Bab_ 2. Wanita Itu Terlalu Berani

Seorang laki-laki tampan dengan handuk melilit tubuh bagian bawahnya. Dia lah laki-laki yang telah menodai Sandra semalam.

Sean Henry Kingston, seorang CEO dari Kingston Company. Seorang CEO yang tegas dan kejam pada setiap musuhnya. Sebenarnya dia bukanlah seorang cassanova yang bisa Gonta ga to wanita tiap malam. Dia hanya sesekali pergi ke club malam ketika ia sedang banyak pekerjaan yang menguras otaknya.

Dan malam itu, ia datang bersama sang sekretaris setelah menghadiri pertemuan dengan salah satu rekan bisnisnya di restoran tak jauh dari club. Karena minum terlalu banyak iapun mabuk dan meminta sekretaris nya untuk memesankan kamar sekaligus wanita untuknya.

Saat ini, ia mengamati seorang gadis yang masih terlelap di atas ranjang dengan tubuh polos yang tertutup selimut. Mata gadis itu terlihat sembab akibat menangis semalaman.

“Rupanya ia menangisi keperawanannya?” gumam Sean saat melihat bercak merah di salah satu bagian sepray yang tidak tertutup selimut.

Sandra menggeliat. Hingga wig yang dipakainya longgar. Hal ini terlihat oleh Sean. Pria itu mengulurkan tangannya untuk membuka wig Sandra.

“Wanita ini menutupi penampilannya rupanya.” Gumam Sean lagi. Kemudian ia melihat ta7i lalat besar yang semalam sangat jelas terlihat. Rupanya pagi ini pun tidak terlihat.

Ketika Sean bangun tadi, ia tidak memperhatikan wajah Sandra. Jadi ia tidak sadar jika ta7i lalat palsu dan juga alis buatan Sandra telah hilang. Luntur akibat keringat aktivitas malam tadi.

Sean mengamati wajah Sandra dari dekat. Kulit putih bersih, bibir merah tipis alami terlihat menggoda. Hanya saja sembab di matanya yang merusak penampilan cantik alami itu.

“Hem... Sayang sekali aku tidak punya banyak waktu saat ini. Jika tidak, Pasti akan sangat nikmat mengulangi yang semalam dengan wajah cantikmu ini.” Gumam Sean sambil mengelus pipi Sandra yang membuat gadis itu menggeliat.

Sean berjalan menjauh. Memakai pakaian yang sudah dibawakan oleh sekretaris nya pagi ini. Setelah penampilan nya rapi, ia mengeluarkan sebuah cek kosong dan meletakkan nya di atas meja, dia mengambil ponsel Sandra yang ada di lantai dan meletakkannya di atas cek kosong tersebut. Setelah itu, ia keluar dari kamar.

Sandra yang mendengar suara pintu tertutup mulai mengerjakan kedua matanya. Ia kemudian menarik tubuhnya ke posisi duduk. Dia mendesis saat merasakan remuk di seluruh tubuhnya. Seketika, bayangan adegan panas semalam masuk ke dalam ingatannya. Ia kembali menangis.

“Jadi yang semalam bukan mimpi.” Ucapnya setelah ia berhasil menghentikan tangisnya.

Ia menguatkan diri untuk turun dari ranjang. Ia melilitkan selimut untuk menutupi tubuh polos nya. Dengan tertatih Sandra berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sandra keluar dari kamar mandi dengan memakai bathrobe yang tersedia di dalam. Kemudian mengambil pakaian baru yang ia temukan di dalam paperbag yang sepertinya disediakan oleh laki-laki semalam. Ia tidak mau ambil pusing dari pada ia harus telanjang sampai ke ruang ganti karyawan.

Ketika ia hendak mengambil ponselnya di atas meja, ia menemukan cek yang ditinggalkan Sean untuknya.

Sandra membaca nama di bawah tanda tangan. “Sean Henry Kingston?” Sandra berpikir jika nama itu tidak terlalu asing. Tapi siapa dia?

Tidak menemukan jawaban atas pertanyaan nya, Sandra menyerah. Ia mengambil wig dan juga bahunya yang sudah robek. Ia masukkan ke dalam paperbag sebelum keluar kamar. Akan ia buang, pikirnya. Ia membiarkan saja kamar berantakan yang biasanya adalah tugasnya untuk merapikan. Lagi pula, pekerjaannya sudah berakhir pukul dua belas malam.

Sandra baru sampai di rumah saat seluruh keluarganya sudah tidak berada di rumah. Tomy sudah berangkat ke luar kota sejak kemarin sore, Ani sedang ada arisan bersama teman-teman sosialitanya, sedangkan Vina sudah berangkat kuliah. Hanya ada beberapa pembantu yang ada.

“Non Sandra dari mana saja?” tanya bi Sumi yang langsung menghampiri saat melihat Sandra masuk ke dalam rumah.

“Aku capek Bi Sumi. Aku akan istirahat di kamar.”

“Apa mau sarapannya bibi antar ke kamar?” tanya bi Sumi khawatir.

“Tidak perlu bi. Terima kasih.” Sandra menyeret kakinya. Masuk ke dalam kamarnya yang ada di lantai dua.

Bu Sumi memandang Sandra dengan rasa iba. Ia sudah bekerja di keluarga Winata sejak masih muda. Ia merasa kasihan pada Sandra yang setiap hari menerima perlakuan tidak adil dari ibu dan adik tirinya.

Sandra tidak lupa mengunci pintu kamarnya. Hal yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya. Sandra duduk di depan meja rias. Mendongakkan kepalanya guna melihat bercak-bercak merah yang ada di lehernya. Menutupinya dengan foundation agar tidak terlihat. Abaikan saja yang ada di tempat lain. Yang paling penting adalah di leher dan juga bahunya. Ia tidak boleh membiarkan orang lain melihatnya.

Setelah itu, ia merebahkan dirinya untuk tidur. Rasanya, semua badannya sakit dan pegal. Matanya sudah sangat mengantuk.

Suara berisik di luar kamarnya membangunkan Sandra. Gadis itu melihat jam dinding di kamarnya. Ternyata sudah jam tiga sore. Tak terasa ia sudah tertidur sangat lama.

Brak brak brak

Seseorang menggebrak pintu kamar Sandra dengan keras.

“Sandra keluar kamu!” terdengar suara Ani memanggilnya dengan keras. Sandra dengan malas turun dari ranjang. Melihat penampilan nya untuk memastikan tidak ada yang curiga kejadian semalam terjadi padanya.

“Ada apa Ma?” tanya Sandra setelah ia membuka setengah pintu kamarnya.

“Dari mana kamu semalam hah!?” Ani berteriak.

“Semalam aku lembur. Karena sudah terlalu malam, aku mengantuk dan memutuskan untuk menginap di rumah Nesya." Alasan ini memang sudah ia siapkan tadi pagi.

“Jangan berbuat macam-macam Sandra. Aku tidak ingin kamu membuat malu keluarga dan berdampak buruk pada Vina anakku.” Umpat Ani.

“Iya-iya.” Jawab Sandra malas. “Sudah kan? Kalau tidak ada yang lain aku mau mandi. Gerah.” Lanjutnya. Tanpa menunggu jawaban, Sandra menutup dan mengunci pintunya. Kemudian ia bersandar di balik pintu.

“Huft. Untung saja tidak ada yang curiga.” Ucapnya lega. Lagipula papanya akan ada di luar kota selama dua hari ini. Jadi tidak akan ada yang terlalu memperhatikannya.

Sandra mengambil baju ganti di lemari dan masuk ke dalam kamar mandi.

Mulai hari ini ia memutuskan untuk tidak bekerja. Bayangan semalam masih membuatnya takut. Lagipula ia sudah mendapatkan cek untuk membayar kuliahnya. Jadi esok pagi ia akan mencairkan cek yang ia dapat.

“Tuan ada laporan pencairan cek yang anda berikan pada wanita itu.” Lapor Soni. Sekretaris Sean.

Sean yang sedang fokus pada berkas di tangannya menghentikan aktivitas nya. Kemudian mendongak melihat Soni yang berdiri di depannya.

“Berapa yang wanita itu ambil dari kantongku?” tanya Sean penasaran.

“Ini....” Soni ragu-ragu memberitahu nilainya pada Sean.

“Apakah ia mengambil terlalu banyak?” tanya Sean saat melihat keraguan di wajah Soni. Sean curiga. Jika uang itu terlalu banyak diambil, ia pastikan akan mendapatkan nya kembali. Bukan karena ia pelit. Hanya saja ia tidak mau rugi. “Kalau begitu...” ucapan Sean terpotong.

