yang polos dan jujur, lumayan kalau kalian benar jadi.

Candra \= lumayan?? lo tau udah berapa juta gw habis buat bayarin utang dia. mikir lo. emang gw pabrik duit. miskin ya sama orang miskin. ga level gw!!

..

...

'Oh tuhan Candra. Aku...ya! Sadar Elsa! kamu itu perempuan miskin.'

Aku menutup mulutku dengan telapak tanganku. Air mataku tak kuasa tahan untuk menetes.

"Mbak..ini tolong masukin ke dalem ya. Bilang aja titipan orang." Aku menitipkan cupcake itu ke pelayan. untung saja ada pelayan yang keluar sehabis menata sajian di meja.

Kemudian aku berlalu pergi, aku enggan melihatnya lagi. Saat pelayan membuka pintu memasukan titipanku, aku melihat ke arah ruangan. Candra melihatku dan mencoba memberi kode ke aku.

Aku berlalu pergi, aku tak sanggup. dadaku sakit sekali, aku sudah bersumpah tidak ingin merasakan hal seperti ini.

*****

Ya, aku cuman kecoa dan ayam babon buat dia.

nak. bagaimana ini? aku menangis dalam kamarku. kepalaku berat sekali, air mataku sampai kering.

Saat aku menangis aku mendengar teman papaku datang. "Pokoknya besok harus pergi maksimal minggu depan. Kamu udah jual rumah ini, aku butuh semua nya. Cepet pergi, anakku udah mau pake rumah ini."

Aku mengintip dari dapur, mama hanya diam seperti orang tidak dapat berkata apapun.

Candra Adiwinata, kamu harus membayar mahal atas semua ini!

Ternyata mama sudah menjual rumah ini. Aku mencari kontrakan untuk kami, hanya ada rumah di gang sempit yang dapat kami sewa.

Pindahan rumah menyita semua tenagaku. Kak Martha juga tidak dapat pulang. Aku menghandle segalanya sendiri. Aku hampir lupa kalau aku sedang hamil.

Aku terbangun dan merasa perutku sangat sakit. Rasanya mulas seperti orang mau buang air besar. Aku berlari ke kamar mandi, aku terduduk diam menahan sakit. Rasanya sakit sekali. Ingin muntah juga aku.......

oh Tuhan....!!

Aku pingsan beberapa menit, ketika aku tersadar. aku mengumpulkan seluruh tenaga agar perlahan berdiri.

kemudian, aku melihat ke arah closet. Banyak bercak darah keluar. Aku tak tau apa ini yang aku ingat sakit sekali perutku.

Aku berjalan perlahan menuju kamarku. Mengambil pembalut dan terdiam sebentar dan merebahkan badanku. Sakit sekali rasanya......aku tak sanggup terbangun.....

 *********

Lagi...tengah malam aku terbangun. Aku teringat apa yang terjadi denganku dulu. Rasa sakit nya di perutku seperti baru saja terjadi.

Aku terbangun mengambil kotak obat di atas meja riasku.

Yah.. obat insomniaku, obat sakit kram perutku..

Aku bercermin....

Aku meneteskan air mata....

Segala sudah lewat, sudah 8 tahun berakhir. Kenapa kamu muncul sebagai boss dan memperlakukan aku secara tidak bermartabat. Menciumku sembarangan.

Apa kamu tahu bagaimana aku bertahan dengan keadaanku. Dengan kesepianku, kesakitan dan kejatuhan hidupku.

Bagaimana aku menghadapi hidupku selama delapan tahun. kamu seenak nya datang, seakan tak terjadi hal yang salah.

_di kantor hari jumat

"Els, pulang teng yuk."

"Yuk kak Cit...ngopi cantik di Starbik ya." Aku merapikan file dan bergegas pergi absen.

Aku berjalan dengan citra.

Bersama kami antri di Starbick.

Kami memilih duduk di pojokan agar dapat bergosip dengan leluasa..

Kami tertawa mengingat kejadian konyol di kantor siang ini..

"Halo, boleh gabung.?" Aku terdiam melihat siapa yang menyela kami.

Candra...?

"Boleh, sini gabung aja kosong kok." Citra mempersilakan duduk di sebelah kanan kami.

"Terima kasih," Candra duduk dan melihat ke arah kami sambil tersenyum.

