"Apa benar kalian tidak tau aku siapa..?" tanya Reyhan tersenyum sinis.
Mereka semua diam tidak ada yang menjawab pertanyaan sang raja bisnis. Reyhan yang bosen dengan situasi itu ia langsung mengambil dompet disaku celana jensnya dan mengeluarkan kartu nama.
Reyhan melempar kartu nama itu kepada ketua penjahatnya dengan kasar, mereka semua dibuat melongo dengan yang mereka baca. Wajah mereka pucat pasi bercucuran keringat, mereka berhadapan dengan orang yang salah.
"Ma-aaf kan kami tu-uuan muda, kami benar-benar tidak tau kalau itu anda,." mohon penjahat bersimpuh dikaki Reyhan dengan badan gemetar, pasalnya mereka tau kalau berhadapan dengan raja bisnis itu maka tamatlah riyawat mereka.
Reyhan tersenyum sinis tanpa menjawab pertanyaan ketua penjahat yang sedang bersimbuh dikakinya. Reyhan mengeluarkan ponsel dan menghubungi orang suruhannya untuk membereskan penjahat-penjahat itu tanpa mengotorkan tangannya sendiri.
"Cepat kemari dan bereskan orang sampah ini" perintah Reyhan singkat, tanpa mendengarkan jawaban orang suruhannya disebrang sana.
Reyhan melangkahkan kakinya menuju Wanita yang hampir saja mereka perk*sa, tanpa basa basi Reyhan menggendong wanita itu tanpa meminta persetujuan orangnya. dengan keadaan lemah wanita itu hanya diam tanpa memberontak. Karna ia yakin, Tuhan yang mengirimkan Tuan Reyhan untuk menolongnya.
"Terima kasih Tuan karna sudah menolong saya dari penjahat tadi, kalau tidak ada tuan mungkin nasib saya haa- .?" ucapnya terhenti karna Reyhan menempelkan jari telunjuknya di bibir wanita itu , badannya bergetar menahan tangis digendongan Reyhan. Ingin menangis tapi sekuat tenaga ia tahan.
"Itu sudah menjadi tugas saya melindungi semua karyawan saya" jawab Reyhan singkat nan tenang sedikit berbohong, pasalnya ia sendiri tidak pernah turun tangan langsung untuk menolong orang asing. Entahlah Reyhan sendiri bingung kenapa ia sangat nyaman dan peduli pada wanita itu , padahal baru ketemu dua kali dengannya.
"Tu-uan tolong turun saya, saya bisa jalan sendiri" ucap wanita itu gugup.
"Diamlah" jawab Reyhan singkat tanpa menatapnya.
"Tap-ii.."Terpotong.
"Diam, atau saya akan melanjutkan kegiatan penjahat tadi yang hendak memperko**samu." wanita itu membulatkan matanya mendendengar ancaman bos besarnya itu, ia menggelengkan kepalanyaa pelan karna takut dengan ancaman tersebut.
Reyhan Tersenyum samar melihat wajah wanita itu pucat begitu mendengar ancamannya, padahal itu alesannya sendiri. Karna dalam hatinya senang bukan main.
Reyhan menurunkan wanita itu pelan disebelah kemudi dan memasukan ransel wanita itu kebagasi,,Reyhan menyalakan mobilnya dan melajukannya dengan pelan.
"Nama kamu siapa".Tanya Reyhan singkat.
"Saya Ana tuan" jawab Wanita itu yang bernama Ana karyawan cafenya sendiri. ia menundukan kepalanya tanpa berani bertatapan muka langsung dengan tuan muda tampan itu.
"Tatap wajah saya kalau berbicara" perintah Reyhan singkat.
"Tapi tuan, saya rasa itu tidak sopan. karna anda bos besar saya." jawab Ana masih menunduk.
Tanpa menjawab pertanyaan yang ana ajukan, Reyhan langsung mengangkat dagu Ana pelan. Tatapn mereka bertemu beberapa saat.. Reyhan terpaku menatap ana dengan mata indahnya.
Degggg...
Jantung keduanya berdetak kencang..Ana yang merasa gugup dibuatnya.
"Ekhheemmm.."Reyhan berdehem menetralkan jantungnya.
"Rumah kau dimana,"tanya Reyhan fokus menyetir.
"Tua-n basa antarkan saya keterminal Bus?"ujar Ana khawatir mengingat kondisi ayahnya dikampung.
"Jam segini mana ada bus, memangnya kamu mau kemana malam-malam begini"ucap Reyhan bingung.
"Saya mau pulang kampung tuan karna ayah saya kecelakaan dan sekarang berada dirumah sakit" Khawatir Ana meneteskan air mata.
Reyhan yang melihat Ana menangis merasa iba.
"Ya sudah mana alamatnya, saya akan mengantarkanmu kesana"ucap Reyhan tanpa menoleh.
"Tidak usah tuan, saya tidak mau merepotkan anda. Lagian dari sini ke kampung menghabiskan waktu 4 jam. Ada pasti cape." jawab Ana karna tidak ingin merepotkan bos besar.
"Kamu mau saya melanjutkan kegiatan penjahat tadi atau menuruti ucapan saya" Reyhan mengeluarkan ancamannya.
"Bai-iik Tuan, ini alamat rumah sakitnya."gugup Ana menyedorkan kertas berisi alamat rumah sakit tempat ayahna di rawat. Reyhan menyipitkan matanya pada kertas yang berisi alamat rumah sakit itu. dan melanjutkan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Ditempat lain, Bunda Ida yang mengkwatirkan anak perempuan satu-satunya yang belum datang. Ia khawatir takut terjadi apa-apa terhadap anak bungsunya itu. Ia berdo'a dalam hati.
'Ya Allah selamatkan putri hamba dimanapun ia berada, semoga Engkau mempermudahkan perjalanan anak hamba, amin ya'robballalamin..."batin bunda mendo'akan Ana, tanpa sadar meneteskan air matanya.
Sedangkan orang yang dido'akan bunda Ida berada disebuah mobil mewah dalam keadaan setengah ngantuk. Ana merasa capek dengan kegiatan dari pagi kerja pulang malam, dan sekarang dalam perjalan pulang kampung yang menghabiskan waktu cukup lama.
Reyhan menyipitkan matanya melihat Ana sering menguap dengan mata mengantuk, ia langsung menyuruh ana tidur dan akan membangunkannya kalau sudah sampai. Karna ia tidak tega dengan wajah ana yang lelah. Meskipun dirinya sendiri juga sangat lelah, tapi lelahnya sedikit berkurang dengan melihat Ana tidur dengan tenang dan damai..Ia tersenyum melihat wajah Ana yang cantik polos tanpa polesan make up....
Besambung..
""Mohon maaf kalau ada kesalahan dalam penulisan atau kata2 yang kurang biak🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 368 Episodes
Comments
natasha alexandra
anda
2022-09-08
0
Tutun Imam
kayaknya baik nih reihan
2021-11-28
2
Zifa Zifa
reyhan baik banget deh 😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍
2021-11-23
2