“Tidak tuan. Menurut saya malah terlalu sedikit.” Sean mengerutkan alisnya.

“Memang berapa yang dia ambil?” tanya Sean penasaran.

“De..”

“Delapan milyar?”

“Ti-tidak tuan. Tapi delapan juta.” Jawab Soni gugup.

“Apa?!”

“Benar tuan. Ini.” Soni menunjukkan ponselnya yang terhubung dengan pihak bank. Memang benar hanya delapan juta yang diambil.

“Berani sekali dia meremehkan ku. Apa dia pikir aku semiskin itu hingga ia hanya mengambil delapan juta? Dia kan bisa mengambil delapan ratus juta atau lebih. Ini? Haha.” Sean tertawa garing di ujung kalimatnya. Ia merasa terhina.

“Saya rasa bukan seperti itu tuan.”

“Lalu?”

“Saya rasa dia bukanlah wanita penghibur.”

“Memang bukan. Dia adalah petugas kebersihan. Makanya aku beri dia cek kosong karena dia masih perawan.” Kata Sean dengan kesal. Padahal ia sudah bermurah hati dengan memberikan cek kosong. Tapi ternyata niat baiknya tidak dimanfaatkan dengan baik. Dia merasa bahwa gadis itu terlalu berani.

Sekarang Soni mengerti kenapa atasanya itu marah. Atasannya benar, wanit itu terlalu berani.

*

*

*

Terima kasih sudah mampir😘

Jangan lupa like dan komen EA🥰

Terpopuler

Comments

devaloka

devaloka

harusnya 1triliun sih 🤭

2023-08-22

0

Renireni Reni

Renireni Reni

800jt semalam....

