🌼🌼🌼🌼🌼
Setelah menamatkan sine hari itu, nadya bergegas Keluar dari area shoting yang memuakan tersebut.
Dilangkahkannya kakinya dengan gegas menuju Luar ruangan.
Diluar ruangan, tampak malam sudah sangat larut Bahkan hampir bercampur dengan pagi.
Nadya melirik jam ditanganya, jam 12 kurang lima Belas menit.
Itu artinya 15 menit lagi, pagi akan menjelang.
Dilipatkannya tanganya didada, sambil menunggu Taxi yang lewat. matanya tajam mengawasi sekitar Jalanan, mana tau ada taxi yang lewat.
Hingga tiba² keseriusanya mendadak buyar, mana Kala bahunya ditepuk seseorang.
Nadya segera menoleh, rilin. gumamnya. Yups, Yang baru saja menepuk pundaknya adalah rilin Sahabat sekaligus rekan kerjanya.
" Mau pulang? tanya rilin."
" Hemm, gumam nadya. emangnya mau kemana Lagi, kata nadya kemudian."
" Siapa tau, mau mampir dulu kemana gitu. kata rilin."
" Udah pagi, mau mampir kemana coba. kata nadya Sambil tersenyum tipis."
" Nad, gua ikut menyesal atas kejadian yang elo Alamai ya. kata rilin, sambil mempererat pelukannya di bahu nadya."
" Udahlah nggak perlu dibahas lagi, kata nadya. Yang terpenting sekarang elo baik² kerja disitu, Walaupun gua udah nggak ada. Tapi gua yakin elo Pasti bisa. kata nadya, dengan terbata²."
" Entahlah nad, apa gua sanggup kerja tanpa elo. Kata rilin. Setahun kita berengan, dan hari ini kita Resmi pisah nad. Rasanya pasti asing, kata rilin Dengan suara yang tak kalah terbata²."
" Elo, pasti kuat. elo mampu, gua yakin. Semangat ya. kata nadya, sambil memegang tangan rilin.Kedua sahabat itu, tampaj menyeka bulir² air Mata yang hanpir jatuh di mata mereka masing²."
" Bismillah, elo pasti bisa. gua yakin kata nadya..Menguatkan sahabatnya itu."
Lagi asik bermelankolis ria, dari arah depan tampak Kerlipan lampu putih, tampak datang dari sebuah Kenderaan.
Mata nadya memperhatikan dengan seksama ke Arah kerlipan lampu itu,. Dan benar saja, taxi yang Ditunggunya tampak meluncur dari arah depan.
" Taxi gua udah datang, kata nadya, ke sahabatnya rilin."
" Berarti, ini yang terakhirnya kita ketemu? tanya rilin sambil menyenderkan kepalanya ke nadya."
" jangan bilang begitu, kita masih bisa ketemu kapan². kata nadya."
" Elo bisa main kerumah gua, kalau elo kangen gua. Kata nadya."
Nadya kemudian memandang ke arah sahabatnya itu, kemudian menghapus air mata yang membuat Pipi sahabatnya itu basah."
" Elo jangan nangis, kata nadya. masa anak indigo Nangis. kata nadya, sambil tersenyum menatap" Wajah cantik rilin.
" Gua nggak nangis, kata rilin."
Tidak berapa lama, " Taxi mbak? tanya seseorang Menggagetkan nadya dan rilin.
" Iya pak, taxi. jawab nadya."
" Gua pulang dulu ya, kata nadya. Elo mau pulang Barenga gua? tawar nadya sambil bertanya."
Rilin menggeleng, " udah ada mas gito yang jemput Gua. kata rilin."
" Yang udah punya tunangan enaknya, kata nadya."
" Elo, bisa aja..kata rilin."
" Iya udah, taxinya udah nunggu. Gua pulang dulu Nggak enak, kata nadya."
" Assallamualaikum, pamit nadya."
" Walaikum salam, jawab rilin."
Nadya pun berjalan memasuki taxi. Selanjutnya Taxi pun meninggalkan areal shoting tersebut
Selamat tinggal indigo, gumam nadya dalam hati Sesaat setelah taxi melaju meninggalkan tempat itu.
🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥
🚦🚦🚦🚦🚦🚦🚦
"Mau kemana mbak,? tanya si supir taxi tak lama Kemudian."
" Ke jalan anggrek nomor 3, jawab nadya."
" Baik mbak, jawab sisupir taxi."
Setelah membelah jalanan malam kota jakarta, Selama beberapa menit. Akhirnya taxi itu tiba dirumah sederhana, bercat warna ungu.
" Disini mbak, sudah sampai. kata si pengemudi supir taxi tersebut. "
Nadya tersenyum. Kemudian mengambil uang dua Puluh ribu dari dalam dompetnya.
" Ini pak, kata nadya. Sambil menyerahkan uang Tersebut kepada si supir taxi itu."
" Terimaksih mbak,! jawab si supir."
