Satu minggu telah berlalu sejak kejadian penembakan itu, Adam Walker sedang makan malam bersama keluarganya tanpa kehadiran putrinya Alice Walker.
Alice Walker sedang sibuk menyiapkan skripsinya dan selalu pulang saat larut malam.
Gadis itu sudah hampir menyelesaikan kuliah hukum yang diambilnya.
Adam Walker sedang berkumpul bersama keluarganya sambil menyantap hidangan yang ada, mereka berbincang dengan hangat tanpa tahu akan apa yang terjadi nantinya.
"Adam, bagaimana kasus yang kau tangani minggu lalu?" tanya Diana Walker pada suaminya.
Adam Walker meletakkan sendok yang sedang dipegangnya diatas piring dan melihat kearah istrinya.
"Sayang, aku sudah menangkap penjahat itu, jadi kau tidak perlu kawatir."
"Dad, kenapa kau tidak pensiun saja?" tanya Jay Walker pula.
"Benar Adam, kau sudah berumur. Sebaiknya kau pensiun dan kita bisa menikmati waktu tua kita bersama-sama." ujar Diana Walker lagi.
"Aku tidak bisa meninggalkan tugasku begitu saja sayang, bagimanapun membasmi penjahat adalah tugasku." ujarnya.
"Tapi Adam, sejak dulu kau seperti ini terus. Aku hanya ingin kita menghabiskan masa tua kita bersama-sama." ujar Diana Walker lagi.
Adam Walker menarik nafasnya dengan berat, rasa perdulinya terhadap negaranya membuatnya enggan berhenti dari pekerjaannya bahkan dia sangat senang saat mengetahui putri semata wayangnya ingin mengikuti jejaknya.
"Akan aku pikirkan." katanya.
"Benarkah?" Diana Walker begitu senang mendengarnya.
Adam Walker mengangguk dan meneguk air putih yang diraihnya dari atas meja.
Adam Walker berpikir, mungkin memang sudah waktunya dia pensiun, menikmati waktunya dengan keluarganya dan sepenuhnya mendukung keinginan putrinya serta menikmati masa tuanya dengan istrinya.
Tapi saat itu dia sungguh tidak tahu, keinginan keluarga kecilnya akan tinggal kenangan karena pada saat itu ditempat lain, seorang pria sedang menyiapkan anak buahnya untuk melakukan balas dendam pada keluarga Walker malam itu.
Pria itu sedang menyiapkan beberapa senjata dan menyimpannya dibalik bajunya,pria itupun bergegas menuju targetnya, kerumah Adam Walker.
Pada saat kedatangan pria itu, Adam Walker sedang menonton televisi beserta istrinya sedangkan Jay Walker beserta istri dan putrinya ada dilantai atas didalam kamar mereka.
Saat Diana Walker hendak mengambil air hangat untuk suaminya, seseorang mengetuk pintu rumahnya, dia kira itu Alice yang telah kembali jadi tanpa curiga Diana Walker membuka pintu rumahnya dan matanya terbelalak kaget saat sebuah pistol tertodong didepan matanya.
"Angkat tanganmu, nyonya." Seorang pria bertampang bengis berdiri didepan Diana Walker.
Sontak saja Diana Walker mengangkat tangannya dan pria itu mendorong tubuh Diana Walker hingga masuk kedalam, para anak buah pria itupun mengikuti bos mereka dan menyergap rumah itu.
Adam Walker yang sedang duduk santai diruang keluarga sangat kaget saat mendapati banyak orang dirumahnya, apalagi dengan sebuah senjata tertodong dikepala istrinya.
"Adam." Diana Walker memanggil suaminya dengan ketakutan.
"Hai Adam Walker, do you know who i am?" tanya pria itu.
"You!!" Adam Walker sangat kaget melihat pria itu.
Mana mungkin dia tidak mengenal pria yang sedang mengancam istrinya?
"Dont touch my wife." ancam Adam Walker pula.
Pria itu tertawa dan mendorong tubuh Diana Walker kearah suaminya.
"Today is my revenge!"
Ujar pria itu sambil menodongkan sebuah senjata api kearah Adam Walker dan istrinya.
Adam Walker tidak berdaya, dia juga tidak membawa senjata, siapa yang akan tahu bahwa keluarganya akan disergap malam itu?
"No, dont kill my wi...?"
