Rumah sakit tempat ayahnya Ana dirawat, Ana terbangun dari tidurnya karna merasa ada yang mengusap kepalanya dengan sayang, ia mendongakan kepala melihat ayahnya sudah membuka mata dan menyambutnya dengan tersenyum manis.
"Allhamdulilah ayah sudah bangun, aku panggil dokter dulu ya."Ucap Ana berbinar melihat ayahnya membuka mata..Ana buru-buru keluar mencari dokter dan kembali keruangan ayahnya.
Dokter memeriksa ayah Danu dengan keseluruhan, Ana membangunkan bundanya yang tertidur disofa. Mendengar keributan di ruangannya, bunda segera bangun dari tidur dan melihat sang suami sudah siuman. Ia segera berlari memeluk sang suami dengan berlinang air mata.
"Ayah sudah bangun? Dimana yang sakit ayah? Ayah tidak kenapa-napakan?." bunda mencecar suami dengan nada khawatir.
"ayah tidak kenapa-napa bunda, maaf telah membuat kalian bersedih,"jawab Ayah danu pelan.
"Dokter bagaimana keadaan ayah saya"tanya Ana beralih kepada sang dokter.
"Pak Danu sudah melewati masa kritisnya dan sekarang dalam pemulihan. Kalau begitu saya permisi dulu, kalau ada apa- apa segera hubungi kami"jawab dokter ramah.
"Baik dokter, terima kasih banyak" ujar Ana tersenyum ramah.
"Sama-sama" dokter membalas senyum ana dengan ramah.. Dokter keluar dari ruangan ayah Ana..Ia segera menghubungi tuan muda Reyhan karna itu permintaannya jikalau ayah ana sudah siuman.
"Selamat sore tuan muda"sapa Dokter ramah.
"Ya, ada apa" jawab Reyhan disebrang sana.
"Saya sekedar memberitahukan kalau pasien yang bernama Danu Irawan korban kecelakaan sudah siuman, dan sekarang dalam masa pemulihan tuan." dokter bicara panjang lebar.
"Ya,,"jawab Reyhan singkat dan langsung mematikan ponselnya.
Kantor RB'Corp.
Reyhan yang mendengar kalau calon mertuanya sudah siuman hatinya lega, karna sebentar lagi ia akan menikahi putrinya..Hingga ia memutuskan sekertaris Arv menemui calon istrinya di kampung.
Arv yang sudah mengetahui ruangan Pak Danu segera mengetuk pintu.
'tok tok tokk...
Setelah beberapa detik pintu terbuka, dan munculah perempuan cantik yang membukakan pintunya.
"Maaf anda mencari siapa"Tanya Ana sopan. Ana terkejut mendapati sekertaris Arv .
Sekertaris Arv tidak menjawab pertanyaan Ana, ia terpesona dengan kecantikan ana yang alami. Ana memakai baju sederhana dengan rambut masih basah.
Wajahnya terlihat segar tanpa make up dan keliatan lebih ****.
'*C**antik dan *****'batin Arv tersenyum.
"Maaf tuan anda mencari siapa"tanya Ana sekali lagi melambaikan tangan di hadapan sekertaris Arv.
Arv yang tersadar dari lamunannya dibuat salah tingkah. Ia segera menetralkan detak jantungnya.
"Whhh iya nona..Apa benar ini ruangan pak Danu Irawan."tanya Arv salah tingkah.
"Iya benar, ada apa ya" Ana bertanya dengan bingung, pasalnya ia bingung kenapa sekertaris bosnya itu mencari ayahnya.
"Begini nona, apa bisa kita bicara sebentar" ucap sekertaris Arv
"Bisa, silahkan"...ajak Ana menjauh dari ruangan ayahnya.
Beberapa meter dari ruangan ayahnya.
"Nona saya di utuskan tuan muda Reyhan memberikan ini" Ucap Arv menyedorkan Amplop berisi surat perjanjian kontrak pernikahan.
Ana membuka dan membaca isi surat perjanjian itu dengan teliti. Ada 3 poin yang diajukan tuan muda.
Yang bersangkutan.
Pihak pertama : Reyhan Bagaskara.
Pihak Kedua : Ayana Larasati.
Poin pertama: Pihak kedua berhak mematuhi semua perintah pihak pertama.
Poin kedua :Tidak mencampuri urusan pribadi masing-masing pihak.
Poin ketiga: Tidak ada kontak fisik.
Peraturan tersebut berlaku selama 1 tahun.
