Siang itu, Alice menaiki sebuah bus menuju kesebuah restoran untuk menemui sahabat barunya.
Olivia mengajaknya bertemu, tentu saja dia mau apalagi Alice sedang cuti, masih ada beberapa hari kedepan sebelum bekerja lagi dikepolisian, oleh sebab itu Alice menyetujui ajakan sahabat barunya itu untuk bertemu.
Mereka berjanji akan bertemu disebuah cafe yang terletak di Broadway Avenue, tempat itu sangat bagus dan ramai, dan menjadi tempat bisnis yang bagus pula.
Mereka berjanji akan bertemu pada pukul satu siang, tapi pada saat itu Alice sudah datang terlebih dahulu karena dia ingin berjalan-jalan ditempat itu untuk menghabiskan waktu.
Alice berjalan melewati sebuah toko perhiasan terbesar yang ada ditempat itu, dia melewati tempat itu begitu saja tanpa curiga.
Jewelry District adalah distrik khusus yang memperdagangkan perhiasan di Los Angeles. Grosir perhiasan yang terbesar di California.
Toko perhiasan itu berada di daerah pusat kota. Distrik perhiasan berada di daerah perdagangan yang dibatasi oleh 6th Street, Olive Street, 8th Street, Broadway Avenue.
Tapi pada saat Alice melewatinya, beberapa orang perampok masuk kedalam toko perhiasan itu untuk merampok.
Tujuan mereka adalah sebuah perhiasan yang baru dibawa oleh seseorang dari pelelangan ketempat itu, sebuah kalung dengan red diamond berbentuk hati sebagai bandulannya.
Kalung itu bernama The Heart Of The Kingdom dengan harga berkisar 196 miliar. Kalung itu dijual disebuah pelelangan dan telah dibeli oleh seseorang, dan saat itu kalung itu dibawa ketoko perhiasan itu karena sebuah kejadian selama diperjalanan untuk diberikan kepada pemiliknya.
Para perampok mengetahui hal itu dan mulai mengincar toko perhiasan itu untuk mendapatkan kalung berbandul red diamond tersebut.
"Praaaanggg!!" suara kaca yang dipecahkan dari dalam sana.
Sontak saja Alice menghentikan langkahnya dan memutar kembali langkahnya, suara kaca yang dipecahkan itu membuat orang-orang yang ada disekitar toko perhiasan itu menjauh.
Alice berjalan dengan cepat dan menempel pada tembok bangunan megah dekat pintu masuk toko perhiasan itu, fellingnya berkata jika ada perampok didalam sana.
Alice mengintip sejenak dan benar saja ada lima orang didalam sana dengan membawa senjata laras panjang, kelima perampok itu memakai topeng dan mulai menyandera orang-orang yang ada didalam sana.
Dua orang lainnya mulai memasukkan perhiasan yang ada didalam etalase kedalam tas mereka dan seorang lainnya mengancam manager toko perhiasan itu untuk memberikan kalung dengan bandulan red diamond itu pada mereka.
Alice mengambil senjata api dari dalam tasnya, benda itu selalu dia bawa kemana-mana untuk berjaga-jaga.
Dia mengangkat senjatanya didepan wajahnya, seharusnya toko sebesar itu memiliki alarm tapi kenapa mereka tidak membunyikan alarm itu untuk memanggil polisi?
Alice memejamkan matanya, sepertinya dia harus beraksi sendiri. Tapi saat Alice membuka kembali matanya tampak seorang pria tampan sedang berjalan kearah toko perhiasan itu.
"Hah?" Alice kehabisan kata-kata.
Lagi-lagi dia dan dia, kenapa harus dia sipria menyebalkan.
Ya pria itu Jacob, dia datang ketempat itu untuk mengambil kalung yang dia beli dari pelelangan.
Pria itulah yang membeli kalung bandulan Red diamond dengan harga fantastis itu.
Jacob juga tak kalah kaget saat melihat Alice disana, menempel ditembok seperti cicak dengan sebuah pistol ditangannya.
"Hai nona poli..?"
Alice menarik tangan Jacob sehingga pria itu menempel ditembok juga dan memberikan isyarat pada pria itu untuk diam.
Jacob tersenyum padanya, melingkarkan tangannya dipinggang Alice dan memeluknya.
"Sayang, apa kau begitu ingin aku peluk?" bisiknya.
"Bisa kau diam, ada perampok didalam sana."
"Oh ya?." ujar Jacob dengan santai.
Jacob mengintip dari balik tembok, benar perkataan Alice ada perampok didalam sana.
"Hei kenapa kau ada disini?" tanya Alice sambil berbisik.
"Sayang, aku kemari untuk mengambil barangku."
"Jangan memanggilku sayang!" kata Alice kesal.
Jacob hanya terkekeh dan semakin mengencangkan pelukannya.
"Jika kau berisik maka kita akan ketahuan." bisiknya.
"Sana pergi, jangan menganggu tugasku."
"Oh yeah, bagaimana jika kita bekerja sama."
Alice menatap pria tampan itu, apa maksudnya?
"Sepertinya mereka mengincar sesuatu disana." Jacob melepaskan pelukannya dan tampak serius sekerang.
Pria itu kembali mengintip untuk melihat situasi didalam sana.
"Lima orang, dua diarah jam sembilan dan dua diarah jam tiga. Sedangkan yang satunya lagi sedang mengancam simanager." jelasnya.
Jacob mengambil dua senjata dari balik bajunya dan mengangkat senjata itu didepannya.
Alice terpana, siapa sebenarnya pria ini?
"So honey, do you wanna play with me?"
Alice juga mengangkat senjatanya.
"Of course."
"Sasaranmu dua orang itu yang berada diarah jam tiga dan sisa lainnya serahkan padaku."
Alice mengangguk menyetujui perkataan Jacob.
Mereka berdua mulai keluar dari persembunyian mereka dan berdiri didepan pintu toko perhiasan itu sambil menodongkan senjata didepan mereka.
"Hallo everyone." panggil Jacob dengan santai.
Sontak saja suara pria itu membuat para perampok memalingkan wajah mereka kearah Jacob dan Alice, tapi pada saat itu kedua orang itu langsung menembakkan senjata mereka.
"Dor...dor...dor..dor..dor..!" terdengar lima tembakan disana yang mengenai tepat sasaran.
Para sandera berteriak dan para perampok itu ambruk bersimbah darah, mereka tidak menyangka akan mendapat serangan itu.
"Wow sayang, kita bisa menjadi best partner." puji Jacob.
Pria itu berjalan dan menghampiri manager yang masih tampak ketakutan.
Alice menyimpan senjatanya dan melihat kearah Jacob, sekarang hatinya dipenuhi oleh tanda tanya, siapa sebenarnya pria itu?
Pada saat itu, seorang pegawai disana menekan alarm toko dan suara alarm itupun mulai memekakkan telinga.
Setelah mendapatkan barang miliknya, Jacob segera berjalan mendekati Alice, gadis itu tampak berjongkok untuk melihat identitas perampok itu.
Jacob menarik tangan Alice sehingga gadis itu bangkit berdiri dan masuk kedalam pelukannya.
"Honey, see you later dan pikirkanlah tawaranku."
Tanpa Alice duga Jacob langsung me*umat bibirnya,Alice terbelalak kaget dan berusaha memberontak tapi Jacob memeluknya dengan erat.
Jacob menciumi bibirnya begitu lama sampai Alice mematung ditempatnya, Jacob melepaskan ciuman itu dan berbisik ditelinganya.
"Bibirmu sangat manis."
Jacob segera melepaskan pelukannya dan berjalan pergi dengan sebuah kalung berlian merah ditangannya.
"Ah, hei!!"
Alice segera mengejar Jacob dengan cepat.
"Kembalikan!!" teriaknya.
Pada saat itu sebuah mobil sport sudah menunggu Jacob, sebelum masuk kedalam mobilnya Jacob menghentikan langkahnya dan menatap Alice.
"Kembalikan." pinta Alice lagi.
Jacob mengangkat kalung berlian merah yang ada ditangannya.
"Jika kau mau benda ini maka malam ini datanglah ke Gril and Bar di Thousand Oaks jam tujuh, aku tunggu sayang."
Jacob segera masuk kedalam mobilnya dan memerintahkah supirnya untuk pergi.
Alice langsung terduduk lemas di depan toko perhiasan itu.
"Kembalikan ciuman pertamaku, bre*gsek!!" makinya.
Pada saat itu polisi baru berdatangan ditempat itu dan pastinya Alice akan mendapatkan penghargaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Bunda Tyo'Aura-Dara
ya elah.. kirain kembalikan perhiasan.. tetnyata kembalikan ciuman pertana 😂
2023-12-23
2
..qwerty248..
calon suami..😂😂😂
2023-06-16
2
Alexandra Juliana
Hadeeuuhh Jacob...Jacob wkt perampokan di Bank kamu nyulik Alice pke helikopter skrg ada perampokan di toko perhiasan kamu malah nyolong ciuman pertama Alice...😅😅😅
2022-08-21
1