Dikediaman keluarga Walker.
Pagi itu, Alice terbangun saat merasakan seseorang naik keatas ranjangnya.
Marry menepuk wajah ibu sambungnya itu untuk membangunkannya.
"Mom, wake up. Aunty Jane is waiting for you."
Alice membuka matanya dan melihat kearah gadis manis yang sedang berada didepannya.
"Good morning Marry."
"Good morning mom."
Alice segera memeluk gadis manis itu dan menciumi wajahnya.
"Why you haven't go to school?"
"Mommy, it's still morning."
"Oh yeah?"
Alice segera melihat jam diponselnya, baru setengah tujuh pagi, untuk apa Jane sudah datang sepagi itu?
Alice segera bangun dari tidurnya dan menuju kamar mandi, setelah selesai membersihkan diri Alice segera mengajak Marry keluar dari kamarnya.
Diruang tamu tampak seorang wanita berkaca mata tebal telah menunggunya.
"Morning Jane, kenapa begitu pagi sudah datang?"
"Good morning Ms Alice, apa hari ini kau punya waktu?"
"Ada apa?" Alice duduk didepan seketarisnya itu.
"Begini, hari ini perusahaan akan mengadakan rapat dengan beberapa rekan bisnis baru yang akan menanamkan modal diproyek baru kita. Apa kau bisa menghadiri rapat itu?" tanya Jane pula.
Alice mengelus tengkuknya sejenak.
"Tentu saja bisa Jane, aku punya waktu beberapa hari dan aku akan pergi keperusahaan."
"Wah benarkah? Apa kau cuti?"
"Iya, aku sedang cuti lagi pula aku tidak pernah cuti selama ini." ujar Alice.
"Apa yang telah terjadi?" tanya Jane khawatir.
"Tidak ada apa-apa Jane." jawab Alice sambil tersenyum.
Alice kembali dimaki atasannya karena kelalaiannya dalam bekerja jadi dia meminta cuti selama beberapa hari, dia melakukan hal itu karena malu pada rekan-rekan kerjanya.
Alice sangat kecewa, sepertinya impian untuk menjadi agen FBI hebat seperti ayahnya masih jauh dari harapannya.
Belum lama menjadi polisi tapi dia sudah harus mengalami kesialan secara bertubi-tubi .
Semua ini gara-gara pria menyebalkan itu, seandainya pria itu tidak membunyikan klakson mobilnya mungkin dia akan bertugas dengan baik dan tidak mengalami kesialan itu.
"Jadi, jam berapa rapatnya?"
Alice mengalihkan pembicaraan mereka.
"Jam sembilan, kau tidak boleh terlambat supaya tidak mengecewakan para penanam modal hari ini."
"Tentu Jane, aku akan segera bersiap-siap."
Alice segera bangkit berdiri dan berjalan pergi, Alice melihat Marry yang sedang sarapan dimeja makan ditemani oleh pengasuhnya.
"Marry, apa yang kau makan?"
"Sandwich with scrambled egg." jawab Marry dengan ceria.
"Good."
Alice mengusap kepala Marry dan kembali berjalan menuju kamarnya, dia harus segera bersiap-siap keperusahaan kakaknya untuk menghadiri rapat.
Ditempat lain.
Diperusahaan Smith, seorang pria sedang sibuk membaca sebuah dokumen ditangannya.
Asisten pribadinya masuk kedalam untuk memberi tahu apa saja yang akan dilakukan oleh pria itu.
"Master, jam sembilan nanti kau ada rapat." kata asisten pribadinya itu.
Jacob melirik jam dipergelangan tangannya sejenak, setelah itu dia kembali melihat dokumen yang dipegangnya.
"Dimana?"
"Walker company."
He? Walker?
Jacob langsung teringat polisi cantik yang telah dia temui dua kali itu, Alice Walker. Apa perusahaan ini ada hubungannya dengannya?
Apa gadis ini putri Adam Walker yang terbunuh setahun lalu? Entah kenapa dia semakin penasaran.
"Baiklah kalau begitu, Ayo pergi."
"Siap master." jawab asisten pribadinya itu.
Jacob bangkit berdiri, merekapun melangkah pergi untuk menghadiri rapat di perusahaan Walker.
Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan, rapat itu akan segera dimulai. Alice berlari dengan beberapa dokumen ditangannya.
Begitu sampai dikantor itu, Alice langsung meminta Jane mengajari apa saja yang harus dia bahas dirapat nanti, dia tidak begitu mengerti karena itu bukan keahliannya.
Tapi dia sudah bertekad untuk mempertahankan perusahaan kakaknya, jadi dia akan berusaha sebaik mungkin nantinya.
Alice masuk kedalam ruangan itu, disana tampak rekan bisnisnya telah berkumpul. Alice mulai membuka dokument yang dibawanya dan menjelaskan tentang proyek itu, mata Alice menangkap sesosok pria yang menatap kearahnya dengan serius.
"Hah? Kenapa pria itu lagi?" gerutu Alice dalam hati.
Hal itu tidak jauh berbeda dengan Jacob, saat Alice masuk kedalam ruangan rapat itu, Jacob sedikit kaget, sebenarnya apa profesi gadis itu?
Hal itu membuatnya semakin penasaran dan selama Alice menjelaskan proyek itu, Jacob tidak memalingkan matanya dari gadis cantik itu.
Satu jampun telah berlalu, Alice telah selesai menjelaskan tentang proyek itu walapun dia agak gugup, takut salah bicara sehingga membuat para pengusaha berubah pikiran.
Tapi sepertinya para pengusaha yang berada disana sangat puas dengan performa Alice dan tetap ingin melanjutkan kerja sama dengan perusahaan itu.
Alice bernafas lega saat para pengusaha itu mulai keluar dari ruangan itu satu persatu dan menyalaminya, Alice begitu gembira ternyata dia juga memiliki bakat dalam bidang itu.
Tapi tidak dengan seorang pria yang masih duduk ditempatnya, pria itu tidak juga bergeming dan masih menatap Alice dengan tajam.
Alice cuek saja dan mulai merapikan dokument yang berada diatas meja, saat itu Jacob bangkit berdiri dan menghampirinya.
"Ms Alice, sebenarnya apa profesimu?" tanyanya.
Alice menghentikan tangannya dan melirik pria itu sejenak.
"Jangan sampai aku terlibat lagi dengannya." kata Alice dalam hati.
"Hei, i'm talking to you." Jacob mulai kesal, kenapa tidak menjawab pertanyaannya? Apa Alice tidak tahu dia siapa?
Alice diam saja, enggan menjawab pertanyaan Jacob, hal itu semakin membuat Jacob kesal.
Alice mengambil dokumentnya dan hendak berjalan keluar tapi Jacob menghadang langkahnya.
"Hei, nona polisi. Sepertinya telingamu sedang bermasalah hari ini?"
Alice menatap Jacob dengan tajam, kenapa lagi-lagi harus dia?
"Bisa kau minggir?" akhirnya Alice membuka suaranya.
"Wah akhirnya, aku kira kau menjadi tuli dan bisu secara mendadak." ledek Jacob.
Alice semakin kesal dengan pria itu sedangkan Jacob hanya tersenyum padanya.
"What is your name?"
Jacob tersenyum dan menjawab:
"Jacob."
"Mr Jacob, go to hell!"
Tanpa diduga oleh Jacob, Alice langsung menendang kaki pria itu dengan kencang.
Jacob berteriak dan memegangi kakinya sedangkan Alice langsung melarikan diri.
"Jangan sampai aku bertemu dengannya lagi!" maki Alice dalam hati.
Alice keluar dari ruangan itu dengan cepat sedangkan Jane dan asisten pribadi Jacob masuk kedalam sana, mereka sangat heran saat mendengar suara teriakan, apa yang telah terjadi?
"Master, apa yang telah terjadi?" asisten pribadinya itu sangat heran saat melihat bosnya sedang mengusap-usap kakinya.
Jacob segera menghentikan tangannya dan menatap wanita berkaca mata tebal yang sedang berdiri disamping asisten pribadinya itu.
"Ms Jane, aku kecewa dengan perusahaan ini."
Perkataan Jacob membuat Jane kaget, apa yang telah dilakukan Alice pada pria itu?
Apa Alice tidak tahu bahwa pria itulah penanam modal paling besar dalam proyek yang sedang dijalankan?
"Mr Smith, mungkin ada sedikit kesalahpahaman. Aku minta maaf dan akan memperbaikinya."
Jane membungkukkan badannya dalam-dalam pada pria itu, jika Jacob berubah pikiran maka sudah dipastikan proyek itu akan gagal total.
Jacob menarik bibirnya tersenyum dengan licik.
"Akan aku pikirkan jika?"
"Ya?" Jane menatap pria itu.
Jacob semakin tersenyum dengan licik
"Alice Walker, akan ku balas kau!" katanya dalam hati.
Dan setelah ini Alice akan mendapatkan ganjarannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
ALICE, ALICE,, LO CARI MASALAH....
2024-05-12
1
Sulaiman Efendy
NAHHH BENARKAN....
2024-05-12
2
Sulaiman Efendy
PASTI SMITH CORPS TU YG AKAN TANAM MODAL DI PERUSAHAAN ALICE
2024-05-12
1