Masih berkutat dengan kegiatan yang sama, pasukan piknik pagi ini sangat menikmati matahari terbit, ada yang memotret matahari, ada juga yang diam-diam memotret seorang wanita kata-kata yang duduk paling kanan, Erlina langsung berbalik melihat kearah Juni saat terdengar suara 'cekrek'.
"Juni rese banget sih, pasti hasil fotonya nggak bagus? Harusnya kamu kan bilang dulu kalau mau foto jadi aku bisa percaya gitu" Erlina tersenyum.
" Kok aku enggak diajak sih?" tanya Mia.
" Ayo sini biar ke Andre aja yang fotoin Kalian bertiga, bagus kan Juni yang paling ganteng duduk paling Tengah, didampingi Mia di kiri dan Erlina di kanan." kakak kandung mengambil ponsel Juni.
"(suara perut juni)" juni memegang perutnya.
"Kayaknya ada yang mulai kelaparan nih cacingnya, tapi Siapa yang kiranya masak ya hari ini?" Mia meledek Juni.
"Nggak dimasakin juga nggak apa-apa, ntar aku bikin mie rebus aja kayaknya enak nih sambil menikmati matahari yang baru terbit, Mia kamu mau aku pikirin juga nggak?" tanya Juni kepada Mia yang barusan meledeknya.
"Boleh juga tuh tapi bikin yang pedes ya kalau bisa isi cabenya 5!"
"Kamu mau juga nggak Erlina?, biar sekalian bikin nih" tanya Juni kepada Erlina.
" Nggak aku nggak mau sarapan mie instan pagi-pagi, aku udah bawa roti tawar kok Biar aku sarapan sama roti aja, ngomong-ngomong kakak kandung mau dibikinin juga? mau rasa apa?" Erlina langsung membuka ranselnya.
" Samain aja kaya kamu dek, aku orangnya nggak begitu rewel apa aja yang kamu buat aku suka"
Udara yang sangat dingin membuat acara makan mie instan Mia dan Juni terasa sangat nikmat dan mewah, dinginnya udara pagi ini membuat mereka merasa sangat bersyukur karena bisa menikmati hidangan mie instan yang menghangatkan, di sisi kanan Mia dan Juni nampak duduk Ando dan Elina yang berbagi roti, kemudian untuk dua asisten Erlina mereka sudah membawa bekal makanan sendiri.
Setelah makan pagi, mereka berenam melakukan peregangan otot dengan senam bersama, di sana terlihat ada Mia yang memimpin senam tersebut, kemudian 5 orang lainnya mengikuti dibelakang Mia, tidak ada aturan dalam senam ini mereka bebas menggunakan Lagu apa saja yang lagi hits.
Kemudian untuk persiapan makan siang acara bebas, mereka bisa mempersiapkan makanan sesuai dengan selera mereka masing-masing, ada yang cuma makan nasi ada yang cuma makan buah ada yang tetap makan mie instan, pokoknya mereka menyiapkan makanan untuk diri mereka sendiri.
Waktu makan siang merajut jam 1, kemudian didirikan 1 tenda besar yang muat untuk 4 orang, dan 3 tenda tempat tidur yang berisikan 2 orang di dalamnya, yang pertama ada dua asisten Erlina, kemudian ada Juni dan Kak Ando, dan yang terakhir ada Mia dan Erlina.
Jam 1.30 dua asisten Elina tertidur di tenda mereka, kemudian sisa mereka berempat, Mia, Erlina, Juni, dan Kak Ando berkumpul di tenda yang paling besar, kemudian mereka semua ngobrol bersama. Karena merasa ngantuk setelah makan banyak siang ini, Erlina merebahkan tubuhnya melihat ke langit tenda yang berwarna coklat, di sebelah kanan Erlina ada Mia yang masih duduk memainkan handphone nya, dan di sebelah kanan Mia ada Kak Ando sedang membaca novel dia juga merebahkan tubuhnya, sedangkan Juni masih duduk di sebelah kiri Elina menghadap kearah Mia.
Dalam hitungan detik saja Erlina sudah tidur terlelap, kemudian Juni memberinya selimut yang tipis, Juni memandangi wajah Erlina yang sangat manis, dan lanjut Juni bertanya kepada Mia yang masih memegang handphonenya. "Mia😋" panggil juni.
"Ada apa Jun? kamu gak tidur juga disebelah Erlina?"
" Mia kamu masih ingat nggak sama cowok waktu itu? yang dibilang namanya Erwin tuh?"
" Oh Erwin, kenapa Kamu ngerasa kesini ama dia? tapi harus diakui sih kalau dia ganteng banget"
"Nggak nyambung banget jawabanmu nih, cuman penasaran aja sih tiba-tiba muncul sosok lelaki di kehidupan Erlina, padahal kan kita udah 9 tahun, tapi Erlin enggak pernah tuh jelasin Siapa dia?"
"Kamu gimana sih Jun, gimana Erlina mau jelasin coba, kan kita nggak pernah nanya? nggak pernah nanya karena belum tahu nggak dan belum pernah ketemu"
"Kamu bisa aja jawabnya, gimana ya caranya ke Erlina? Soalnya kalau nanya langsung dia pasti nggak mau jawab, Entah kenapa setelah masuk di awal semester ini, aku lihat Erlina kadang Murung dan bengong sendiri, Apa mungkin karena dia ya?" Juni penasaran.
kak Ando yang duduk di sebelah kanan Mia mencuri dengar percakapan mereka, dia hanya tersenyum tipis, sembari membaca novel yang dia pegang Kak Ando belum memberi tanggapan apa-apa, masalah anak ABG memang sulit dipahami, jika ada kesempatan anda akan bicara.
"Kakak Ando minta pendapatnya dong?" pinta Mia sambil menarik-narik baju lengan kiri Ando.
"Mau kasih pendapat gimana ya? masalahnya kakak ngerti kalian pengen nyari tahu tentang apa sih? itu sebenarnya kan privasi Erlina!"
" Aduh, kok nggak menyelesaikan apa-apa" Nia menghela nafas panjang.
Erlina yang tertidur sangat lelap tidak mendengar percakapan Juni, Mia, dan Ando yang sedang membicarakan dirinya, dengan nyenyak dia tertidur sangat lama dan sampai lupa waktu, sedangkan Juni masih berpikir tentang cara untuk membuat Erlina menceritakan tentang Erwin.
"Ngomong-ngomong Kakak ada ide nih, Bagaimana kalau nanti pas acara api unggun, kita bikin permainan Truth or Dare?"
" Wah bagus juga tuh ide Kak Ando" Juni.
"Wah kenapa aku nggak kepikiran dari tadi ya caranya kayak gini, kakakku memang hebat, You are the best my brother" Mia memeluk kakaknya.
Sembari menunggu jam 8 malam, Juni, Mia, dan Ando mempersiapkan kayu bakar untuk acara api unggun nanti malam, tidak lupa juga makanan dan cemilan untuk acara api unggun, persiapan dimulai jam setengah empat sore, dua asisten Erlina yang sudah bangun membantu mempersiapkan apa saja yang harus dikerjakan.
Erlina masih belum kelihatan batang hidungnya, padahal sudah berlalu 3 jam Erlina tertidur, Elina sangat gampang tertidur. jam 5 Erlina terbangun dan masih merebahkan tubuhnya memandangi langit-langit tenda, terdengar suara keseruan dari luar tenda saat teman-temannya mempersiapkan acara api unggun.
Erlina yang masih merasa lemas karena tidur terlalu lama, dia tidak langsung keluar, Erlina hanya diam saja di dalam tenda itu, kemudian diambilnya ponsel dari saku kanannya, dia membuka sosial media milik erwinto. di sana terlihat Erwin sudah meng-upload fotonya bersama Dian, tiba-tiba suasana hati Erlina menjadi galau, dia berusaha untuk tersenyum, namun masih terasa sesak dalam batinnya, tapi inilah ujian bagi Erlina.
" Ayo Erlina bantuin aku siapin makanan!" aja Mia yang mencarinya ke dalam tenda.
" Oke Mia, aku sisir rambutku dulu ya habis berantakan gini!
" Oke Erlina, Aku tunggu di luar ya."
Setelah selesai melakukan semua persiapan, mereka melanjutkan dengan melihat matahari tenggelam bersama-sama, banyak rasa syukur yang mereka ucapkan dalam benak mereka masing-masing karena masih diberi kesempatan untuk melihat keindahan dunia. Menghitung detik-detik matahari terbenam dari hitungan mundur 54321, mata mereka semua terpejam bersamaan, menghirup panjang udara yang sangat sejuk, dan Setelah itu mereka tersenyum bersama, hanya saling memandang satu sama lain.
Mereka saling memanggil foto bergiliran, kemudian ada asisten rumah tangga Erlina yang membantu memotret Setiap kegiatan yang ada di acara pendakian ini, setiap momen yang dihabiskan diabadikan dalam sebuah foto yang nantinya akan selalu mereka rindukan untuk dilakukan kembali.Akhirnya acara makan malam dilakukan sembari menikmati hangatnya api unggun.
" Ayo kita ada in permainan biar nggak bosen!" ajak Erlina.
"Aku setuju!" Juni tersenyum melihat Erlina yang sangat antusias.
" Bagaimana kalau kita main Truth or Dare?" ajak Kak Ando mengajukan usulan pada Erlina.
"Aku setuju!" sahut Erlina semangat.
Juni dan Mia terkaget dibuatnya.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Komang Ferela
juni curi2 pandang 😅😅😋 cieiieie 😍
2021-09-04
0
Oni Weda
salam kenal juga kak Nessa😁😀
2021-08-12
2