Aditya telah sampai di rumah nya bersama Albert, mereka berdua turun dari mobil dan masuk kedalam rumah.
Aditya dengan wajah kesal masuk dengan langkah terburu buru tanpa menyapa Mama dan papa nya.
Mama Laras dan Papa Antoni yang melihat raut wajah kesal Aditya melirik Albert seolah bertanya apa yang terjadi. Sedangkan albert yang tau maksud tatapan itu hanya mengangkat bahu nya tanda ia tidak mengerti.
"Alkekamar dulu Ma Pa." ucap Albert dan di angguki oleh orang tuanya.
Albert pergi kekamar nya sedangkan Aditya sudah lebih dulu sampai di kamar nya.
Setelah selesai dengan ritual nya mandi dan lainnya. Albert menuruni anak tangga menuju ruang makan dimana Mama dan Papa nya telah menunggu. Begitu pun dengan Aditya. Walaupun ia sedang marah, ia tidak ingin mengecewakan Mama dan papa nya untuk tidak hadir dalam makan malam.
Mereka berdua duduk di kursi nya masing-masing. Mereka makan malam dengan tenang. Walaupun ada seseorang yang penasaran dan menahan untuk bertanya, tapi ia mencoba untuk tidak bertanya sebelum acara makan malam selesai.
Setelah selesai mereka semua duduk di ruang tamu untuk bersantai.
"Ada apa dengan mu?" tanya Mama Laras. "Mama lihat kamu tampak murung hari ini. Apakah terjadi sesuatu?" lanjutnya.
"Tidak terjadi apa apa Ma, Adit baik baik saja." jawab Aditya sedikit malas.
Sedangkan Albert yang melihat terkekeh geli.
"Oo...Kirain Mama kamu ada masalah." ucap Mama Laras.
"Emang Adit lagi ada masalah Ma dengan ku, Dia kesal karena aku telah menggangu kesenangannya." ucap Albert tiba tiba dan sambil melirik Aditya, memberikan senyum mengejeknya.
Sedangkan Aditya yang melihat langsung memberikan tatapan mematikan.
"Memang apa yang telah kau perbuat hingga membuat dia kesal?" tanya Mama Laras kepada Albert
"Tadi siang Albert telah...." Belum selesai Albert mengatakan nya, Aditya dengan cepat membungkam mulut albertt.
"Em...."Albert meronta berusaha melepas dekapan tangan Aditya yang ada di mulut nya.
Setelah bisa melepas.
"Apa apaan sih, main bungkam bungkam aja." ucap Albert menghempaskan tangan Aditya dengan kasar.
"Awas ya kalau sampai ngomong sama Mama dan Papa." bisik Aditya mengancam Albert setelah itu meninggalkan mereka semua.
Sedangkan Mama Laras dan Papa Antoni hanya saling lirik melihat tingkah mereka berdua, karena mereka benar benar tidak tahu apa yang terjadi.
...💟💟💟💟💟...
Pagi telah tiba
Hari ini entah kenapa Anita sangat malas pergi ke Cafe. Anita hanya ingin menghabiskan waktu nya bersama dengan putranya.
Karena memang hari ini hari libur sekolah, Anita berniat membawa Vino untuk jalan jalan di taman.
.
.
"Nana hari ini aku akan membawa Vino jalan jalan di luar, kamu istirahat saja di rumah bersama Nenek." ucap Anita kepada pengasuh Alvino.
"Baik Nyonya." jawab Nana kepada Anita.
Anita berjalan menuju kamar putra nya untuk membangunkan Vino.
"Vino sayang ayo bangun." ucap Anita membangunkan.
Sedangkan Alvino hanya menggeliat, masih dengan mata terpejam nya. Anita yang melihat sungguh gemas dan langsung menciumi perut Vino.
"Ha....Ha...Ha....Mi, geli Mi." tawa Alvino mencoba mendorong kepala Anita dari perutnya.
"Bangun tidak, jika tidak Mami akan terus menggelitik mu." ucap Anita. "Mami berencana membawa mu jalan jalan di taman jika Vino mau." lanjutnya
Vino yang mendengar hari ini Mami nya akan membawa nya ke taman, dia langsung bangun dan melompat lompat di atas kasur.
Vino pun meminta Mami nya untuk memandikan nya.
Setelah selesai mandi dan perpakaian. Mereka berdua sarapan pagi, setelah itu berangkat dengan menggunakan motor Matic nya.
Uuuh ganteng bener sih 😘😘
Beberapa menit kemudian.
Mereka berdua telah sampai, sebelum itu Anita memarkirkan motor nya di tempat yang di sediakan. Dan setelah itu masuk ke taman.
Dilihatnya banyak pengunjung yang datang, membuat vino sangat senang karena banyak nya anak anak seumuran dengan nya bermain di tempat ini.
Vino berlari untuk bergabung dengan teman seumuran nya. Sedangkan Anita duduk di kursi sambil melihat Vino asyik bermain.
Di kantor DG Group
Aditya uring uringan sendiri karena Anita tidak mengangkat telepon nya. Alhasil semua karyawan kantor kena semprot kemarahan nya.
Saat rapat bersama dengan semua anggota definisi, Aditya memasang wajah marah nya. Semuanya yang ada di ruangan itu nampak takut melihat raut wajah Aditya yang sangat mengerikan menurut mereka semua.
Saat Aditya .elihat laporan keuangan yang tidak sesuai, kemarahan Aditya semakin memuncak.
Sedangkan Albert yang melihat hanya diam saja, tidak ingin terkena imbas nya.
Diam lebih baik Fikirnya.
Braaak....
Aditya menggebrak meja dengan keras
"Apa apaan ini? Kenapa pekerjaan kalian semua nya tidak ada yang becus." marah Aditya membanting laporan keuangan di atas meja.
"Apakah kalian semua ingin aku pecat?" lanjutnya masih dengan marah.
Semua yang ada didalam ruangan itu hanya diam menunduk takut.
"Saya tidak mau tau, laporan ini harus selesai hari ini juga, dan sudah harus berada di meja kerja saya satu jam lagi. Tidak ada keluhan dan tidak ada penolakan." ucap Aditya kepada semuanya
Setelah marah marah Aditya meninggal kan ruang Rapat, membanting pintu dengan keras.
Brak.....
Semua yang ada di dalam ruang rapat terlonjak kaget dengan suara itu.
Setelah semua nya tenang, mereka semua teringat kembali perintah Presdir mereka dan mereka kembali panik saat mengingat waktu yang di berikan kepada mereka untuk membenahi laporan itu.
"Kerjakan saja apa yang di perintah, dan tidak boleh ada kesalahan lagi." ucap Albert dingin meninggal mereka semua.
Mereka semua nya akhirnya bisa bernafas lega setelah dua orang yang selalu membuat tubuh mereka panas dingin itu pergi.
.
.
.
Selamat membaca
jangan lupa like and komen serta vote
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Andariya 💖
wah, yg lg pusing gak ktmu anita
2023-12-14
1
Nenih Suhaeni
Lanjut thor
2023-11-17
1
SUL Kifli
mantap ceritanya
2023-11-08
0