🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Sesampainya dirumah sakit, nadya dan ibu langsung menuju kamar tempat bimo di rawat.
Dikamar tersebut, terlihat bimo sedang terbaring Tak berdaya sedang di periksa dokter ahli.
" Bagaiman keadaan adik saya, dok? tanya nadya.
Kepada dokter yang sedang memeriksa adiknya."
" Adik anda tidak apa², tapi sebaiknya operasi Cangkok jantung harus segera dilaksanakan. Agar Bimo bisa menjalani harinya² tanpa ada ke khawatiran, kata dokter tersebut."
" Operasi ya dok, biayanya berapa? tanya nadya."
" Biayanya itu sekitar 150 juta, jawab dokter."
" 150 juta dokter? tanya nadya."
Dokter tersebut terlihat menggangguk, ."
" Apa tidak ada bantuan dari pemerintah, atau Keringanan dari rumah sakit dok? tanya nadya, sambil menggigit bibir bawahnya."
" Maaf, untuk penyakit seperti jantung tidak ada Sama sekali. Tapi untuk penyakit², yang lain ya Jelas adalah."
Nadya sekali lagi terlihat mengigit bibir bawahnya, Mendengar perkataan dokter.
" Iya sudah, kalau begitu saya permisi dulu ya mbak Nadya, ibu. kata dokter tersebut."
" Silahkan, dok. jawab nadya."
Dokter itu pun berlalu dari ruangan bimo,."
" Nadya, gimana ini nak, kita sama sekali tidak Punya uang untuk operasi bimo. kata ibunya."
" Apa kita jual aja ya, untuk pengobatan bimo nak, Sambung ibunya lagi sambil bertanya."
" Jangan bu ! nggak perlu. kata nadya. itu rumah Peminggalan bapak kan bu, pasti ada jalan. kata nadya."
" Ibu tenang saja! semua tanggung jawab nadya. Kata nadya."
" Apa, kamu bisa pinjam uang dari sutradara kamu? tanya ibunya."
"Ehem, itu kita lihat nanti bu. Jawab nadya. Seandainya saja ibu tau kalau aku sudah dipecat Gumam nadya, dalam hati."
tidak berapa lama kemudian, bu... bu.. terlihat bimo Mengeja, dan tersadar.
Nadya dan ibunya yang berdiri terpaku, segera Berjalan mendekat ke arah ibunya,.
" Kamu nggak apa nak? tanya ibunya, saat bimo Sudah tersadar."
" Bimo nggak apa² bu, jawab bimo dengan polos."
" Kan udah ibu bilang nggak usah ikut pelajaran olah raga, tapi kamunya bandel. kata ibunya."
" Maaf, bu. jawab bimo lagi² dengan polosnya."
" Iya sudah², kamu nggak perlu minta maaf. kamu Sudah makan, belum. ? tanya ibunya.
Tadi kakak kamu masakin sup ayam kesukaaan kamu. kata ibunya."
bimo sibocah kecil nan polos itu, tersenyum Memandang ke arah nadya.
" Kamu makan ya, kata nadya. kakak udah cape² Masakinya buat kamu pulang sekolah tadi."
" Eh, nggak taunya kamu malah sekarang terpakir disini. kata nadya. Maaf kak, kata bimo sambil Menatap polos ke arah nadya."
Melihat pandangan polos bimo, nadya mengusap Rambut adik semata wayangnya itu kemudian mencium keningnya bimo.
🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥
🚦🚦🚦🚦🚦🚦🚦🚦🚦
Ditempat terpisah.
Disebuah rumah megah yang terletak dikawasan Menteng jakarta pusat, tampak seroang wanita Paruh baya sedang duduk sambil menyilangkan Kedua kakinya.
Wanita itu, tampak sedang mengetuk dagunya. Matanya tajam, menatap ke areal rumah itu.
Harta ini milikku, aku adalah adik satu²nya dari Raja Sultano. Aku adalah Dewi pewaris harta dari Raja Sultano.
Harta ini adalah milikku, bukan milik arik apalagi Cakra. Gerutunya dalam hati.
" Selamat siang tante ". Sapa seorang pemuda tinggi, menggagetkan lamunan wanita itu."
" Arendi .selamat siang keponakan tante tersayang Kata wanita itu, sambil tersenyum ke arah pemuda itu."
" Bagaimana keadan cakra tante, ? tanya pemuda itu."
