Bab_18. Serangan Di Markas

Suasana markas kacau. Suara tembakan terdengar bersahutan di luar meskipun dapat dipastikan lumayan jauh dari keberadaan mereka. Namun suara dari semua kejadian itu terdengar jelas sampai di gudang tempat Justin dan yang lainnya berada. Tanpa menunggu jawaban dari anak buahnya yang melapor, tentu saja Justin tahu jika saat ini markas Big Lion sedang diserang.

Justin geram. Berani-beraninya mereka mengganggunya yang sedang menikmati waktu bersama kedua keponakan tercintanya. Apalagi menyerang di tengah siang hari bolong dan ada dirinya sebagai ketua geng disini. Mereka menantangnya. Dan ini artinya mereka mengantarkan nyawa padanya.

Tangannya sudah gatal ingin ******* habis mereka yang berani mengusiknya. Matanya sudah tidak sabar ingin melihat wajah-wajah yang sedang mencari kematian di tangannya.

Namun sebelum ia bertindak. Ia harus memastikan dulu keselamatan dua keponakannya. Keselamatan mereka adalah yang terpenting. Keberadaan mereka harus tetap dirahasiakan dari pihak musuh.

“Mike bawa mereka masuk ke ruang bawah tanah.” Perintah Justin dengan nada dingin dan penuh otoritas pada tangan kanannya. Setelah memberi perintah, Justin segera mengambil pistol yang selalu terselip di pinggangnya. Ia pun segera memimpin anak buahnya untuk segera ikut dalam pertempuran.

Sedangkan Mike yang disebut namanya segera mengajak dua anak yang baru menginjak usia lima tahun beberapa hari ini menuju sebuah pintu rahasia di bawah lantai.

Bryan dan Brily tahu bahwa itu adalah pintu menuju gudang dalam. Atau biasa digunakan persembunyian dan juga ada tempat menyiksa tahanan dari pihak musuh yang tertangkap. Pintu itu baru setengah jam ditutup setelah anggota Big Lion memasukkan semua peralatan terbaru mereka.

“Paman Mike bisakah kita melihat keluar.” Pinta Bryan dengan penuh harap. Ia sangat ingin melihat pertempuran secara langsung. Mungkin ia juga bisa memiliki beberapa kesempatan untuk mencoba pistol mini yang baru saja ia dapatkan.

“Tidak. Menurutlah Bryan. Kita tidak tahu situasi di luar.” Tolak Mike dengan masih menggandeng dua tangan bocah itu menuju pintu masuk ruang bawah tanah.

“Tapi aku ingin membantu paman.” Mike menghentikan langkahnya. Ia kemudian memandang wajah bulat Bryan yang penuh keseriusan. Kemudian beralih menatap wajah Brily yang dingin dan tenang seperti biasanya.

“Kamu bisa membantu dengan satu hal.” Kata Mike dengan tersenyum.

“Diam di sini dan jaga Brily dengan baik. Bisa?” tanya Mike serius.

“Aku bisa melindungi diriku sendiri paman.” Brily tidak mau dianggap gadis lemah di sini. Meskipun ia tidak memiliki kemampuan menggunakan sejata seperti yang Bryan lakukan, ia bisa menggunakan otaknya untuk menaklukkan musuh.

“Baiklah anak-anak, waktunya kita masuk. Aku tahu kalian ingin ikut dalam kesenangan ini. Paman pun demikian. Tapi sebenarnya ancaman yang terbesar itu datangnya dari mommy kalian. Jadi jangan biarkan kalian lecet sedikit pun atau mommy kalian akan mencincang kami semu dan mengobrak-abrik seluruh markas karenanya. Paham?”

Mendengar penjelasan ini keduanya hanya bisa diam. Mike benar jika yang paling berbahaya disini adalah Evelyn.

Bryan dan Brily segera masuk setelah pintu dibuka sempurna. Dan setelah mereka masuk, pintu itu juga dengan cepat tertutup sempurna. Tidak ada jejak, tidak ada tanda. Tidak ada yang akan menyangka jika disanalah pintu itu berada.

...🍁🍁🍁...

Keadaan di luar sangat menegangkan. Serangan musuh kali ini tidak main-main. Sepertinya mereka mengerahkan semua anak buah mereka untuk menyerang markas Big Lion. Beberapa orang tergeletak di tanah dengan luka tembak di beberapa bagian tubuhnya.

Baik dari pihak musuh maupun pihak Big Lion sama-sama tidak ada yang berniat untuk menyerah atau pun menghentikan penyerangan.

“Apa maumu membawa semua pasukanmu kesini Roby?” teriak Justin di sela baku tembak itu.

“Sederhana. Serahkan semua pasokan senjata kalian!” teriak Roby pula.

“Huh! Mimpi saja!”

Suara tembakan belum reda. Bahkan semakin lama semakin sering terdengar.

“Arh. Sial!” pundak kiri Justin terkena tembakan. Laki-laki biru meringis menahan nyeri. Tapi luka seperti itu sudah biasa baginya.

...🌼🌼🌼...

Di dalam ruangan bawah tanah, Mike dan dua bocah cilik yang ia sembunyikan melihat semuanya dari kamera CCTV yang terpasang di beberapa tempat di markas. Dari sana jelas terlihat bahwa kelompok Big Lion kalah jumlah dan sekarang nyaris terpojok.

“Paman, jika kita hanya diam di sini, tidak sampai satu jam mereka semua akan kalah.” Kata Brily yang sedang mengamati dengan serius situasi yang terjadi. Gadis cilik ini sudah memiliki rencana di otaknya yang cerdas.

Sedangkan Mike masih diam. Ia juga menyadari hal itu. Namun untuk sekarang ia masih tidak bisa melakukan apapun. Mereka sudah memanggil polisi. Tapi mengandalkan polisi juga tidak bisa dijadikan jaminan.

“Apa yang paman pikirkan lagi? Ayo kita bantu.” Ucap Bryan yang sudah tidak sabar ingin ikut dalam kesenangan.

“Tenang Bryan. Menghadapi musuh yang lebih tangguh dari kita tidak hanya butuh keberanian. Tapi juga sebuah trik jitu.” Brily mengangguk-anggukkan kepalanya. Matanya cemerlang khas bocah cerdas.

Mike saat ini menjadi kaki dan tangan bagi Brily. Gadis kecil itu memberi perintah pada pria besar yang semestinya menjadi penjaganya. Dengan cepat Mike melakukan apa yang diperintahkan Brily.

Di sisi lain, Bryan juga sedang menyiapkan jebakannya di beberapa tempat. Saat ini mereka sudah keluar dari ruangan bawah tanah dan berada di depan gudang. Mereka berencana untuk menggiring para pengacau masuk ke dalam jebakan mereka.

Ketika semuanya sudah siap, Mike memberitahu rencana mereka melalui earpiece yang terpasang di telinga semua anggota Big Lion untuk memudahkan mereka.

“Rencana bisa ditindaklanjuti. Segera mundur!” Justin dengan cepat memberi keputusan. Ia yakin jika Mike pasti memiliki rencana yang matang untuk saat ini.

Perlahan tetapi pasti, mereka akhirnya mundur secara alami. Ini seperti mereka terpukul mundur dan hampir kalah. Membuat para pengacau mengira mereka akan segera Menang dan semakin bersemangat untuk menyerang.

Titik dimana saja ada perangkap sudah diberitahu kan sebelumnya. Membuat anggota Big Lion akan secara otomatis menghindarinya. Berbeda dengan pasukan musuh yang jatuh bergantian.

Roby sangat marah melihat anak buahnya yang berkurang banyak terkena jebakan. Mereka tidak mati, hanya pingsan dan beberapa ada yang terluka akibat terkena benda-benda tumpul dan terjatuh. Ada pula yang kakinya tidak bisa digerakkan akibat lem super lengket yang mereka injak.

Mendapati hal yang tidak biasa, baku tembak berhenti beberapa saat. Roby menengok ke segala arah. Dan menyadari bahwa anggota Big Lion sudah tidak melakukan Penyerangan. Sebagai gantinya mereka malah menghilang entah kemana.

“Dasar pengecut! Hadapi secara jantan.” Teriak Roby frustasi.

