Bab_3. Mereka?

Satu bulan telah berlalu begitu saja. Baik Sandra maupun Sean sama-sama menjalani hari-harinya seperti biasanya. Sandra aktif di kampusnya, dan Sean bekerja di perusahaan nya. Ia pun tidak pernah kembali lagi ke club malam. Jadwalnya terlalu penuh untuk dia gunakan untuk bermain-main di tempat penuh kenikmatan dunia itu.

Namun hari ini, kegelisahan mulai menghampiri Sandra. Ia baru sadar jika ia sudah satu Minggu lewat dari jadwal menstruasi nya yang biasanya aktif.

Berkali-kali ia mondar mandir di dalam kamarnya. Lelah mondar-mandir tidak jelas, Sandra duduk di pinggir ranjang. Kemudian meraih ponsel yang ada di atas bantal. Merasa posisinya nyaman, Sandra menelungkup kan tubuhnya di sana. Menumpuk bantal agar terasa nyaman.

Sandra mengetik kata kunci di laman pencarian.

Membaca artikel yang muncul dengan seksama.

“Payud2ra membesar?” gumam Sandra membaca artikel. Kemudian ia duduk. Mengamati bentuk dadanya sendiri. Mengingat-ingat apakah ada perubahan.

“Sepertinya tidak berubah. Masih sama.” Ucapnya setelah memastikan. Kemudian ia melanjutkan membaca artikel.

“Lebih sering baung air kecil? Sepertinya aku biasa saja. Bukan. Lanjut.”

“Lebih cepat lelah? Beberapa hari ini aku memang...” Sandra menutup mulutnya dengan tangannya.

“Belum tentu. Dua sebelumnya aku tidak mengalaminya. Sebaiknya aku melanjutkan nya.”

Kemudian ia membaca kelanjutan artikel. “Mual dan muntah ya? Aku tidak. Yes. Selanjutnya.” Sandra mengepalkan tangannya ke atas.

“Sensitif terhadap bau?” Sandra mengingat kejadian dua hari yang lalu. Saat itu, ia sedang mengantri cilok dengan mahasiswa yang lain. Kebetulan ada team basket yang baru saja latihan. Dan Sandra sampai muntah karena bau keringat mereka. Mengingat itu, Sandra kembali khawatir. Sebelumnya ia tidak pernah merasa mempunyai masalah dengan bau badan orang.

“Ini masih dua lawan tiga. Masih ada kemungkinan salah.”

“Hilangnya ***** makan?”

“Hah. Ini benar. Tapi begitu mempunyai keinginan makan sesuatu rasanya aku harus mendapatkan nya. Bagaimana ini? Ini imbang. Bagaimana jika aku hamil?” Sandra mengelus perutnya yang datar. Ia masih belum berani membayangkan jika di dalam perut datarnya tumbuh seorang bayi kecil.

“Aku harus memastikannya.” Ucap Sandra. Ia segera bangun. Berganti pakaian dan keluar kamar.

Dengan tergesa-gesa ia berjalan turun tangga. Hingga ia mengabaikan Ani yang sedang duduk di ruang keluarga sambil menonton televisi.

“Tidak sopan sekali. Mau kemana kamu tergesa-gesa seperti itu? Sampai aku yang duduk disini pun tidak kelihatan olehmu?” sinis Ani. Sandra menghentikan langkahnya. Kemudian berbalik.

“Aku keluar sebentar.” Ucapnya tanpa memberi penjelasan lebih. Ia sudah memesan ojek online dan itu sudah sampai di depan gerbang rumahnya.

Motor yang ditumpangi Sandra berhenti di depan sebuah apotek di pinggiran kota. Sengaja ia pergi ke tempat yang jauh dari rumahnya agar tidak ada yang mengetahuinya.

Keesokan harinya, Sandra menatap lemas lima testpeck yang baru saja ia uji. Kelimanya berbeda merek dan harga. Namun semuanya menunjukkan bahwa ia positif hamil.

“Aku harus bagaimana?” gumamnya pelan. Air matanya mengalir tanpa terasa. Ia menekuk kakinya. Menelusupkan wajahnya di atas kedua lututnya.

