bab 2 Dilema

Tidak terasa sudah 1 bulan berlalu setelah pertemuan singkat itu, kejadian yang tiba-tiba membuat Erwinto pergi begitu saja masih membuat Erlina penasaran sampai saat ini.

tahun ajaran baru sudah dimulai, "Selamat datang semester terakhir di SMA" gumam Erlina yang masih memakai selimut di kamarnya.

Erlina bersiap-siap untuk sekolah, jam masih menunjukan pukul 5.30, langit diluar kamar masih terlihat gelap, sesegera mungkin Erlina langsung menyiapkan sarapan untuk dia dan ayahnya Eka. mereka hanya tinggal berdua saja, ibu Erlina sudah 3 tahun meninggal, kini mereka hanya berdua saja.

Erlina menjadi dewasa sebelum waktunya, begitu cepat dia harus bisa menjadi sosok anak yang mandiri tanpa bimbingan ibunya lagi. jam sudah menunjukan pukul 6.30, Erlina sudah selesai menyiapkan sarapan, dan dia segera memanggil ayahnya untuk sarapan bersama.

"Ayah ayo kita sarapan bersama, Erlin sudah siapkan makana kesukaan ayah" Erlina mengajak ayahnya.

mereka berjalan menuju meja makanan yg sudah tersaji telor rebus 1/2 matang, ayam goreng dan sayur bayam.

"Kelihatannya sangat enak sayang🤤" ayah Eka segera duduk dan mengisi piring dengan makanan. Erlina hanya tersenyum melihat ayahnya yang menyukai masakannya. Setelah sarapan Erlina langsung berangkat ke sekolah, karena ini hari pertama masuk sekolah, kegiatan belajar belum begitu efektif.

DI SEKOLAH

"Erlina😋 Erlina" panggil Mia Puspita mengagetkannya yang duduk melamun di bangkunya.

"Hai Erlina, hai Mia" sapa Juni Permadi yang datang menyusul d belakang Mia.

"Hai temen-temen😁,,, gimana kabar kalian bedua! Lina kangen banget" mereka bertiga berpelukan.

"kamu kenapa lin? kok pagi-pagi udah ngelamun aja,,, belum juga mulai belajar udah galau aja" tanya Mia.

"Aku nggak kenapa kok Mia, cuma lagi iseng aja ye bengong😆" Erlina tidak menjelaskan apapun pada mereka.

Waktu berjalan begitu cepat, tiba waktunya untuk pulang sekolah, Erlina segera pulang, sesampainya di rumah, ayah Eka sudah menunggunya di depan pagar rumah mereka.

"Ayah, Erlina pulang" sapa Erlina.

"Selamat datang anak ayah sayang. ayo kita makan siang bersama!" ajak ayah Eka merangkulnya.

setelah selesai makan siang bersama, Erlina pergi untuk merebahkan tubuhnya di kasur yang sangat empuk, mata Erlina terpejam, dan tanpa dia sadari matanya sudah terlelap dalam tidur, jam 3 sore Erlina bangun dan segera menyiapkan teh untuk dia nikmati bersama ayahnya, Erlina membawa teh dan sedikit cemilan, mereka duduk berdua di halaman rumah.

"Lin ini ayah ada sesuatu untukmu" ayah memberinya sebuah surat, di sampul surat itu tidak tertulis pengirimnya.

"Dari siapa ini yah?" Erlina bertanya sembari mengambil surat itu.

"Coba kamu baca dulu isinya lin!" suruh ayah. Segera Erlina membuka surat itu. dia membaca surat yang ada didalamnya dengan beberapa lembar foto dibelakangnya.

Dari : Abdi Santoso

Dear Erlina Ekadana

Erlina sayang, maafkanlah kakek ini yang harus menyampaikan hal yang penting hanya melalui sebuah surat.

Ini berawal dari pertemanan lama antara aku dan kakek mu, kami tumbuh bersama di sebuah desa kecil, hubungan kami melebihi ikatan darah, dulu kami menggembala sapi dan domba bersama, waktu itu terasa sangat menyenangkan.

Karena keinginanku untuk maju begitu tinggi kakek mu memberi dorongan yang sangat besar padaku, dengan mengorbankan masa depannya, kakek mu 'Dana' bersedia membiayai sekolahku hingga ke perguruan tinggi, keadaan saat itu sangat tidak memungkinkan untukku tinggal di desa, namun hidup di kota juga membutuhkan biaya yang sangat tinggi, biaya sekolah juga terlalu tinggi untuk ukuran kami yang hanya anak desa.

Saya masih ingat perkataannya saat itu "Santoso, kamu sangat pintar kalau dibandingkan dengan aku. Aku hanya pandai menggembala ternak, namun tidak denganmu, kamu sangatlah pintar, kamu harus melanjutkan sekolahmu, dan kejarlah impianmu!."

Aku sangat malu sebenarnya saat itu, karena menyusahkan Dana. tapi harus diakui bahwa Dana adalah kakak bagiku, sosok kakak yang selalu berusaha melindungi adiknya.

Setelah menyelesaikan pendidikan akhirnya aku balik ke kampung dan menunjukan ijazah sarjana ku.

Aku menyampaikan banyak terimakasih ku padanya, tapi Dana adalah seorang pejuang yang tangguh hingga bisa membiayai sekolahku. Saat aku katakan ingin memulai usaha dia memberiku modal. saat itu kami tidak menyimpan tabungan dalam bentuk uang, namun kami lebih suka menabung dengan emas.

Dia mengeluarkan semua tabungan-tabungan emasnya, aku masih ingat berat emasnya saat itu ada 200gram, dan 1/2 jumlah emas itu adalah milik mendiang ibu Dana.

Tanpa meragukan kemampuan ku, Dana memberikan semua tabungannya.

Dan aku memulai usaha awal ku dengan tabungan Emas dari Dana.

waktu berlalu begitu cepat, aku berhasil merintis usahaku di bidang makan, hingga saat ini mengirim makanan ringan hingga keluar negeri.

Aku datang menemui Dana setelah 10 tahun di perantauan, sesekali aku hanya mengirim surat untuk menanyakan kabarnya.

setelah pertemuan kami selama 10 tahun tidak bertemu, aku mengembalikan modal awal yang telah aku terima, dan memberikan 1/2 saham dari perusahaan atas namanya. Awalnya beliau menolak, namun setelah aku berikan gambaran tentang masa depan anaknya, baru beliau mau menerimanya.

Dan sebagai balas jasaku pada Dana, ingin sekali kalau suatu hari nanti cucu kami bisa berjodoh, dan membuat ikatan darah dengannya.

Itulah permintaanku padamu Erlina, bantulah kami mewujudkan impian lama kami. menyatukan dua keluarga ini, ini adalah beberapa poto lama kami 'aku dan kakekku'

^^^Salam sayang kakek Santoso.^^^

Erlina yang membaca surat itu sangat terharu mendengar kisah mereka, air matanya menetes terus saat membaca surat dari kakek Santoso. begitu mengagumkan dan menginspirasi, tanpa ikatan darah mereka berdua begitu saling menyayangi dan mempercayai satu sama lainnya, banyak yang mengatakan 'Ikatan darah lebih kental dari air' namun keluarga bisa lahir dari hati yang tulus, memberi tanpa mengharapkan balasan. Kisah kakek Santoso dan Kakek Dana sudah membukakan pemikiran baru bagi Erlina dalam memandang masa depan. Tapi disisi lain inilah yang Erlina rasakan.

"Bagaimana mungkin aku bisa menikah dengan kak Erwinto? aku tau dia sudah memiliki seseorang yang istimewa dihatinya, 3 tahun lalu saat Erwinto sudah menginjak bangku kuliah dia menceritakan wanita yang sangat dia cintai dari masa SMP" keluh Erlina dalam hati. "Sebenarnya aku sudah menyukai kak Erwinto dari kecil, sosoknya sangat hangat dan penyayang, tapi bagaimana mungkin aku terjebak dalam 'DILEMA' seperti saat ini...." lanjut Erlina bergumam dalam hati.

"Erlina...." ayah mengagetkannya dalam lamunan masa lalu...

"A.a.a iya Yah😅" Erlina terkaget....

"Gret...gret. gret" suara getar ponsel Erlina.

Terlihat nomer yang belum dia simpan sebelumnya. Segera Erlina mengangkat telponnya. "halo, ini siapa ya?" jawab Erlina.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Komang Ferela

Komang Ferela

makin menarik thor 🤩

2021-08-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan Singkat
2 bab 2 Dilema
3 bab 3 Menunggu tanpa Kepastian
4 bab 4 Pilihan
5 bab 5 Terjatuh dalam Kesedihan
6 bab 6 Kekecewaan dua Keluarga.
7 Bab 7 Minggu Ceria
8 Bab 8 Lembaran Baru
9 Bab 9 Truth or Dare (1)
10 Bab 10 Truth or Dare (2)
11 Bab 11 Rindu
12 Bab 12 Dinda Lestari
13 Bab 13 Restu Kakek
14 Bab 14 Pekerjaan Erwinto
15 Bab 15 Persiapan Pra-wedding
16 Bab 16 Foto Pra-Wedding
17 Bab 17 Matahari Senja
18 Bab 18 Para Tetua
19 Bab 19 Weekend
20 Bab 20 Peternakan
21 Bab 21 Makan Siang Romantis
22 Bab 22 Merasa Hampa
23 Bab 23 Surat Undangan
24 Bab 24 Kecupan
25 Bab 25 Pelukan Yang Hangat
26 Bab 26 Ayam Panggang
27 Bab 27 Cemburu (1)
28 Bab 28 Cemburu (2)
29 Bab 29 Dinner
30 Bab 30 Nanda Ekadana
31 Bab 31 Hadiah Istimewa
32 Bab 32 Mengidam
33 Bab 33 Hospital
34 Bab 34 Rumah Sakit 'Ibu & Anak'
35 Bab 35 Satu Kebenaran Untuk Mia
36 Bab 36 Ujian Hari Pertama
37 Bab 37 Penghuni Rempong
38 Bab 38 Erlina Jatuh Pingsan
39 Bab 39 Dinda Bimbang
40 Bab 40 Akhir Hubungan Juni dan Erlina
41 Bab 41 Sahabat Selamanya
42 Bab 42 Mengajak Erlina
43 Bab 43 Jalan-jalan Mencari Souvenir Pernikahan
44 Bab 44 Rujak Spesial
45 Bab 45 Tujuan Perguruan Tinggi
46 Bab 46 Melina & Kebun Strawbery
47 Bab 47 H-3 Menuju Pelaminan
48 Bab 48 H-2 Menuju Pelaminan
49 Bab 49 H-1 Menuju Pelaminan
50 bab 50 Keputusan yang tidak terduga
51 bab 51 Kehebohan
52 Bab 52 Janji Suci Pernikahan
53 Bab 53 Malam Pernikahan
54 Bab 54 Lembaran Baru
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan Singkat
2
bab 2 Dilema
3
bab 3 Menunggu tanpa Kepastian
4
bab 4 Pilihan
5
bab 5 Terjatuh dalam Kesedihan
6
bab 6 Kekecewaan dua Keluarga.
7
Bab 7 Minggu Ceria
8
Bab 8 Lembaran Baru
9
Bab 9 Truth or Dare (1)
10
Bab 10 Truth or Dare (2)
11
Bab 11 Rindu
12
Bab 12 Dinda Lestari
13
Bab 13 Restu Kakek
14
Bab 14 Pekerjaan Erwinto
15
Bab 15 Persiapan Pra-wedding
16
Bab 16 Foto Pra-Wedding
17
Bab 17 Matahari Senja
18
Bab 18 Para Tetua
19
Bab 19 Weekend
20
Bab 20 Peternakan
21
Bab 21 Makan Siang Romantis
22
Bab 22 Merasa Hampa
23
Bab 23 Surat Undangan
24
Bab 24 Kecupan
25
Bab 25 Pelukan Yang Hangat
26
Bab 26 Ayam Panggang
27
Bab 27 Cemburu (1)
28
Bab 28 Cemburu (2)
29
Bab 29 Dinner
30
Bab 30 Nanda Ekadana
31
Bab 31 Hadiah Istimewa
32
Bab 32 Mengidam
33
Bab 33 Hospital
34
Bab 34 Rumah Sakit 'Ibu & Anak'
35
Bab 35 Satu Kebenaran Untuk Mia
36
Bab 36 Ujian Hari Pertama
37
Bab 37 Penghuni Rempong
38
Bab 38 Erlina Jatuh Pingsan
39
Bab 39 Dinda Bimbang
40
Bab 40 Akhir Hubungan Juni dan Erlina
41
Bab 41 Sahabat Selamanya
42
Bab 42 Mengajak Erlina
43
Bab 43 Jalan-jalan Mencari Souvenir Pernikahan
44
Bab 44 Rujak Spesial
45
Bab 45 Tujuan Perguruan Tinggi
46
Bab 46 Melina & Kebun Strawbery
47
Bab 47 H-3 Menuju Pelaminan
48
Bab 48 H-2 Menuju Pelaminan
49
Bab 49 H-1 Menuju Pelaminan
50
bab 50 Keputusan yang tidak terduga
51
bab 51 Kehebohan
52
Bab 52 Janji Suci Pernikahan
53
Bab 53 Malam Pernikahan
54
Bab 54 Lembaran Baru
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!