“Hahahaha... Bagaimana kalau sekarang kita ubah permainan yang secara jantan dengan bermain secara cantik paman?” Suara kecil yang merdu terdengar dari pengeras suara yang terpasang di beberapa tempat. Suara itu adlaah suara Brily yang saat ini telah kembali ke dalam ruangan bawah tanah. Jebakan terakhirnya berpusat di sana.

Mendengar suara anak kecil membuat Roby dan teman-temannya semakin murka. Jadi Mereka dipermainkan oleh anak kecil. Bagaimana pun caranya mereka harus menemukannya dan menuntut balas.

“Semuanya seraaaang!” teriak Roby memimpin anak buahnya melakukan Penyerangan secara mendadak.

Namun baru saja mereka melangkah beberapa jauh ke depan, mereka merasakan tubuh mereka tidak bisa dikuasai. Rasa ngilu menyerang tubuh mereka dan menjadikannya lemas.

*

*

*

Terima kasih sudah setia menanti 🥰

Jangan lupa untuk klik tanda jempol 👍 dulu sebelum berlalu😎

Terpopuler

Comments

Renireni Reni

Renireni Reni

wahh brily...bahaya...kamu muncul pasti ntar mrk dendam

2022-10-19

0

Serius Mendrofa

Serius Mendrofa

───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───
‿︵‿︵‿︵‿︵‿︵‿︵
•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•

2022-06-22

1

shanti rahayu

shanti rahayu

seruuuu

2022-05-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab_1. Aku Bukan Wanita Penghibur
2 Bab_ 2. Wanita Itu Terlalu Berani
3 Bab_3. Mereka?
4 Bab_4. Memilih Mereka
5 Bab 5. Firasat Sean
6 Bab_6. Laura
7 Bab_7. Maxim Benjamin Marcus
8 Bab_8. Evelyn Sylvaina Marcus
9 Bab_9. Keputusan
10 Bab_10. Bisik-bisik Di Kursi Belakang
11 Bab_11. Bertemu Justin
12 Bab_12. Memasak Untuk Keluarga
13 Bab_13. Sean Sudah Belok?
14 Bab_14. Persalinan Evelyn
15 Bab_15. Bryan Kelviano Marcus
16 Bab_16. Berlian Freyanica Marcus
17 Bab_17. Berkunjung Ke Markas
18 Bab_18. Serangan Di Markas
19 Bab_19. Siasat
20 Bab_20. Aku Kembali
21 Bab_21. Butuh Waktu
22 Bab_22. Menerima Tantangan
23 Bab_23. Bertemu Sean
24 Bab_24. Bekas Luka
25 Bab_25. Menjemput Evelyn
26 Bab_26. Masih Anak Kecil
27 Bab_27. Mereka Mirip Anda
28 Bab_28. Siapa Ibu Mereka?
29 Bab_29. Tamu Tak Diundang
30 Bab_30. Hukuman Si Kembar
31 Bab_31. Cemburunya Sean
32 Bab_32. Hukuman Evelyn
33 Bab_33. Kamu Milikku
34 Bab_34. Tidak Memiliki Kesempatan
35 Bab_35. Kita Bisa Memeriksanya
36 Bab_36. Melamarmu
37 Bab_37. Akulah Ayah Mereka
38 Bab_38. Bryan Terluka
39 Bab_39. Dad...
40 Bab_40. Membawa Kalian Pulang
41 Bab_41. Amarah Vina
42 Bab_42. Loading Lama
43 Bab_43. Metode Kebiri Seperti Apa Yang Kamu Inginkan?
44 Bab_44. Pelukan Kebahagiaan
45 Bab_45. Gantian Menginap
46 Bab_46. Undangan Makan Malam
47 Bab_47. Makan Malam
48 Bab_48. Dalang Dibalik Layar
49 Bab_49. Kesepakatan Bisnis
50 Bab_50. Penghianat
51 Bab_51. Louis Ferginand
52 Bab_52. Hukuman
53 Bab_53. Berkunjung Ke Kediaman Winata
54 Bab_54. Apa Yang Terjadi?
55 Bab_55. Kekacauan Kecil
56 Bab_56. Perbincangan di Malam Pertama
57 Bab_57. Apa Kamu Cemburu?
58 Bab_58. Hari Yang Sempurna
59 Bab_59. Ingin Adik
60 Bab-60. Menjadi Bintang Iklan
61 Bab_61. Sebuah Penyelamatan
62 Bab_62. Menghadapi Bersama
63 Bab_63. Membuat Sean Tercengang
64 Bab_64. Penculikan
65 Bab_65. Musibah Dan Anugerah
66 Bab_66. Menyerah?
67 Bab_67. Ledakan!
68 Bab_68. Mana Kembang Apinya?
69 Bab_69. Khawatir
70 Bab_70. Hancurnya Rubah Merah
71 Bab_71. Karma
72 Bab_72. Kejutan
73 Bab_73. Aku Akan Memeriksanya
74 Bab_74. Gara-gara Telur Gulung
75 Bab_75. Kondisi Evelyn
76 Bab_76. Pengakuan Ani
77 Bab_77. Kondisi Evelyn 2
78 Bab_78. Bangunlah Sayang
79 Bab_79. Tidak Akan Membiarkan
80 Bab_80. Evelyn Sadar
81 Bab_81. Tentang Gunung
82 Bab_82. Pesta Perayaan Yang Terganggu
83 Bab_83. Happy Ended
84 See You Bye Bye
85 S2_1. Berlian Gadis SMA
86 S2_2. Diamond
87 S2_3. Siswa Baru
88 S2_4. Minat Clara
89 S2_5. Supir Tampan
90 S2_6. Rencana Tersembunyi
91 S2_7. Bantuan Rezvan
92 S2_8. Tentang Johan
93 S2_9. Berlian Yang Tak Tersentuh
94 S2_10. Hukuman Rezvan
95 S2_11. Minta Tanda Tangan
96 S2_12. Milik Monyet
97 S2_13. Bagaimana?
98 S2_14. Sopir Milik Berlian
99 S2_15. Johan dan Rezvan
100 S2_16. Menepati Janji?
101 S2_17. Berlian Melawan
102 S2_18. Norman Adiguna
103 S2_19. Misi Berlian
104 S2_20. Libur
105 S2_21. Pandangan Alisya
106 S2_22. Bertemu Vivi Lagi
107 S2_23. Rencana Vivi
108 S2_24. Berlian Diserang
109 S2_25. Berlatih Menunggang Kuda
110 S2_26. Ada Masalah dengan Aspradia
111 S2_27. Johan Tiba
112 S2_28. Seseorang Harus Bertanggung Jawab
113 S2_29. Siapa Raka?
114 S2_30. Pengakuan Berlian
115 S2_31. Taruhan
116 S2_32. Rencana Berlian
117 S2_33. Ketahuan Johan
118 S2_34. Dihadang
119 S2_35. Selamat
120 S2_36. Vivi, Gadis Manja
121 S2_37. Ditinggalkan...
122 S2_38. Johan Dan Berlian
123 S2_39. Kamu!
124 S2_40. Kekasih Berlian
125 S2_41. Menemani Johan
126 S2_42. Organisasi Bawah Tanah
127 S2_43. Berlian Sakit
128 S2_44. Dua Manusia Bodoh
129 S2_45. Kesalahpahaman
130 S2_46. Ancaman Evelyn
131 S2_47. Jadi Bahan Gosip, Lagi!
132 S2_48. Johan Kecewa
133 S2_49. Daniel
134 S2_50. Pelaku
135 S2_51. Permainan Voli
136 S2_52. Kembar?
137 S2_53. Terry Merasa
138 S2_54. Hukuman Bryan
139 S2_55. Keyakinan Daniel
140 S2_56. Masalah Berlian
141 S2_57. Wilson Yang Jahat
142 S2_58. Kekhawatiran Johan
143 S2_59. Marta Yang Psikopat
144 S2_60. Tidak Mengelak
145 S2_61. Kematian Marta
146 S2_62. Ungkapan Perasaan
147 S2_63. Clara Akan Membuat Perhitungan
148 S2_64. Clara Berpura-pura Tidak Tahu
149 S2_65. Reina
150 S2_66. Reina dan Daniel
151 S2_67. Perubahan Karakter Dalam Satu detik
152 S2_68. Putus
153 S2_69. Mengejar Johan
154 S2_70. Tidak Bisa Kembali Menjadi Sepasang Kekasih
155 S2_71. Bersedia Menunggu
156 S2_72. Rezvan dan Clara
157 S2_73. Kecelakaan
158 S2_74. Johan Bertemu Maxim
159 S2_75. Jalan Hidup Yang Beda
160 S2_76. Ambisi Ferry
161 S2_77. Alasan Berlian
162 S2_78. Amarah Berlian
163 S2_79. Mengambil Alih
164 S2_80. Dilarang Masuk
165 S2_81. Hardi Kritis
166 S2_82. Meninggalnya Hardi
167 S2_83. Berlatih Drama Untuk Melawan Mertua
168 S2_84. Apa Kamu Tertarik?
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Bab_1. Aku Bukan Wanita Penghibur
2
Bab_ 2. Wanita Itu Terlalu Berani
3
Bab_3. Mereka?
4
Bab_4. Memilih Mereka
5
Bab 5. Firasat Sean
6
Bab_6. Laura
7
Bab_7. Maxim Benjamin Marcus
8
Bab_8. Evelyn Sylvaina Marcus
9
Bab_9. Keputusan
10
Bab_10. Bisik-bisik Di Kursi Belakang
11
Bab_11. Bertemu Justin
12
Bab_12. Memasak Untuk Keluarga
13
Bab_13. Sean Sudah Belok?
14
Bab_14. Persalinan Evelyn
15
Bab_15. Bryan Kelviano Marcus
16
Bab_16. Berlian Freyanica Marcus
17
Bab_17. Berkunjung Ke Markas
18
Bab_18. Serangan Di Markas
19
Bab_19. Siasat
20
Bab_20. Aku Kembali
21
Bab_21. Butuh Waktu
22
Bab_22. Menerima Tantangan
23
Bab_23. Bertemu Sean
24
Bab_24. Bekas Luka
25
Bab_25. Menjemput Evelyn
26
Bab_26. Masih Anak Kecil
27
Bab_27. Mereka Mirip Anda
28
Bab_28. Siapa Ibu Mereka?
29
Bab_29. Tamu Tak Diundang
30
Bab_30. Hukuman Si Kembar
31
Bab_31. Cemburunya Sean
32
Bab_32. Hukuman Evelyn
33
Bab_33. Kamu Milikku
34
Bab_34. Tidak Memiliki Kesempatan
35
Bab_35. Kita Bisa Memeriksanya
36
Bab_36. Melamarmu
37
Bab_37. Akulah Ayah Mereka
38
Bab_38. Bryan Terluka
39
Bab_39. Dad...
40
Bab_40. Membawa Kalian Pulang
41
Bab_41. Amarah Vina
42
Bab_42. Loading Lama
43
Bab_43. Metode Kebiri Seperti Apa Yang Kamu Inginkan?
44
Bab_44. Pelukan Kebahagiaan
45
Bab_45. Gantian Menginap
46
Bab_46. Undangan Makan Malam
47
Bab_47. Makan Malam
48
Bab_48. Dalang Dibalik Layar
49
Bab_49. Kesepakatan Bisnis
50
Bab_50. Penghianat
51
Bab_51. Louis Ferginand
52
Bab_52. Hukuman
53
Bab_53. Berkunjung Ke Kediaman Winata
54
Bab_54. Apa Yang Terjadi?
55
