"Tu-uan.."Ucap Ana terbata mundur dua langkah kebelakang karna kaget.
" Ana ada yang mau saya jelaskan." Ucap Reyhan mendekati Ana.
" jelaskan Apa..?" Tanya balik
" Soal tadi, kamu salah pah-.." Ucap Reyhan terhenti karna melihat Ana mengangkat tangannya tanda ia harus diam.
"Oh itu, tak ada yang perlu di jelaskan tuan Reyhan yang terhormat. Karna tidak penting juga bagi saya, mau anda ciuman atau pelukan sama wanita lain juga terserah anda, itu hak anda." potong Ana pura-pura tegar, padahal hatinya terluka.
"Tap-i..."ucap Reyhan terputus.
"Ingat tuan Reyhan kita bukan siapa-siapa, kita cuma terikat pernikahan kontrak selama satu tahun, dan sekarang kita sudah menjalani pernikahan sandiwara ini sudah 10 bulan. Itu artinya 1 bulan kedepan lagi hubungan kita akan selesai" Ucap Ana panjang lebar.
" Kalau anda tidak berniat memesan makanan, saya permisi dulu tuan Reyhan karna masih banyak tamu yang lain yang masih membutuhkan tenaga saya, tentu anda tidak mau kan cafe anda ini di cap sebagai cafe yang pelayannya suka berleha-leha" Lanjut Ana permisi menundukan kepala. Lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruang VIP.. Ana mempercepat langkahnya, ia memasuki kamar mandi untuk mencuci mukanya..Ana melihat bayangannya lewat pantulan cermin. Tak terasa air matanya menetes lalu menghapusnya dengan kasar.
Reyhan merenungi ucapan Ana, hatinya terasa bimbang. Reyhan mendudukan bokongnya di sofa memijat keningnya yang terasa pusing.
Reyhan mengambil ponsel yang terasa bergetar di saku celananya.
"Ya, ada apa.." ucap Reyhan setelah menerima panggilan.
"Tuan sekarang anda dimana."Tanya sekertaris Arv di sebrang sana.
" Saya ada di luar, kenapa" Jawab Reyhan datar.
"Tuan anda tidak lupa kan kalau sebentar lagi kita ada pertemuan di hotel Sutra" tanya Arv mengingatkan.
"Ya, saya akan berangkat sekarang dari sini."jawab Reyhan.
"Baiklah kalau begitu, saya berangkat sekara-..?"Ucap Arv terputus karna Reyhan mematikan sambungan telponnya.
"Dasar presdir laknut, kalau bukan bos gue jotos lo" Gerutu Arv kesal.
Reyhan keluar dari Cafe, ia sempat mencari-cari keberadaan Ana tapi tidak menemukannya.
Reyhan melangkahkan kaki memasuki mobil mewahnya di parkiran, lalu melajukannya dalam kecepatan tinggi.
Ana keluar dari kamar mandi dengan wajah merah, Rina melihat di perubahan wajah Ana, ia langsung bertanya.
" Kenapa muka loe merah gitu.?" Tanya Rina kepo.
"Haah...Oh ini, aku gerah" Jawab Ana asal.
"loe gerah? kenapa cardigan loe di pake di pake terus" tanya Rina bingung dengan sahabatnya.
Ana bingung harus menjawab pertanyaan Rina,.
"Loe habis nangis An.?" tanya Rina lagi karna melihat mata Ana merah.
"A-ku.." Ucap ana terhenti, Rina langsung menarik Ana kedalam pelukannya. Rina merasa kalau sahabatnya sedang ada masalah.
"Siapa yang bikin loe kaya gini.?" tanya Rina khawatir
"Liat aja kalau gue tau siapa yang bikin loe menangis, gue bakal bejek tuh mukanya" lanjut Rina emosi.
"Sudahlah, aku engak papa kok. Ya udah yuk kita kerja lagi" jawab Ana menengkan sahabatnya.
" Iya deh, tapi janji ya setelah ini loe harus cerita sama gue"Ujar Rina.
"Ya iya bawel.." Kekeh Ana merasa lucu melihat wajah khawatir sahabatnya.
"Bawel-bawel gini juga sahabat lo yang paling cantik" Rina dengan bangga.
" Ya dong paling cantik, kan sahabat aku cuma kamu doang" Canda Ana.
"Loe kok gitu sih.." ucap Rina memanyunkan bibir pura-pura ngambek.
" Ya dehh sorry, kamu emang sahabat aku dari kecil yang paling baik dan paliiiiing cantik" Hibur Ana... Rina yang mendengar dirinya di puji langsung menampilkan senyum manisnya, lalu mereka berpelukan seperti teletubis.
"Terima kasih, kamu juga sahabat aku paling baik dan paling cantik sedunia" Rina membalas pelukan Ana dengan erat.
Mereka melepaskan pelukannya, lalu pergi ke tempat masing-masing melayani pesanan tamu mereka.
Di tempat lain, Mona sedang merencanakan sesuatu, ia sedang berada di hotel Sutra tempat Reyhan mengadakan pertemuan dengan coleganya.
Mona sedang bersama pelayan hotel, ia membisikan sesuatu di telinga palayan dan memberikannya botol kecil.
Mona tersenyum memandangi sasarannya.
Reyhan sampai duluan ke hotel sutra, selang beberapa menit Sekertaris Arv sampai juga. Mereka jalan beriringan memasuki Restoran yang sudah di sediakan di hotel tersebut.
Sekertaris Arv menghampiri resepsionis lalu berbicara beberapa kata.
Reyhan dan sekertarisnya di bimbing langsung sang menejer memasuki privat room. Karna kedatangan Reyhan sudah di tunggu-tunggu.
"Halo tuan Reyhan apa kabar" Tanya pak Richard colega bisnis Reyhan yang dari luar negri.
"Ya halo juga, kabar saya baik. Bagaimana dengan anda" jawab Reyhan menjabat tangan pak Richard.
Mereka membicarakan kerja sama yang mereka jalin selama ini. Pak Richard seorang pengusaha muda asal singapur berusia 29 tahun, perusahaannya bekerja di bidang properti yang sedang naik daun.
Setelah berbincang beberapa saat mereka memesan makanan..Dengan sengaja seseorang mencampurkan sesuatu kedalam minuman Reyhan.
Beberapa menit kemudian terjadi sesuatu terhadap tubuh Reyhan, terasa panas dan gerah..Reyhan meneguk habis minuman dingin di depannya untuk mengusir hawa panas yang ada di tubuhnya.
Sekertaris Arv melihat ada kejanggalan pada pelayan yang mengantarkan minuman itu, ia menelpon seseorang untuk menahan pelayan tersebut supaya tidak kabur.
Arv menyadari perubahan pada diri Reyhan, ia segera berpamitan kepada taun Richard beralasan bahwa tuannya sedang tidak enak badan. Tuan Richard memaklumi, ia juga merasa bersalah karna mengajak bertemu dalam kondisi Reyhan sedang tidak baik-baik saja.
Arv memapah Reyhan keluar dari hotel..
" Biar saya bantu tuan.."tawar seorang pelayan bayaran.
"Tidak perlu" Jawab Arv menatap tajam,
sedangkan Reyhan berada dalam mobil dalam keadaan susah di gambarkan.
Tanpa basa basi pelayan tadi memukul punggung Arv dengan sekuat tenaga hingga membuatnya pingsan.
Ia segera menelpon bosnya bahwa pekerjaannya sudah beres. Lalu meninggalkan Sekertaris Arv yang tergeletak.
Mona segera memasuki mobil yang Reyhan tumpangi, lalu melajukannya dengan kecepatan sedang.
" kita pulang Arv " Ucap Reyhan.
"Ok sayangku, kayanya kamu udah enggak sabar pengen bersenang-senang denganku, tahan sebentar ya, bentar lagi kita sampai." Jawab mona dengan kalimat menggoda.
Reyhan membuka matanya, ia terkejut mendapati Mona sedang melajukan mobilnya. Dimana Arv, pikirnya.
"Berhenti,,,keluar kamu dari mobil saya" Perintah Reyhan dengan sisa tenaga.
Mona memberhentikan mobilnya di tengah jalan, lalu ia pindah kebelakang.
"Sayang.." goda Mona memainkan tangannya di dada bidang Reyhan. Hingga membuat Reyhan tambah bergairah.
Tanpa sadar Reyhan menikmati sentuhan yang di berikan Mona.
Mona mendekatkan wajahnya hendak mencium Reyhan, bayangan Ana muncul di kepalanya hingga membuat Reyhan tersadar. Reyhan memegang tangan Mona.
'*S*ebentar lagi kau akan menjadi milikku Rey' batin Mona tersenyum senang karna Reyhan menerima sentuhan Mona.
Reyhan segera menyeret Mona keluar dari mobilnya dengan kasar hingga membuat Mona terjatuh ke jalan.
"Dasar wanita murahan," Ucap Reyhan emosi, lalu ia memasuki mobilnya melajukannya dengan kecepatan tinggi.
Dengan sisa tenaga, Reyhan memasuki mensionnya yang sudah sepi karna sudah jam 11 malam..Reyhan memasuki kamarnya dengan langkah terburu-buru, tujuannya adalah kamar mandi. Ia akan mengguyur tubuhnya dengan air dingin untuk menghilangkan hawa panas yang menjalar tubuhnya.
Ana yang belum tidur, merasa bingung dengan tingkah suaminya..Ana hendak menyiapkan pakain ganti untuk suaminya melewati kamar mandi, tapi langkahnya terhenti di depan kamar mandi karna seseorang menariknya dari dalam...
#Hantu kali..Hihihi...
Penasaran kan, ikuti terus ceritanya dan jangan lupa tinggalkan jejek..Terima kasiih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 368 Episodes
Comments
Malinda Torus
nasib reyhan selamat dari jebakkan Mona..
2022-05-08
0
Har Tini
pasti ulah si ulat buluk
2022-03-30
0
Tutun Imam
dasarnya blatung nangka ada ada aja
2021-11-28
3