Seperti itulah peraturan yang di ajukan tuan Reyhan, merasa tidak ada yang di rugikan Ana langsung mentanda tangan surat perjanjian itu. Ana langsung meyerahkan kertas itu kepada sekertaris Arv.
"Pernikihan ini akan di lakukan 2 hari lagi nona" ucap Arv
Ana terkejut bukan main, secepat itukah?
Ana menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
"Apakah ada pertanyaan"ucap Arv, karna ia melihat Ana terkejut dengan permintaan tuan Reyhan yang mempercepat pernikahannya..Ana menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Baiklah, kalau begitu saya permisi. mungkin 2 hari lagi akan ada MUA yang akan merias anda" ucap Arv.
"Baik tuan"jawab Ana pelan.
Arv melangkahkan kakinya keluar dari rumah sakit meninggalkan Ana sendirian. Arc langsung meninggalkan kota Ana dan kembali ke kotanya.
Ana memandang Arv pergi menjauh dari pandangannya dan menghilang dibalik dinding..Ia tak menyangka secepat inikah menikah?
Ana sendiri belum mengatakan kepada orang tuanya tentang perjanjiannya dengan sang tuan muda.
Ana memasuki ruangan ayahnya dengan langkah lesu.
'Ceklekkk...
Pintu terbuka, ana memasuki ruangan ayahnya.
" Kenapa lama sekali Ana? siapa yang mengetuk pintu.?"Tanya bunda Ida.
"I-tuu, emmhh. temen aku bun"jawab Ana gugup. Ana belum siap memberitahukan kedua orang tuanya.
"Kamu kenapa sayang, ada masalah. Cerita sama bunda ada apa?" bunda peka terhadap anaknya.
"Tidak apa-apa kok bunda, aku cuma kecapean saja"jawab Ana tenang menghilangkan kegugupannya.
"O'ya Ana, Bunda mau tanya. Dari mana kamu mendapatkan biaya oprasi ayah kamu" tanya Bunda Ida ingin tahu.
"Iya nak, sedangkan biaya oprasi dan pengobatan lainnya tidak sedikit" sambung ayah Ana.
Ana bingung menjawab pertanyaan kedua orang tuanya dari mana.
"Aku pinjem temanku yah, bun."bohong Ana, padahal kenyataannya ia menjual dirinya kepada tuan Reyhan untuk melunasi biaya oprasi ayahnya.
"Bunda aku mau pulang ke kota lagi, karna aku tidak bisa cuti terlalu lama, aku harus kerja" Ana pamit kepada orang tuanya, ia sendiri masih sangat merindukan orang tuanya. Ana tidak tega meninggalkan kedua orang tuanya apa lagi dengan melihat keadaan ayahnya yang masih berada di rumah sakit. Tapii apa mau di kata karna ia sendiri punya tanggung jawab.
"Kok cepet banget nak pulangnya"tanya bunda Ana dengan wajah sedih.
"Iya bun, maaf ya..Tapi aku janji bakal jenguk ayah sama bunda lebih sering lagi" jawab Ana tersenyum.
" Yaa sudah tidak papa, kamu hati-hati ya di jalan. Kalau udah sampai segera hubungi kami ya sayang." nasehat ayah tersenyum.
"Ya udah yuk bunda bantu beresin barang kamu" bunda membantu Ana mempersiapkan bawaannya, Ana memasukan bajunya kedalam ransel dan merapihkan keadaannya..Setelah semua dirasa siap ia segera berpamitan kepada orang tuanya.
Mereka bertiga berpelukan, bunda meneteskan air mata melihat kepergian putri kesayangannya...Pertemuan dengan anak perempuannya sangat singkat.
Ana meninggalkan rumah sakit dengan keadaan kacau. Ia memandangi tempat ayahnya dirawat Ana meneteskan air mata dan memasuki taxi yang di pesannya..
#Mohon maaf kalau ada kesalahan dalam penulisan atau alur ceritanya kurang menarik, karna sya masih belajar🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 368 Episodes
Comments
Hafiz Faiz
sejauh ini masih enjoy
2022-06-03
0
Firman Junior
Bagus kok thor...kata perkata y n alur cerita y mudah d mengerti....ttp semangat thor...🙂
2022-02-28
2
xiao yue
gk pp ana cmn sthn .. gk ada kontak ffisik ini .. biar si rey bucin dluan ana .. biar tau rasa segala kontrak kontrak ..
2021-12-20
0