Setelah merasa tenang mengurung diri sepanjang hari, sore harinya Sandra masuk ke dalam kamar mandi untuk bersiap pergi ke dokter. Bagaimana pun ia harus memeriksanya di rumah sakit untuk lebih pastinya.

...***...

Sandra duduk di kursi tunggu bersama wanita-wanita lainnya yang juga sedang mengantri dipanggil untuk diperiksa. Rata-rata dari mereka ditemani suami ataupun keluarganya, hanya Sandra yang datang seorang diri.

Dengan menundukkan wajahnya, ia menggenggam erat clutch tempat ia meletakkan uang dan ponselnya. Ia semakin menunduk saat mendengar bisikan-bisikan yang terdengar dari para wanita di sekitarnya. Sangat jelas mereka menggosipkan dirinya yang hamil di luar nikah karena datang sendirian.

Diam. Hanya itu yang bisa Sandra lakukan. Ia sadar jika apa yang terjadi padanya juga merupakan salahnya. Jika saja ia tidak mengabaikan kemungkinan terjadinya hal ini, bayi yang ada di dalam kandungannya tidak akan sampai ada di sana.

Tiba giliran Sandra masuk. Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik tersenyum ramah padanya ketika Sandra masuk.

“Silahkan duduk.” Sandra duduk di hadapan dokter itu.

Dokter itu menanyakan beberapa pertanyaan umum pada Sandra yang dijawab Sandra dengan ragu. Dokter itu tersenyum. Ia menduga ada yang tidak beres dengan wanita muda di depannya. Terlihat cemas dan sedih.

“Silahkan berbaring.” Seorang suster membantu Sandra naik ke atas ranjang untuk diperiksa. Menyingkap kaos yang dipakai di bagian perut. Memberinya gel yang terasa dingin.

Dokter mengambil alih. Ia menggerakkan alatnya di atas perut Sandra yang terhubung dengan layar USG.

“Wah... Bayi anda kembar. Ini luar biasa.” Seru dokter itu ceria. Ia mendapati ekspresi Sandra yang terlihat terkejut. Ia pun tersenyum semakin yakin atas dugaannya.

“Mbak lihat bintik kecil itu ada dua. Mereka adalah darah daging mbak.” Jelas dokter itu. Ucapan dokter itu membuat Sandra kembali menangis.

Awalnya Sandra berniat ingin menggugurkan kandungannya saja jika memungkinkan. Namun mendapati fakta jika bayi yang dikandungnya kembar, ia pun mengurungkan niatnya.

“Mbak pasti bahagia kan? Banyak orang yang menginginkan bayi kembar. Mereka pasti akan tumbuh dengan lucu.” dokter itu memegang lengan Sandra.

“Ah iya dok. Saya bahagia.” Sandra memaksakan senyumnya meski jelas terpaksa jika senyum itu tidak dari hatinya.

Dokter itu menjelaskan beberapa hal mengenai pertumbuhan bayi kembar. Sandra mendengarkan dengan serius.

Pemeriksaan selesai. Suster menutup kembali kaos Sandra yang tersingkap. Kemudian membantunya turun kembali dari ranjang. Sandra pulang setelah menebus vitamin di apotek.

Kali ini Sandra pulang dengan menggunakan taksi online. Ia masih butuh waktu untuk berpikir. Untuk memantapkan niatnya untuk melahirkan anak kembarnya apapun yang terjadi.

Untuk itu, langkah pertama adalah ia harus memberitahukan kabar kehamilannya pada papanya. Berharap papanya mau mengerti dan mendukung niatnya.

Sekali lagi ia melihat surat dokter yang menyatakan jika dirinya positif hamil sebelum ia keluar dari taksi yang ditumpangi nya.

Saat itu sudah malam. Seluruh keluarganya sedang berkumpul di ruang keluarga setelah selesai makan malam. Termasuk papa nya.

“Dari mana saja sayang?” tanya Tomy lembut saat Sandra menyapanya di ruang tamu.

Sandra tidak menjawab. Dia mengambil posisi duduk di sofa single. Kemudian mengeluarkan surat dokter dan menyerahkan nya pada Tomy.

