Bab_13. Sean Sudah Belok?

Evelyn duduk di samping Justin. Siang ini sesuai janjinya pada Laura, Justin dengan terpaksa mengantarkan Evelyn periksa ke dokter kandungan. Sejak masuk ke dalam mobil, Evelyn hanya diam menunduk kan wajahnya dengan jemari yang saling meremas.

“Maaf karena telah merepotkanmu.” Kata Evelyn memberanikan diri. Justin hanya diam saja. “Nanti setelah sampai di rumah sakit, kak Justin pulang saja. Aku akan pulang sendiri.” Lanjutnya karena tidak mendapat tanggapan dari Justin.

“Dan setelah itu kau tersesat laki hilang. Kemudian mommy akan mencincangku begitu aku pulang. Itu maumu?!” sarkas Justin. Evelyn terkesiap. Dia tidak berpikir sampai ke situ.

“Aku tidak bermaksud.” Evelyn semakin menunjukkan kepalanya.

“Jika kau ingin membantu ku. Cukup diam dan menurut.”

“Baiklah.” Kata Evelyn pasrah.

Setelah itu tidak ada percakapan antara keduanya. Justin fokus pada jalanan di depannya. Evelyn sendiri kembali meremas jemarinya.

“Dimana ayah bayimu?” tanya Justin yang tiba-tiba sempat tidak terdengar Evelyn karena terlalu hanyut dalam keheningan.

“Hah?” tanya Evelyn dengan wajah bod8hnya.

“Ish. Ayah bayimu dimana? Kemana sampai kamu ada disini dan menjadi adikku secara tiba-tiba?”

“Maaf jika kehadiran ku mengganggu. Setelah anak ini lahir aku akan pergi.”

“Aku tidak sekejam itu untuk mengusir seorang ibu dengan anaknya. Aku hanya penasaran.” Jelas Justin.

“Emmm. Mereka hasil kecelakaan. Seorang pria mabuk menyangka aku wanita penghibur yang ia pesan.”

“Jadi kau tidak tahu siapa dia?” Evelyn menggeleng. Sebenarnya ia sudah mengetahui nama dari ayah bayi-bayi nya saat masih di Indonesia. Saat itu dia sedang melihat acara di televisi yang menampilkan talk show yang mengundang Sean sebagai pengusaha muda yang sukses dan menjadi incaran.

Namun dirinya tidak yakin jika Sean akan mengakui anaknya apa tidak? Terlebih Evelyn takut jika nantinya Sean akan meminta untuk mengaborsi anaknya. Dia tidak mau hal itu terjadi.

Jadi untuk meminta pertanggungjawaban, dari laki-laki itu sudah Evelyn buang jauh-jauh. Mereka melakukannya juga bukan karena cinta. Tidak ada yang bisa menjamin kehidupan rumah tangga yang bahagia tanpa cinta.

“Lalu dimana keluarga mu? Apa mereka tidak mencarimu?” tanya Justin lagi. Membuyarkan lamunan Evelyn.

“Mereka mengusirku karena aku menolak menggugurkan mereka.” Jawab Evelyn dengan nada bergetar. Setiap ia mengingat malam itu, ia merasakan sakit di dalam hatinya. Ia mengusap air mata yang hendak keluar dari sudut matanya. Tangannya mengepal agar dia menjadi seorang ibu yang kuat untuk anak-anaknya.

Mendengar penuturan Evelyn, tiba-tiba ia merasa iba. Pantas saja ibu dan ayahnya merasa kasihan pada gadis ini. Meskipun dirinya sendiri begitu ringkih, dia masih berusaha bertahan demi anak yang bahkan kehadirannya merusak hidupnya.

Evelyn begitu senang setelah memeriksa kan kandungannya. Bayi-bayi nya tumbuh sehat di dalam rahimnya. Beberapa kali ia mengusap perutnya yang masih datar sepanjang perjalanan pulang. Justin menarik sudut bibirnya saat melihat hal itu.

Di dalam ruangan pemeriksaan tadi, ia melihat sendiri bagaimana bayi-bayi yang masih kecil itu dari layar USG. Ini adalah kali pertamanya, dan baginya ini sangat menakjubkan.