2022-10-18

0

Putri Nunggal

Putri Nunggal

iya da kamu yg bikin dia nangis sampe matanya sembab

2022-10-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab_1. Aku Bukan Wanita Penghibur
2 Bab_ 2. Wanita Itu Terlalu Berani
3 Bab_3. Mereka?
4 Bab_4. Memilih Mereka
5 Bab 5. Firasat Sean
6 Bab_6. Laura
7 Bab_7. Maxim Benjamin Marcus
8 Bab_8. Evelyn Sylvaina Marcus
9 Bab_9. Keputusan
10 Bab_10. Bisik-bisik Di Kursi Belakang
11 Bab_11. Bertemu Justin
12 Bab_12. Memasak Untuk Keluarga
13 Bab_13. Sean Sudah Belok?
14 Bab_14. Persalinan Evelyn
15 Bab_15. Bryan Kelviano Marcus
16 Bab_16. Berlian Freyanica Marcus
17 Bab_17. Berkunjung Ke Markas
18 Bab_18. Serangan Di Markas
19 Bab_19. Siasat
20 Bab_20. Aku Kembali
21 Bab_21. Butuh Waktu
22 Bab_22. Menerima Tantangan
23 Bab_23. Bertemu Sean
24 Bab_24. Bekas Luka
25 Bab_25. Menjemput Evelyn
26 Bab_26. Masih Anak Kecil
27 Bab_27. Mereka Mirip Anda
28 Bab_28. Siapa Ibu Mereka?
29 Bab_29. Tamu Tak Diundang
30 Bab_30. Hukuman Si Kembar
31 Bab_31. Cemburunya Sean
32 Bab_32. Hukuman Evelyn
33 Bab_33. Kamu Milikku
34 Bab_34. Tidak Memiliki Kesempatan
35 Bab_35. Kita Bisa Memeriksanya
36 Bab_36. Melamarmu
37 Bab_37. Akulah Ayah Mereka
38 Bab_38. Bryan Terluka
39 Bab_39. Dad...
40 Bab_40. Membawa Kalian Pulang
41 Bab_41. Amarah Vina
42 Bab_42. Loading Lama
43 Bab_43. Metode Kebiri Seperti Apa Yang Kamu Inginkan?
44 Bab_44. Pelukan Kebahagiaan
45 Bab_45. Gantian Menginap
46 Bab_46. Undangan Makan Malam
47 Bab_47. Makan Malam
48 Bab_48. Dalang Dibalik Layar
49 Bab_49. Kesepakatan Bisnis
50 Bab_50. Penghianat
51 Bab_51. Louis Ferginand
52 Bab_52. Hukuman
53 Bab_53. Berkunjung Ke Kediaman Winata
54 Bab_54. Apa Yang Terjadi?
55 Bab_55. Kekacauan Kecil
56 Bab_56. Perbincangan di Malam Pertama
57 Bab_57. Apa Kamu Cemburu?
58 Bab_58. Hari Yang Sempurna
59 Bab_59. Ingin Adik
60 Bab-60. Menjadi Bintang Iklan
61 Bab_61. Sebuah Penyelamatan
62 Bab_62. Menghadapi Bersama
63 Bab_63. Membuat Sean Tercengang
64 Bab_64. Penculikan
65 Bab_65. Musibah Dan Anugerah
66 Bab_66. Menyerah?
67 Bab_67. Ledakan!
68 Bab_68. Mana Kembang Apinya?
69 Bab_69. Khawatir
70 Bab_70. Hancurnya Rubah Merah
71 Bab_71. Karma
72 Bab_72. Kejutan
73 Bab_73. Aku Akan Memeriksanya
74 Bab_74. Gara-gara Telur Gulung
75 Bab_75. Kondisi Evelyn
76 Bab_76. Pengakuan Ani
77 Bab_77. Kondisi Evelyn 2
78 Bab_78. Bangunlah Sayang
79 Bab_79. Tidak Akan Membiarkan
80 Bab_80. Evelyn Sadar
81 Bab_81. Tentang Gunung
82 Bab_82. Pesta Perayaan Yang Terganggu
83 Bab_83. Happy Ended
84 See You Bye Bye
85 S2_1. Berlian Gadis SMA
86 S2_2. Diamond
87 S2_3. Siswa Baru
88 S2_4. Minat Clara
89 S2_5. Supir Tampan
90 S2_6. Rencana Tersembunyi
91 S2_7. Bantuan Rezvan
92 S2_8. Tentang Johan
93 S2_9. Berlian Yang Tak Tersentuh
94 S2_10. Hukuman Rezvan
95 S2_11. Minta Tanda Tangan
96 S2_12. Milik Monyet
97 S2_13. Bagaimana?
98 S2_14. Sopir Milik Berlian
99 S2_15. Johan dan Rezvan
100 S2_16. Menepati Janji?
101 S2_17. Berlian Melawan
102 S2_18. Norman Adiguna
103 S2_19. Misi Berlian
104 S2_20. Libur
105 S2_21. Pandangan Alisya
106 S2_22. Bertemu Vivi Lagi
107 S2_23. Rencana Vivi
108 S2_24. Berlian Diserang
109 S2_25. Berlatih Menunggang Kuda
110 S2_26. Ada Masalah dengan Aspradia
