aku terbangun dari kamar ini. aku melihat ke sampingku, aku berharap ada Candra. namun, aku sendirian saja saat itu. Candra tidak ada di kamar ini, kemana dia?
aku mengumpulkan seluruh nyawa dan bangun. kemudian aku berjalan keluar, kulihat jam dari HPku. Pukul 05.00 pagi, aku melihat Candra. ah..disana dia rupanya..
tertidur di atas sofa, dengan pakaian lengkapnya semalam. seingatku, dia pergi dengan kemeja Putih dan Celana Kain hitam.
Aku membereskan tas dan berganti pakaian seadanya. Kaos v neck ungu, dengan celana jeans biru gelap.
aku mulai berjalan keluar dari kamar. Candra menyambutku, "pergi sekarang?"
"iya..iya keretaku jam 7 pagi, aku pergi sekarang." aku mencoba tak menggubrisnya, aku langsung pergi meninggalkan Candra. sama sekali dia tidak bangun. aku rasa dia hanya menggigau dan kembali tidur.
(Candra mengintip dan bangun dari tidurnya. "Perempuan itu mengapa begitu susah untuk jujur dengan perasaannya. Selalu saja ingin kabur dariku. Tapi, kamu cukup menarik El..")
******
Aku berjalan mendorong kursi roda mama. Hari ini mama bisa pulang, aku bersama Martha sedang menunggu iparku, Benny.
"Kamu nanti langsung balik ?"
"Iya kak, pesawatku jam 3. Abis ngedrop mama, aku langsung ke airport ya."
Martha hanya diam kembali fokus pada Hpnya. Benny pun datang, kami bergegas mendorong kursi roda mama.
Benny menggendong mama masuk mobil. Selama perjalanan kami tak banyak bicara. Hanya Benny mendominasi pembicaraan. "Pokoknya mama kan udah ga bisa makan seenaknya, segala makanan di makan, naik motor kesana sini. Sekarang tu latian mandiri dulu! Mandiri buat jalan, ke kamar mandi, sama ganti baju sendiri. Aku udah ga punya uang lho buat mama masuk rs lagi!!"
Mama tak banyak menggubris, entah apa yg mama pikir.
sepanjang jalan hanya uang uang dan uang yang di bahas. entah apa yang membuat kakakku begitu perhitungan dengan mama.
*******
Aku berjalan masuk dalam airport. Berbelok sebelah kiri, masuk area Check in.
Berpindah lagi ke area lounge. Aku memilih duduk dekat dengan jendela. Melihat pesawat lalu lalang. Menggunakan headset mendengarkan lagu dari aplikasi online ku "sport*ry".
Sesosok tangan memengang pundakku, aku yang nyaris tidur kaget terbangun. Aku melotot ternyata.....Candra?!
"Lo kaget liat gw?"
Aku hanya mengangguk.
"Gw ada urusan mendadak jadi kesini. Oiya mumpung ketemu sama lo. Yuk make a deal!" Candra mengeluarkan amplop coklat dari ransel nya.
Candra duduk berhadap - hadapan dengan ku. kemudian ia memberikan amplop dengan tertulis namaku. Elsa Nirmala.
(Perjanjian Pra Nikah)
Dilarang memaksa berhubungan intim.
Dilarang update apapun di sosmed soal pernikahan.
Tidak boleh mencampuri urusan pribadi masing - masing.
Tidak boleh dan tidak perlu tinggal bersama.
Pihak pertama wajib memberi nafkah sebesar Rp. 20.000.000,- setiap bulan di tanggal 5.
Pihak kedua tidak boleh dan amat sangat dilarang untuk tidur satu kamar dengan pihak kedua..
....
.....
.......
Begitu isi inti dari perjanjian kami. Aku mempelajari dan sama sekali tidak ada poin soal hak asuh anak.
Hanya saja....
"Kontrak ini habis setelah dua tahun??"
"Ya, tentu! itu waktu yang di butuhkan untuk cristin bercerai dengan suaminya.
Kemudian setelah pernikahan kamu ga perlu tinggal dengan aku. Carilah hidup mu sendiri, kamu hanya wajib untuk datang pada saat aku dan keluargaku butuh kamu. Yang penting keluargaku tahu kalau kamu istriku."
"Butuh aku?"
