Bab 5

Chandra melajukan mobilnya dengan cepat. Chandra merasa ada yang tidak beres dengan Elsa. Tangannya menyenduh dahi Elsa, zzztrh...rasanya tangannya seperti tersengat listrik. 'Kenapa kepalanya dingin sekali. Pundaknya juga.'

Candra masuk ke halaman Hotel Bungafield. Candra melihat kunci kamar nomer 69. 'Kenapa kamarnya bungalow, jauh sekali dari Front office.' Candra segera turun dari mobil. Membuka pintu kamar, membuka selimut dan menyalakan ac pada suhu 23 derajat.

Candra kembali ke mobil, menggendong Elsa dan menaruhnya perlahan dalam kamar. Dibaringkan perlahan Elsa, di letakan kepalanya perlahan. Candra menutup pintu dan kembali melihat Elsa.

'Kenapa dia begitu cantik, lugu dan polos. Apa aku mulai jatuh cinta! '

Lama Candra termenung, dia mulai merasakan panas dalam tubuhnya.

'Oh shit, pasti ada yang salah.' Candra pergi ke kamar mandi cukup lama.

Candra keluar kamar mandi menggunakan kimono handuk. Merasa segar dan sedikit mengurangi rasa panas di tubuhnya.

Candra duduk di tepi ranjang. Memandang ke arah Elsa, candra memandang perlahan dari rambut, mata, hidung, dan bibir.....lama candra berhenti dan memandang bibir Elsa. Sampai ia memandang ke arah leher dan terlihat sedikit area dada Elsa.....

(Jantung Candra berdetak keras)

lehernya rasanya kering dan menelan air liur melihat Elsa tidur. Perlahan - lahan Candra mencium kening Elsa.

segalanya terjadi begitu saja, secara alam dan keadaan merestui mereka. hal yang tak pantas di lalukan mereka.

Elsa pun berteriak "akrh sakitt !!!" Candra cepat - cepat mencium elsa, membelai lembut rambut elsa. Berbisik halus di telinga Elsa, "tenang...ini hanya sementara. Kamu akan aman sayang."

beberapa jam setelahnya

Elsa sedang bermimpi, tubuhnya tersentuh oleh pria tampan. Tubuh yang tegap dan amat lah tampan. Rintihan sakit berubah perlahan menjadi rintihan penuh cinta. Hingga tiba suatu titik keduanya mencapai puncak bersama.

Segala terasa sangat nyata, sampai rasa sakit pun terasa nyata. Perih. Panas. marah.

Rasanya sakit!

Perlahan Elsa membuka mata, betapa kagetnya melihat Candra di sampingnya. Dalam satu ranjang, di sebuah kamar yang terasa sangat asing.

Elsa langsung bangun dan duduk. Dibukanya selimut yang menutupi tubuhnya, tampak noda darah yang banyak dan berupa titik kecil dekat tubuhnya.

Elsa melotot melihat Candra yang juga telanjang di sisinya. Dan ada noda darah di sekitar Candra.

Elsa terdiam tak dapat berkata. Dia diam mencari Hp nya sambil sibuk menutup tubuhnya. Mencari...panik...takut..dan sakit! Untuk berdiri saja sakit kakinya. Lemas tak berdaya.

"Kamu cari apa?" Candra memeluk pinggang Elsa.

Sontak Elsa kaget dan terjatuh lagi ke ranjang. "Mana tas dan Hpku. Dan apa yg terjadi. Kenapa kamu sama aku disini. Kenapa banyak darah dan kakiku sakit. seluruh Tubuhku sakit,kamu ngapain akuuuu.!!" Elsa mulai menangis. 😫

Candra tak berkata apa - apa. Candra memeluk Elsa dan merangkulnya dengan lembut. "Tenanglah semua terjadi secara alami, aku tau aku salah..aku tak kuat menahan godaan ini. Tolong maafkan aku."

Elsa segera merapikan diri. Mandi di bawah shower air. Sudah hampir satu jam Elsa berdiri mematung. Betapa sakitnya tubuh dan hati Elsa. 'Aku sudah kotor!'

Elsa merasa Hina,Kotor, jijik.

candra mengetuk pintu, "El kamu gapapa? Lama sekali kamu di dalam." Candra merasa ada yang tidak beres dengan Elsa.

dalam mobil Candra**

Elsa memandang keluar jendela di tutupinya dadanya dengan kedua tangan nya. Kakinya merapatkan diri, rasanya tidak dapat berjalan dirinya.

"Aku tidak berjanji menikahimu, tapi aku berjanji bertanggung jawab jika terjadi sesuatu sama kamu. Sampai kamu mendapatkan laki - laki yang mau menikahi kamu." Elsa tersentak dengan kata - kata Candra.

"Maksud kamu itu apa?" Elsa melotot.

"Aku memang merasa nyaman di samping kamu. Aku juga merasa aku butuh kamu. Aku merasa kamu itu enak diajak berbicara, bercanda dan berdiskusi soal apapun." Candra mencoba menenangkan keadaan.

".." Elsa hanya diam memandang candra.

"Tapi kalo kamu minta aku menikahi kamu karena aku melakukan hal itu hari ini. Maaf aku ga bisa."

"Bisa kasi aku satu alasan..?" mata Elsa mulai berkaca - kaca.

"Ur the special one, the only one. But i cant marry you...i need a lot of proff of merried from my parent. Dan mereka itu tidak mudah."

suasana menjadi hening......

"Udah sampe rumahku, aku...Aku mau turun, makasih Cand. Dan perlu kamu inget Candra, di dunia ini kamu mungkin bisa membeli kesucian dari puluhan perempuan. Tapi perlu kamu inget, harga diri saya bukan hanya terletak disitu. Saya emang miskin! kamu bisa lihat tukang tagih Hutang yang setiap hari datang. Kamu bisa lihat, berapa jumlah uang di atm dan dompetku. Terima kasih kamu memberiku uang untuk aku bayar printer tugas, beli laptop dan bahkan aku bisa mencicil hutang ibuku. Anggaplah apa yg terjadi hari ini sebagai imbalan atas itu. terus, terserah kamu mau ngapain,sekarang sudah lunas tidak ada hutang apapun denganmu." Elsa turun dari mobil dan berjalan cepat menuju rumahnya.

'Sial sakitnya setengah mati. Rumahku berasa jauh sekali.'

seminggu setelah kejadian

"El, kamu yakin mau ke jakarta buat liburan?"

"Iya ma, banyak hal yang terjadi di kampus. Dan aku juga mau PKL kan, jadi ada surat yang harus aku antar ke Hotel."

Mama memandangku dari kaca meja riasku, "nak, kamu memang cantik."

Hanya tersenyum aku ke arah ibuku.

(Hpku berbunyi) "hallo"

"Hallo Ell, kamu masih inget aku?"

Ini Candra, "ada apa kak?"

"Aku kangen sama kamu, boleh kita ketemu..?"

"Minggu depan juga ulang tahunku. Gimana kalo kita dinner. Hampir seminggu aku ga bisa tidur nyenyak karena kamu."

Hati Elsa bergetar dan hatinya merasa senang. Apa Elsa merasa mulai mencintai Candra?

namun, Elsa masih merasa marah atas kejadian seminggu yang lalu.

"Yaudah besok siang jemput di kampus. Bulan depan aku PKL dan persiapan nya banyak. Aku PKL di jakarta dan tinggal di apartement kakakku." jawab Elsa.

"Ok, bye hon.."

"Bye.."

disebuah resto

"Lama ya kita engga ketemu? Maaf aku ga bisa ajak kamu makan lama - lama.. aku.." hp Candra mendadak bunyi. Candra hanya diam memandang layar Hpnya.

"Angkatlah.." ucapku sambil tersenyum.

"Halo.....iya, lagi makan...okei, pilihlah apa yang kamu suka...siap..byee.." tak biasanya Candra memutus panggilan secepat itu.

Aku penasaran siapa sih yang telpon?

Mengapa Candra nadanya mungkin itu cristin. Perempuan yang Surya bilang bisa memasuki hati Candra yang beku. Perempuan yang hanya ada di hati Candra.

Elsa merasa dadanya sesak dan Sakit. Rasanya seperti saat melihat Rachel dan Tian.

"Dari cristin?" Ups...aku keceplosan.

"Iya, tau dari siapa? Pasti Surya..udah ayuk makan."

"Iya ayo habiskan." Kok rasanya hatiku sakit ya.

Ingin banget menangis, tapi wajah Candra tetap tenang. Apa memang dia benar tidak mencintaiku. sama sekali tidak ada gesture tubuh yang berubah. semua seperti tak terjadi apapun.

Aku emang bodoh.

Tolol. Konyol.

depan rumah Elsa

"Thanks ya kak."

"Sst...Candra ato sayang. Hanya 2 panggilan yang kamu boleh panggil." Candra menutup mulutku dengan jari telunjuknya.

"Iya Candra.. makasih ya, aku masuk duluan..see you.."

Candra tiba - tiba memelukku dari belakang. Rasanya hangat sekali, nyaman dan begitu lebar dadanya. Rasanya aku ingin bersandar saat ini.

"Biar aku mencium aroma rambutmu, badanmu dan memeluk mu sebentar saja El." hangat sekali dekapan Candra.

Setelah kejadian itu, kami menjadi semakin tidak jelas apa hubungannya. 'Apakah aku bermimpi bersama Candra.?'

Aku bermimpi kami beriringan bersama masuk dalam gereja. Dan rasanya kembali mengulang kejadian di Hotel Bungafield. Akupun terbangun "ya Tuhan, mimpi kotor lagi diriku. Sepertinya aku sudah berdoa sebelum nya."

satu minggu kemudian,

Elsa dan genk sedang makan di warung kantin mereka. pembicaraan mulai dari pacar hingga ke tempat magang.

"fix nih mak, kamu PKL nya di jakarta?" Tanya Fitri ke Elsa.

"iya mak, biar kak Martha ada temen, lagi pula pretty ke Bandung. Yanti ke Jepara. kamu di Dinas Pemkot. yaudah aku sekalian aja jauh.." Fitri hanya mengangguk.

aku pulang bersama fitri, boncengan naik motor. "Mak El, aku kok ga pernah liat kamu di jemput lagi sama mas mas gemesh yang naik Toyota Rush. kamu tau ga sekampus Heboh, jarang kan ada yang di jemput pacarnya pake mobil lagih."

aku terdiam agak lama "mak, dia lagi sibuk. aku juga ga pacaran sama dia. tapi mak..please jangan bilang sapa pun ya."

"kenapa mak?" fitri menepikan kendaraan kami di dekat jalan persimpangan kampus kami.

"kesucianku di ambil dia."

"hah!! KAMU GILA YA, SINI MANA ALAMATNYA Minta Tanggung Jawabnya!!" Fitri salah satu teman ku yang amat menjunjung tinggi harga diri. mutlak baginya.

"mak fit stopp...percuma...kami sama khilaf, dan dia juga udah bilang ga mungkin bisa menikahi aku. setidaknya saat aku butuh apa saja dia bisa memenuhi mak." Elsa menenangkan Fitri.

"bentar dulu, kalo kaya begitu kamu sama aja jadi Gundik dia tau. kamu kok mau sih," Fitri benar marah besar kepadaku. matanya sampai mengeluarkan air mata.

"maaf" ucapku lirih..

"mak..kamu tu udah aku anggep keluarga. mbok kaya gini tu cerita. aku ga mau kamu di anggep kecil sama Candra. apalagi kamu tu bukan dari satu level sama dia. jadi gundik nya dia tu apa untungnya." Fitri memelukku, kami sama - sama menangis.

"mak...aku engga jadi simpenan dia. bahkan kami hanya sekali melakukan, dan aku juga ga hamil mak. aku lagi mens. aku ga pernah melakukan lagi sama Candra."

Fitri masih diam dan membiarkanku pergi berlalu. aku pulang sendiri ke rumah dengan angkutan umum.

aku lama tak mendengar kabar Candra. terakhir minggu lalu dia pamit akan ke Jakarta untuk mengurus kuliah nya di Singapore. tapi lama juga aku tidak mendapat BBM ato telpon darinya.

'kenapa aku mesti galau, dia bukan pacarku, kenapa aku merasa ada yang hilang'

Elsa mulai jatuh hati ke Candra..

apakah Candra benar membalas perasaan elsa..?

pikiran Elsa menjadi kalang kabut. padahal minggu depan Ia sudah mulai kerja Praktek di Hotel Blossom di Jakarta.

pikirannya tak lepas dari Candra. bahkan setiap malam hanya Candra yang ada di mimpinya.

Bahkan tubuh Elsa merindukan belaian dari Candra.

(dalam kost Elsa)

aku terbangun dari tidurku, kulihat jam dinding ini pukul 3 pagi. 'udah lama aku tidak bermimpi tentang kejadian itu. argh, sial..sakit perutku.'

aku cepat terbangun dan meminum obat Meloxicam. obat yang dapat sedikit meredakan perutku dikala kumat mendadak seperti ini.

sudah lama berlalu, tapi rasa sakit di perutku tak kunjung hilang..(elsa menahan sakitnya hingga tertidur kembali.)

....

Terpopuler

Comments

Sudi Abil

Sudi Abil

wanita bodoh ...murahan

2022-08-21

0

Chaca Ayani

Chaca Ayani

wahh yg komen sepemikiran dengan ku😅😅😅

2021-12-08

0

Kasmawati S. Smaroni

Kasmawati S. Smaroni

sudah miskin,bidoh kok dinpelihara elsa

2021-07-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!