Semenjak hari itu, hubungan antara Evelyn dan Justin membaik. Bahkan Justin secara pribadi rutin mengantarkan Evelyn memeriksakan kandungannya. Dia saat Evelyn sedang ngidam pun Justin akan selalu berusaha mendapatkan apa yang diinginkan adik angkatnya itu.

Hubungan mereka sangat dekat. Hubungan yang dulu layaknya air dan minyak, kini seperti ikatan antara darah. Kental dan penuh perasaan.

Justin menyayangi Evelyn dengan tulus. Sedikit demi sedikit kebiasaannya bermain dengan wanita berkurang. Tentu saja hal ini merupakan perubahan yang menggembirakan untuk Maxim dan Laura.

Tak terasa, waktu berlalu begitu cepat.....

...🍥🍥🍥

...

Seorang laki-laki menatap temannya yang sedang serius dengan pekerjaannya. Dia berdecak beberapa kali semenjak penolakan dari teman lamanya itu. Sudah dua tahun mereka tidak bertemu karena dia pergi ke luar negeri untuk mengembangkan bisnisnya di sana.

Dan sekarang dia ingin menghabiskan waktu dengan temannya ini seperti di masa lalu dimana mereka akan pergi bersama ke club malam Dan belum akan pulang sebelum mabuk dan membawa wanita dari sana.

Baru dua tahun mereka tidak bertemu, dan begitu besar perubahan teman lamanya ini.

“Ayolah Sean. Temani aku. Kita sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama.” Sekali lagi laki-laki itu berusaha mengubah keputusan temannya. Sedangkan Sean yang diajak bicara masih khusyuk dengan berkas di tangannya.

“Sudahlah Frans. Hampir satu tahun ini Sean tidak mendekati surga. Percuma saja kau membujuknya seperti apa.” Satu laki-laki tampan lain di ruangan itu menyaut kata Frans yang tidak berhentinya membujuk Sean.

“Apa yang terjadi sebenarnya Joe?” tanya Frans penasaran.

“Aku sendiri tidak begitu paham.” Laki-laki yang dipanggil Joe mengedikkan bahunya. Ia menurunkan tubuhnya dan menyilangkan kaki kirinya.

“Sean apa yang terjadi?” Frans masih belum menyerah. Semua temannya pasti tahu. Hanya dia yang tidak tahu. Ini tidak bisa dibiarkan!

“Kalian ini berisik. Ayo pergi!” Sean membanting berkasnya ke atas meja dengan kasar sebelum berdiri dan bergegas keluar ruangannya.

Frans yang dari tadi semangat membujuk malah terlihat bod8h saat ini. Dia sedikit tidak percaya bahwa Sean akan mengubah pendiriannya. Sedangkan laki-laki yang lain mengulas senyumnya. Ia berhasil memancing Sean agar keluar. Dia sudah bosan melihat temannya ini gila kerja.

Di luar ruangan, Soni duduk di kursinya. Begitu melihat Sean dan kedua temannya keluar ia segera berdiri dan memberi hormat.

Suara musik yang menghentak-hentak, lampu yang berkedip-kedip, bau alkohol menyeruak berpadu dengan bau perfum yang semerbak. Semua itu menyambut keempat pria yang baru saja menginjakkan kaki mereka ke dalam sebuah club malam terbesar di kota itu.

Frans berjalan paling depan. Dengan Joe sedikit di belakangnya. Kedua laki-laki itu langsung menebar pesona begitu masuk ke tempat yang mereka sebut surga dunia. Melihat kedatangan mereka, para gadis segera berdatangan. Berebut meraih lengan Frans dan Joe.

Untuk saat ini, Sean dan Soni berjalan agak jauh dari mereka. Ekspresi keduanya tidak menggambarkan bahwa mereka akan memasuki club malam. Keduanya terlalu serius untuk tempat seperti itu.

Sean langsung duduk di kursi bartender begitu masuk. Diikuti Soni yang duduk di sampingnya. Keduanya memesan alkohol yang tidak begitu kuat. Mereka tidak ingin sampai mabuk. Mereka sedang dalam misi.

Sedangkan Frans dan Joe sudah mojok bersama beberapa gadis yang mengerubungi mereka. Mereka memang ahlinya wanita.

“Sean mana? Apakah dia sudah lebih dulu naik ke atas?” tanya Frans. Seingatnya, ruangan di atas adalah kamar-kamar yang disediakan oleh para pekerjanya

“Tidak. Itu dia.” Jawab Joe menunjuk Sean dengan dagunya.