"Iya, kamu amat di sukai papa dan Hangga. Jadi kalo acara keluargaku, paling itu yang bisa kamu hadiri. Dan ingat 1 hal! Jangan pernah menyebut dirimu sebagai Istri saya apa lagi nyonya Candra Adiwinata. apalagi upload ke sosmed kamu foto atau status yang ada hubungan nya dengan ku."
"Apapun akan kulakukan, asal aku mulai ttd ini, kamu akan transfer uang ke aku 50 juta kan. Seperti yang ada di kontrak ini?"
"Sure!"
Aku mengambil pulpen dari dalam tas. Tak banyak berfikir, aku mulai menandatangani saja kontrak ini.
Aku butuh uang, candra butuh status ya sudah impas!
Kami saling bertukar berkas tanda tangan. Kemudian candra memberiku satu berkas yang ada meterai tanda tangan Candra.
'Pengumuman..bagi penumpang pesawat Garuda Indonesia tujuan jakarta dipersilakan masuk ke cabin pesawat.'
Candra berdiri dan menarik tanganku. "Pesawatku itu Lion,Can."
"Ga boleh, uda kamu naik ini aja."
"Hei! (Melepaskan tangan Candra) aku dan beli tiket, aku juga ga punya tiket garudanya kok."
Aku berbalik badan kembali akan duduk. Tapi dengan sigap candra menarik pinggangku. Setengah menyeretku ikut pesawat itu.
"Can, lo darimana sih dapet ktp gw. Kan gw ga pernah ngasih apapun data gw ke lo."
(Candra sibuk membaca berkas)
"..."
"Cand...candra..." aku menyenggol tangan Candra.
"Apaa! Aku kan bossmu, gampang kali cuman Ktp."
Aku hanya mengangguk, memandang ke jendela luar. Memandang hanggar landasan pacu. Pikiranku melayang...
Bau parfume Dafidofff, Candra....aroma tubuhmu dan parfum itu seperti candu
..aku....aku...aku terbangun dan sudah ada dalam mobil Candra. Kepalaku bersandar ada di dada Candra.
"Maaf" aku cepat terbangun dan pindah duduk di samping Candra. Aku mundur bergeser lagi ke sebelah kanan.
"Kamu kayanya kalo udah tidur lupa semua ya...?"
"Maksud kamu?" Elsa mengusap kedua matanya dan menguap.
"Kamu tau aku bangunin udah kaya apa. Kamu ga bangun juga. Yasudah aku suruh pramugari yang angkat kamu."
"Maaf..terima kasih." Aku memoyongkan bibirku membuang wajahku ke arah jendela. Hujan....ya sudah kostku juga tidak begitu jauh dari toll..siapa tau candra mau menurunkanku di pinggir tol.
Kejadian sebenarnya:
"Ell, betulkan posisi kepalamu kalo kamu mau tidur.....el.."
Elsa tertidur pulas, candra menarik kepalanya pindah ke pundaknya. Jantung Candra berdebar kencang. Tangan nya kemudian berpindah memeluk Elsa...
Kepala Elsa malah terjatuh ke paha Candra.. "argh! Elsa..sakit..kepalamu membentur masa depanku."
Candra membiarkan Elsa tertidur dan membelai rambut elsa. Harum....halus..wajah polosnya seakan membuatku ingin memilikinya lagi...entah mengapa aku tidak begitu saat bersama Cristin...
ia menghianatiku dengan diam - diam menikahi bapak tua yang lebih pantas jadi ayahnya.
Tapi aku juga tak bisa meninggalkan dia. Dia...dia sahabatku dari kecil....
Aku yakin, aku hanya mencintai Cristin. begitu juga Cristin, apalagi kami sering pergi bersama keluar negeri. walaupun kami tak pernah melakukan nya. tapi, janjiku harus aku tepati.
Sedang Elsa, dia hanya mau uang cuman uang yang dia butuh....
*******
"terima kasih Candra. bye, selamat malam..." candra hanya diam, tidak sama sekali membuka kaca mobil.
langsung tancap gas Candra pergi berlalu. apa begitu ya kalo dia merasa ga suka sama aku. tauk lah...
aku masuk ke dalam kost ku. "om Afung, kok sepi sih om..?"
"iya banyak yang pada pergi,gimana mama kamu?"
