Alice masih berada didalam mobilnya dan menatap sebuah rumah besar bercat putih didepannya, gara-gara perbuatannya menendang kaki Jacob membuatnya harus menemui pria itu dirumahnya.
Saat itu, Jane datang menemuinya dan mengatakan bahwa Jacob adalah penanam modal terbesar diproyek itu dan Alice telah membuat pria itu tersinggung.
Jacob mengancam akan membatalkan kerja sama mereka tapi jika Alice mau menemuinya hari ini maka Jacob akan mempertimbangkan kerja sama itu sekali lagi.
Alice tidak keberatan untuk menemui pria itu dan meminta maaf, tapi masalahnya adalah, kenapa harus menemui Jacob dirumahnya?
Apa tidak ada tempat lain lagi?
Yang lebih membuat Alice ragu saat mendengar nama pria itu, Jacob Smith.
Saat mendengar nama pria itu Alice merasa seolah-olah ayahnya sedang berdiri didepannya dan mengatakan hal yang selalu ayahnya katakan padanya:
"Jangan mengusik seseorang dikota ini dan kau harus menjauhi keluarga Smith, jangan sampai kau terlibat dengan mereka." itu yang sering ayahnya katakan padanya semasa ayahnya masih hidup.
Tapikan yang memiliki nama Smith itu banyak? Bisa saja bukan pria itu yang dimaksud oleh ayahnya.
Jane memegangi tangan Alice dan mengusapnya.
"Ms Alice, proyek ini tergantung padamu sekarang, kau harus meminta maaf baik-baik pada Mr Smith jika tidak, kita akan mengalami kerugian besar." ujarnya.
Alice tersenyum terpaksa, padahal dia tidak mau lagi berurusan dengan pria itu, tapi mau dikata apa.
Alice turun dari mobilnya berdiri dirumah besar itu, entah kenapa dia jadi ragu, fellingnya berkata jika dia akan mendapat masalah karena terlibat dengan pria itu.
Jane segera meninggalkannya,pergi dari sana. Sedangkan Alice melangkah memasuki pekarangan rumah itu sambil mengusap tengkuknya.
Perasaannya benar-benar tidak enak sekarang, seolah-olah akan terjadi sesuatu nantinya.
Didepan rumah itu, tampak beberapa penjaga sedang berdiri disana. Alice menelan ludahnya dan mendekati pintu rumah itu.
"Hei, apa yang kau lakukan disini?" seorang penjaga menghadang langkahnya.
"Maaf, aku ingin bertemu dengan tuan Smith."
Pada saat itu, seorang pria keluar dari sana, pria itu adalah Ben pelayan pribadi Jacob.
"Apa kau Ms Alice Walker?" tanyanya.
"Ya." jawab Alice singkat.
"Masuklah." Ben membuka pintu rumah itu dan mempersilahkan Alice untuk masuk kedalam sana.
Alice mengikuti Ben dan pada saat masuk kedalam rumah itu, perasaannya semakin tidak enak.
"Tuan, dimana Mr Smith?"
Ben memalingkan wajahnya dan menatap wanita cantik itu.
"Call me Ben, jika Ms Alice ingin menemui tuan muda silahkan bangunkan saja." kata Ben dengan santai sambil menunjuk ke sebuah kamar.
"What? Are you crazy?" Alice melotot tidak percaya.
"Enjoy your time miss."
Ben segera melangkah hendak keluar dari rumah itu.
"Hei, wait!!" Alice benar-benar tidak mengerti.
Tapi Ben hanya cuek saja dan pergi dari sana, pria itu bahkan mengajak para pengawal yang sedang berjaga didepan sana untuk pergi.
Alice hanya berdiri ditempatnya, belum mengerti dengan maksud dari perkataan Ben.
Alice menatap sebuah pintu kamar yang ditunjukan oleh Ben tadi.
"Membangunkan pria gila itu,sory saja. Lebih baik aku menunggu sampai dia bangun." gerutunya.
Alice melangkah kearah sofa, duduk disana untuk menunggu, dia yakin tidak lama lagi Jacob akan bangun.
Tapi kenyataannya sudah dua jam berlalu dia menunggu, pria itu tidak juga keluar dari kamarnya. Alice benar-benar kesal, ini sudah siang,dia sudah lapar dan haus.
Dua jam tanpa minum apa-apa membuat tenggoroknnya mulai kering, mau berapa jam lagi dia menunggu pria itu?
Alice sangat kesal, tapi dia tidak punya pilihan, bagaimanapun hari ini dia harus bertemu dengan Jacob Smith dan meminta maaf padanya.
Alice bangkit berdiri melangkah keluar dari rumah itu untuk mencari Ben, tapi pria itu tidak ada disana begitu juga dengan para pengawal tadi.
Sekarang Alice benar-benar tambah curiga, tapi dia masuk kembali dan dengan ragu Alice berjalan kearah pintu kamar Jacob dan mengetuknya.
"Mr Smith." panggilnya.
Alice kembali mengetuk, tapi tidak ada yang menjawab. Sedangkan didalam sana, Jacob terbangun mendengar ketukan itu dan tersenyum saat mendengar suara seorang wanita memanggilnya, Jacob bangun dari tidurnya dan segera menuju kamar mandi.
Alice yang masih berdiri diluar sana sangat kesal, wanita itu segera berjalan pergi untuk mencari minum, dia sudah tidak tahan karena begitu haus.
"Rumah sebesar ini tidak ada pembantu." makinya.
Alice mencari air disana, tapi tidak ada, sekarang dia benar-benar kesal. Apa dia harus minum air keran?
"Punya rumah sebesar ini tapi airpun tidak ada."
Alice berjalan kearah kulkas, tapi dia ragu, sangat tidak sopan membuka kulkas orang lain tapi dia tidak punya pilihan kalau tidak sebentar lagi dia akan pingsan karena dehidrasi.
Setelah menemukan sebotol air dingin didalam sana, Alice mengambilnya dan mencari gelas dan menuangnya, dengan cepat pula Alice meneguk minuman dingin itu untuk melegakan dahaganya.
"Wah, kau benar-benar memiliki banyak profesi, selain jadi polisi dan pengusaha ternyata kau juga seorang pencuri."
Jacob yang sudah berdiri dibelakangnya tersenyum melihat gadis itu, sontak saja suara pria itu membuat air yang berada dimulut Alice langsung tersembur keluar.
Alice segera memutar badannya melihat pria tampan yang sedang berjalan kearahnya.
"Mr Smith, ini tidak seperti yang kau lihat."
"Lalu?"
Jacob mendekatinya dan menghimpit tubuh Alice sehingga tubuh wanita itu terpojok disudut meja.
"Mr Smith, aku sudah dua jam menunggumu dan aku haus." jelasnya.
"Memangnya kau tidak bisa meminta?" ujar Jacob pula.
"Pada siapa? Dirumahmu ini tidak ada siapa-siapa."
Alice sangat gugup sekarang karena Jacob semakin mendekat padanya, Jacob melebarkan senyumnya saat melihat Alice mulai salah tingkah.
"Mr Smith, jangan seperti ini."
Alice meletakkan kedua tangannya didada Jacob untuk menahan tubuh pria itu.
"Kenapa hari ini begitu sopan? Kenapa tidak menendangku lagi?"
"Eh itu?" Alice membuang wajahnya yang memerah saat Jacob mendekatkan wajahnya.
"Aku kemari untuk meminta maaf padamu."
"Begitu?"
Alice mengangguk dengan cepat,dia berharap pria itu mau memaafkannya dan tidak mempersulitnya.
Jacob menangkap pinggang Alice dan memeluknya, pria itupun membisikkan sesuatu ditelinga Alice.
"Akan aku pertimbangkan jika kau mau menjadi pacarku."
"What?" Alice terbelalak kaget.
"Mr Smith, leluconmu tidak lucu."
"Apa kau pikir aku sedang bercanda?"
Jacob menatap wajah Alice yang memerah.
"Aku akan memaafkan perbuatanmu dan melanjutkan kerja sama kita jika kau mau menjadi pacarku." katanya lagi.
Alice menahan nafasnya saat Jacob mendekatkan bibirnya, tapi dengan cepat Alice menutup mulut pria itu dengan kedua tangannya.
"Aku menolak." Alice segera mendorong tubuh Jacob dan hendak melangkah pergi.
"Tidak masalah, aku tidak rugi apa-apa." jawab Jacob dengan santai.
Alice mengigit bibirnya, bagaimana sekarang?
"Pikirkanlah baik-baik sayang." kata Jacob lagi.
"Whatever." Alice segera melangkah pergi karena saat itu dia merasa seperti sedang berada dikandang singa.
Mana mau dia menjadi pacar pria itu, sungguh lelucon yang gila.
Jacob melihat kepergian Alice dengan senyum mengembang diwajahnya.
"Benar-benar gadis yang menarik."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Lahwan Wala'iban
lah lah... cerita yg sama versi john samantha....gk ada ide lain thor???
jd bosen bacanya
2023-08-21
1
Lian Tory
kelakuan bapak Ama anak ni emang benar benar meresahkan
2022-12-22
1
Hershi Joenk
aaakkuuu sukaaaaa🥰🥰🥰🥰
2022-11-23
0