Anita meminta Mama Laras dan Albert untuk duduk di kursi.
Anita masih sangat canggung dengan keadaan saat ini, mengingat kejadian yang dia lakukan dengan Aditya. Apalagi saat mengingat mama laras memergoki nya sedang berciuman. Rasanya Anita ingin sekali sembunyi di dasar bumi.
Vino bangun dari tidur nya mendengar suara berisik.
Mama Laras yang melihat Vino sudah bangun langsung menghampirinya.
"Sudah bangun sayang?" tanya Mama Laras gemas melihat wajah lucu Vino yang baru bangun tidur.
Vino menatap wanita paruh baya di depan nya dengan penuh tanda tanya.
"Apakah masih ada yang sakit?" tanya Mama Laras mengelus kepada Vino dengan lembut.
"Iya." jawab Vino masih terus menatap dengan pandangan bingung.
"Dimana yang sakit?" tanya Mama Laras
"Di sini." tunjuk Vino ke kakinya yang sedang di perban.
"Oh.... sakit ya sayang. Apakah Om jelek itu yang telah menyakiti mu?" tunjuk Mama Laras ke arah Aditya.
Aditya yang melihat melototkan mata nya, tidak percaya dengan apa yang di tuduhkan oleh Mama nya bahwa dirinya lah yang melukai mereka.
Vino beralih menatap Aditya yang tadi di tunjuk oleh Mama Laras.
"Mama ini apa apaan sih." ucap Aditya kesal
Mama Laras tidak memperdulikan ucapan Aditya. Mama Laras sibuk dengan Vino yang baginya sungguh sangat imut dan menggemaskan.
"Sayang kamu sudah makan belum?" tanya Mama Laras.
"Belum." jawab Vino
"Apakah kamu lapar?." tanya Mama Laras.
"........" Vino mengangguk
Mama Laras yang pertama kali melihat Vino entah kenapa dia langsung menyukainya, berharap Vino adalah cucu nya. Mungkin karena Mama Laras memang menginginkan seorang cucu sehingga ia menyukai Vino.
"Dit belikan makanan untuk cucu Mama." perintah Mama Laras.
Apa!? Aku." tunjuk Aditya kepada diri nya sendiri.
Tentu saja kamu. Memang disini ada yang nama nya Aditya selain diri mu." kesal Mama Laras.
"Kamu mau makan apa sayang?" tanya Mama Laras beralih menatap Vino.
"Vino ingin makan bubul ayam." ucap Vino dengan wajah menggemaskan.
"Ah....imut sekali sih cucu Oma." peluk Mama Laras
Vino yang tiba tiba di tarik dalam pelukan MamaLaras hanya diam dan bingung.
"Baiklah. Oma akan membelikan bubur nya." ucap Mama Laras.
"Dit pergilah, beli bubur ayam untuk cucu Mama." perintah Mama Laras.
Bukankah tadi Mama bilang Mama akan membelikan nya? Kenapa meminta ku untuk membelikan nya?" tanya Aditya.
Cepat lah pergi atau ku pecat kau mencari anak ku." ancam Mama Laras. " Dan jangan lupa belikan untuk nya juga. Tapi jangan bubur ayam itu sungguh tidak cocok untuk nya." lanjutnya tunjuk kepada Anita.
"Saya masih kenyang Tante. Dan biarkan saya saja yang membelikan bubur untuk putra ku." ucap Anita.
"Tidak, tidak. Kau tidak boleh pergi. Biarkan dia yang pergi, kau temani Tante saja disini." ucap Mama Laras
"Cepatlah pergi dan jangan lama lama. Jika kau lama bisa bisa cucu Mama kelaparan." ucap Mama Laras.
..........Belum sempat Aditya menjawab Mama Laras berkata lagi. "Ajak sekalian Albert untuk menemani mu." lanjutnya.
Aditya sungguh tidak tahu apa maksud Mama nya itu. Menganggap vino cucu, menyebut dirinya Oma, memerintah dirinya seenak nya jidat, dan entah apa lagi yang akan di perbuat nya.
Karena tidak ingin membantah perintah sang ratu, akhirnya mereka berdua pergi untuk membeli makanan.
Mama Laras yang melihat mereka berdua sudah pergi, langsung memanggil Anita agar mendekat kepadanya.
"Kemarilah." perintah Mama Laras lembut.
Anita berjalan menghampiri Mama Laras yang duduk di ranjang Vino.
"Duduk lah." perintahnya. Anita pun duduk di depan Mama Laras. "Bolehkah Tante bertanya?" tanya nya.
"Silahkan Tante." ucap Anita.
"Apa kamu memiliki hubungan dengan putra ku?" tanya Mama Laras
Sedangkan Anita yang mendengar pertanyaan itu diam tidak menjawab atau lebih tepat tidak tahu harus menjawab apa.
"Apa yang harus ku jawab! Aku sendiri tidak tahu harus menjawab apa. Dibilang memiliki hubungan nyata nya tidak. Dibilang tidak memiliki hubungan dia selalu saja mencium ku di manapun saat bertemu dengan ku. Hah....Lebih baik diam saja." ucap Anita.
Melihat Anita yang diam Mama Laras berkata lagi. "Kalau memang kalian memiliki hubungan Tante tidak melarang, namun jika tidak memiliki hubungan Tante harap jauhi saja Aditya." ucap Mama Laras dan Anita langsung menatap nya sambil mengerutkan alis nya tanda bingung dengan ucapan wanita di depan nya ini. "Tante tidak ingin melihat Aditya terluka." ucap Mama Laras.
Setelah mengatakan itu semua, Mama Laras mengobrol dengan Anita seperti biasa, tidak membahas hubungan kedua nya. Hingga tak lama Aditya dan Albert datang dengan membawa Paper bag di tangan nya.
Aditya menyerahkan paper bag berisi makan kepada Mama Laras. Setelah itu Mama Laras mengambil dan menyuapi Vino.
Merasa cukup lama akhirnya Mama Laras dan Albert pamit untuk pulang. Sedangkan Aditya tetap tinggal di sana, menemani Anita dan Vino atas perintah Mama Laras.
.
.
.
"Aku mandi dulu." ucap Aditya dan di angguki oleh Anita .
Mama Laras sengaja membawakan dua pakaian ganti untuk Aditya, agar Aditya tidak pulang kerumah. Satu untuk ganti saat ini, dan satunya lagi untuk ia kenakan kekantor.
Setelah beberapa menit. Aditya keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya. Mengusap rambut basah nya dengan handuk kecil. Anita yang melihat terpana dan terpesona dengan itu semua. Selain tampan tubuh Aditya juga sangat bagus.
Aditya yang melihat Anita terus menatap nya tersenyum menyeringai. Berjalan dan mendekati Anita yang sedang duduk di sofa.
"Apakah kamu mengagumi tubuh serat ketampanan ku?" tanya Aditya menggoda dan mengukung Anita di kursi.
Anita yang telah ketahuan mengagumi ketampanan Aditya memalingkan wajah nya yang bersemu karena malu.
.
.
.
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
selamat membaca 🤗
jangan lupa tinggalkan jejak,🙏🙏🙏🙏
Like, komen serta vote. Dan jangan lupa dukungan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Saha Weh
pesona janda emang beda🤭🤭 gadismah lewat😂💃💃
2024-01-02
2
Andariya 💖
wah...aditya kamu ini lucu banget dan bikin kesel
2023-12-14
1
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
cuit2 Aditya mmg sdh jatuh cinta dg Anita....
2023-11-08
2