Ana menaiki taxi menuju terminal bus, Ia memasuki bus tujuan kota. Ramai penumpang sehingga membuatnya kewalahan mencari tempat duduk. Ana menemukan kursi kosong paling pojok. Sepanjang perjalanan pulang ia memikirkan nasibnya setelah menikah dengan tuan muda, apakah nasibnya akan bagus atau sebaliknya?
Kediaman Bagaskara.
Reyhan memasuki kediamannya, dengan langkah lebar tujuannya adalah kamar karna badannya gerah ia ingin segera membersihkan badannya.
Sekitar dua langkah menaiki tangga, langkahnya terhenti mendengar suara maminya di ruang keluarga.
"Reyhan, sini nak mami mau bicara sebentar"ucap mami lembut.
Reyhan menoleh ke arah suara terdapat kedua orang tuanya sedang menonton tv.
Ia melangkahkan kakinya, dan langsung tiduran disofa panjang dengan beralaskan paha maminya sebagai bantal.
"Reyhan semalam kenapa kamu tidak pulang nak."tanya mami mengusap rambut anaknya yang tertidur dipangkuan mami.
"Semalam aku ada urusan mi"jawab Reyhan memejamkan mata ia merasa nyaman berada dipangkuan maminya.
"Urusan Apa sampai membuat anak mami ini lelah hemm.."tanya mami dengan suara lembut..Reyhan tidak menjawab pertanyaan maminya karna ia bingung harus mengatakan apa kepada sang mami tentang pernikahan yang akan dilaksanakan besok.
"Reyhan di tanya ko melamun.? apa kamu ada masalah sayang?"Tanya mami membuyarkan lamunan Reyhan.
"Tidak kok mam, cuma masalah kantor saja"alesan Reyhan.
"Kamu jangan terlalu fokus ke kerjaan dong Rey, siang malam kerja cari uang. Kapan cari mantunya buat mami kalau kamu kerja terus"omel nyonya Rianty ngambek.
Reyhan tak menjawab omelan mami, ia sendiri bingung.
"Emmhh, sebenarnya Reyhan udah ada calon mantu buat mami, tapii..."ucap Reyhan gugup, tanpa mengubah posisinya
"Tapi apa"jawab Nyonya Rianty tak sabar.
"Takut mami tidak merestui pilihan Reyhan, soalnya wanita yang mau Reyhan nikahi dari keluarga sederhana"jwab Reyhan mengubah posisinya jadi duduk menghadap kedua orang tuanya.
"Kaya atau miskin sama saja bagi kami Rey, yang penting orangnya baik dan tulus mencintai kamu apa adanya bukan karna hartanya" nasehat mami Rianty tersenyum manis..Tuan Bagas menganggukan kepala tanda setuju dengan pendapat istrinya.
Padahal Tuan Bagas sudah mengetahui semua tentang wanita yang mau dinikahi anaknya termasuk tawaran Nikah kontrak selama 1 tahun..Tuan Bagas juga mengetahui kalau Reyhan menikahi gadis itu bukan karna mencintainya tapi hanya untuk membahagiakan kedua orang tuanya..
Berhubung pilihan Reyhan wanita baik-baik ia merestui pernikahan mereka walaupun tidak berdasarkan dengan cinta melainkan dengan ancaman.
Reyhan bernafas lega mendengar nasehat kedua orang tuanya.
"Baiklah, kira-kira kapan kamu mau ngenalin calon istri kamu kepada mami dan papi"sambung Nyonya Rianty berbinar.
"Besok,.."Menjeda
"Besok aku akan nenikah dengannya"sambung Reyhan siap-siap Menutup telinga.
'1 2 3' hitung Reyhan.
"APA.."teriak Tuan bagas beserta Istrinya
Teriakan mereka menggelegar memenuhi semua ruangan, pelayan yang bekerjapun di buat kaget dan berlarian mencari asal suara takut terjadi apa-apa.
"Tidak apa-apa kalian boleh bekerja lagi"Usir Reyhan menggaruk kepala.
Nyonya Rianty dan Tuan Bagas menyadari dengan apa yang di lakukannya ia segera menutup mulutnya dengan kedua tangan.
"Kenapa teriak-teriak segala sihhhh, brisick tau" Ucp Reyhan masih menutup telinga.
"Upss,,,,, maaf.." cengir mereka.
"Ini juga gara-gara kamu tau, masa nikahnya besok tanpa ada lamaran dulu, gimana sich kamu. Atau jangan-Jangaaan.."gantung mami mengedipkan sebelah mata
"Jangan-jangan apa, itu mata mami kenapa, sakit?".penasaran dengan ucapan mami yang terjeda. Reyhanpun khawatir melihat mami mengedip-ngedipkan mata takut terjadi kenapa-napa.