"Penuh sesak ya..duduk sini aja. Saya citra." Citra menyodokan tangan ke candra.

"Candra...Candra Adiwinata." mereka bersalaman. tapi aku masih diam dan tercengang. Dia ada dimana - mana.

Mereka bersalaman dan mulai berbicara.

Aku terdiam memandang mereka berdua.

"Els...Kok diem aja.."

"hah!"

"Aku pipis dlu deh.. Tinggal ya.." Citra meninggalkan kami ke toilet di area luar coffee Shop.

...

"Kamu lama ga keliatan, kok ngilang?" candra memulai pembicaraan.

"Bukannya kamu yang ngilang. Kan aku cuman babon dan kecoa." nada kesalku.

"Hmm...masih inget juga. By the way, cake nya dulu enak. Makasih ya." Candra masih tetap dengan senyum nya.

Kami hanya terdiam aku sibuk membaca majalah Cosmo yang baru saja kubeli. Tak kusadar Candra memindah duduk ke sebelahku.

"Els, gimana kalo kita nikah?"

Aku melotot ke arah Candra. "Lo mabok nih, gausah aneh - aneh. Salah obat lo. Dasar gila!"

Citra kembali dan melihat wajahku berubah menjadi marah melihat Candra.

.....

 

"kenapa kamu salah makan?" tanya Fitri.

"engga mak...gapapa. aku tetep mau ikut parttime." aku tetap melanjutkan perjalanan kami sampai di tempat ballroom wedding. tempat kami parttime untuk tambahan uang jajan.

...

"eh, non kok disini? kamu anak Pak Paul kan?"

sapa salah satu tamu yang hadir.

"iya tante, saya kan harus cari tambahan."

"oh, bangkrut ya ortu kamu. kasian katanya bunuh diri papanya." aku terdiam membawa Water Jug untuk mengisi minum para tamu.

aku pergi tersenyum dari tamu hadirin. aku menyentuh dadaku. sakitnya Tuhan...

segalanya jadi gelap dan aku merasa badanku lemas...

..

..

..

"papa...papa..." aku berlari mengejar papa. papa memeluk ku...papa hanya tersenyum dan berkata "jadilah Wanita kuat."

.....

aku terbangun, membuka mataku..melihat sekitar, suasana nya berbeda. aku melihat sekitar, aku melihat sesosok laki - laki.

aku memastikan lagi siapa dia??

Pak Toni????

"Bapak..."

pria itu terbangun.."non sudah sadar?" pak toni berjalan ke arahku.

"saya kenapa pak?"

"non baru saja di kiret perutnya. sepertinya hari ini boleh pulang. tapi dokter mau bertemu non dulu."

ternyata pak Toni menjadi salah satu tamu dan melihatku saat pingsan. membawa ku ke rumah sakit bersalin.

kata dokter kandunganku harus segera di kiret/di bersihkan. karena aku mengalami keguguran tapi tidak bersih. banyak yang masih menempel di dindin rahimku dan berpotensi menjadi kangker...

'rasa sakit kram perut mungkin efek karena kamu tidak segera membawa ke dokter saat kamu pendarahan. makanya ini obat bebas sebagai penahan rasa sakit. kamu masih bisa hamil lagi walaupun kecil kemungkinannya. Tapi semua kan dari Tuhan. di jaga kandungan dan badan kamu. kamu masih muda dan masa depan kamu panjang.' dokter Bian memberiku resep dan suster mengantarku keluar dari kamar periksa.

Pak Toni menunggu di luar. iya berdiri dan menghampiriku. "saya ambil obat dulu ya pak."

"saya saja non. sudah non duduk sini saja. saya antar non pulang nanti."

aku hanya bisa diam dan melihat lalu lalang kendaraan yang lewat depan rumah sakit.

........

Terpopuler

Comments

Sudi Abil

Sudi Abil

cer8ta gk jls thor maunya ke mn trus jg tuh elsa knpa jd perempuan gk punya harga diri blass knpa gk jd linte aja karuan jual diri bego bngt sih

2022-08-21

0

Nariah Iya

Nariah Iya

mf Thor, lieur bacanya jdi bingung sy

2022-06-29

0

Itanasya Tasya

Itanasya Tasya

maaf ya Thor saya pening lah dengan jalan ceritanya..jadi bingung

2022-01-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!