111 S2_27. Johan Tiba
112 S2_28. Seseorang Harus Bertanggung Jawab
113 S2_29. Siapa Raka?
114 S2_30. Pengakuan Berlian
115 S2_31. Taruhan
116 S2_32. Rencana Berlian
117 S2_33. Ketahuan Johan
118 S2_34. Dihadang
119 S2_35. Selamat
120 S2_36. Vivi, Gadis Manja
121 S2_37. Ditinggalkan...
122 S2_38. Johan Dan Berlian
123 S2_39. Kamu!
124 S2_40. Kekasih Berlian
125 S2_41. Menemani Johan
126 S2_42. Organisasi Bawah Tanah
127 S2_43. Berlian Sakit
128 S2_44. Dua Manusia Bodoh
129 S2_45. Kesalahpahaman
130 S2_46. Ancaman Evelyn
131 S2_47. Jadi Bahan Gosip, Lagi!
132 S2_48. Johan Kecewa
133 S2_49. Daniel
134 S2_50. Pelaku
135 S2_51. Permainan Voli
136 S2_52. Kembar?
137 S2_53. Terry Merasa
138 S2_54. Hukuman Bryan
139 S2_55. Keyakinan Daniel
140 S2_56. Masalah Berlian
141 S2_57. Wilson Yang Jahat
142 S2_58. Kekhawatiran Johan
143 S2_59. Marta Yang Psikopat
144 S2_60. Tidak Mengelak
145 S2_61. Kematian Marta
146 S2_62. Ungkapan Perasaan
147 S2_63. Clara Akan Membuat Perhitungan
148 S2_64. Clara Berpura-pura Tidak Tahu
149 S2_65. Reina
150 S2_66. Reina dan Daniel
151 S2_67. Perubahan Karakter Dalam Satu detik
152 S2_68. Putus
153 S2_69. Mengejar Johan
154 S2_70. Tidak Bisa Kembali Menjadi Sepasang Kekasih
155 S2_71. Bersedia Menunggu
156 S2_72. Rezvan dan Clara
157 S2_73. Kecelakaan
158 S2_74. Johan Bertemu Maxim
159 S2_75. Jalan Hidup Yang Beda
160 S2_76. Ambisi Ferry
161 S2_77. Alasan Berlian
162 S2_78. Amarah Berlian
163 S2_79. Mengambil Alih
164 S2_80. Dilarang Masuk
165 S2_81. Hardi Kritis
166 S2_82. Meninggalnya Hardi
167 S2_83. Berlatih Drama Untuk Melawan Mertua
168 S2_84. Apa Kamu Tertarik?
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Bab_1. Aku Bukan Wanita Penghibur
2
Bab_ 2. Wanita Itu Terlalu Berani
3
Bab_3. Mereka?
4
Bab_4. Memilih Mereka
5
Bab 5. Firasat Sean
6
Bab_6. Laura
7
Bab_7. Maxim Benjamin Marcus
8
Bab_8. Evelyn Sylvaina Marcus
9
Bab_9. Keputusan
10
Bab_10. Bisik-bisik Di Kursi Belakang
11
Bab_11. Bertemu Justin
12
Bab_12. Memasak Untuk Keluarga
13
Bab_13. Sean Sudah Belok?
14
Bab_14. Persalinan Evelyn
15
Bab_15. Bryan Kelviano Marcus
16
Bab_16. Berlian Freyanica Marcus
17
Bab_17. Berkunjung Ke Markas
18
Bab_18. Serangan Di Markas
19
Bab_19. Siasat
20
Bab_20. Aku Kembali
21
Bab_21. Butuh Waktu
22
Bab_22. Menerima Tantangan
23
Bab_23. Bertemu Sean
24
Bab_24. Bekas Luka
25
Bab_25. Menjemput Evelyn
26
Bab_26. Masih Anak Kecil
27
Bab_27. Mereka Mirip Anda
28
Bab_28. Siapa Ibu Mereka?
29
Bab_29. Tamu Tak Diundang
30
Bab_30. Hukuman Si Kembar
31
Bab_31. Cemburunya Sean
32
Bab_32. Hukuman Evelyn
33
Bab_33. Kamu Milikku
34
Bab_34. Tidak Memiliki Kesempatan
35
Bab_35. Kita Bisa Memeriksanya
36
Bab_36. Melamarmu
37
Bab_37. Akulah Ayah Mereka
38
Bab_38. Bryan Terluka
39
Bab_39. Dad...
40
Bab_40. Membawa Kalian Pulang
41
Bab_41. Amarah Vina
42
Bab_42. Loading Lama
43
Bab_43. Metode Kebiri Seperti Apa Yang Kamu Inginkan?
44
Bab_44. Pelukan Kebahagiaan
45
Bab_45. Gantian Menginap
46
Bab_46. Undangan Makan Malam
47
Bab_47. Makan Malam
48
Bab_48. Dalang Dibalik Layar
49
Bab_49. Kesepakatan Bisnis
50
Bab_50. Penghianat
51
Bab_51. Louis Ferginand
52
Bab_52. Hukuman
53
Bab_53. Berkunjung Ke Kediaman Winata
54
Bab_54. Apa Yang Terjadi?
