🕸🕸🕸🕸🕸
Nadya masih terlihat setia duduk di depan ruang operasi. Dipandanginya lampu meraah berkali², masih merah dan menyala tak jua kunjung Redup.
Dilipatnya tangganya bersedekap didada. Disebelahya, sang ibunda yang sedang menunggu Tak kalah cemas dengganya. Sudah lebih dari satu Jam ia dan ibundanya ada disitu, berharap bimo Akan keluar dengan keaddan baik² saja.
Tiba², tanpa terduga lampu merah itu sedikit meredup sinarnya, hingga kemudian padam.
" Nad... lampunya mati nak, operasinya sudah Selesai. kata ibunya."
" Iya bu, Lampunya mati. Semoga bimo keluar Dalam keadaan baik² saja ya buk. ujap nadya ke Ibu. Mereka berdua segera berdiri, untuk mencari Tau apa yang terjadi."
Dan, benar saja. Tidak berapa lama, dokter keluar Dengan masih menggunakan masker diwajah.
" Keluarganya bimo ? tanya sang dokter."
" Iya dok, saya kakaknya. Dan ini ibu saya, jawab Nadya.
Adik saya bagaimana dok? tanya nadya."
Dokter itu tampak tertegun, memandangi wajah Nadya dan ibunya secara bergantian. Wjah pucat Tampak menghiasi wajah sang dokter. disuguhkan Pemandangan begitu, nadya dan sang ibu kembali Berpegangan untuk kesekian kalinya.
" Selamat operasinya bimo, berjalan demgan lancar. Tiba², begitu kata² yang diucapkan sang dokter."
" Alhamdulillah, ucap syukur nadya dan ibunya."
" Ssebentar lagi, bimo akan di bawa keruang inap. Kalian urus administrasinya."
" Baik dok !." jawab nadya. nadya segera berjalan ke Bagian administrasi. Sesampainya di bagian administrasi, nadya menyetorkan sejumlah uang Untuk dp kamar adiknya.
Ia tak perduli, meski seluruh uang pemecatanya Habis.
Yang terpemting sang adik mendapatkan yang istimewa.
🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋
🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋
Nadya memandangi wajah sang adik, yang masih Tampak tertidur dan belum sadarkan diri akibat Efek bius yang ia terima saat operasi.
Kakak, akan ngelakukan apapun buat kamu, gumam nadya dalam hati.
" Nad ini adik kamu, kok belum sadar? tanya sang Ibu yang cemasmya belum hilang. Bahkan saat sang adik, sudah ada diruangan inap."
" Itu pengaruh bius bu, ibu yang tenang ya. kata nadya sambil mengusap lembut bahu sang ibu. Berusaha menenangkan sang ibu. yang tampak Cemas."
" Tapi adik kamu, udah tidak kenapa² kan? tanya ibunya kembali masih dengan nada kecemasan."
Nadya mengukir senyum diwajahnya, " tadi ibu kan Dengar apa yang dibilang dokter, kata nadya.
" Tapi ibu takut nad? kata ibunya."
nadya menggeleng²kan kepalanya.
tuk, tuk, tak lama kedengaran suara ketukan dipintu Ruangan adiknya.
Nadya mengermyutkan dahinya, perasaan nggak ada satupun yang tau, kalau bimo ada diruangan itu.
Tapi siapa yang datang ya, gumam nadya.
Masuk, kata nadya dan ibunya dari dalam.
tidam berapa lama kemudian, pintu ruangan bimo Terbuka. Dan tampaklah seorang gadis mungil Dengan hijab birunya.
" Rilin" . Gumam nadya. Yups yang baru datang itu Adalah rilin, rekan kerja merangkap sahabat rilin.
" Assalamualaikum, kata rilin begitu memasuki Ruangan tersebut ."
" Waalaikum salam, jawab nadya dan ibunya."
" Elo tau darimana gua dan ibu ada disini? tanya Nadya, setengah kebingungan."
" Tadi malam gua telfon ibu elo. Terus ibu elo cerita Ke gua,,kat rilin menjelaskan."