'ha ha ha haaaa" tawa tuan Bagas pecah mendengar coletehan Reyhan yang tidak peka dengan kode sang istri..Nyonya Rianty menatap tajam suami yang menertawakan kelucuannya anaknya. Tawa tuan bagas berhenti ia takut dengan tatapan tajam sang istri , takut enggak di kasih jatah🤣🤣🤣
Sekuat tenaga Reyhan menahan tawanya.
"Sudahlah Reyhan mau ke atas dulu bersihin badan"pamit Reyhan melangkahkan kakinya
"Habis bersihin badan kamu turun ya,, kita makan malam" ucap Nyonya RIanty berteriak.
"Ok" jawab Reyhan singkat ia menaiki anak tangga satu persatu ia membuka pintu kamarnya. Reyhan segera membersihkan badan serasa cukup dengan berbagai ritual mandinya ia bergegas keluar menuju ruang ganti.
Reyhan menuruni anak tangga dengan baju santainya.
"Malam pih, malam mih" Reyhan menyapa kedua orang tua yang menunggunya.
"Malam sayang"jawab mereka serempak.
Mereka makan dengan tenang, tidak ada yang bicara kecuali suara sendok garpu bersahutan.
Setelah selesai makan mereka melanjutkan obrolan yang tertunda di ruang keluarga.
Mereka tidak membicarakan tentang pernikahan Reyhan lagi karna segala sesuatu yang di butuhkannya sudah siap.
Sekertaris Arv sendiri yang turun tangan menyiapkan segala sesuatunya. Termasuk gaun pernikahan dan mas kawinnya..Pernikahan akan di selenggarakan dikediaman Bagaskara, tidak ada tamu undangan maupun kerabat dari dua mempelai. Hanya di hadiri penghulu, beberapa saksi dan kedua orang tua Reyhan. Tanpa kedua orang tua Ana, karna ayah Danu masih dalam pemulihan tidak bisa dibawa pergian jauh-jauh.
Ditempat lain tepatnya disebuah kontrakan sederhana, Ana memasuki kamarnya dengan wajah lelah ia segera merebahkan badan di kasur kecilnya. Ana menatap langit-langit di kamarnya. Ana Mengeluarkan ponsel dalam tas selempangnya ia mencari nomor kontak sang bunda. Ana ingin menghubungi orang tuanya kalau dirinya sudah sampai ketempat tujuan dengan selamat.
Dalam hati ia merangkai kata-kata yang pass untuk memberitahukan kepada orang tuanya kalau ia akan menikah besok dengan tuan Muda Reyhan.
Orang tua Ana terkejut bukan main setelah Ana memberitahukan niatannya untuk menikah besok, Ana menguatkan dan terus meyakinkan orang tuanya bahwa ia sangat mencintai pria yang akan menikah dengannya besok. Ia memohon maaf kepada orang tuanya karna memberitahukan berita bahagia ini lewat telpon, kenapa tidak membicarakannya langsung padahal mereka baru saja ketemu..Ana beralasan kalau permintaan sang calon suami mendadak dan tidak bisa di ganggu gugat. Ia juga berjanji akan memperkenalkan calon suami kepada orang tuanya selesai mereka sah menjadi suami istri.
Kedua orang tua Ana memberikan restu kepada sang anak, dan semoga laki-laki pilihan Ana orang baik dan bisa membimbing Ana ke jalan yang benar. Walaupun mereka tidak pernah bertemu dengan calon suami dari anaknya tapi mereka yakin dengan pilihan sang anak.
Mereka tidak tahu bahwasannya sang anak menikah dengan tuan muda Reyhan demi bisa membiayai pengobatan sang ayah tercinta, andai saja mereka mengetahui alasan Ana pasti ayah Danu tidak mau melakukan oprasi dan memilih meninggal dari pada harus ngorbankan masa depan sang anak.
Gimana mau ketemu orang tua Ana, Toh mereka juga menikah tanpa cinta bertemu aja baru dua kali..🤭🤭🤭
#Mohon maaf kalau ada kesalahan dalam penulisan atau alurnya kurang baik..Mohon di maklum, karna saya masih belajar.🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 368 Episodes
Comments
Nur Hapipah
sedih bgt, nelasa hatiku thooor
2022-06-07
0
Didit Mh
seharusnya ortu ana jg hadir donkk.knn kasian ana.dn ortu jgbost sangat ingin menikah kn anak nya dn melihat acara nikah anak nya.gilaa y luu Thor
2022-05-25
0
Har Tini
semoga reyhan jd bucin sm ana
2022-03-30
0