55
Bab_55. Kekacauan Kecil
56
Bab_56. Perbincangan di Malam Pertama
57
Bab_57. Apa Kamu Cemburu?
58
Bab_58. Hari Yang Sempurna
59
Bab_59. Ingin Adik
60
Bab-60. Menjadi Bintang Iklan
61
Bab_61. Sebuah Penyelamatan
62
Bab_62. Menghadapi Bersama
63
Bab_63. Membuat Sean Tercengang
64
Bab_64. Penculikan
65
Bab_65. Musibah Dan Anugerah
66
Bab_66. Menyerah?
67
Bab_67. Ledakan!
68
Bab_68. Mana Kembang Apinya?
69
Bab_69. Khawatir
70
Bab_70. Hancurnya Rubah Merah
71
Bab_71. Karma
72
Bab_72. Kejutan
73
Bab_73. Aku Akan Memeriksanya
74
Bab_74. Gara-gara Telur Gulung
75
Bab_75. Kondisi Evelyn
76
Bab_76. Pengakuan Ani
77
Bab_77. Kondisi Evelyn 2
78
Bab_78. Bangunlah Sayang
79
Bab_79. Tidak Akan Membiarkan
80
Bab_80. Evelyn Sadar
81
Bab_81. Tentang Gunung
82
Bab_82. Pesta Perayaan Yang Terganggu
83
Bab_83. Happy Ended
84
See You Bye Bye
85
S2_1. Berlian Gadis SMA
86
S2_2. Diamond
87
S2_3. Siswa Baru
88
S2_4. Minat Clara
89
S2_5. Supir Tampan
90
S2_6. Rencana Tersembunyi
91
S2_7. Bantuan Rezvan
92
S2_8. Tentang Johan
93
S2_9. Berlian Yang Tak Tersentuh
94
S2_10. Hukuman Rezvan
95
S2_11. Minta Tanda Tangan
96
S2_12. Milik Monyet
97
S2_13. Bagaimana?
98
S2_14. Sopir Milik Berlian
99
S2_15. Johan dan Rezvan
100
S2_16. Menepati Janji?
101
S2_17. Berlian Melawan
102
S2_18. Norman Adiguna
103
S2_19. Misi Berlian
104
S2_20. Libur
105
S2_21. Pandangan Alisya
106
S2_22. Bertemu Vivi Lagi
107
S2_23. Rencana Vivi
108
S2_24. Berlian Diserang
109
S2_25. Berlatih Menunggang Kuda
110
S2_26. Ada Masalah dengan Aspradia
111
S2_27. Johan Tiba
112
S2_28. Seseorang Harus Bertanggung Jawab
113
S2_29. Siapa Raka?
114
S2_30. Pengakuan Berlian
115
S2_31. Taruhan
116
S2_32. Rencana Berlian
117
S2_33. Ketahuan Johan
118
S2_34. Dihadang
119
S2_35. Selamat
120
S2_36. Vivi, Gadis Manja
121
S2_37. Ditinggalkan...
122
S2_38. Johan Dan Berlian
123
S2_39. Kamu!
124
S2_40. Kekasih Berlian
125
S2_41. Menemani Johan
126
S2_42. Organisasi Bawah Tanah
127
S2_43. Berlian Sakit
128
S2_44. Dua Manusia Bodoh
129
S2_45. Kesalahpahaman
130
S2_46. Ancaman Evelyn
131
S2_47. Jadi Bahan Gosip, Lagi!
132
S2_48. Johan Kecewa
133
S2_49. Daniel
134
S2_50. Pelaku
135
S2_51. Permainan Voli
136
S2_52. Kembar?
137
S2_53. Terry Merasa
138
S2_54. Hukuman Bryan
139
S2_55. Keyakinan Daniel
140
S2_56. Masalah Berlian
141
S2_57. Wilson Yang Jahat
142
S2_58. Kekhawatiran Johan
143
S2_59. Marta Yang Psikopat
144
S2_60. Tidak Mengelak
145
S2_61. Kematian Marta
146
S2_62. Ungkapan Perasaan
147
S2_63. Clara Akan Membuat Perhitungan
148
S2_64. Clara Berpura-pura Tidak Tahu
149
S2_65. Reina
150
S2_66. Reina dan Daniel
151
S2_67. Perubahan Karakter Dalam Satu detik
152
S2_68. Putus
153
S2_69. Mengejar Johan
154
S2_70. Tidak Bisa Kembali Menjadi Sepasang Kekasih
155
S2_71. Bersedia Menunggu
156
S2_72. Rezvan dan Clara
157
S2_73. Kecelakaan
158
S2_74. Johan Bertemu Maxim
159
S2_75. Jalan Hidup Yang Beda
160
S2_76. Ambisi Ferry
161
S2_77. Alasan Berlian
162
S2_78. Amarah Berlian
163
S2_79. Mengambil Alih
164
S2_80. Dilarang Masuk
165
S2_81. Hardi Kritis
166
S2_82. Meninggalnya Hardi
167
S2_83. Berlatih Drama Untuk Melawan Mertua
168
S2_84. Apa Kamu Tertarik?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!