Disebuah apartemen ditengah kota itu, tampak Jacob sedang bersama dengan seorang wanita cantik didalam kamar apartemen.
Wanita itu adalah pacarnya, mereka sudah berpacaran lebih dari satu tahun dan tentunya mereka bertemu disebuah pesta.
"Becca, kapan kita akan menikah?"
Jacob sedang menciumi leher kekasihnya itu dan membelai dadanya.
Becca mengigit bibirnya, meremas rambut pria itu.
"Jacob, kau tahukan aku tidak mau terikat tali pernikahan. Harus berapa kali aku mengatakan hal ini padamu?"
Jacob menghentikan ciumannya dan menatap wajah cantik kekasihnya itu.
"Itu perkataanmu beberapa bulan yang lalu." ujarnya.
Becca tersenyum padanya dan menciumi wajah kekasihnya yang tampan.
"Mau kau tanyakan hari ini, besok atau tahun depan jawabanku tetap akan sama, aku tidak mau terikat dengan tali pernikahan. Aku hanya ingin menikmati hubungan kita yang seperti ini."
Saat mendengar itu Jacob langsung melepaskan pelukannya dan duduk disisi ranjang, pria itu mulai mengancingkan kembali kemejanya yang terbuka.
"Kalau begitu aku hanya menghabiskan waktuku denganmu." ujarnya.
"Jacob, what do you mean?" Becca mendekati pacarnya itu dan memeluknya dari belakang, tangannya mulai masuk kedalam kemeja Jacob untuk membelai dadanya.
Tapi Jacob segera melepaskan tangan kekasihnya dan bangkit berdiri.
"Becca, aku pria yang berkomitmen dan bukan orang yang suka bermain-main jadi hubungan kita cukup sampai disini."
"Apa?" Becca begitu kaget mendengar perkataan pacarnya.
"Jacob, aku hanya tidak ingin menikah tapi aku bisa memberikan anak untukmu." teriaknya.
"Ya...ya..semua wanita bisa memberiku anak tapi aku butuh seorang istri, good bye Becca." katanya dengan santai
"Jacob, tidak bisa seperti ini!! Aku tidak mau hubungan kita berakhir!" teriak Becca.
Jacob segera keluar dari tempat itu tanpa memperdulikan teriakan Becca, padahal dia telah berhubungan serius dengan Becca dan berharap mereka bisa melanjutkan hubungan mereka sampai kejenjang pernikahan, tapi sepertinya dia telah membuang waktunya selama setahun belakangan ini untuk hubungan yang tidak jelas.
Lebih baik dia pergi dan mencari seorang gadis yang baik untuk dijadikan istrinya nanti.
Sementara itu disebuah jalanan yang ramai Di California.
Tampak seorang polisi wanita cantik sedang berdiri dilampu merah untuk mengawasi lalu lintas disana.
Ya polisi wanita itu adalah Alice Walker, hari ini dia harus menjalani masa hukuman dari atasannya menjadi polisi lalu lintas selama seminggu karena waktu perampokan bank sedang terjadi, Alice menghilang begitu saja.
Waktu itu para rekannya sedang sibuk menangani kasus perampokan itu sedangkan Alice tidak ada, bahkan senjata apinya ditemukan oleh rekan lainnya tergeletak begitu saja ditempat itu.
Keesokkan paginya begitu Alice pergi bekerja, wanita cantik itu langsung dipanggil oleh atasannya dan tentu saja Alice harus menerima makian tajam dari atasannya dan langsung mendapat hukuman.
Alice sangat kesal, semua itu gara-gara pria menyebalkan yang membawanya pergi begitu saja, Alice bertekad akan menangkap pria itu jika bertemu lagi.
Pasa saat itu dijalan yang tidak jauh dari Alice sedang bertugas, Jacob sedang membawa mobil sportnya dijalanan itu dengan santai, mobilnya berhenti saat lampu merah sedang menyala.
Jacob memainkan jarinya didagunya sambil menunggu lampu lalu lintas itu kembali hijau, saat itu Alice melintas didepannya sambil menuntun seorang nenak tua melintasi jalanan yang ramai itu.
Senyum langsung mengembang dibibir Jacob saat melihat Alice, entah kenapa dia mulai penasaran dengan gadis itu, Jacob menekan klakson mobilnya dan membunyikan klakson mobilnya berkali-kali.
Sontak saja suara klakson mobil itu membuat Alice memalingkan wajahnya kearah mobil sport itu.ada apa?
Saat Alice telah menyebrangkan nenek tua itu, Alice segera menghampiri mobil sport itu dan mengetuk kaca jendelanya.
"Hei, what going on?"
Jacob menurunkan kaca jendela mobilnya dan tersenyum manis kearah Alice.
"Hai nona polisi, do you remember me?"
Alice terbelalak kaget, pria menyebalkan yang telah membuatnya harus menerima hukuman saat ini, mana mungkin dia lupakan.
"Kau lagi!!" geramnya marah.
"Nona, kenapa kau jadi polisi lalu lintas?"
"Terima kasih, semua ini karena ulahmu!"
Jacob terkekeh pelan.
"Itu akibatnya jika kau salah tangkap orang nona." jawabnya dengan santai.
Alice menatap pria itu dengan tajam, hari ini tidak akan dia lepaskan. Bagiamapun dia akan menangkap pria itu karena gara-gara pria inilah dia harus mendapat hukuman.
Alice segera mengambil borgolnya, dia akan mendapatkan pria itu kali ini. Alice mengulurkan tangannya yang memegangi borgol hendak memborgol tangan Jacob yang sedang berada distir mobil tapi dengan cepat pria itu menarik tangannya dan menangkap tangan Alice.
Jacob segera menaikan kaca jendela mobilnya dengan cepat hingga membuat tangan Alice terjepit diantara kaca jendela itu.
"Hei, tanganku!!." Alice memegangi tangannya yang terjepit.
Jacob hanya tertawa didalam sana, pria itu mengambil borgol dari tangan Alice dan memborgol tangan wanita itu.
Alice memukul kaca mobil itu karena tangannya benar-benar sakit terjepit disana, Alice mulai memaki pria itu karena tidak juga menurunkan kaca jendela mobilnya .
"Hei, turunkan kaca jendela mobilmu kalau tidak akan aku pecahkan!!" teriak Alice marah.
Jacob segera menurunkan kaca jendela mobilnya, sedangkan tangan satunya memegang borgol yang sudah terkunci ditangan Alice.
"Nona, apa alasan mu ingin menangkapku?" tanyanya.
"Kau!!" Alice tidak bisa menjawab karena sudah terbukti bukan pria itu perampok waktu itu.
"Aku akan menangkapmu karena kau telah menculikku." kata Alice kesal.
"Wow, aku tidak merasa menculikmu nona..?" Jacob melihat name tag yang ada dibaju Alice.
"Alice Walker? Rasanya tidak asing." kata Jacob dalam hati.
"Tidak menculik? Tapi kau membawaku disaat aku sedang bertugas." Alice semakin kesal.
Sata itu lampu merah sudah berganti menjadi hijau, tiba-tiba saja...?
"Brruaakk..!!" dua mobil dari arah yang berlawanan tertabrak dengan kencang.
Alice sangat kaget, habislah sudah.
"Oh My God, matilah aku." gerutunya.
Jacob kembali tertawa dan melepaskan tangan Alice.
"Nona Alice, lain kali aku akan benar-benar menculikmu dan melemparkanmu diatas ranjangku." godanya.
"Dasar kau pria gila, hari ini aku akan melepaskanmu tapi jika kita bertemu lagi, siap-siap saja aku tidak akan bermurah hati."
"Aku tunggu." tantang Jacob.
Pria itu segera memacu kendaraannya dan pergi.
Sedangkan Alice, membuka borgol dari tangannya dan mulai melangkah mendekati dua mobil yang tertabrak tadi.
Dua pengemudi mobil itu mulai keluar dari sana dan bertengkar, Alice menenangkan mereka tapi dialah yang telah lalai menjalankan tugasnya.
Alice tertunduk lesu saat harus mendapat makian kedua pengendara mobil itu, yang pasti setelah ini dia akan mendapat makian lagi dari atasannya.
"Kenapa aku selalu sial saat bertemu dengan pria itu, aku berharap aku tidak akan bertemu lagi dengannya." katanya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
Alice benci nanti jadi rindu ❤🤣
2025-01-21
1
Sulaiman Efendy
ITU NAMANYA KALIAN BERJODOH..
2024-05-12
1
H A R U K A ~C H A N
makanya alis, jgn terlalu benci... ntar jd jodohmu lohhhhh🤣🤣🤣
2023-07-12
1