“Maafkan Sandra pa. Sandra hamil.” Ucap Sandra setelah melihat ekspresi Tomy yang terlihat sangat marah.

“Apa-apaan ini Sandra? Apa yang kamu perbuat hah?”

“Sandra bekerja di club malam. Dan malam itu Sandra menjadi korban pelecehan.” Jawab Sandra jujur. Lagi pula ia sudah mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk.

“Berapa usianya?”dingin Tomy dingin.

“Satu bulan. Mereka bahkan masih sebesar biji kacang hijau.”

“Mereka?”

“Mereka kembar pa.”

“Gugurkan!”

“Tidak pa. Izinkan Sandra melahirkan dan membesarkan mereka.” Sandra melorot. Ia bersimpuh di depan Tomy. Memegang lutut papanya.

*

*

*

Terima kasih sudah mampir 😘

Jangan lupa like dan vote ea..🥰

Terpopuler

Comments

Renireni Reni

Renireni Reni

💪💪💪💪

2022-10-18

0

Putri Nunggal

Putri Nunggal

berani juga untuk jujur sama keluarga

2022-10-07

0

Putri Nunggal

Putri Nunggal

alamaaaaak, gimana nasib kedepan nya?

2022-10-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab_1. Aku Bukan Wanita Penghibur
2 Bab_ 2. Wanita Itu Terlalu Berani
3 Bab_3. Mereka?
4 Bab_4. Memilih Mereka
5 Bab 5. Firasat Sean
6 Bab_6. Laura
7 Bab_7. Maxim Benjamin Marcus
8 Bab_8. Evelyn Sylvaina Marcus
9 Bab_9. Keputusan
10 Bab_10. Bisik-bisik Di Kursi Belakang
11 Bab_11. Bertemu Justin
12 Bab_12. Memasak Untuk Keluarga
13 Bab_13. Sean Sudah Belok?
14 Bab_14. Persalinan Evelyn
15 Bab_15. Bryan Kelviano Marcus
16 Bab_16. Berlian Freyanica Marcus
17 Bab_17. Berkunjung Ke Markas
18 Bab_18. Serangan Di Markas
19 Bab_19. Siasat
20 Bab_20. Aku Kembali
21 Bab_21. Butuh Waktu
22 Bab_22. Menerima Tantangan
23 Bab_23. Bertemu Sean
24 Bab_24. Bekas Luka
25 Bab_25. Menjemput Evelyn
26 Bab_26. Masih Anak Kecil
27 Bab_27. Mereka Mirip Anda
28 Bab_28. Siapa Ibu Mereka?
29 Bab_29. Tamu Tak Diundang
30 Bab_30. Hukuman Si Kembar
31 Bab_31. Cemburunya Sean
32 Bab_32. Hukuman Evelyn
33 Bab_33. Kamu Milikku
34 Bab_34. Tidak Memiliki Kesempatan
35 Bab_35. Kita Bisa Memeriksanya
36 Bab_36. Melamarmu
37 Bab_37. Akulah Ayah Mereka
38 Bab_38. Bryan Terluka
39 Bab_39. Dad...
40 Bab_40. Membawa Kalian Pulang
41 Bab_41. Amarah Vina
42 Bab_42. Loading Lama
43 Bab_43. Metode Kebiri Seperti Apa Yang Kamu Inginkan?
44 Bab_44. Pelukan Kebahagiaan
45 Bab_45. Gantian Menginap
46 Bab_46. Undangan Makan Malam
47 Bab_47. Makan Malam
48 Bab_48. Dalang Dibalik Layar
49 Bab_49. Kesepakatan Bisnis
50 Bab_50. Penghianat
51 Bab_51. Louis Ferginand
52 Bab_52. Hukuman
53 Bab_53. Berkunjung Ke Kediaman Winata
54 Bab_54. Apa Yang Terjadi?
55 Bab_55. Kekacauan Kecil
56 Bab_56. Perbincangan di Malam Pertama
57 Bab_57. Apa Kamu Cemburu?
58 Bab_58. Hari Yang Sempurna
59 Bab_59. Ingin Adik
60 Bab-60. Menjadi Bintang Iklan
61 Bab_61. Sebuah Penyelamatan
62 Bab_62. Menghadapi Bersama
63 Bab_63. Membuat Sean Tercengang
64 Bab_64. Penculikan
65 Bab_65. Musibah Dan Anugerah
66 Bab_66. Menyerah?
67 Bab_67. Ledakan!
68 Bab_68. Mana Kembang Apinya?
69 Bab_69. Khawatir
70 Bab_70. Hancurnya Rubah Merah
71 Bab_71. Karma
72 Bab_72. Kejutan
73 Bab_73. Aku Akan Memeriksanya
74 Bab_74. Gara-gara Telur Gulung
75 Bab_75. Kondisi Evelyn
76 Bab_76. Pengakuan Ani
77 Bab_77. Kondisi Evelyn 2
78 Bab_78. Bangunlah Sayang
79 Bab_79. Tidak Akan Membiarkan
80 Bab_80. Evelyn Sadar
81 Bab_81. Tentang Gunung
82 Bab_82. Pesta Perayaan Yang Terganggu
83 Bab_83. Happy Ended
84 See You Bye Bye
85 S2_1. Berlian Gadis SMA
86 S2_2. Diamond
87 S2_3. Siswa Baru
88 S2_4. Minat Clara
89 S2_5. Supir Tampan
90 S2_6. Rencana Tersembunyi
91 S2_7. Bantuan Rezvan
92 S2_8. Tentang Johan
93 S2_9. Berlian Yang Tak Tersentuh
94 S2_10. Hukuman Rezvan
95 S2_11. Minta Tanda Tangan
96 S2_12. Milik Monyet
97 S2_13. Bagaimana?
98 S2_14. Sopir Milik Berlian
99 S2_15. Johan dan Rezvan
100 S2_16. Menepati Janji?
101 S2_17. Berlian Melawan
102 S2_18. Norman Adiguna
103 S2_19. Misi Berlian
104 S2_20. Libur
105 S2_21. Pandangan Alisya
106 S2_22. Bertemu Vivi Lagi
107 S2_23. Rencana Vivi
108 S2_24. Berlian Diserang
109 S2_25. Berlatih Menunggang Kuda
110 S2_26. Ada Masalah dengan Aspradia
111 S2_27. Johan Tiba
112 S2_28. Seseorang Harus Bertanggung Jawab
113 S2_29. Siapa Raka?
114 S2_30. Pengakuan Berlian
115 S2_31. Taruhan
116 S2_32. Rencana Berlian
117 S2_33. Ketahuan Johan
118 S2_34. Dihadang
119 S2_35. Selamat
120 S2_36. Vivi, Gadis Manja
121 S2_37. Ditinggalkan...
122 S2_38. Johan Dan Berlian
123 S2_39. Kamu!
124 S2_40. Kekasih Berlian
125 S2_41. Menemani Johan
126 S2_42. Organisasi Bawah Tanah
127 S2_43. Berlian Sakit
128 S2_44. Dua Manusia Bodoh
129 S2_45. Kesalahpahaman
130 S2_46. Ancaman Evelyn
131 S2_47. Jadi Bahan Gosip, Lagi!
132 S2_48. Johan Kecewa
133 S2_49. Daniel
134 S2_50. Pelaku
135 S2_51. Permainan Voli
136 S2_52. Kembar?
137 S2_53. Terry Merasa
138 S2_54. Hukuman Bryan
139 S2_55. Keyakinan Daniel
140 S2_56. Masalah Berlian
141 S2_57. Wilson Yang Jahat
142 S2_58. Kekhawatiran Johan
143 S2_59. Marta Yang Psikopat
144 S2_60. Tidak Mengelak
145 S2_61. Kematian Marta
146 S2_62. Ungkapan Perasaan
147 S2_63. Clara Akan Membuat Perhitungan
148 S2_64. Clara Berpura-pura Tidak Tahu
149 S2_65. Reina
150 S2_66. Reina dan Daniel
151 S2_67. Perubahan Karakter Dalam Satu detik
152 S2_68. Putus
153 S2_69. Mengejar Johan