"udah pulang om, tapi ya harus belajar lagi.. karena separu badan mama mati."
"yaudah istirahatlah sanah."
"baik om..bye."
aku masuk kamar merebahkan badanku...dan tertidur lagi....badanku lelah sekali...padahal aku banyak tertidur selama perjalanan...
********
Candra masuk ke apartemen. mulai merebahkan badan di sofa depan tv. Pikirannya melayang, mengingat kejadian 8 tahun lalu.
"cris, aku antar kamu pulang ya."
"gak perlu beb, aku mau keluar pergi sama mama." Cristin cepat turun dari mobil Candra dan masuk ke dalam rumah.
Candra yang telah curiga mencoba bersembunyi di sebrang rumah Cristin. tak berapa lama Cristin keluar bersama laki - laki tau...iyah..
di...diaa....Pak Hendra!!!
Pak Hendra teman papa, kenapa bisa sama cristin. dan menggandeng layaknya kekasih juga.
-------++++------
"kamu gila !! menikahi pria yang bisa di sebut ayah kamu sendiri! kamu masih 19 tahun beb. kamu butuh uang? udah aku bisa kasih berapa sebut sekarang!!"
"can....pleas.."
"..." candra mulai menangis, pertama kali Candra menangisi perempuan.
"aku menikahi dia demi orang Tuaku. mereka butuh uang banyak dan modal. lagipula om Hendra janji. aku masih bisa pergi sama kamu. udahlah Candra...aku juga bakalan milih kamu...relakan dan maafkan aku ya." Cristin makin menangis.
"aku janji! aku akan sukses Cristin!! dan aku bakalan nikahin kamu...buat kamu lepas dari tua bangka itu.!!"
********
"elsa...ada tlp ni."
"line gw langsung aja Citra!"
ting...ting..
"Elsa Speaking, selamat siang..."
"aku tunggu jam 12 di Starbick seberang kantor kamu."
"ini siapa?"
"Candra."
telfon di putus Candra...."aneh, cowo aneh. lo bisa kali wa ato ngapain kek yang sopan. bangke!" kemudian meletakan gagang telfon.
"kenapa Elsa....marah marah mulu."
" engga...orang gila abis telpon...."
"gila jangan - jangan malah secret admirer, habis alus banget ngomong lho tadi..kalo ga salah namanya Candra..." jawab Citra.
"hush....!!!"
aku melanjutkan pekerjaanku saja tak menggubris citra...mau apalagi pria aneh itu..
belum puas ya dia berbuat aneh - aneh...
"Gimana Cand..ada yang bisa gw bantu."
candra menyeruput kopinya. "sore nanti lo bakal gw jemput, ke bridal punya JSOK..lo pilih gaun yang cocok."
"buat apa? pernikahan kan masih 3 bulan."
"sabtu, minggu depan kita Engagement. jadi kamu pilih dulu. untuk seserahan, biar keluargaku saja yang menyiapkan. begitu juga acaranya."
aku hanya diam mendengar Candra.
"iya gw siap jam 6."
"ok!"
kami terdiam fokus ke kopi kami masing - masing. 'entah mengapa aku merasa senang ketika Elsa manurut apa yang aku mau.' (candra berbicara dalam hati).
aku berjalan menyebrang kembali ke kantor.
aku masih tetap tidak percaya aku akan menikah. dengan Candra, pria yang ada di masalaluku.
masalalu ku...aku pernah begitu terluka karenanya..tapi juga begitu bahagia dengannya..
aku masih tetap tidak bisa menjaga harga diriku. Padahal aku tau pasti, Candra tidak pernah mencintaiku. hanya ada Cristin....
bahkan aku yakin saat Candra menyentuhku, tak sepenuhnya sadar dan menggunakan perasaan ke aku..
sudahlah!!!
toh aku hanya butuh uangnya untuk biaya ibuku!
aku akan berhenti suatu saat nanti, dan aku akan merawat Ibuku.
aku hanya butuh uang Candra....tanamkan itu Elsa!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
I Nengah Sukanadia
jangan2 si Candra. dah kena pelet si Cristin hingga nggak bisa bedain ketulusan cinta seseorang hehe.....
2021-12-20
0
Reysa Riftia
bodoh banget sih si candra masa gak nyadar perasaan sendiri
2019-09-22
3