Sebelum Adam Walker menyelesaikan perkataannya,pria itu telah menekan pelatuk pistolnya tanpa ragu, peluru pistol itu melesat dengan cepat kearah Diana Walker dan hanya dalam hitungan detik saja, peluru itu langsung melubangi kepala Diana Walker.
Adam Walker berteriak saat istrinya ambruk didalam pelukkannya dan pada saat tembakan itu terjadi, Jay Walker dan istrinya yang berada diatas terperanjat kaget.
Pasti telah terjadi sesuatu dibawah sana.
Dengan pelan Jay Walker mengintip dari anak tangga, pria itu begitu kaget saat melihat ibunya telah bersimbah darah dalam pelukan ayahnya.
Dia juga kaget karena disekitar ayahnya berdiri banyak pria membawa senjata dan sedang menodongkan senjata itu kearah ayahnya.
"Mommy!!" teriak Jay Walker dari atas sana.
Teriakan Jay Walker langsung menarik perhatian anak buah pria itu.
"Jay, run!!" teriak Adam Walker saat melihat putranya.
Adam Walker berharap putranya bisa melarikan diri dan menyelamatkan cucu dan menantunya.
Jay Walker berlari dengan cepat, hendak masuk kembali kedalam kamarnya. Dia harus menyelamatkan istri dan anaknya tapi naas bagi Jay Walker karena anak buah pria itu berhasil mengejarnya dan menembak dada kirinya.
Dengan susah payah Jay Walker mendekati pintu kamarnya kembali untuk meminta istrinya bersembunyi tapi pria itu langsung terkapar didepan kamarnya sebelum dapat mengatakan apapun pada istrinya karena tembakan itu mengenai tepat dijantungnya.
Rose Walker berteriak histeris saat melihat suaminya sudah terkapar didepan kamar mereka, dengan cepat Rose Walker mengangkat putrinya yang sedang tertidur dan menyembunyikan gadis kecil itu kedalam lemari pakaian yang berada didalam kamarnya.
Saat Rose Walker telah menyembunyikan putrinya banyak pria langsung menyergap kedalam kamarnya dan menembaki wanita itu tanpa ampun.
Adam Walker yang masih berada dibawah langsung tertunduk lesu, dia hanya bisa memeluk mayat istrinya dengan erat dan menangisi kematian istrinya dan putranya.
Istrinya mati, putranya mati dan sepertinya menantu dan cucunya juga sudah mati, dan sepertinya sekarang gilirannya.
Pria yang membunuh istrinya mengambil sebuah foto keluarga milik Adam Walker yang berada disebuah lemari dan melihatnya.
"Apa mereka sudah mati semua?" tanya pria itu pada anak buahnya.
"Yes sir." jawab anak buahnya.
"Apa kalian membunuh putrinya juga?" tanya pria itu lagi.
"No sir." jawab anak buahnya kembali.
"Adam, sekarang giliranmu dan setelah ini, aku akan menghabisi putri cantikmu ini." ujar pria itu sambil memperhatikan foto yang dia ambil pada Adam Walker.
"Tidak, kau boleh membunuhku tapi jangan sentuh putriku." teriak Adam Walker.
Untuk seumur hidupnya, baru kali ini Adam Walker mengalami ketakutan yang luar biasa. Dalam hatinya berharap, berharap Alice tidak pulang saat itu.
"Hahahahahaha...!" pria itu tertawa.
"Sebentar lagi kau akan mati, lihatlah dari neraka karena aku akan mempermainkan putrimu." ujar pria itu.
"Tidak!" Adam Walker berteriak tapi pada saat bersamaan pria itu menembaki senjatanya berkali-kali kearah Adam Walker.
"Maafkan aku sayang." Adam Walker memeluk mayat istrinya dan menerima timah panas yang ditembakkan oleh pria itu.
Adam Walkerpun mati sambil memeluk istrinya.
Setelah dirasa cukup, pria itu pergi bersama dengan anak buahnya dengan membawa foto keluarga itu, tentunya masih ada seseorang yang belum dia habisi dikeluarga itu dan dia akan sedikit bersenang-senang dengan putri Adam Walker nantinya.
Sedangkan saat itu Alice Walker yang tidak tahu apa-apa sedang berada didalam bus untuk kembali kerumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
mita ckep
hallo
2025-04-11
0
Bundanya Pandu Pharamadina
pembantaian yg sadis, semoga Alice bisa balas dendam
2025-01-19
1
MakBarudakh
kayaknya alice bakal dibantu keluarga smith ... semoga aj..
2023-11-11
2