bab 3 Menunggu tanpa Kepastian

Hari minggu akhirnya tiba juga, Erlina bangun agak siang karena ingin sedikit bersantai di hari libur. Hari ini dia ada janji dengan seseorang, orang itu akan datang siang ini pukul 12.30, Erlina bersiap-siap menunggu kedatangannya.

"Jika diingat-ingat waktu itu🤔 lumayan mengagetkan juga ya bisa menerima telpon dari seseorang yang tidak pernah aku sangka-sangka" gumam Erlina tersenyum sendiri mengingat telpon waktu hari senin yang lalu.

"Jadi gak sabar buat ketemu😊, aku siap-siap dulu deh!" semangat Erlina menggebu hari ini.

*flashback

"Halo ini siapa ya?" jawab Erlina.

"Halo, apakah ini benar no Erlina?" terdengar seorang lelaki yang berbicara.

"Iya ini benar dengan Erlina. tapi ini siapa ya?" jawab Erlina lagi.

"Ini aku Erwinto, kalau kamu gak sibuk, hari minggu nanti aku mau ke tempatmu, ada yang ingin aku bicarakan. Apa kamu ada waktu luang?"

"Oh kan erwin, boleh kak kesini aja hari minggu ini, aku gak ada kegiatan apa kok, alias free😊" jawab Erlina sangat senang.

"Ok lin, minggu ini aku ke sana ya, sampai jumpa" Erwinto mengakhiri panggilan.

Erlina terjatuh dalam lamunan, hobinya adalah melamun, gadis lugu itu mengharapkan sesuatu yang menyenangkan akan terjadi di hidupnya, dia sangat mencintai Erwinto sejak pertemuan mereka pertama kali, waktu itu Erlina masih berumur 6 tahun, jarak umur erlin dan Erwinto terpaut 6 tahun, saat itu Erwinto baru kelas 6 SD sedangkan Erlina kelas 1 SD.

Erlina dan Erwinto tidak pernah bertengkar sama sekali, mereka sangatlah akrab dan adung sedari kecil, sejak pertemuan itu, setahun sekali keluarga erwin datang berkunjung, sembari berlibur di sana, mereka biasanya menginap 3-10 hari, tergantung waktu luang mereka, dan biasanya mereka berlibur di setiap akhir tahun, sekedar untuk merayakan tahun baru bersama dan mengisi waktu liburan Erwinto.

Waktu sudah menunjukan pukul 12.30, Erwinto tak kunjung datang, Erlina sudah sangat gelisah menunggu kedatangannya, "Baru kaya gini serasa menunggu pacar buat pergi kencan" Erlina tersipu malu, "hanya dengan memikirkannya saja, jantungku udah berdetak nggak karuan gini"

Sudah jam 3 sore masih belum terlihat tanda-tanda kedatangan Erwinto. Erlina sudah sedari tadi berusaha menghubunginya, namun ponsel erwinto tidak aktif terus, Erlina kemudian menonton televisi yang ada di kamarnya sembari terus menghubungi no telpon Erwinto.

Akhirnya waktu sudah menunjukan jam 8 sore, Erlina tertidur di kamarnya, bukanya dia yang menonton televisi, malah dia yang di tonton televisi, Erwinto menunggu erlina yang masih tertidur pulas. dikamar itu Erwinto terlihat mengobrol dengan ayah Eka. "Sudah dari jam 12.30 dia menunggumu, sampai-sampai ketiduran kaya gini" jelas ayah pada Erwinto yang baru datang.

"Maaf pak, tadi ban mobilnya bocor, saya menunggu lama di jalanan tapi tak kunjung ada yang lewat, mana ponselnya juga gak ada sinyal, jadi gak bisa ngasih kabar😓" Erwinto menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Pantesan banget molor lama, hahaha😆😆 ya sudah kalau gitu, bapak tinggal dulu ya, kalau mau nak Erwinto bisa tunggu di kamar ini!" pinta ayah pada Erwinto.

"Ya pak, saya tunggu disini saja kalau gitu!" Erwinto duduk disebelah tempat tidur Erlina, sembari dia membaca buku novel yang ada di sebelah kanan tempat tidur di dekat lampu tidur. "Ternyata ini hobi Erlina, baca novel di selah-selah waktu luang nya, tapi dia juga tidak lupa belajar, sampai-sampai buku pelajaran pun di taruh didekat tempat tidur, bukannya ditaruh dimeja belajar, ckck!"

