Pukul 05 sore Ana terbangun dari tidur siangnya , ia kaget mendapati dirinya tidur di ranjang Reyhan. Hatinya bertanya-tanya.
'*K*ok aku bisa ada di sini sih, jangan-jangan aku ngigau lagi, ya ampun malu banget kalau sampai ketahuan'batinya memukul kepala pelan.
Ana buru-buru turun dari ranjang takut Reyhan tebangun dari tidurnya dan mendapati dirinya di ranjangnya.
Ana segera membersihkan diri lalu mengambil air Wudhu menjalankan sholat ashar. lalu turun ke bawah membantu para pelayan menyiapkan makan malam.
"Bibi ada yang bisa saya batu" tanya Ana dengan sopan.
"Enggak usah non, apa nona membutuhkan sesuatu"Tanya balik pelayan.
"Ohh enggak bi, saya cuma bosan aja di kamar enggak ngpa-ngpain" jawab Ana tersenyum manis..Para koki melihat nyonya mudanya tersenyum terpesona di buatnya, walaupun tanpa make up.
"Sini bik aku bantuin" lanjutnya mambantu pelayan memotong beberapa sayuran.
"Jangan non, entar nyonya sama tuan marah kalau saya biarin nona bantuin kerjaan kita" Ucap pelayan menundukan kepala.
" Enggak bakal ko bi, aku yang tanggung jawab kalau mereka marah"Ucap Ana meyakinkan pelayan tersebut.
"Tapi ngomong-ngomong Mammy kemana, kok enggak kelihatan dari tadi"Tanya Ana penasaran dengan keberadaan mertuanya, biasanya jam segini mertuanya sedang membaca majalah di ruang tv sambil menunggu kepulangan suaminya dari kantor.
"Nyonya tadi keluar, katanya ada perlu" jawab pelayan jujur.
"Ohhh.." Ana hanya berohria.
Mereka memasak beberapa makanan berat dan makanan penutup.
"Sayang kamu ngapain disini" Nyonya Rianty kaget mendapati sang menantu di dapur.
"Ehh mammy, udah pulang" Ana menyalami mertuanya.
"Maaf nyah, tadi saya sudah melarang nona muda membantu masak tapi nona muda tetap memaksa." jawab pelayan gugup takut di marahi nyonya besarnya.
"Enggak papa bi mungkin nona muda bosen di kamar,..Tapi ingat sayang kalau kamu cape kamu istirahat ya, mammy gak mau kalau kamu sakit cuma gara-gara bantuin mereka masak" Ucap nyonya Rianty memperingati Ana dengan lembut.
" Siapp mih, beres" ucap Ana dengan hormat.
"Kamu ada-ada saja, ya sudah mammy masuk dulu ya pengen mandi, gerah soalnya" pamit nyonya Rianty megelus pipi Ana yang halus.
"Ok mam" Ana bersyukur mendapatkan mertua sebaik nyonya Rianty. Walaupun orang kaya tapi ia tidak sombong.
Ana menyiapkan beberapa makanan di atas meja dengan rapi.. Setelah selesai Ana memasuki kamarnya hendak membangunkan Reyhan, sebelum memegang hendel pintu, pintu terbuka dari dalam mendapati Reyhan dengan pakaian rapinya.
"Saya tidak makan malam di rumah, saya ada janji di luar." Ucapnya singkat tanpa menoleh ke arah Ana.. Reyhan menuruni anak tangga lalu keluar dari mansionya ia memasuki salah satu mobil mewahnya.
Ana melanjutkan langkahnya memasuki kamar mengambil wudhu lalu ia memenuhi panggilan 5 waktunya. Ana membaca beberapa ayat suci dengan suara merdunya.
Setelah di rasa cukup, Ana keluar dari kamarnya menuju meja makan karna sudah di tunggu kedua mertuanya.
"Reyhannya mana sayang" tanya Nyonya Rianty karna mendapati menantunya turun sendiri tanpa anaknya.
"Tadi mas Rey pamit katanya ada janji di luar" Jawab ana Jujur.
"Ohh, ya sudah ayok kita makan" ajak nyonya Rianty, sedangkan tuan Bagas hanya menjadi pendengar yang baik.
Mereka makan dengan tenang tanpa suara hanya suara sendok garpu yang bersahutan.
Sedangkan di tempat lain, Reyhan baru saja sampai ke tempat tujuannya. Ia memasuki Restoran termewah di kotanya, Reyhan memasuki Ruangan VIP menunggu temannya datang.
"Hayy bro, gimana kabar loe.."Sapa shabat Reyhan yang bernama Alex.
" Ya seperti yang loe lihat sekarang" jawab Reyhan singkat..
"Si Mona mana, tumben tuh anak enggak ikut"Tanya Alex tidak tahu kalau hubungan Reyhan dan Mona kandas.
"Si Mona udah pergi ke laut" Sahut Arv, di luar kantor mereka bebas berbicara tanpa embel-embel.
"Maksudnya..." Alek tidak paham..
"Si Rey sama si Mona udah gak ada hubungan apa-apa lagi, gara-gara si Mona ketahuan kumpul ke**o sama selingkuhannya" Arv berbisik takut menyinggung perasaan Reyhan.
"Seriuus loe.." Alex membulatkan matanya. Arv hanya menganggukan kepala sebagai jawaban...Sedangkan Reyhan cuek membahas mantannya.
"Tapi..."ucap Arv sengaja berhenti.
"Tapi apaan.."tanya Alex lebih penasaran.
"Sekarang temen kita ini udah gak single lagi, sekarang udaah jadi suami orang bro" Arv jujur, bila berkumpul Arv akan mengeluarkan sifat cerewetnya.
"APAaaa..."Alex berdiri dari duduknya terkejut.
"Arv gaji loe bulan ini gue potong 75%" ucap Reyhan mengancam.
"Jangan bos jangan,, pliss.." mohon Arv menangkupkan tangan.
"Beneran loe Rey udah nikah? Kenapa gak undang gue?.." ucap Alex duduk kembali.
" Cuma nikah kontrak" Jawab Reyhan malas.
"Kok bisa.." kepo alex.
"Boss jangan potong gaji gue ya pliss, masa loe gak kasian sama abang loe yang satu ini" Mohon Arv lagi.
"Sudahlah.." tanda kalau Reyhan sudah malas dengan pembicaraan.
Reyhan tak menghiraukan mereka, ia menuangkan wine ke gelas lalu menyeruputnya perlahan.
Setelah berbincang sampai pukul 12 malam, akhirnya mereka pulang ke rumah masing-masing.
Reyhan mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, walaupun Dia menghabiskan 2 botol wine tapi tidak membuatnya mabuk.
Reyhan memasuki pekarangan mansionnya yang di jaga ketat oleh penjaga.
Reyhan memasuki mansion mendapati istrinya di dapur sedang membuat makanan.
"Sedang apa kau?."Tanya Reyhan mengagetkan Ana yang sedang membuat nasi goreng.
Ana terkejut mendapati Reyhan berdiri di belakangnya.
"Tuan Reyh-an.."Ana gugup.
"Kenapa kamu jam segini belum tidur" Tanya Reyhan mengambil air dingin.
"Saya enggak bisa tidur tuan" Jawabnya singkat mengaduk-ngaduk nasi goreng di wajan. Aromanya sungguh menggugah selera.
"Tua-an mau..?" Tanya Ana karna Reyhan terus melihat nasi gorengnya.
"Boleh.." jawabnya singkat mendudukan bokongnya kursi meja makan sambil mengecek pekerjaan lewat ponsel.
Setelah beberapa menit kemudian akhirnya selesai juga bikin nasi goreng. Ana langsung menghidangkannya di meja makan.
"Punya kau mana?" Tanya Reyhan bingung melihat Ana cuma membawa 1 piring nasi goreng untuknya.
"Punya saya di belakang tuan" jawab Ana menundukan kepala.
" Bawa punya kamu kesini, kita makan bareng. Saya paling tidak suka makan sendiri" Perintah Reyhan tegas.
Tanpa banyak bicara, Ana langsung menuruti perintah suaminya lalu makan bersama.
Reyhan melahap habis nasi goreng buatan Ana, rasanya sangat enak menurutnya.
Ana membersihkan piring dan wajan bekas nasi goreng, sedangkan Reyhan masih duduk di meja makan memandangi Ana yang sedang mencuci piring.
Setelah mencuci piring, Ana menaiki anak tangga lalu memasuki kamarnya tanpa menghiraukan Reyhan yang terus menatapnya.
Ana merebahkan badannya di sofa panjang, dalam sekejap mata Ana langsung tertidur pulas dengan perut kenyang.
Reyhan memasuki kamarnya mendapati sang istri tidur di sofa.. Reyhan geleng-geleng kepala di buatnya. Seperti biasa Reyhan menggendong Ana lalu memindahkannya di kasur king sizenya.
Tak lupa dengan kecupan selamat malam di kening Ana.
#Maaf kalau ada kesalahan dalam penulisan atau lainnya.🙏🙏🙏
Jangan lupa tinggalkan jejak ya.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 368 Episodes
Comments
Yuantusha
rey malu malu.,
selalu nyuri ciuman
2022-05-25
0
Har Tini
rey ga cinta sm ana nyosor aja😁
2022-03-30
1
Maghfy Maghfyra
mertua kayak nyonya rianti hanya ada beberapa diantara jutaan penduduk dunia mertua kayak gitu langkanya kebangetan😭😭😭
2021-12-17
4