Selanjutnya nadya turun dari dalam mobil dan Berjalan masuk menuju rumah.
Sebelum masuk, mata hitamnya tampak nanar Menatap ke arah rumah.
Dari dalam rumah, terlihat lampu rumah tampak Sudah tidak menyala.
Sepertinya seluruh penguhuni rumahnya pasti Sudah tertidur lelap
Yups, ibu, ayah serta adik semata wayangnya Mungkin sudah terbuai di alam mimpi saat ini.
Nadya, kemudian merogoh tas selempang hitamnya. Kemudian ia mengambil sesuatu dari Dalam tas tersebut
Benda itu tak lain adalah kunci serap rumah itu, Setiap pergi kemanapun nadya memang tak lupa Selalu membawa kunci serap, takut² kalau orang Rumah tak ada.
Ini semua karena penyakit jantung yang di idap adik Semata wayangnya " Bimo" .
Yang sering kambuh²an.
Untuk berjaga², nadya selalu harus membawa kunci Serap tersebut.
Tarikan napas kembali dilakukan nadya, Kemudian Ia letakan kunci tersebut di lobang kunci. Ia putar Lalu ia tarik dengan halus, agar derikannya tak Mengganggu tidur orang rumah.
Terlihat pintu rumah sudah terbuka, nadya segara Melangkah masuk kedalam rumah.
" Assalamualaikum, ucap nadya sesaat setelah Memasuki dalam rumah."
Setelah itu nadya menutup pintu rumah tersebut Lalu menguncinya, kemudian berjalan menuju Kamarnya.
🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥
🚦🚦🚦🚦🚦🚦🚦🚦
Pulang jam berpa tadi malam nak? tanya sang ibu Pagi itu, tak kala ia membantu sang ibu di dapur.
" Pulang, jam dua belas bu. jawab nadya."
" Jam dua belas, kok cepat ? tanya sang ibu."
" Iya bu, lagi nggak ada kerjaan. jawab nadya."
Nadya sengaja tidak memberitahukan ibunya kalau Ia telah dipecat dari kerjaan, takut ibunya khawatir.
Cukuplah saat ini ibunya sudah terbebani dengan Penyakit si kecil bimo. Tak akan lagi ia ikut menambahi, dengan mengatkan kalau saat ini ia Adalah penggamguran.
Tuk, tuk... Tak lama terdengar ketukan di pintu .
" Ada tamu, kata ibunya."
" Nadya aja yang buka bu, ibu tunggu sini. ujar Nadya ke sang ibu."
ibunya tersenyum lalu menggamgguk. Nadya pun Berjalan menuju pintu.
Tanganya kemudian menarik gagang pintu memutarnya, hingga pintu terbuka . Sesaat setelah Ia berdiri tepat di depan pintu.
Setelah pintu itu terbuka tampaklah dua orang pria Dan wanita sedang berdiri,.
Mata hitam milik nadya tampak serius melihat ke arah kedua orang tersebut.
" Maaf, bapak dan ibu bukanya guru bimo? tanya nadya sambil mengernyitkan dahinya."
" Benar, kami gurunya bimo. Kamu nadya kakaknya Bimo? tanya mereka berdua gantian,."
Nadya mengganguk . Ada apa, bu? tanya nadya Kemudian."
" Begini, kami ingin memberi tau kalau bimo jantungnya kumat. Kata mereka menjelaskan."
" Kok bisa, ? tanya nadya."
" Iya tadi selepas olah raga, mendadak bimo sesak Jantungnya kumat. Jelas kedua bapak dan ibu Guru tersebut.
Mendengar penjelasan itu mata nadya membeliak, Wjahnya yang tadinya tampak adem mendadak jadi Pucat.
" Terus keadaan bimo gimana sekarang, ? tanya Nadya."
" Ada baiknya, kalian langsung kerumah sakit saja Kata bapak dan ibu guru tersebut."
" Baik, kami akan kerumah sakit. kata nadya."
Nggak berapa lama, kemudian nadya berjalan masuk kedapur untuk memberi tau keadaan bimo Ke ibunya.
" Bu, kata nadya sesaat setelah kembali kedapur."
" Ada apa? tanya ibunya, yang tengah asik mengiris Sayuran."
" Bimo, bu. jawab nadya."
" Ibunya mendadak memberhentikan kegiatanya."
" Bimo kenapa? tanya sang ibu, sambil menatap ke Arah nadya."
" Bimo, kumat jantungnya dan sekarang ada dirumah sakit jawab nadya."
" Apa,! sang ibu berkata, dan sekaligus terkejut .
Tapi bimo tidak kenapa² kan,? tanya sang ibu lagi."
" Ibu yang tenang ya, kita lihat bimo sekarang kata Nadya."
Nadya itu kemudian meletakan pisau yang ada di Tangan ibunya. Kemudian merangkul ibunya, untuk Masuk kedalam kamar. Berpakaian kemudian, Melihat keaddan bimo kerumah sakit.
🌍🌍🌍🌍 ( Bersambung)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments