Anita yang mendengar Nenek nya sedang berada di rumah sakit, ia pun melajukan mobil nya menuju rumah sakit dimana Nenek nya berada.
Sesampainya di rumah sakit, Anita bertanya kepada suster dimana letak kamar Neneknya di rawat
"Maaf sus mau tanya? Pasien atas nama ibu Andin Wiranata di rawat di kamar mana ya sus?" tanya Anita kepada suster yang bertugas.
"Tunggu sebentar ya Bu, saya cek dulu." ucap suster mengecek data pasien.
"Ibu Andin Wiranata di rawat di kamar melati no 03 bu." ucap suster lagi
"Terimakasih sus." ucap Anita kepada suster.
Anita bergegas menuju ruangan yang sudah di beritahukan kepada suster, dimana Neneknya di rawat sekarang.
Ckleek....
"Nek.." ucap Anita mendekati Neneknya yang sedang berbaring.
"Mami...." ucap Alvino yang melihat Anita.
"Ya sayang." ucap Anita mengecup kepala putranya dan duduk di ranjang tempat Nenek nya berada.
Anita meminta vino untuk duduk di kursi yang ada di kamar itu.
"Kenapa Nenek bisa masuk rumah sakit? Apa kata dokter tadi Nek, apakah ada yang serius?" tanya Anita.
"Nenek tidak apa apa. Hanya kelelahan saja." ucap Nenek agar Anita tidak khawatir.
"Terus siapa yang membawa Nenek kesini ?" tanya Anita.
"Tadi ada seorang wanita yang menolong Nenek di jalan, dan setelah itu dia pulang. Katanya sih masih ada keperluan." ucap Nenek menjelaskan.
"Syukurlah kalau begitu. Nanti jika suatu saat kita ketemu dengannya, Anita akan mengucapkan banyak terimakasih kepadanya karena telah menolong Nenek." ucap Anita sambil menepuk nepuk tangan Neneknya.
"Mulai sekarang Nenek jangan sampai kelelahan lagi ya, dan Nenek sekarang tidak usah mengantarkan vino kesekolah. Nenek lebih baik beristirahat saja di rumah, biar Anita yang mengantarkan vino ke sekolah." ucap Anita.
Sedangkan Neneknya hanya bisa mengangguk dan menyetujui permintaan Anita, selain memang faktor umur yang sudah tua dan sering kelelahan, Nenek Andin memang sudah saat nya beristirahat di rumah dan tidak boleh kelelahan.
💙💙💙💙💙
Di lain tempat, Aditya dan Albert sedang menyelesaikan laporan laporan perusahaan di ruangan Aditya.
"Al, kamu ingat wanita pemilik perusahaan A Triple Group itu?" tanya aditya.
"Kenapa memangnya?" tanya Albert
"Sepertinya aku pernah mendengar suara itu." ucap Aditya.
"........" Albert diam masih fokus dengan tugasnya.
"Tapi dimana ya? Dan siapa ya?" ucap Aditya sambil mengingat ngingat.
"ltu seperti suara wanita yang pernah marah marah dengan mu di cafe." ucap Albert santai sambil mengerjakan tugasnya.
"Ah ya kau benar." ucap Aditya setuju.
"Tapi sepertinya tidak mungkin Al, kamu tau sendiri kan wanita itu hanya pelayan di Cafe itu." ucapnya lagi..
"......." Albert diam.
Sebenarnya Aditya masih sangat penasaran siapa sebenarnya wanita pemilik A Triple Group itu. Fikirnya wanita itu sangat aneh dan kenapa juga harus memakai masker dan kacamata. Bukankah setiap wanita akan berlomba-lomba memperlihatkan kecantikan mereka.
Pembahasan tentang wanita itu yang tak lain adalah Anita akhirnya berhenti. Dikarenakan mereka harus cepat menyelesaikan pekerjaan nya yang sangat menumpuk.
Jam menunjukkan saatnya nya untuk pulang. Semua karyawan pulang kerumah masing masing. Aditya dan Albert juga berkemas untuk pulang karena tubuh mereka berdua sudah sangat pegal dan lelah.
Albert dan Aditya pulang bersama dengan menggunakan satu mobil. Malam ini Albert berniat untuk menginap di rumah Aditya
Setelah sampai, Aditya dan Albert masuk ke dalam rumah dan menuju kamar mereka masing masing untuk membersihkan tubuh mereka.
Tok... Tok... Tok....
Suara pintu di ketuk.
Aditya yang mendengar pintu kamar di ketuk berjalan dan membukanya.
Ckleek....
Pintu di buka, nampak lah bi Surti berdiri di depan pintu.
"Maaf den menggangu ."ucap bi Surti
"Ada apa Bi?" ucap Aditya
"Bibi di minta Nyonya untuk memanggil Aden, karna sekarang sudah waktunya makan malam." ucap bi Surti .
" Em.. Baiklah. Bilang sama Mama sebentar lagi aku akan turun." ucap Aditya dan di angguki oleh bi Surti .
"Baik den." kata Bi surti
Setelah itu Bi Surti pergi, berjalan menuju kamar Albert untuk memberitahukan waktunya makan malam.
Albert yang lebih dulu ada di ruang makan hanya melirik karena Aditya terlambat.
"Maaf lama menunggu." ucap Aditya sambil mengecup pipi Mama nya.
Setelah itu mereka makan dengan tenang tanpa adanya suara, dan makan malam ini sangat berbeda dari biasanya. Untuk Laras dan Antoni ia sangat bahagia karena bertambah nya satu anggota yang ikut makan malam bersama nya.
.
.
.
.
.
.
**selamat membaca semoga 🤗🤗
semoga suka Jangan lupa like and komen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Diah Darmawati
lah emangnya Anita gk pny art ato sopir ato satpam ato org yg bntu2 di rmh kan orang kaya yaa..aneh
2023-11-03
3
Sales TravelMart Semarang
jadi tebak2 an
2021-11-24
1
Nurhaya Mustamin
kayamya yg menolong neneknya Anita itu ibu nya Aditya deh
2021-11-10
1