" Dia masih sama, masih depresi. Kamu bisa lihat Sendiri dikamar. Kata wanita itu."
" Baguslah, kata pemuda itu."
" Tapi tante masih tidak percaya kamu memiliki Rasa benci yang dalam ke adik kamu.kata wanita itu sambil tersenyum nyengir, ke arah si pemuda itu."
" Ini semua karena papi tante,. jawab pemuda itu."
" Dari kecil papi selalu membanggakan cakra, apa² Cakra. Semuanya tentang cakra.
Cakra, cakra dan cakra. Everything is cakra."
" Dan tante lihat sendiri, sampai papi meninggal Seluruh harta warisan papi jatuh ketangan cakra.
Lantas buat apa aku ada didunia ini, buat apa aku Jadi anak papi. Buat apa aku jadi anak sulungnya Raja sultano tante terang si pemuda itu.
Papi benar² nggak adil ke aku dan cakra tante, sambung pemuda itu sambil mengepalkan tangannya dibantalan sofa bewarna hitam itu."
" Kamu yang sabar ya, aren. wanita itu terlihat Mengelus bahu pemuda itu. Dan sekarang kamu Sudah tau kan, betapa egoisnya papi kamu. Kata Wanita itu, sambil menepuk bahu pemuda itu."
" Iya tante, tapi aren masih tidak menyangka kalau Papi tidak permah sayang sama aren. Tante."
" Sekarang rencana kamu apa? tanya wanita itu ke Pemuda itu."
" Aren, ingin hartanya papa.kata pemuda itu."
" Tapi jangan lupa, kamu bagi dua ke tante. Kata wanita paruh baya itu."
Pasti tante, pasti. Selama ini tante udah bantuin Aren kan. Kata pemuda itu, sambil tertawa kekeh.
" Lalu kamu mau apakan cakra? tanya wanita paruh Baya tersebut."
" Untuk sementara biarkan begitu tante, karena biar Bagaimana pun cakra adiknya aren.
Cakra tidak pernah jahat sama aren tante, aren Hanya tidak suka sama papi tante cuma itu. kata Pemuda itu sambil menyeka air matanya."
" Kalau begitu, aren lihat cakra dulu ya tante. kata Aren ke wanita paruh baya tersebut."
Wanita itu mengganguk², silahkan kata wanita itu Adik kamu ada di kamarnya kata wanita paruh baya Tersebut. tapi kamu hati² ya, takutnya dia nyerang Kamu. kata wanita paruh baya tersebut."
pemuda itu mengganguk, tante tenang saja, aren tau bagaimana cara memperlakukan adik aren. kata pemuda itu.
" Well, okey. kata wanita itu dengan senyuman sinis Sambil mengetuk²an dagunya."
Pemuda itu kemudian meninggalkan wanita itu,.Berjalan menuju sebuah kamar berpintu coklat Yang tak jauh dari tempat ia dan wanita tadi Berbicara.
Begitu tiba di depan pintu kamar, matanya manar Mematap ke arah pintu.
Air mata segera terjatuh dari matanya,. Namun Buru² disekanya. Aku nggak boleh cengeng, aku Harus bisa. gumamnya dalam hati.
Segera ditariknya gagang pimtu tersebut, dan pintu Terbuka.
Tampak didalam kamar, seoramg pemuda duduk dilamtai. Sedang melipatkan dagunya.
" Papi, papi dimana. Cowok itu terus mengigau. Sambil meletakan wajahnya di dengkulnya .Papi dimana, aku ikut pi. kata pemuda itu."
Melihat pemandangan itu, pemuda bernama aren itu mejatuhkan air matanya,. tanganya mengepal dan ia hantukan ke dinding.
" Maafkan abang cakra, kamu adik yang baik."
Ini semua kerena papi, semua kerena papi. Aku jadi Menyiksa adikku sendiri. Harusnya abang jaga kamu, malah abang buat kamu seperti ini. maafkan Abang.
"Ini semua kerena ,papi. Aren benci papi. Ahhh. Jeritnya histeris, sambil menghantukan kepalan Tanganya kedingding.
Mendengar itu, wanita pruh baya yang masih duduk di ruang temgah rumah memancarkan senyum Kemenangan
Bagus gila saja kalian berdua, biar harta ini Semangkin cepat jadi milik aku. Gumamnya Sambil Tersenyum jahat ( Bersambung)🌼🌼🌼🌼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments