Bab 19 Weekend

Seminggu berlalu semenjak foto prewedding yang dilaksanakan oleh Erwin dan Dinda, kegiatan yang sangat melelahkan sangat menguras tenaga mereka berdua, orang tua mereka balik di hari ketiga, karena orang tua Erwin dan Dinda memiliki kerjaan yang tidak bisa ditinggalkan terlalu lama, apalagi kegiatan pemotretan kemarin sangatlah mendadak dan sangat mengganggu skedul mereka.

Di tempat lain Elina dan sahabatnya Mia dan Juni, sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan ujian nasional, namun pada akhir pekan sekarang Mia pergi jalan-jalan dengan kakaknya ke kota sambil membeli beberapa buku untuk dia pelajari dalam langkah persiapan menempuh ujian nasional.

Karena Elina dan Juni ingin sedikit bersantai sejenak di akhir pekan, akhirnya Juni mengajak Erlina untuk pergi ke peternakannya yang berada 2 km dari rumahnya, walaupun hanya berdua Erlina dan Juni memanfaatkan anne-marie liburannya dengan semaksimal mungkin.

"( Suara telepon Mia)" Mia segera mengambil ponselnya yang diletakkan di meja belajar di kamarnya," Halo kenapa Erlina?"

" Gimana nih Mia jadi ikut gabung nggak ke peternakan milik Juni? aku udah siap-siap nih kamu sekalian jemput aku ya kan lewat rumahku juga!"

" Maaf banget nih Line Aku enggak jadi ikut, habis nih kakakku tiba-tiba mau ke kota jadi aku sekalian mau nyari beberapa buku, kamu ada titip nggak?"

" Oh gitu, Ya udah deh hati-hati di jalan ya. aku enggak nitip apa-apa kamu selamat sampai tujuan aja itu lebih penting, lagipula kemarin aku udah hati-hati berapa buku di internet aku udah mesen di sana"

" Ya udah kalau ngantuk di buku nggak ada yang lain yang mau dititip makanan mungkin?"

" Titip apa ya? nggak usah deh kamu di rumahnya aja jalan- jalanMu ya, Selamat berakhir pekan ya"

" Ya udah deh kalau memang kamu enggak nitip apa-apa, tapi aku nitip Juni ya! Semoga kamu bisa membuka hatimu buat Juni, aku itu bahagia kalau kamu bahagia dada" Mia langsung menutup teleponnya tanpa mendengarkan perkataan karena yang terakhir.

" Apa-apaan sih kamu Mia, Bikin malu aja" Elina terlihat sedikit kesal karena Mia menutup teleponnya.

Erlina segera bersiap-siap untuk menuju peternakan, dengan sepatu boot yang berwarna hitam lengkap dengan celana panjang dan baju lengan panjang dia juga tidak lupa mengenakan rompi berwarna biru, kemudian rambutnya di kuncir itu dia mengenakan topi juga berwarna biru, kalau ditanya Elina suka warna apa, dia menyukai semua warna, namun Entah kenapa kebanyakan pakaian dan aksesorisnya dominan berwarna biru.

Di sisi lain Mia juga sedang bersiap-siap untuk pergi ke kota, dengan setelan jeans dan baju lengan panjang motif kotak-kotak Mia mengurai rambutnya yang sebahu dengan bandana berwarna pink, tas yang kontak berwarna ungu dan sepatu hak tinggi berwarna coklat, suara tidak Selaras warnanya namun itulah Mia sangat menyukai beragam warna.

Di sisi satunya lagi Juni juga mempersiapkan diri untuk pergi ke peternakan, Juni mengenakan sepatu boot motif tentara dengan rompi dan topi bermotif tentara bola yang menggunakan dalaman lengan panjang berwarna putih dengan jenis yang berwarna hijau. Juni terlihat sangat gagah dengan setelannya hari ini. Juni merasa agak deg-degan.

" (Suara telpon Juni)" Juni segera mengambil ponselnya yang berada di saku kanan celananya," Halo Mia"

" Juni Hari ini aku enggak jadi ikut ke peternakan ya, aku juga tadi udah nelpon Erlina bilang nggak bisa gabung bareng kalian"

" Mia Kamu lagi sibuk? kok mendadak banget bukannya kita udah ngerencanain ini tadi sepekan yang lalu?"

" Habisnya kakakku mendadak sih caranya ke kota jadi mumpung dia ke sana aku ikut sambil nyari buku, udah Iya Juni selamat bersenang-senang, Aku titip Erlina, Biar bagaimanapun ini momen yang tepat untuk kamu bisa makin dekat sama dia, bye-bye Juni"

" Halo Mia halo halo halo" Mia menutup teleponnya begitu saja, belum sempat Juni mengatakan sesuatu. "dasar Mia, mudah banget Dia melupakan perasaannya, tapi kalau dipikir-pikir bener juga ya katanya, aku harus memanfaatkan kesempatan kali ini untuk bisa lebih dekat dengan Erlina."

"(Suara telpon juni)" baru saja Juni mau menaruh ponselnya tiba-tiba Erlina menelepon.

" Juni, Halo Juni, gimana nih hari ini jadi nggak acaranya soalnya tadi Mia nelpon dia nggak bisa gabung sama kita katanya"

" Kalau aku sih nggak masalah Erlina, sekarang tergantung sama kamu, kamu mau ke peternakan apa enggak?"

" Sebenarnya sih, aku udah kangen banget ingin lihat Ci papan catur di sana, maksudku sapi hitam putih mu Juni"

" Kamu ada-ada aja Erlina, udah siap-siap sama ntar aku jemput, kita kesana Naik sepeda aja ya bukannya kamu ada sepeda di gudang?"

" Oke sip deh Juni, tapi kamu nggak usah dijemput Aku kesini kamu tunggu aja depan rumahmu aku langsung nyamperin ke sana biar enggak bolak-balik gitu!"

" Ya udah nih Aku udah ambil sepeda di gudang, ya aku udah tunggu depan rumah. jangan lupa ya bekalnya dibawa kemarin kan aku udah request kalau dimasakin sama kamu."

" Tenang Juni, semuanya udah aku siapin untung kamu ngingetin ambil aja kotak makan siang kita ketinggalan, Oke aku jalan sekarang ya sampai ketemu nanti."

Erlina keluar dari dalam kamarnya setelah menutup telepon, Erina segera mengambil kotak makan siangnya yang sudah dipersiapkannya dari pagi, dengan bantuan asisten rumah tangganya Erlina membuat bekal makan siang dengan lebih cepat. segera Elina bergegas mengambil sepedanya yang ada di gudang belakang rumahnya, karena hari ini weekend Ayah Elina juga sedang pergi keluar bersama temannya untuk memancing di sungai, jadi Erlina tidak bisa berpamitan dengan ayahnya.

" Oh iya aku lupa, hari ini kan Ayah juga ada kegiatan memancing, pantesan aja pagi-pagi udah menghilang aja, tapi syukurlah Ayah sudah punya kegiatan lain Jadi tidak terlalu memikirkan kesendiriannya nya, Erlina sayang banget sama ayah" Erlina bergumam dalam hatinya sambil mengayuh sepedanya menuju rumah Juni.

Setelah Erlina sampai di depan rumah Juni, tanpa berhenti terlebih dahulu Juni langsung menyusul Erlina dari belakang, karena jalan di pedesaan sangat sepi mereka bisa mengayuh sepeda beriringan kiri dan kanan, perjalanan menuju peternakan Juni sangatlah di kendaraan apalagi di akhir pekan seperti sekarang, truk-truk pengangkut susu sedang libur, tentu saja mereka dengan diatasnya menggunakan jalan tersebut.

Jarak yang lumayan jauh yaitu 2 km dari rumah Juni, terasa sangat menyenangkan karena ini bisa mengayuh sepeda berdampingan dengan Erlina, Juni melirik Erlina yang mengayuh sepeda tepat berada di sebelah kanannya, Juni tersenyum di sepanjang perjalanan melihat Erna yang sangat semangat mengayuh sepedanya, sepeda wanita berwarna biru dengan keranjang berwarna biru juga. Erlina langsung melirik Juni yang berada di sebelah kirinya, Erlina merasa sedikit canggung karena Juni terus melihatnya, Juni sesekali mencuri pandang, dan itu lumayan mengusik ketenangan Erlina saat berkendara.

"Kamu apa-apaan sih Juni, fokus tuh sama jalan di depan nanti ada batu malah kepleset tadi ban sepedanya"

" Erlina, ternyata kalau dilihat-lihat kamu cantik juga ya!"

" Kamu apaan sih Juni, pagi-pagi udah mau gombal aja."

" Beneran lo, tapi kalau dibandingin Mia cantikan Iya sih"

" Apaan lagi nih orang, cepat ya Sepedanya kalau enggak aku tinggal nih"

" Aku malah ngomongin Mia, padahal kan sekarang lagi pdkt sama Erlina, masa bodoh" Juni bergumam, tanpa disadari karena sudah melaju jauh di depan, " Tungguin aku dong Erlina!" Juni mengungkapkan semua tenaganya dan mengayuh sepedanya, mengejar Erlina yang sudah meninggalkannya jauh di belakang.

Akhir pekan adalah hari yang ditunggu-tunggu bagi setiap orang karena di hari itu keluarga menghabiskan waktu mereka bersama, terbebas dari pekerjaan, kebisingan, kegiatan rutinitas sekolah, dan masih banyak lagi. Akhir pekan adalah hari yang sangat menyenangkan bagi mereka yang sibuk dengan rutinitas selama 5 hari, jadi alangkah lebih bijaksana kalau kita bisa memanfaatkannya dengan semaksimal mungkin, dan itulah yang sedang Juni dan Erlina lakukan sekarang.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Komang Ferela

Komang Ferela

juni sama erlina jadian donk Thor 🤤

2021-09-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan Singkat
2 bab 2 Dilema
3 bab 3 Menunggu tanpa Kepastian
4 bab 4 Pilihan
5 bab 5 Terjatuh dalam Kesedihan
6 bab 6 Kekecewaan dua Keluarga.
7 Bab 7 Minggu Ceria
8 Bab 8 Lembaran Baru
9 Bab 9 Truth or Dare (1)
10 Bab 10 Truth or Dare (2)
11 Bab 11 Rindu
12 Bab 12 Dinda Lestari
13 Bab 13 Restu Kakek
14 Bab 14 Pekerjaan Erwinto
15 Bab 15 Persiapan Pra-wedding
16 Bab 16 Foto Pra-Wedding
17 Bab 17 Matahari Senja
18 Bab 18 Para Tetua
19 Bab 19 Weekend
20 Bab 20 Peternakan
21 Bab 21 Makan Siang Romantis
22 Bab 22 Merasa Hampa
23 Bab 23 Surat Undangan
24 Bab 24 Kecupan
25 Bab 25 Pelukan Yang Hangat
26 Bab 26 Ayam Panggang
27 Bab 27 Cemburu (1)
28 Bab 28 Cemburu (2)
29 Bab 29 Dinner
30 Bab 30 Nanda Ekadana
31 Bab 31 Hadiah Istimewa
32 Bab 32 Mengidam
33 Bab 33 Hospital
34 Bab 34 Rumah Sakit 'Ibu & Anak'
35 Bab 35 Satu Kebenaran Untuk Mia
36 Bab 36 Ujian Hari Pertama
37 Bab 37 Penghuni Rempong
38 Bab 38 Erlina Jatuh Pingsan
39 Bab 39 Dinda Bimbang
40 Bab 40 Akhir Hubungan Juni dan Erlina
41 Bab 41 Sahabat Selamanya
42 Bab 42 Mengajak Erlina
43 Bab 43 Jalan-jalan Mencari Souvenir Pernikahan
44 Bab 44 Rujak Spesial
45 Bab 45 Tujuan Perguruan Tinggi
46 Bab 46 Melina & Kebun Strawbery
47 Bab 47 H-3 Menuju Pelaminan
48 Bab 48 H-2 Menuju Pelaminan
49 Bab 49 H-1 Menuju Pelaminan
50 bab 50 Keputusan yang tidak terduga
51 bab 51 Kehebohan
52 Bab 52 Janji Suci Pernikahan
53 Bab 53 Malam Pernikahan
54 Bab 54 Lembaran Baru
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan Singkat
2
bab 2 Dilema
3
bab 3 Menunggu tanpa Kepastian
4
bab 4 Pilihan
5
bab 5 Terjatuh dalam Kesedihan
6
bab 6 Kekecewaan dua Keluarga.
7
Bab 7 Minggu Ceria
8
Bab 8 Lembaran Baru
9
Bab 9 Truth or Dare (1)
10
Bab 10 Truth or Dare (2)
11
Bab 11 Rindu
12
Bab 12 Dinda Lestari
13
Bab 13 Restu Kakek
14
Bab 14 Pekerjaan Erwinto
15
Bab 15 Persiapan Pra-wedding
16
Bab 16 Foto Pra-Wedding
17
Bab 17 Matahari Senja
18
Bab 18 Para Tetua
19
Bab 19 Weekend
20
Bab 20 Peternakan
21
Bab 21 Makan Siang Romantis
22
Bab 22 Merasa Hampa
23
Bab 23 Surat Undangan
24
Bab 24 Kecupan
25
Bab 25 Pelukan Yang Hangat
26
Bab 26 Ayam Panggang
27
Bab 27 Cemburu (1)
28
Bab 28 Cemburu (2)
29
Bab 29 Dinner
30
Bab 30 Nanda Ekadana
31
Bab 31 Hadiah Istimewa
32
Bab 32 Mengidam
33
Bab 33 Hospital
34
Bab 34 Rumah Sakit 'Ibu & Anak'
35
Bab 35 Satu Kebenaran Untuk Mia
36
Bab 36 Ujian Hari Pertama
37
Bab 37 Penghuni Rempong
38
Bab 38 Erlina Jatuh Pingsan
39
Bab 39 Dinda Bimbang
40
Bab 40 Akhir Hubungan Juni dan Erlina
41
Bab 41 Sahabat Selamanya
42
Bab 42 Mengajak Erlina
43
Bab 43 Jalan-jalan Mencari Souvenir Pernikahan
44
Bab 44 Rujak Spesial
45
Bab 45 Tujuan Perguruan Tinggi
46
Bab 46 Melina & Kebun Strawbery
47
Bab 47 H-3 Menuju Pelaminan
48
Bab 48 H-2 Menuju Pelaminan
49
Bab 49 H-1 Menuju Pelaminan
50
bab 50 Keputusan yang tidak terduga
51
bab 51 Kehebohan
52
Bab 52 Janji Suci Pernikahan
53
Bab 53 Malam Pernikahan
54
Bab 54 Lembaran Baru
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!