“Aish bocah ini!” Frans berdecak kesal saat melihat dari jauh jika Sean menolak beberapa gadis yang berniat mendekatinya.

“Apakah sekarang Sean sudah belok?” Pertanyaan bod8h itu akhirnya keluar dari mulut Frans.

“Yang aku tahu adalah semenjak menyentuh seorang gadis waktu itu, Sean sudah tidak berminat pada yang lainnya.” Kata Joe sambil menyesap alkohol di gelasnya.

“Siapa gadis itu?”

“Entahlah. Sean pun sudah mencari selama ini dan belum ketemu.”

Semenjak kejadian bersama Evelyn, Sean tidak pernah lagi bisa menyentuh wanita mana pun. Saat ini, Sean melihat wanita tak lebihnya adalah sebuah daging berjalan. Ini buruk.

Bukan sekali dua kali Sean menjadi kehilangan minatnya, pernah ia berniat memaksa untuk bermain. Namun di saat mereka hampir melakukan penyatuan, tiba-tiba Sean merasa ada yang salah dengan dirinya. Ia pun menghentikan aksinya dan pergi begitu saja. Membuat wanita yang sudah berhayal menikmati tubuh Sean berdecak kesal dan kembali memakai pakaiannya dengan marah.

*

*

*

Terima kasih sudah mampir 😘

Akhirnya sempat up juga hari ini meski telaaaaaat sekali🤩

Hokelah...