154 S2_70. Tidak Bisa Kembali Menjadi Sepasang Kekasih
155 S2_71. Bersedia Menunggu
156 S2_72. Rezvan dan Clara
157 S2_73. Kecelakaan
158 S2_74. Johan Bertemu Maxim
159 S2_75. Jalan Hidup Yang Beda
160 S2_76. Ambisi Ferry
161 S2_77. Alasan Berlian
162 S2_78. Amarah Berlian
163 S2_79. Mengambil Alih
164 S2_80. Dilarang Masuk
165 S2_81. Hardi Kritis
166 S2_82. Meninggalnya Hardi
167 S2_83. Berlatih Drama Untuk Melawan Mertua
168 S2_84. Apa Kamu Tertarik?
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Bab_1. Aku Bukan Wanita Penghibur
2
Bab_ 2. Wanita Itu Terlalu Berani
3
Bab_3. Mereka?
4
Bab_4. Memilih Mereka
5
Bab 5. Firasat Sean
6
Bab_6. Laura
7
Bab_7. Maxim Benjamin Marcus
8
Bab_8. Evelyn Sylvaina Marcus
9
Bab_9. Keputusan
10
Bab_10. Bisik-bisik Di Kursi Belakang
11
Bab_11. Bertemu Justin
12
Bab_12. Memasak Untuk Keluarga
13
Bab_13. Sean Sudah Belok?
14
Bab_14. Persalinan Evelyn
15
Bab_15. Bryan Kelviano Marcus
16
Bab_16. Berlian Freyanica Marcus
17
Bab_17. Berkunjung Ke Markas
18
Bab_18. Serangan Di Markas
19
Bab_19. Siasat
20
Bab_20. Aku Kembali
21
Bab_21. Butuh Waktu
22
Bab_22. Menerima Tantangan
23
Bab_23. Bertemu Sean
24
Bab_24. Bekas Luka
25
Bab_25. Menjemput Evelyn
26
Bab_26. Masih Anak Kecil
27
Bab_27. Mereka Mirip Anda
28
Bab_28. Siapa Ibu Mereka?
29
Bab_29. Tamu Tak Diundang
30
Bab_30. Hukuman Si Kembar
31
Bab_31. Cemburunya Sean
32
Bab_32. Hukuman Evelyn
33
Bab_33. Kamu Milikku
34
Bab_34. Tidak Memiliki Kesempatan
35
Bab_35. Kita Bisa Memeriksanya
36
Bab_36. Melamarmu
37
Bab_37. Akulah Ayah Mereka
38
Bab_38. Bryan Terluka
39
Bab_39. Dad...
40
Bab_40. Membawa Kalian Pulang
41
Bab_41. Amarah Vina
42
Bab_42. Loading Lama
43
Bab_43. Metode Kebiri Seperti Apa Yang Kamu Inginkan?
44
Bab_44. Pelukan Kebahagiaan
45
Bab_45. Gantian Menginap
46
Bab_46. Undangan Makan Malam
47
Bab_47. Makan Malam
48
Bab_48. Dalang Dibalik Layar
49
Bab_49. Kesepakatan Bisnis
50
Bab_50. Penghianat
51
Bab_51. Louis Ferginand
52
Bab_52. Hukuman
53
Bab_53. Berkunjung Ke Kediaman Winata
54
Bab_54. Apa Yang Terjadi?
55
Bab_55. Kekacauan Kecil
56
Bab_56. Perbincangan di Malam Pertama
57
Bab_57. Apa Kamu Cemburu?
58
Bab_58. Hari Yang Sempurna
59
Bab_59. Ingin Adik
60
Bab-60. Menjadi Bintang Iklan
61
Bab_61. Sebuah Penyelamatan
62
Bab_62. Menghadapi Bersama
63
Bab_63. Membuat Sean Tercengang
64
Bab_64. Penculikan
65
Bab_65. Musibah Dan Anugerah
66
Bab_66. Menyerah?
67
Bab_67. Ledakan!
68
Bab_68. Mana Kembang Apinya?
69
Bab_69. Khawatir
70
Bab_70. Hancurnya Rubah Merah
71
Bab_71. Karma
72
Bab_72. Kejutan
73
Bab_73. Aku Akan Memeriksanya
74
Bab_74. Gara-gara Telur Gulung
75
Bab_75. Kondisi Evelyn
76
Bab_76. Pengakuan Ani
77
Bab_77. Kondisi Evelyn 2
78
Bab_78. Bangunlah Sayang
79
Bab_79. Tidak Akan Membiarkan
80
Bab_80. Evelyn Sadar
81
Bab_81. Tentang Gunung
82
Bab_82. Pesta Perayaan Yang Terganggu
83
Bab_83. Happy Ended
84
See You Bye Bye
85
S2_1. Berlian Gadis SMA
86
S2_2. Diamond
87
S2_3. Siswa Baru
88
S2_4. Minat Clara
89
S2_5. Supir Tampan
90
S2_6. Rencana Tersembunyi
91
S2_7. Bantuan Rezvan
92
S2_8. Tentang Johan
93
S2_9. Berlian Yang Tak Tersentuh
94
S2_10. Hukuman Rezvan
95
S2_11. Minta Tanda Tangan
96
S2_12. Milik Monyet
97
S2_13. Bagaimana?
98
S2_14. Sopir Milik Berlian
99
S2_15. Johan dan Rezvan
100
S2_16. Menepati Janji?
101
S2_17. Berlian Melawan
102
S2_18. Norman Adiguna
103
S2_19. Misi Berlian
104
S2_20. Libur
105
S2_21. Pandangan Alisya
106
S2_22. Bertemu Vivi Lagi
107
S2_23. Rencana Vivi
108
S2_24. Berlian Diserang
109
S2_25. Berlatih Menunggang Kuda
110
S2_26. Ada Masalah dengan Aspradia
111
S2_27. Johan Tiba
112
S2_28. Seseorang Harus Bertanggung Jawab
113
S2_29. Siapa Raka?
114
S2_30. Pengakuan Berlian
115
S2_31. Taruhan
116
S2_32. Rencana Berlian
117
S2_33. Ketahuan Johan
118
S2_34. Dihadang
119
S2_35. Selamat
120
S2_36. Vivi, Gadis Manja
121
S2_37. Ditinggalkan...
122
S2_38. Johan Dan Berlian
123
S2_39. Kamu!
124
S2_40. Kekasih Berlian
125
S2_41. Menemani Johan
126
S2_42. Organisasi Bawah Tanah
127
S2_43. Berlian Sakit
128
S2_44. Dua Manusia Bodoh
129
S2_45. Kesalahpahaman
130
S2_46. Ancaman Evelyn
131
S2_47. Jadi Bahan Gosip, Lagi!
132
S2_48. Johan Kecewa
133
S2_49. Daniel
134
S2_50. Pelaku
135
S2_51. Permainan Voli
136
S2_52. Kembar?
137
S2_53. Terry Merasa
138
S2_54. Hukuman Bryan
139
S2_55. Keyakinan Daniel
140
S2_56. Masalah Berlian
141
S2_57. Wilson Yang Jahat
142
S2_58. Kekhawatiran Johan
143
S2_59. Marta Yang Psikopat
144
S2_60. Tidak Mengelak
145
S2_61. Kematian Marta
146
S2_62. Ungkapan Perasaan
147
S2_63. Clara Akan Membuat Perhitungan
148
S2_64. Clara Berpura-pura Tidak Tahu
149
S2_65. Reina
150
S2_66. Reina dan Daniel
151
S2_67. Perubahan Karakter Dalam Satu detik
152
S2_68. Putus
153
S2_69. Mengejar Johan
154
S2_70. Tidak Bisa Kembali Menjadi Sepasang Kekasih
155
S2_71. Bersedia Menunggu
156
S2_72. Rezvan dan Clara
157
S2_73. Kecelakaan
158
S2_74. Johan Bertemu Maxim
159
S2_75. Jalan Hidup Yang Beda
160
S2_76. Ambisi Ferry
161
S2_77. Alasan Berlian
162
S2_78. Amarah Berlian
163
S2_79. Mengambil Alih
164
S2_80. Dilarang Masuk
165
S2_81. Hardi Kritis
166
S2_82. Meninggalnya Hardi
167
S2_83. Berlatih Drama Untuk Melawan Mertua
168
S2_84. Apa Kamu Tertarik?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!