Bab_55. Kekacauan Kecil
56
Bab_56. Perbincangan di Malam Pertama
57
Bab_57. Apa Kamu Cemburu?
58
Bab_58. Hari Yang Sempurna
59
Bab_59. Ingin Adik
60
Bab-60. Menjadi Bintang Iklan
61
Bab_61. Sebuah Penyelamatan
62
Bab_62. Menghadapi Bersama
63
Bab_63. Membuat Sean Tercengang
64
Bab_64. Penculikan
65
Bab_65. Musibah Dan Anugerah
66
Bab_66. Menyerah?
67
Bab_67. Ledakan!
68
Bab_68. Mana Kembang Apinya?
69
Bab_69. Khawatir
70
Bab_70. Hancurnya Rubah Merah
71
Bab_71. Karma
72
Bab_72. Kejutan
73
Bab_73. Aku Akan Memeriksanya
74
Bab_74. Gara-gara Telur Gulung
75
Bab_75. Kondisi Evelyn
76
Bab_76. Pengakuan Ani
77
Bab_77. Kondisi Evelyn 2
78
Bab_78. Bangunlah Sayang
79
Bab_79. Tidak Akan Membiarkan
80
Bab_80. Evelyn Sadar
81
Bab_81. Tentang Gunung
82
Bab_82. Pesta Perayaan Yang Terganggu
83
Bab_83. Happy Ended
84
See You Bye Bye
85
S2_1. Berlian Gadis SMA
86
S2_2. Diamond
87
S2_3. Siswa Baru
88
S2_4. Minat Clara
89
S2_5. Supir Tampan
90
S2_6. Rencana Tersembunyi
91
S2_7. Bantuan Rezvan
92
S2_8. Tentang Johan
93
S2_9. Berlian Yang Tak Tersentuh
94
S2_10. Hukuman Rezvan
95
S2_11. Minta Tanda Tangan
96
S2_12. Milik Monyet
97
S2_13. Bagaimana?
98
S2_14. Sopir Milik Berlian
99
S2_15. Johan dan Rezvan
100
S2_16. Menepati Janji?
101
S2_17. Berlian Melawan
102
S2_18. Norman Adiguna
103
S2_19. Misi Berlian
104
S2_20. Libur
105
S2_21. Pandangan Alisya
106
S2_22. Bertemu Vivi Lagi
107
S2_23. Rencana Vivi
108
S2_24. Berlian Diserang
109
S2_25. Berlatih Menunggang Kuda
110
S2_26. Ada Masalah dengan Aspradia
111
S2_27. Johan Tiba
112
S2_28. Seseorang Harus Bertanggung Jawab
113
S2_29. Siapa Raka?
114
S2_30. Pengakuan Berlian
115
S2_31. Taruhan
116
S2_32. Rencana Berlian
117
S2_33. Ketahuan Johan
118
S2_34. Dihadang
119
S2_35. Selamat
120
S2_36. Vivi, Gadis Manja
121
S2_37. Ditinggalkan...
122
S2_38. Johan Dan Berlian
123
S2_39. Kamu!
124
S2_40. Kekasih Berlian
125
S2_41. Menemani Johan
126
S2_42. Organisasi Bawah Tanah
127
S2_43. Berlian Sakit
128
S2_44. Dua Manusia Bodoh
129
S2_45. Kesalahpahaman
130
S2_46. Ancaman Evelyn
131
S2_47. Jadi Bahan Gosip, Lagi!
132
S2_48. Johan Kecewa
133
S2_49. Daniel
134
S2_50. Pelaku
135
S2_51. Permainan Voli
136
S2_52. Kembar?
137
S2_53. Terry Merasa
138
S2_54. Hukuman Bryan
139
S2_55. Keyakinan Daniel
140
S2_56. Masalah Berlian
141
S2_57. Wilson Yang Jahat
142
S2_58. Kekhawatiran Johan
143
S2_59. Marta Yang Psikopat
144
S2_60. Tidak Mengelak
145
S2_61. Kematian Marta
146
S2_62. Ungkapan Perasaan
147
S2_63. Clara Akan Membuat Perhitungan
148
S2_64. Clara Berpura-pura Tidak Tahu
149
S2_65. Reina
150
S2_66. Reina dan Daniel
151
S2_67. Perubahan Karakter Dalam Satu detik
152
S2_68. Putus
153
S2_69. Mengejar Johan
154
S2_70. Tidak Bisa Kembali Menjadi Sepasang Kekasih
155
S2_71. Bersedia Menunggu
156
S2_72. Rezvan dan Clara
157
S2_73. Kecelakaan
158
S2_74. Johan Bertemu Maxim
159
S2_75. Jalan Hidup Yang Beda
160
S2_76. Ambisi Ferry
161
S2_77. Alasan Berlian
162
S2_78. Amarah Berlian
163
S2_79. Mengambil Alih
164
S2_80. Dilarang Masuk
165
S2_81. Hardi Kritis
166
S2_82. Meninggalnya Hardi
167
S2_83. Berlatih Drama Untuk Melawan Mertua
168
S2_84. Apa Kamu Tertarik?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!