Salam sayang dari Akoh 🥰

Terpopuler

Comments

Renireni Reni

Renireni Reni

kasihan jg seneng aq

2022-10-18

0

Putri Nunggal

Putri Nunggal

sean kena syndrom virgin, makanya kaselara dg yg lain

2022-10-08

0

Berdo'a saja

Berdo'a saja

tak punya selera

2022-05-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab_1. Aku Bukan Wanita Penghibur
2 Bab_ 2. Wanita Itu Terlalu Berani
3 Bab_3. Mereka?
4 Bab_4. Memilih Mereka
5 Bab 5. Firasat Sean
6 Bab_6. Laura
7 Bab_7. Maxim Benjamin Marcus
8 Bab_8. Evelyn Sylvaina Marcus
9 Bab_9. Keputusan
10 Bab_10. Bisik-bisik Di Kursi Belakang
11 Bab_11. Bertemu Justin
12 Bab_12. Memasak Untuk Keluarga
13 Bab_13. Sean Sudah Belok?
14 Bab_14. Persalinan Evelyn
15 Bab_15. Bryan Kelviano Marcus
16 Bab_16. Berlian Freyanica Marcus
17 Bab_17. Berkunjung Ke Markas
18 Bab_18. Serangan Di Markas
19 Bab_19. Siasat
20 Bab_20. Aku Kembali
21 Bab_21. Butuh Waktu
22 Bab_22. Menerima Tantangan
23 Bab_23. Bertemu Sean
24 Bab_24. Bekas Luka
25 Bab_25. Menjemput Evelyn
26 Bab_26. Masih Anak Kecil
27 Bab_27. Mereka Mirip Anda
28 Bab_28. Siapa Ibu Mereka?
29 Bab_29. Tamu Tak Diundang
30 Bab_30. Hukuman Si Kembar
31 Bab_31. Cemburunya Sean
32 Bab_32. Hukuman Evelyn
33 Bab_33. Kamu Milikku
34 Bab_34. Tidak Memiliki Kesempatan
35 Bab_35. Kita Bisa Memeriksanya
36 Bab_36. Melamarmu
37 Bab_37. Akulah Ayah Mereka
38 Bab_38. Bryan Terluka
39 Bab_39. Dad...
40 Bab_40. Membawa Kalian Pulang
41 Bab_41. Amarah Vina
42 Bab_42. Loading Lama
43 Bab_43. Metode Kebiri Seperti Apa Yang Kamu Inginkan?
44 Bab_44. Pelukan Kebahagiaan
45 Bab_45. Gantian Menginap
46 Bab_46. Undangan Makan Malam
47 Bab_47. Makan Malam
48 Bab_48. Dalang Dibalik Layar
49 Bab_49. Kesepakatan Bisnis
50 Bab_50. Penghianat
51 Bab_51. Louis Ferginand
52 Bab_52. Hukuman
53 Bab_53. Berkunjung Ke Kediaman Winata
54 Bab_54. Apa Yang Terjadi?
55 Bab_55. Kekacauan Kecil
56 Bab_56. Perbincangan di Malam Pertama
57 Bab_57. Apa Kamu Cemburu?
58 Bab_58. Hari Yang Sempurna
59 Bab_59. Ingin Adik
60 Bab-60. Menjadi Bintang Iklan
61 Bab_61. Sebuah Penyelamatan
62 Bab_62. Menghadapi Bersama
63 Bab_63. Membuat Sean Tercengang
64 Bab_64. Penculikan
65 Bab_65. Musibah Dan Anugerah
66 Bab_66. Menyerah?
67 Bab_67. Ledakan!
68 Bab_68. Mana Kembang Apinya?
69 Bab_69. Khawatir
70 Bab_70. Hancurnya Rubah Merah
71 Bab_71. Karma
72 Bab_72. Kejutan
73 Bab_73. Aku Akan Memeriksanya
74 Bab_74. Gara-gara Telur Gulung
75 Bab_75. Kondisi Evelyn
76 Bab_76. Pengakuan Ani
77 Bab_77. Kondisi Evelyn 2
78 Bab_78. Bangunlah Sayang
79 Bab_79. Tidak Akan Membiarkan
80 Bab_80. Evelyn Sadar
81 Bab_81. Tentang Gunung
82 Bab_82. Pesta Perayaan Yang Terganggu
83 Bab_83. Happy Ended
84 See You Bye Bye
85 S2_1. Berlian Gadis SMA
86 S2_2. Diamond
87 S2_3. Siswa Baru
88 S2_4. Minat Clara
89 S2_5. Supir Tampan
90 S2_6. Rencana Tersembunyi
91 S2_7. Bantuan Rezvan
92 S2_8. Tentang Johan
93 S2_9. Berlian Yang Tak Tersentuh
94 S2_10. Hukuman Rezvan
95 S2_11. Minta Tanda Tangan
96 S2_12. Milik Monyet
97 S2_13. Bagaimana?
98 S2_14. Sopir Milik Berlian
99 S2_15. Johan dan Rezvan
100 S2_16. Menepati Janji?
101 S2_17. Berlian Melawan
102 S2_18. Norman Adiguna
103 S2_19. Misi Berlian
104 S2_20. Libur
105 S2_21. Pandangan Alisya
106 S2_22. Bertemu Vivi Lagi
107 S2_23. Rencana Vivi
108 S2_24. Berlian Diserang
109 S2_25. Berlatih Menunggang Kuda
110 S2_26. Ada Masalah dengan Aspradia
111 S2_27. Johan Tiba
112 S2_28. Seseorang Harus Bertanggung Jawab
113 S2_29. Siapa Raka?
114 S2_30. Pengakuan Berlian
115 S2_31. Taruhan
116 S2_32. Rencana Berlian
117 S2_33. Ketahuan Johan
118 S2_34. Dihadang
119 S2_35. Selamat
120 S2_36. Vivi, Gadis Manja
121 S2_37. Ditinggalkan...
122 S2_38. Johan Dan Berlian
123 S2_39. Kamu!
124 S2_40. Kekasih Berlian
125 S2_41. Menemani Johan
126 S2_42. Organisasi Bawah Tanah
127 S2_43. Berlian Sakit
128 S2_44. Dua Manusia Bodoh
129 S2_45. Kesalahpahaman
130 S2_46. Ancaman Evelyn
131 S2_47. Jadi Bahan Gosip, Lagi!
132 S2_48. Johan Kecewa
133 S2_49. Daniel
134 S2_50. Pelaku
135 S2_51. Permainan Voli
136 S2_52. Kembar?
137 S2_53. Terry Merasa
138 S2_54. Hukuman Bryan
139 S2_55. Keyakinan Daniel
140 S2_56. Masalah Berlian
141 S2_57. Wilson Yang Jahat
142 S2_58. Kekhawatiran Johan
143 S2_59. Marta Yang Psikopat
144 S2_60. Tidak Mengelak
145 S2_61. Kematian Marta
146 S2_62. Ungkapan Perasaan
147 S2_63. Clara Akan Membuat Perhitungan
148 S2_64. Clara Berpura-pura Tidak Tahu
149 S2_65. Reina
150 S2_66. Reina dan Daniel
151 S2_67. Perubahan Karakter Dalam Satu detik
152 S2_68. Putus
153 S2_69. Mengejar Johan
154 S2_70. Tidak Bisa Kembali Menjadi Sepasang Kekasih
155 S2_71. Bersedia Menunggu
156 S2_72. Rezvan dan Clara
157 S2_73. Kecelakaan
158 S2_74. Johan Bertemu Maxim
159 S2_75. Jalan Hidup Yang Beda
160 S2_76. Ambisi Ferry
161 S2_77. Alasan Berlian
162 S2_78. Amarah Berlian
163 S2_79. Mengambil Alih
164 S2_80. Dilarang Masuk
165 S2_81. Hardi Kritis
166 S2_82. Meninggalnya Hardi
167 S2_83. Berlatih Drama Untuk Melawan Mertua
168 S2_84. Apa Kamu Tertarik?
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Bab_1. Aku Bukan Wanita Penghibur
2
Bab_ 2. Wanita Itu Terlalu Berani
3
Bab_3. Mereka?
4
Bab_4. Memilih Mereka
5
Bab 5. Firasat Sean
6
Bab_6. Laura
7
Bab_7. Maxim Benjamin Marcus
8
Bab_8. Evelyn Sylvaina Marcus
9
Bab_9. Keputusan
10
Bab_10. Bisik-bisik Di Kursi Belakang
11
Bab_11. Bertemu Justin
12
Bab_12. Memasak Untuk Keluarga
13
Bab_13. Sean Sudah Belok?
14
Bab_14. Persalinan Evelyn
15
Bab_15. Bryan Kelviano Marcus
16
Bab_16. Berlian Freyanica Marcus
17
Bab_17. Berkunjung Ke Markas
18
Bab_18. Serangan Di Markas
19
Bab_19. Siasat
20
Bab_20. Aku Kembali
21
Bab_21. Butuh Waktu
22
Bab_22. Menerima Tantangan
23
Bab_23. Bertemu Sean
24
Bab_24. Bekas Luka
25
Bab_25. Menjemput Evelyn
26
Bab_26. Masih Anak Kecil
27
Bab_27. Mereka Mirip Anda
28
Bab_28. Siapa Ibu Mereka?
29
Bab_29. Tamu Tak Diundang
30
Bab_30. Hukuman Si Kembar
31
Bab_31. Cemburunya Sean
32
Bab_32. Hukuman Evelyn
33
Bab_33. Kamu Milikku
34
Bab_34. Tidak Memiliki Kesempatan
35
Bab_35. Kita Bisa Memeriksanya
36
Bab_36. Melamarmu
37
Bab_37. Akulah Ayah Mereka
38
Bab_38. Bryan Terluka
39
Bab_39. Dad...
40
Bab_40. Membawa Kalian Pulang
41
Bab_41. Amarah Vina
42
Bab_42. Loading Lama
43
Bab_43. Metode Kebiri Seperti Apa Yang Kamu Inginkan?
44
Bab_44. Pelukan Kebahagiaan
45
Bab_45. Gantian Menginap
46
Bab_46. Undangan Makan Malam
47
Bab_47. Makan Malam
48
Bab_48. Dalang Dibalik Layar
49
Bab_49. Kesepakatan Bisnis
50
Bab_50. Penghianat
51
Bab_51. Louis Ferginand
52
Bab_52. Hukuman
53
Bab_53. Berkunjung Ke Kediaman Winata
54
Bab_54. Apa Yang Terjadi?
55
Bab_55. Kekacauan Kecil
56
Bab_56. Perbincangan di Malam Pertama
57
Bab_57. Apa Kamu Cemburu?
58
Bab_58. Hari Yang Sempurna
59
Bab_59. Ingin Adik
60
Bab-60. Menjadi Bintang Iklan
61
Bab_61. Sebuah Penyelamatan
62
Bab_62. Menghadapi Bersama
63
Bab_63. Membuat Sean Tercengang
64
Bab_64. Penculikan
65
Bab_65. Musibah Dan Anugerah
66
Bab_66. Menyerah?
67
Bab_67. Ledakan!
68
Bab_68. Mana Kembang Apinya?
69
Bab_69. Khawatir
70
Bab_70. Hancurnya Rubah Merah
71
Bab_71. Karma
72
Bab_72. Kejutan
73
Bab_73. Aku Akan Memeriksanya
74
Bab_74. Gara-gara Telur Gulung
75
Bab_75. Kondisi Evelyn
76
Bab_76. Pengakuan Ani
77
Bab_77. Kondisi Evelyn 2
78
Bab_78. Bangunlah Sayang
79
Bab_79. Tidak Akan Membiarkan
80
Bab_80. Evelyn Sadar
81
Bab_81. Tentang Gunung
82
Bab_82. Pesta Perayaan Yang Terganggu
83
Bab_83. Happy Ended
84
See You Bye Bye
85
S2_1. Berlian Gadis SMA
86
S2_2. Diamond
87
S2_3. Siswa Baru
88
S2_4. Minat Clara
89
S2_5. Supir Tampan
90
S2_6. Rencana Tersembunyi
91
S2_7. Bantuan Rezvan
92
S2_8. Tentang Johan
93
S2_9. Berlian Yang Tak Tersentuh
94
S2_10. Hukuman Rezvan
95
S2_11. Minta Tanda Tangan
96
S2_12. Milik Monyet
97
S2_13. Bagaimana?
98
S2_14. Sopir Milik Berlian
99
S2_15. Johan dan Rezvan
100
S2_16. Menepati Janji?
101
S2_17. Berlian Melawan
102
S2_18. Norman Adiguna
103
S2_19. Misi Berlian
104
S2_20. Libur
105
S2_21. Pandangan Alisya
106
S2_22. Bertemu Vivi Lagi
107
S2_23. Rencana Vivi
108
S2_24. Berlian Diserang
109
S2_25. Berlatih Menunggang Kuda
110
S2_26. Ada Masalah dengan Aspradia
111
S2_27. Johan Tiba
112
S2_28. Seseorang Harus Bertanggung Jawab
113
S2_29. Siapa Raka?
114
S2_30. Pengakuan Berlian
115
S2_31. Taruhan
116
S2_32. Rencana Berlian
117
S2_33. Ketahuan Johan
118
S2_34. Dihadang
119
S2_35. Selamat
120
S2_36. Vivi, Gadis Manja
121
S2_37. Ditinggalkan...
122
S2_38. Johan Dan Berlian
123
S2_39. Kamu!
124
S2_40. Kekasih Berlian
125
S2_41. Menemani Johan
126
S2_42. Organisasi Bawah Tanah
127
S2_43. Berlian Sakit
128
S2_44. Dua Manusia Bodoh
129
S2_45. Kesalahpahaman
130
S2_46. Ancaman Evelyn
131
S2_47. Jadi Bahan Gosip, Lagi!
132
S2_48. Johan Kecewa
133
S2_49. Daniel
134
S2_50. Pelaku
135
S2_51. Permainan Voli
136
S2_52. Kembar?
137
S2_53. Terry Merasa
138
S2_54. Hukuman Bryan
139
S2_55. Keyakinan Daniel
140
S2_56. Masalah Berlian
141
S2_57. Wilson Yang Jahat
142
S2_58. Kekhawatiran Johan
143
S2_59. Marta Yang Psikopat
144
S2_60. Tidak Mengelak
145
S2_61. Kematian Marta
146
S2_62. Ungkapan Perasaan
147
S2_63. Clara Akan Membuat Perhitungan
148
S2_64. Clara Berpura-pura Tidak Tahu
149
S2_65. Reina
150
S2_66. Reina dan Daniel
151
S2_67. Perubahan Karakter Dalam Satu detik
152
S2_68. Putus
153
S2_69. Mengejar Johan
154
S2_70. Tidak Bisa Kembali Menjadi Sepasang Kekasih
155
S2_71. Bersedia Menunggu
156
S2_72. Rezvan dan Clara
157
S2_73. Kecelakaan
158
S2_74. Johan Bertemu Maxim
159
S2_75. Jalan Hidup Yang Beda
160
S2_76. Ambisi Ferry
161
S2_77. Alasan Berlian
162
S2_78. Amarah Berlian
163
S2_79. Mengambil Alih
164
S2_80. Dilarang Masuk
165
S2_81. Hardi Kritis
166
S2_82. Meninggalnya Hardi
167
S2_83. Berlatih Drama Untuk Melawan Mertua
168
S2_84. Apa Kamu Tertarik?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!