Kediaman Bagaskara.
Seorang wanita muda memasuki pekarangan Mansion Bagaskara dengan mobil mewahnya.
Ia membuka pintu mobil lalu keluar, kakinya melangkah ke arah pintu, wanita itu langsung masuk tanpa salam.
"Mammy.."Teriaknya cempreng.
Sedangkan nyonya Rianty mendengar suara cemprengnya langsung menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.
"Itu pasti si Mona, ngapain sihh wanita itu kesini lagi."Ucap nyonya Rianty melangkahkan kakinya mencari asal suara cempreng itu.
"Mammy apa kabar" Sapa Mona girang sambil cipika cipiki.
"Allhamdulilah saya baik" jawab Nyonya Rianty singkat.
"Kok mammy cuek gitu sih sama aku" Tanya Mona cemberut.
"Enggak tuh biasa aja" jawab Nyonya Rianty cuek membuang muka.
Mona menyadari sikap nyonya Rianty ia mengeluarkan sandiwaranya.
"Mona tau pasti mammy marah dan kecewa sama Mona, tapi sumpah mona enggak sengaja, Mona khilaf, Mona di jebak sama cowok itu mam. maafin Mona" Ucap Mona bersandiwara dan bersimpuh di bawah kaki nyonya Rianty mengeluarkan air mata buayanya.
"Sudahlah, yang lalu biarlah berlalu. sekarang kamu bangun" Nyonya Rianty membantu mona berdiri.
"Tapi mammy udah maafin Mona kan? Jadi mammy setuju dong kalau Mona sama Reyhan balikkan lagi terus menikah"Tanya Mona penuh harap. Matanya berbinar mengungkapkan keinginannya.
"Saya sudah maafin kamu sebelum kamu meminta maaf duluan, tapi kalau masalah setuju atau enggaknya kamu balikan lagi sama Reyhan atau menikah dengan Reyhan, maaf Mona tante enggak bisa dan enggak mau menghancurkan rumah tangga Reyhan" Ucap nyonya Rianty panjang lebar, ia sengaja berkata demikian supaya Mona tidak mengejar anaknya lagi.
Mona menautkan alis mendengar "Rumah tangga" ia bingung lalu bertanya.
"Maksudnya.."Mona penasaran.
"Reyhan sekarang sudah menikah jadi tolong kamu jangan ganggu dia lagi" ucap nyonya Rianty penuh penegasan.
Mata Mona membulat mendengar bahwa Reyhan sudah menikah.
"Ha ha ha haaaa.." Mona tertawa, mana mungkin Reyhan sudah menikah, pikirnya.
" Mammy jangan becanda dong," Mona masih tidak percaya, ia mendudukan bokongnya di sofa ruang tamu.
" Kalau kamu enggak percaya, ya sudah itu hak kamu" Ucap nyonya Rianty malas.
"Ngomong-ngomong Reyhan kemana mih, soalnya aku ke kantornya Reyhan gak ada katanya" tanya Mona berbasa basi.
"Reyhan jengukin mertuanya" Jawab nyonya Rianty singkat. Membuat Mona syok mendengarnya.
"Becanda mulu nie mammy" ucap Mona terkekeh di buatnya.
Selang beberapa saat kemudian, orang yang di tunggu-tunggu akhirnya datang juga.
"Assalamualaikum.." Ucap Reyhan dan Ana serempak.
"Wa'alaikum salam.." Ucap nyonya Rianty dari dalam.. Kakinya melangkah menyambut kedatangan anak mantunya dengan gembira.
"Ana, mammy kangen sama kamu.."Nyonya Rianty langsung memeluk Ana menantu kesayangannya dengan erat.. Belum sempat Ana menjawab, seseorang keluar dari ruang tamu langsung memeluk suaminya tanpa permisi.
"Sayaaang.."Ucapnya manja sambil memeluk Reyhan dengan erat.. Reyhan tidak membalas pelukan Mona justru ia melepaskan pelukannya dengan kasar membuat Mona terhuyung beberapa langkah.
"Sayang kok kamu kasar sih sama aku" ucapnya manja, pantang menyerah, Mona mencoba menyentuh tangan Reyhan kembali tapi Reyhan langsung menjauh darinya.
Mona menoleh ke samping mendapati perempuan asing yang barusan di peluk nyonya Rianty, lalu ia bertanya.
"Siapa perempuan kampung ini mam?" Tanya Mona penasaran kepada wanita yang berdiri di samping nyonya Rianty, ia menelisik Ana dari ujung rambut hingga ujung kaki.'ckk kampungan' batinnya berdecak tersenyum remeh.
"Jaga mulut kamu,." Ucap nyonya Rianty menunjuk wajah Mona dengan emosi karna mendengar menantu kesayangannya di hina.