Waktu sudah semakin larut, Erlina tak kunjung bangun juga, akhirnya tanpa tersadar Erwinto tertidur di pinggir kanan tempat tidur Erlina, dengan posisi duduk dia merebahkan kepalanya di sisi tempat tidur, sembari memegang buku novel yang tadi Erwinto baca. jam 10 malam ayah mengunjungi kamar Erlina, namun Erlina tertidur sangat lelap, maunya ayah mengajak erwin untuk tidur di ruang tamu, namun karena melihat Erwinto sudah tertidur d kursi, ayah hanya menyelimutinya saja.

"Pasti hari ini sangat melelahkan" ayah mengelus rambut Erwinto yang tertidur pulas.

"Bapak rupanya, maaf pak Erwin ketiduran," Erwinto terbangun saat ayah Eka mengelus rambutnya.

"Apa perlu ayah bangunkan Erlina?" tanya ayah Eka padanya.

"Tidak usah pak, biarkan saja Erlina tidur, kami bisa bicara besok. Apakah malam ini saya boleh menginap pak?" tanya Erwinto.

"Tentu saja, ayo ikut ayah, kamar tamu sudah ayah siapkan" suruh ayah.

"Kalau boleh, apakah malam ini saya boleh tidur dengan Bapak? ada beberapa hal yang ingin saya bicarakan" pinta Erwinto.

"Tentu saja, ayo!" ajak ayah eka, kemudian mereka meninggalkan kamar Erlina jam 11malam.

"Sudah lama juga ya pak, sejak waktu terakhir kami menginap, sangat menyenangkan kalau diingat-ingat waktu itu" Erwinto memulai percakapan, sembari berbaring, mereka berdua mengobrol bersama, "Sebenarnya ada yang ingin saya sampaikan pak!" Erwinto mulai serius.

"Masalah perjodohan itu ya? kalau boleh jujur, sebenarnya ayah tidak mau memaksakan hati seseorang, apalagi kalau bicara masalah pasangan hidup, hanya menikah sekali semasa hidup ini, jadi alangkah lebih bijaksana kalau bisa menikahi seseorang yang benar-benar kita cintai" ayah menanggapi dengan kebijaksanaan.

"Saya sebenarnya tidak bisa menolak permintaan kakek Santoso, Papa dan Mama juga sangat bersikeras tentang perjodohan ini, saya bingung harus melakukan apa!" Erwinto melanjutkan pembicaraannya, "Pak, sebenarnya ada sesuatu hal penting yang ingin saya sampaikan. Sebenarnya saya........" Erwinto menjelaskan pada ayah Eka, dan dia menganggu kan kepalanya, memahami beban perasaan yang iya alami.

"Kukuruyuk....kukuruyuk...kukuruyuk 🐓🐓🐓" suara ayam yang berkokok membangunkan Ayah dan Erwinto, tidak begitu dengan Erlina. dia masih terlelap dalam tidurnya, mungkin karena hari ini adalah tanggal merah, Erlina memanjakan dirinya dengan tidur lebih lama. pagi ini ada pembantu yang menyiapkan makanan, Erlina bisa sedikit bersantai, sebenarnya pembantu bisa saja menyiapkan makanan setiap hari, namun di hari masuk sekolah Erlina lebih suka mengawali pagi lebih awal dan menyiapkan sarapan untuk ayahnya, keluarga Erlina mempekerjakan 1 tukang kebun, dan satu pembantu, anehnya pembantu rumah tangga di rumah Erlina adalah seorang pria, walaupun begitu asisten rumahnya sangat lembut dan feminim seperti wanita, mungkin itu alasannya kenapa 'Sani' nama asisten rumah tangga Erlina masih bekerja sampai sekarang.

"Selamat pagi Ayah!" sapa Erlina pada ayah yang sudah menghabiskan sarapannya, "maaf ya ayah, Erlina bangun kesiangan hari ini, maklumlah hari ini kan hari libur😋" Erlina memeluk ayahnya.

"Kamu sarapan dulu ya, nanti ayah ada sesuatu untuk kamu." Ayah eka

"Ada apaan yah? kenapa gak ngomong sekarang aja?" Erlina.

"Sudah makan dulu sana!" ayah bangun dari meja makan dan mencium kening Erlina.

"Oke siap bosku😁" Erlina. "Kenapa dari kemarin gini terus nya, disuruh menunggu tanpa kepastian?, sudah lah kalau dipikirkan terus nanti malah bingung sendiri" Erlina menikmati sarapannya pagi ini.

BERSAMBUNG....

... ...

Terpopuler

Comments

Komang Ferela

Komang Ferela

jam 8 malam thor, bukan sore 😛

2021-08-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan Singkat
2 bab 2 Dilema
3 bab 3 Menunggu tanpa Kepastian
4 bab 4 Pilihan
5 bab 5 Terjatuh dalam Kesedihan
6 bab 6 Kekecewaan dua Keluarga.
7 Bab 7 Minggu Ceria
8 Bab 8 Lembaran Baru
9 Bab 9 Truth or Dare (1)
10 Bab 10 Truth or Dare (2)
11 Bab 11 Rindu
12 Bab 12 Dinda Lestari
13 Bab 13 Restu Kakek
14 Bab 14 Pekerjaan Erwinto
15 Bab 15 Persiapan Pra-wedding
16 Bab 16 Foto Pra-Wedding
17 Bab 17 Matahari Senja
18 Bab 18 Para Tetua
19 Bab 19 Weekend
20 Bab 20 Peternakan
21 Bab 21 Makan Siang Romantis
22 Bab 22 Merasa Hampa
23 Bab 23 Surat Undangan
24 Bab 24 Kecupan
25 Bab 25 Pelukan Yang Hangat
26 Bab 26 Ayam Panggang
27 Bab 27 Cemburu (1)
28 Bab 28 Cemburu (2)
29 Bab 29 Dinner
30 Bab 30 Nanda Ekadana
31 Bab 31 Hadiah Istimewa
32 Bab 32 Mengidam
33 Bab 33 Hospital
34 Bab 34 Rumah Sakit 'Ibu & Anak'
35 Bab 35 Satu Kebenaran Untuk Mia
36 Bab 36 Ujian Hari Pertama
37 Bab 37 Penghuni Rempong
38 Bab 38 Erlina Jatuh Pingsan
39 Bab 39 Dinda Bimbang
40 Bab 40 Akhir Hubungan Juni dan Erlina
41 Bab 41 Sahabat Selamanya
42 Bab 42 Mengajak Erlina
43 Bab 43 Jalan-jalan Mencari Souvenir Pernikahan
44 Bab 44 Rujak Spesial
45 Bab 45 Tujuan Perguruan Tinggi
46 Bab 46 Melina & Kebun Strawbery
47 Bab 47 H-3 Menuju Pelaminan
48 Bab 48 H-2 Menuju Pelaminan
49 Bab 49 H-1 Menuju Pelaminan
50 bab 50 Keputusan yang tidak terduga
51 bab 51 Kehebohan
52 Bab 52 Janji Suci Pernikahan
53 Bab 53 Malam Pernikahan
54 Bab 54 Lembaran Baru
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan Singkat
2
bab 2 Dilema
3
bab 3 Menunggu tanpa Kepastian
4
bab 4 Pilihan
5
bab 5 Terjatuh dalam Kesedihan
6
bab 6 Kekecewaan dua Keluarga.
7
Bab 7 Minggu Ceria
8
Bab 8 Lembaran Baru
9
Bab 9 Truth or Dare (1)
10
Bab 10 Truth or Dare (2)
11
Bab 11 Rindu
12
Bab 12 Dinda Lestari
13
Bab 13 Restu Kakek
14
Bab 14 Pekerjaan Erwinto
15
Bab 15 Persiapan Pra-wedding
16
Bab 16 Foto Pra-Wedding
17
Bab 17 Matahari Senja
18
Bab 18 Para Tetua
19
Bab 19 Weekend
20
Bab 20 Peternakan
21
Bab 21 Makan Siang Romantis
22
Bab 22 Merasa Hampa
23
Bab 23 Surat Undangan
24
Bab 24 Kecupan
25
Bab 25 Pelukan Yang Hangat
26
Bab 26 Ayam Panggang
27
Bab 27 Cemburu (1)
28
Bab 28 Cemburu (2)
29
Bab 29 Dinner
30
Bab 30 Nanda Ekadana
31
Bab 31 Hadiah Istimewa
32
Bab 32 Mengidam
33
Bab 33 Hospital
34
Bab 34 Rumah Sakit 'Ibu & Anak'
35
Bab 35 Satu Kebenaran Untuk Mia
36
Bab 36 Ujian Hari Pertama
37
Bab 37 Penghuni Rempong
38
Bab 38 Erlina Jatuh Pingsan
39
Bab 39 Dinda Bimbang
40
Bab 40 Akhir Hubungan Juni dan Erlina
41
Bab 41 Sahabat Selamanya
42
Bab 42 Mengajak Erlina
43
Bab 43 Jalan-jalan Mencari Souvenir Pernikahan
44
Bab 44 Rujak Spesial
45
Bab 45 Tujuan Perguruan Tinggi
46
Bab 46 Melina & Kebun Strawbery
47
Bab 47 H-3 Menuju Pelaminan
48
Bab 48 H-2 Menuju Pelaminan
49
Bab 49 H-1 Menuju Pelaminan
50
bab 50 Keputusan yang tidak terduga
51
bab 51 Kehebohan
52
Bab 52 Janji Suci Pernikahan
53
Bab 53 Malam Pernikahan
54
Bab 54 Lembaran Baru
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!