Laura selalu menggandeng lengan Evelyn sejak mereka baru turun dari mobil yang mengantar mereka ke bandara. Di belakang mereka ada empat orang bodyguard yang mengikuti. Hari ini mereka akan terbang ke Texas dan akan menetap disana.
Maxim datang dengan mobil yang berbeda. namun dia akan naik dengan pesawat pribadi. Selain di rumah, semua orang yang melihat mereka tidak akan ada yang menyangka jika Laura dan Maxim adalah pasangan.
“Tuan, ada beberapa orang mencurigakan berkeliaran di bandara. Sepertinya mereka sedang mencari seseorang.” Bisik Mike, tangan kanan Maxim.
“Beritahu Laura untuk menyamarkan penampilan Evelyn.” Perintah Maxim. Mike segera berlalu dan memberi tahu Laura tentang instruksi dari Maxim dengan caranya sendiri.
Laura segera mengajak Evelyn pergi ke kamar mandi.
“Ada apa Mi? Kenapa kita kesini? Apa mami pengen ke toilet?” tanya Evelyn saat keduanya sampai di depan kamar mandi bandara.
“Tidak sayang. Anak buah Maxim menemukan beberapa orang yang mencurigakan berkeliaran di sekitar bandara. Maxim takut jika orang-orang ini sedang mencarimu.”
“Itu tidak mungkin mi. Siapa juga yang mau repot-repot mencariku?”
“Menurut cerita mu, ayah dari anak-anak mu ini bukanlah orang biasa. Siapa tahu dia yang sedang mencarimu. Dia mungkin tahu jika kamu sedang mengandung anaknya.”
“Itu tidak mungkin Mi. Bagaimana bisa hal itu terjadi?”
“Ikatan darah antara anak dan orang tua itu sangat kuat sayang. Jadi jika dia merasakan kehadiran anaknya, itu bisa dianggap wajar.” Jelas Laura. Dulu dia juga begitu. Maxim akan tahu kapanpun anaknya yang masih di dalam kandungan jika sedang menyusahkan maminya.
“Tapi mereka ini anak-anak ku mi. Mana boleh punya ikatan seperti itu dengan orang lain.” Oceh Sandra. Semenjak hamil ia jadi semakin berani dan juga lebih ekspresif.
Laura menggelengkan kepalanya. Sebagai seorang wanita yang pernah melahirkan, ia jelas tahu jika ucapan ibu hamil akan selalu menjadi benar. “Terserah lah. Tapi apapun itu kamu harus menyamarkan penampilan mu hari ini.” Jurus paling ampuh. Mengalah. Laura segera mengeluarkan tas jinjingnya yang siapa sangka jika berisi alat make up lengkap.
Evelyn hanya bisa menurut saat Laura memberinya make up yang sangat tebal hingga membuat wajah Evelyn seperti anak metal dan susah dikenali. Laura bahkan meminta Evelyn untuk mengganti pakaian yang dia gunakan.
Juga diberi accesoris mulai dari gelang dan kalung yang berwarna hitam berduru khas anak metal. Yang kesemuanya diberikan oleh anak buah Maxim beberapa saat setelah make up Evelyn selesai.
Menurut Evelyn semua ini sia-sia. Padahal dia tidak tahu jika orang-orang yang dicurigai Mike memang orang suruhan Sean untuk mencarinya. Dan jika dia tidak menyamarkan wajahnya seperti saat ini, mereka pasti akan Sandra dengan bantuan foto yang didapat dari Nesya.
Meskipun merasa tidak nyaman. Evelyn berusaha mempertahankan penampilan seperti itu hingga dia benar-benar masuk ke dalam pesawat.
Tepat saat sang pilot baru selesai mengumumkan keberangkatan. Tiba-tiba ada pengumuman jika pesawat akan di delay beberapa saat.
Tak lama setelah itu, muncullah beberapa orang berjas hitam masuk ke dalam pesawat. Melihat satu persatu orang yang ada di dalam pesawat.
“Ada apa ini?” bisik-bisik seorang wanita terdengar dari kursi di belakang Evelyn.
“Entahlah. Semoga saja tidak sedang mencari buronan.” Jawab pria di sampingnya.
“Sepertinya tidak. Jika mencari buronan tidak mungkin sampai sekarang masih begitu tenang bukan.”
“Mungkin ada istri seseorang yang penting yang sedang kabur dari rumah dan sedang dicari sekarang.”
“Mungkin. Apakah jika aku kabur kau juga akan mencariku sampai seperti ini?”
“Tidak. Kalau kau kabur ya kabur saja.”
jawab sang pria acuh
“Ish kau ini.” geram sang wanita.
“Auch. Sakit. Kau ini kenapa?” sang pria mengaduh mendapat cubitan di perutnya.
“Apa kau sudah tidak mencintai ku lagi?” sang wanita mencebik.
“Tentu saja masih.”
“Lalu kenapa tidak mau mencari ku?” rengek sang wanita terdengar manja.
“Karena aku tahu apa yang bisa membuatmu kembali. Lagi pula aku tidak memiliki cukup uang dan kekuasaan untuk menghentikan pesawat yang akan lepas landas seperti ini.”
“Kamu benar juga. Memangnya apa yang bisa membuatku kembali padamu jika aku kabur nanti.”
“Aku akan berkata, sayangku pulanglah. Di toko langganan mu ada tas baru apa kamu tidak mau membawa nya pulang untuk dikoleksi? Dengan begitu Aku yakin kamu akan segera keluar dari persembunyiannya dan kembali padaku.” Ucap sang pria sombong.
“Hahaha. Kamu benar. Aku mana tahan dengan godaan tas yang berkilau itu. Kamu memang suamiku yang paling hebat. Paling mengerti apa yang aku sukai.”
“Tentu saja.”
“Baiklah. Setelah kita kembali nanti aku akan segera kabur. Dengan begitu aku akan segera punya tas baru.”
“Kalau kau kabur dalam waktu dekat. Aku akan membiarkanmu saja. Tunggu sampai berapa lama kamu bisa bertahan tanpaku.”
“Sayaaang.” Rengek sang wanita. Mendengar rengekan sang istri, pria itu tertawa renyah sekali. Mereka pasangan yang membuat iri.
Yang iri tentu saja Evelyn Yang sedari tadi memasang telinganya untuk mendengar kan obrolan receh pasangan di belakangnya. Menurutnya mereka berdua sangat manis.
Ah andai dia mendapatkan kesempatan untuk berumah tangga, ia ingin memiliki suami yang pengertian dan penyayang. Yang mampu membuat nyaman dan merasa sangat dicintai. Tapi mengingat keadaannya....
Kelak, Dua bayi di dalam kandungannya selain membutuhkan dirinya sebagai seorang ibu, pasti juga membutuhkan figur seorang ayah. Tapi Evelyn tidak berani memimpikan itu. Belum tentu dia akan menemukan seorang laki-laki yang dapat menjadi ayah yang baik untuk anak-anaknya. Jadi, Dia akan berusaha sebisa mungkin untuk menjadi ibu sekaligus ayah bagi anaknya kelak.
Saat berada di dekat Evelyn, salah satu orang berjas itu berhenti. Melihat beberapa kali Evelyn dan foto yang ada di tangannya. Evelyn kedapatan sedang melamun.
“Tuan kenapa kamu memperhatikan putriku seperti itu?” Laura tidak suka melihat laki-laki itu menaruh curiga pada Evelyn. Selain itu, ia juga curiga jika semua orang itu memang sedang mencari Evelyn.
Evelyn terkesiap saat mendengar suara Laura yang terdengar marah.
“Maaf nyonya. Kami mencari seseorang. Istri tuan kami sedang merajuk dan kabur dari rumah. Kami harus menemukannya.” Jelas orang itu.
“Itu masalahmu. Dia anakku. Dan dia masih belum menikah.”
“Maaf nona, siapa nama anda?” mengabaikan perkataan Laura. Orang itu lebih memilih bertanya langsung pada Evelyn. Wajah Evelyn mirip dengan yang ada di foto. Hanya gaya make up nya saja yang berbeda.
“Sa..”
“Evelyn. Namanya Evelyn Sylvaina Marcus. Ingat itu.” Potong Laura cepat saat Evelyn tanpa sadar akan mengucapkan nama Sandra.
Laki-laki itu berpikir sebentar. Kemudian sekali lagi mengamati Evelyn sebelum meminta maaf dan berlalu.
Setelah memeriksa setiap penumpang, semua laki-laki berjas hitam itu turun dari pesawat. Laura akhirnya bisa bernapas lega saat pesawat sudah benar-benar lepas landas.
“Mi, sepertinya laki-laki yang sedang mencari istrinya itu sangat mencintai istrinya ya. Sampai-sampai mencarinya seperti ini. Aku jadi iri.” Kata Evelyn.
Laura yang melihatnya merasa bersalah. Padahal dirinya yakin jika memang ayah dari bayi yang ada di kandungan Evelyn lah yang sedang mencarinya.
Jika mengandalkan perasaan, mungkin saat itu juga Laura akan menyerahkan Evelyn pada mereka. Tapi Laura harus berpikir logis. Adanya anak di perut Evelyn adalah karena sebuah kecelakaan. Pasti tidak ada cinta yang akan diberikan kepada Evelyn nantinya.
Mengenyampingkan cinta, Laura juga tidak tahu niat orang itu mencari Evelyn. Bisa saja memiliki niat yang jahat. Mencari Evelyn hanya untuk melenyapkan bayinya. Kemungkinan itu bisa saja terjadi. Jadi untuk sekarang, lebih baik dia dan Maxim menyembunyikan Evelyn entah sampai kapan.
*
*
*
Terima kasih sudah mampir 🥰
Jangan lupa sentuh tanda like nya ya 👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Renireni Reni
lah kalau aq kabur suamiku pasti bilang ya kabur aja😂😂😂😂😂
2022-10-18
0
shanti rahayu
betul mami pasti tak ada cinta u evy, wlopun ad pasti lama dan akn banyak drama dan airmata
2022-05-31
0
Berdo'a saja
heemmmm
2022-05-30
0