Hemm, gumam nadya.
" Gua turuut prihatin ya, atas apa yang terjadi sama Bimo. kata rilin."
" Thanks ya, kata nadya."
" Duduk lin, kata nadya."
Rilin pun.duduk dibangku rumah sakit.
" Elo udah sarapan belum? tany rilin."
nadya menggelemg,. belum.sempat kata nadya.
" Ini kebetulan gua bawa sarapan nasi campur, buat Elo sama ibu elo. Kata rilin sambil menyerahkan Nasi campur dua bungkus yang ia simpan ditasnya."
" Thanks ya, . kata nadya."
Rilin menggamgguk, tapi itu nggak ada minumnya. Kata rilin.
Mending kita sekaramg beli minum, habis itu elo suruh ibu elo makan. Ini udah mah hampir siang. Kata rilin.
Benar jugga apa yang dibilang rilin, sedari subuh ibu sudah ada disini. Pasti perut ibu kosong dan Belum sempat makan apa pun. Gumam nadya Dalam hati.
" Iya udah, temamkan gua beli minuman. Kata nadya."
rilin menggamgguk,."
" Tapi gua pamit dulu ya sama ibu, kata nadya.
Tidak berapa lama kemudian, nadya pamit ke ibunya. setelah itu, ia dan rilin menuju kantin Rumah sakit.
🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸
Sesampainya di kantin rumah sakit, nadya langsung menelungkupkan wajahnya di meja Kantin. Rasa letih menghampiri sekujur tubuhnya.
" Cape ya? tanya rilin."
" Cape banget, kata nadya. Gua nggak tidur Semalaman, kata nadya. Tapi namanya jaga adik ya Begitulah,."
rilin tersenyum, mendemgar ocehan sang sahabat.
Dia tau semua ini tidak mudah buat sahabatnya, sudah dipecat sekarang malah harus ngadepin adiknya yang sakit.
berpa biaya operasi untuk operasi bimo? tanya rilin Tiba², .
Nadya yang sudah menyipitkan matanya, mendadak terkejut. 150 juta, jawab nadya dengan Halus.
150 juta? nggak salah itu, kata rilin. Dari mana elo Akan dapat uang segitu banyak? tanya rilin.
" Hemn, entahlah. kata nadya yang berbicara sambil Terkantuk²."
' Maaf ya, gua nggak bisa bantu. kata rilin."
" Its okey,. kata nadya , masih dengan suara terkantuk² dan dengan mata terpejam."
sementara itu seorang gadis yang ada dipojokan, Tampak menguping pembicaraan nadya dan rilin. Pikiranya menerawang jauh, " CAKRA " gumanya.
Cewek itu perlu uang, gimana kalau dia aku suruh Cari tau keadaan cakra, gumamnya dalam hati.
ya, dia adalah orang yang tepat. Cakra sebentar lagi Aku akan tau, keadaan kamu. lagi² dia bergumam Dalam hati.
Dia kemudian bangkit dari duduknya, untuk selanjutnya menuju meja nadya dan rilin.
" Permisi, katanya setelah sampai dimeja nadya dan Rilin."
" Iya mbak, ada apa? tanya rilin."
" Boleh saya berbicara dengan teman kamu? tanyanya lagi."
" Dengan nadya, maksud mbak? tanya rilin."
" Emang teman kamu saat ini yang ada didekat kamu ada berapa ya? tanyanya lagi."
" Ohya, kata rilin sambil tersenyum nyengir. Tapi Teman saya lagi tidur mbak, cape habis jaga adiknya."
" Ya kamu bangunin dong, kata cewek itu ke rilin."
" Ehemm, gitu ya. Emang penting banget ya, mbak? Tanya rilin."
" Penting sekali, kata cewek itu ke rilin dengan pandangan yang serius."
Rilin tersenyum ngengir lagi²,. Nad... nadya. akhirnya rilin memberanikan diri membangunkan Nadya.
Nadya yang saat itu tengah dilanda kantuk berat, Tidak menggubris sama sekali panggilan rilin.