"Lohhhh,, emang kenapa sama mulut aku mam, emng bener kok kalau dia ini cewe kampungan lihat aja tampangnya UDIK" Mona tersenyum remeh, melipat tangannya di dada. Menegaskan kata 'Udik'.
"Diiiam..." bentak Reyhan, entah kenapa ia marah besar mendengar istri kontraknya di hina.. Mona mendengar bentakan Reyhan kaget di buatnya. Ia tak menyangka Reyhan yang dulu baik penuh perhatian kepadanya sekarang berani membentaknya demi perempuan asing, pikirnya.
"Kalau kamu menghina ISTRI saya lagi, kamu akan berhadapan langsung dengan saya" Ucap Reyhan penuh penegasan mengucapkan kata "ISTRI". Ana yang merasa di akui hatinya bahagia, ia menoleh ke arah Reyhan berada dengan wajah datar tapi hatinya tersenyum senang di buatnya.
Mona terkejut mendengar pengakuan Reyhan dengan lantang dan penuh penegasan.
"Ap-aa..Ini tidak mungkin.Kalian pasti bohong." ucap Mona terbata pelan. Ia menggelengkan kepalanya.
"Sudah jelas sekarang, silahkan kamu keluar dari rumah saya, dan jangan pernah datang lagi kesini." Usir Reyhan.
" Baiklah aku akan pergi, tapi ingat Rey aku tidak akan pernah berhenti mendekati kamu karna aku yakin kamu masih cinta sama aku.. Dan untuk kamu..."menunjuk wajah Ana.
"Kamu lihat saja nanti,, Saya bakal ambil Reyhan kembali dari kamu.." lanjutnya berbisik mengancam Ana.
Wajah Ana tidak menunjukan Reaksi apapun begitu mendengar bisikan Mona.
Mona melangkahkan kakinya keluar dari mansion Reyhan, ia memasuki mobil lalu menutupnya dengan kasar.. Mona memukul setir berulang kali menuntaskan emosi.
'*Ka*u lihat saja perempuan kampung, aku tidak akan tinggal diam melihat kau bersanding dengan Reyhanku, aku akan membuatmu menyesal karna sudah berani mengganggu ketenanganku" batinnya memegang setir dengan kencang sehingga memperlihatkan buku-buku tangannya.
Mona membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Setelah kepergian Mona, Nyonya Rianty memberi penjelasan kepada menantunya dengan seksama karna melihat Reyhan memasuki ruang kerjanya dengan emosi.
Setelah mendengar penjelasan dari mertuanya, Ana memasuki kamarnya dengan wajah lelah. Karna di perjalanan tadi ia tidak tidur dan sekarang ia mengantuk. Tanpa membersihkan badan terlebih dahulu, Ana langsung membaringkan tubuh lelahnya di sofa panjang karna ia tidak berani tidur di kasurnya Reyhan.
Reyhan menyusul Ana kekamarnya dan mendapati Ana yang sedang tertidur pulas di sofa.
Tanpa permisi, Reyhan menggendong Ana pelan-pelan takut Ana terbangun lalu memindahkannya ke ranjang king sizenya sendiri,.
'*D*ia pasti lelah, sampai-sampai tidak mandi terlebih dahulu' batin Reyhan menyelimuti tubuh Ana dengan selimut .. Reyhan memandangi wajah Ana yang polos tanpa make up, matanya tertuju ke bibir Ana. Dengan sengaja Reyhan mendekatkan wajahnya dan...
'Cupp...
Reyhan mencium Ana singkat tanpa memainkannya. Ia melangkahkan kakinya memasuki kamar mandi untuk membersihkan badannya yang lengket.
Merasa sudah cukup dengan ritual mandinya, Reyhan keluar dengan melilitkan handuk di pinggangnya, lalu memasuki ruang ganti mengambil baju santainya.
Reyhan membaringkan badannya di samping Ana, tangannya hendak memeluk Ana tapi tangannya terhenti di udara.
'Astaga, apa denganku? kenapa rasanya aku gak mau jauh-jauh dari dia. Ini tidak boleh terjadi, ingat Rey ini cuma pernikahan kontrak. Loe tidak boleh terbawa perasaan' batin Reyhan menggelengkan kepalanya.
Reyhan menatap langit-langit kamarnya, hatinya bimbang dan bingung dengan situasi. Hingga membuatnya memasuki alam mimpi.
#ikuti terus Ceritanya..
#Mohon maaf kalau ada kesalahan dalam penulisan atau alurnya kurang menarik.🙏🙏🙏
jangan Lupa tinggalkan jejak ya....Terima kasih😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 368 Episodes
Comments
Jamaliah
mulai konflik
2025-04-08
0
Nur Damayulian
berbau hawa pelakor 🤭🤭
2023-08-16
0
Dewi Ramlah
kalo sdh cocok n cinta. batalkan saja kontrak nya rey
2022-09-27
0