Acara penyambutan Evelyn semalam berjalan dengan lancar. Oleh Laura, Evelyn diperkenalkan sebagai anaknya yang memang dibesarkan di kampung halamannya. Namun di acara itu Maxim dan Justin tidak ikut. Itu dikarenakan mereka tidak boleh terlihat berhubungan dengan keluarga Marcus.
Pagi ini, Evelyn ingin memasak untuk keluarga nya. Sejak pagi ia sudah berkutat di dapur dengan segala macam jenis bahan dan peralatan dapur. Awalnya para maid melarangnya karena mereka takut akan dimarahi jika mengetahui jika Evelyn memasak. Namun setelah diancam, mereka akhirnya mengizinkan dengan syarat mereka harus ikut membantu.
Setelah semua masakan siap, Evelyn naik ke lantai tiga. Ia juga harus segera membersihkan dirinya setelah masak. Bau yang bercampur membuatnya merasa tidak nyaman.
**
Justin yang baru saja kembali dari markas mendapati sesuatu yang menarik di indera penciuman nya. Aroma masakan yang membuat perutnya tiba-tiba keroncongan. Semalam ia memiliki misi untuk ikut mengamankan pemindahan narapidana yang sangat berbahaya. Organisasi Big Lion memang sudah diakui oleh pemerintah setempat. Bahkan tak jarang pemerintah meminta bantuan dari mereka.
Dengan segera Justin masuk ke dalam ruang makan. Namun semua anggota keluarganya belum ada. Karena melihat jam dinding sudah menunjukkan waktu untuk sarapan, ia memilih untuk menunggu. Perutnya sudah minta jatah.
“Bagaimana semalam?” Maxim hang datang bersama Laura segera bertanya saat melihat anaknya duduk manis di meja makan.
“Aman. Meskipun sempat ada pemberontakan semua dapat dikendalikan.” Justin mengetuk permukaan meja di depannya.
“Siapa yang ingin membantu Don Bosco kabur kali ini?”
“Tiger Sword. Ada empat anggotanya yang berhasil ditangkap hidup-hidup. Dan pemerintah meminta kita untuk menyelidiki kelompok mereka. Selama ini banyak keluhan tentang Tiger Sword.”
“Sayang, mana Evelyn?” Maxim mengalihkan pandangannya pada Laura yang duduk di sebelahnya.
“Sebentar aku panggil dulu.” Laura hendak beranjak, namun diurungkan karena melihat Evelyn yang berjalan ke arah mereka. “Itu dia.” Tunjuknya pada Evelyn. “Sini sayang kita sarapan bersama.” Laura segera menghampiri Evelyn dan menariknya duduk di sebelahnya.
Justin melihat gadis cantik yang berjalan ke arah mereka dengan ibunya. Gadis ini terlihat berbeda saat ini. Kemarin ia terlihat aneh dengan penampilannya. Dan hari ini ia tentu saja berbeda.
“Kemana riasan wajahmu yang aneh itu?” tanya Justin saat Evelyn duduk di samping Laura.
“Kemarin itu Evelyn sedang menyamar. Jadi ya harus berpenampilan berbeda.” Laura menjelaskannya dengan malas.
“Ow...” Justin hanya mengangguk. Di dalam dunianya, masalah samar menyamar sudah biasa.
“Bagaimana? Cantik kan? Tapi kamu tidak boleh naksir. Dia adik kamu.” Laura memperingatkan. Anaknya ini terlalu banyak bermain wanita. Ia takut jika Evelyn juga akan menjadi salah satu korbannya.
“Cih! Meskipun aku suka bermain-main. Aku juga memiliki kriteriaku sendiri untuk memilih tunggangan. Gadis kumel sepertinya tidak layak.” Justin berdecih. Mengejek penampilan Evelyn yang terlihat biasa. Memang cantik, tapi penampilannya kurang modis menurutnya. Evelyn dari Indonesia, tentu saja berpakaian yang sopan. Sedangkan Justin terbiasa melihat gadis yang memakai kurang bahan di sana sini.
“Baguslah kalau begitu. Lagi pula Evelyn sedang hamil sekarang.”
“Kalian ini kapan berhenti berdebat? Aku sudah sangat kelaparan disini.” Ucap Maxim geram. Dirinya bahkan tidak mempunyai celah untuk ikut bicara. Jika anak dan istrinya sedang berdebat, ia hanya akan menjadi penonton setia. Kapan-kapan jika anak istrinya ini berdebat, ia akan meminta maid untuk menyediakan sofa santai dan juga popcorn untuk teman nonton.
Mendengar ucapan Maxim, Laura segera memanggil maid untuk segera menyajikan makanan untuk sarapan.
Ada empat jenis masakan yang dibuat Evelyn pagi ini. Telur balado, cumi-cumi pedas manis, nasi goreng, dan ayam goreng lengkuas. Laura segera melirik Evelyn saat melihat keempatnya. Wanita itu sudah curiga jika Evelyn lah yang memasak semuanya. Penampilan masakan tersebut terlihat berbeda dari biasanya.
Dulu Maxim tidak terbiasa sarapan menggunakan nasi, tapi karena terbiasa dengan Laura, sekarang menjadi terbiasa. Begitu juga dengan Justin. Ia sudah terbiasa sejak kecil.
“Ayo kita mulai sarapan kita.” Ucap Maxim mempersilahkan. Laura segera mengambilkan makanan untuk Maxim.
“Kamu mau lauk apa sayang?” tanya Laura.
“Cumi-cumi saja. Sepertinya enak.” Tunjuk Maxim. Ia melirik Justin yang sudah menikmati makanannya. Tidak biasanya Justin makan dengan lahap. Itu pasti karena makanan nya sangat enak.
Setelah mengambilkan Maxim makan, Laura juga mengambil bagiannya. Sebelum memakannya, ia melirik pada Evelyn yang dengan tenang menikmati makanan di piringnya. Ia menaikkan alisnya sebagai kode untuk bertanya. Dan sepertinya Evelyn mengerti dan segera mengangguk samar sambil tersenyum.
“Sayang aku mau lauk yang lain.” Maxim memberikan piring kosongnya pada Laura. Dan wanita itu segera meletakkan sedikit nasi, sebutir telur balado dan sepotong ayam goreng di atas piring Maxim.
“Makanan hari ini enak sekali. Beda dari biasanya.” Kata Maxim di sela ia makan.
“Tentu saja. Yang masak kan memang bukan para maid.” Jawab Laura. Maxim dan Justin yang mendengarnya langsung menghentikan makan mereka.
“Di restoran mana Mommy memesan nya?” Justin terlihat antusias. Jika ia tahu ia akan pergi ke sana jika ada waktu.
“Bukan memesan. Ini Evelyn sendiri yang khusus masak untuk kita.”
Uhuk uhuk...
Justin tersedak begitu saja saat mendengar masakan ini dimasak oleh Evelyn. Gadis yang sedikit tidak disukainya. Di matanya, Evelyn hanyalah seorang gadis yang memanfaatkan kebaikan kedua orangtuanya. Evelyn gadis yang munafik.
Evelyn segera menuangkan air putih di gelas kosong dan mengangsurkannya pada Justin. Di saat tersedak, segelas air putih sangat membantu. Tanpa menunggu Justin segera meraih gelas yang disodorkan Evelyn karena melihat gelasnya pun sudah tandas tak tersisa. Ah! Gadis ini tanggap juga.
“Terima kasih.” Meskipun Justin seorang yang kasar, dia masih mengerti mengucapkan terima kasih saat dibantu.
Evelyn mengangguk dan tersenyum. Dia yakin tidak lama lagi ia akan mendapatkan kepercayaan dari kakak angkatnya itu. Lagi pula ia melihat jika Justin sebenarnya orang yang baik.
“Jadi semua ini kamu yang memasak sayang?” tanya Maxim tak percaya. Ia memang pernah membayangkan jika memiliki anak perempuan pasti sangat menyenangkan jika dimasakkan olehnya. Dan sekarang ia tahu rasanya. Memang sangat nikmat. Ini pasti karena Evelyn memasaknya dengan penuh cinta.
“Sebenarnya bukan aku sendirian. Aku dibantu maid yang ada di sini. Mereka tidak membiarkan aku melakukan sesuatu yang berat. Aku ini hanya hamil. Bukan sakit.” Keluh Evelyn.
“Pekerjaan yang cukup berat bisa berbahaya bagi kandungan. Sebaiknya hati-hati.” Nasihat Maxim. Dulu sewaktu hamil Justin, Laura hampir tidak bisa melakukan apapun.
“Tapi aku sangat suka masak.”
“Ah begini saja, Justin setelah ini kamu antar Evelyn pergi ke dokter kandungan. Biarkan dia berkonsultasi dengan dokter. Lagi pula Evelyn baru melakukan perjalanan jauh. Periksa keadaan baby di kandungannya sangat penting.” Perintah Laura.
“Tapi kenapa mesti aku sih Mom?” Justin jelas keberatan. Dia memang menyukai para wanita. Tapi bukan wanita yang hamil.
“Mommy ada rapat penting pagi ini. Jadi kamu harus melakukannya.” Desak Laura.
Justin mendengus sebal. Tapi ia sendiri tidak mengelak. Baginya, perintah sang ibu tetap harus diutamakan.
Evelyn sendiri sebenarnya tidak ingin memaksa Justin. Ia bisa pergi dengan seorang maid yang seumuran dengannya yang memang ditugaskan Laura untuk menemaninya kemanapun Evelyn pergi. Namun Laura menahannya saat ingin menyela. Laura ingin Justin banyak berinteraksi dengan Evelyn.
*
*
*
Terima kasih sudah mampir 😘
Jangan lupa like dan komen EA....🥰
Maaf sering update tidak tepat waktu. Selain membuat karya ini, Akoh juga nulis karya yang lain. Jadi ya gitu deh... ehehehe😵
Mampir karya Akoh lainnya juga oke👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Renireni Reni
💖💖💖💖💖👍👍👍👍💪💪💪
2022-10-18
0
Berdo'a saja
heemmmm
2022-05-30
0
melaty fitriani
jgn smpe justin jatuh cinta nich . yg bagus nnt jd kk yg bertnggjwb n mlindungi evy n calon ponknx kelak
2022-03-14
2