" Ngantuk berat kayanya mbak. Kata rilin. Kalau di Sampaikan sama saya aja gimana mbak, kata rilin."
" Maaf tidak bisa, ini urusan saya dengan teman Kamu. kata cewek itu, sambil menatap serius ke Rilin."
" Hai, bangun dong. Kata gadis itu sambil menguncang² tubuh nadya. Bangun, gua bilang Bangun. kata gadis itu."
Nadya, yang hampir tertidur mendadak terbangun."
Mata hitam anak indigonya terbeliak,. saat melihat Seorang cewek yang tak dikenal mengguncang tubuhnya
" Apaan sih, elo siapa? tanya nadya, setelah ia bangun dari tidurnya."
" Bagus elo bangun, kata gadis itu. Kenalkan nama Saya " Ananda Keyna Derajat ". elo pasti familiar Dengan nama ayah gua, " Pilar Derajat. " Pengusaha minyak nomor satu di indonesia."
" Pilar Derajat, siapa? tanya nadya. Aku nggak kenal Tau, kata nadya."
" Okey, kalau kamu nggak tau. Nggak penting jugga Kalau kamu nggak tau."
" Adik kamu sakit kan? tanya gadis itu, sambil Menatap tajam ke arah nadya."
Mata nadya membeliak, darimana elo tau kalau Adik gua sakit? tanya nadya."
" Gua, nggak sengaja dengar. kata cewek itu."
" hah, nguping ternyata. jawab nadya."
" Terserah mau elo bilang nguping apalah, terserah Kata gadis itu. Tapi yang jelas gua akan bayar Pengobatan adik elo, asal... gadis itu memberhetikan kata²nya . Kemudian duduk Berhadap²an dengan nadya."
Asal....? tanya nadya.
" Asal elo mau bamtu, gua. kata cewek itu."
" Bantu apa, ? tanya nadya."
" Elo bantu gua, cari tau keadaan seseorang . kata Gadis itu."
" Idih, gua ini anak indigo. Bukan detektif, paham. Kata nadya."
" Terserah, tapi kalau elo mau. gua kasih elo 500 juta, kata key ke nadya."
500 juta, rilin yang disebelahnya nadya tampak Membeliakan matanya. Ia segera menyikutkan Lengamya ke nadya.
" Apaan sih, nggak². kalau elo suruh gua nangkap Hantu, gua mau. kata nadya. tapi kalau untuk nyari Orang. Nggak banget, kata nadya"
" Terserah, kalau elo belum mau sekarang. tapi Tolong elo pikirkan. Yang jelas gua nggaj suruh elo Nyuri, atau berbuat criminal lainya. Gua cuma Suruh elo, nyari keberadaan seseorang. Paham."
" Terserah elo, kata nadya. sekali nggak ya tetap Nggak. kata nadya."
" Okey, kalau elo mau silahkan hubungi gua. Ini Kartu nama gua, oya nama kecil gua key. Elo bisa Panggil gua key,.."
Key, segera berlalu dari kantin itu. Meninggalkan Nadya dan rilin yang masih tampak kebingungan.
" Nad, 500 juta. Kenapa elo tolak? tanya rilin, sesaat Setelah key berlalu dari tempat itu."
" Nggak ah, dia suruh gua cari orang. Kalau orang Itu orang yang berbahaya, kriminal, ******* bahkan Pembunuh. Bisa² gua yang mati terbunuh, dan Setelah itu gua gagal nikmati uang 500 juta. idih Ogah gua, kata nadya."
"Ehem dasar parnoan, elo. kata rilin."
" Teeserah elo, deh. kata nadya yang masih tampak Kesal dengau ulah key barusan."
" gua, mau balik keruangan bimo, nggak jadi gua Tidur. Nggak semangat kata nadya. Sambil Melangkah meninggalkan rilin , yang tampak Kebingungan karena nadya baru saja menolak Uang 500 juta." ( Bersambung) 🌳🌳🌳🌳
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments