Semua orang berkumpul di meja makan, termasuk Reyhan... Ana mengisi piring Reyhan dengan lauk dan beberapa sayuran.
Reyhan mencicipi makan sederhana yang di sajikan sang istri rasanya sangat luar biasa meskipun tampangnya sederhana tapi soal rasa tiada duanya.
"Maaf nak Rey, makannya cuma ada ini" ucap bunda Ida sungkan.
"Gak papa bun, makanannya sangat lezat" Puji Reyhan sopan.
"Baguslah kalau nak Rey suka, bunda seneng dengernya..Makan yang banyak ya nak Rey" ucap bunda menyodorkan beberapa lauk dan sayuran ke hadapan Reyhan.
"Iya bun, terima kasih" ucp Reyhan sopan..Reyhan melirik Ana yang sedang makan sambil menundukan kepalanya, Ana masih malu dengan kejadian barusan di kamarnya.
Ana mengangkat kepala merasa di perhatikan.
'*De*eegg...Tatapan mereka bertemu beberapa saat, Ana memutuskan tatapan mereka dan menundukan kepala lagi. Reyhan geleng-geleng kepala di buatnya.
Setelah selesai makan, mereka berkumpul di ruang tamu berbincang ringan.
Pukul 09 malam bunda ida dan ayah Danu masuk ke kamarnya istirahat.
Sedangkan Ana ia bingung malam ini mau tidur dimana, di kamarnya sempit tidak mungkin tidur di ruang tamu takut ketahuan kalau mereka tidak tidur satu ranjang.
Mau gak mau Ana juga masuk ke kamarnya Reyhan pun mengikuti langkah Ana di belakang.
"Karna tempatnya sempit, Tuan silahkan anda saja yang tidur di kasur saya. Biar saya tiidur di bawah" Ana mengalah, karna ia tidak tega melihat suaminya tidur beralaskan karpet.
Tanpa banyak kata Reyhan langsung menarik lengan Ana langsung membaringkan Ana di sisinya. Mata Ana membulat sempurna di buatnya.
"Tu-uan.."Ucap Ana terhenti mendengar Reyhan mengancam.
"Diamlah, kalau kau tidak diam aku akan meminta hakku sekarang juga" Reyhan mengeluarkan ancamannya..
Ana langsung diam begitu mendengar Reyhan mengancamnya... Reyhan tersenyum menyeringgai melihat Ana tidak bisa berkutik.
Padahal itu cuma akal-akalannya aja biar bisa meluk si Ana🤭🤭.
Pukul 05 pagi Ana membuka matanya, tapi badannya tidak bisa di gerakan. Perutnya di di peluk Reyhan serta kedua kakinya di himpit kaki besar Reyhan sehingga membuatnya susah gerak.
Ana memandangi wajah tampan Reyhan dengan seksama. Tangannya secara tidak sengaja menyentuh kulit wajah Reyhan, menelusurinya dari mata, hidung mancung serta bibir tipisnya.. Ana menyadari kebodohannya ia segera menjauhkan tangan dari wajah Reyhan dan berpikir gimana caranya ia bisa lolos dari Reyhan.
Setelah berbagai cara Ana lakukan tidak membuahkan hasil, akhirnya ia pasrah dan tanpa sadar ia tertidur kembali di pelukan Reyhan.
Jam 07 pagi Reyhan membuka matanya perlahan, hal pertama yang ia lihat adalah wajah cantik Ana yang tertidur di pelukannya.. Matanya tertuju ke bibir **** Ana yang menggoda. Ia ingin mencicipinya lagi tapi ragu melihat Ana menunjukan Tanda-tanda bahwa ia akan bangun.
Ana membuka matanya dan tatapannya langsung bertemu dengan tatapan elang Reyhan.. Mereka terdiam beberapa saat saling terpesona melihat wajah bantal mereka masing-masing tanpa melepaskan pelukan.
"Maaf tuan bisa lepasin saya? Saya mau mandi"Ucap Ana mengakhiri tatapan mereka dan membuang mukanya.
"Hemmm.."jawab Reyhan berdehem.
Ana terlepas dari pelukan Reyhan, ia langsung memasuki kamar mandi dan tak lupa dengan baju gantinya.
Selesai Ana mandi di lanjut oleh Reyhan membersihkan badannya.
Ana keluar dari kamarnya mendapati sang bunda sedang menyiapkan sarapan.
"Maaf bunda, Ana kesiangan jadi gak bisa bantu bunda masak" Ucap Ana menyesali.
"Gak papa sayang, wajarlah kalau pengantin baru bangun siang kan masih lagi anget-angetnya" Canda bunda Ida menggoda Ana.
"Bunda apa-apaan sih.."Rajuk Ana malu..Ladahal tidak terjadi apa-apa di antara mereka.
"Bunda aja sama ayah gitu kok kalau baru nikah, bawaanya lelah kalau bangun pagi" bunda terus menggoda Ana.
"Ayah, bunda jahat.."Ana mengadu memegang tangan ayahnya.
"Ada apa sayang" Jawab pak Danu melihat anaknya cemberut, ia menoleh ke arah istrinya yang sedang senyum-senyum.
"Itu bunda gangguin aku mulu" ngadu Ana.
"Gangguin apa, itu loh yah. Si Ana bangunya kesiangan terus bunda jawab ya wajar lah kalau pengantin baru kesiangan pastikan lagi anget-angetnya" Jawab bunda Ida jujur, pak Danu geleng-geleng kepala melihat anak dan istrinya.
"Tuh kan yahhh.." ucap Ana cemberut.
"kamu jangan cemberut gitu dong entar cantiknya ilang, lagian yang di bilang bunda kamu ada benarnya juga" giliran pak Danu menggoda anaknya.
"Iihhhh, bunda sama ayah sama saja, sama-sama nyebelin" ucap Ana merajuk.
Reyhan melihat keluarga Ana yang harmonis di buat iri, ia iri melihat kebersamaan mereka walaupun dalam ke adaan susah..
"Ehhh nak Reyhan, sini nak kita sarapan bareng" ucap pak Danu melihat Reyhan berdiri di ambang pintu.
Tanpa banyak bicara Reyhan langsung duduk di sebelah Ana dengan pakaian rapinya karna hari ini reyhan dan Ana akan kembali ke kota.
Setelah beberapa saat akhirnya acara sarapannya selesai juga.
"Ayah, bunda,,,, saya sama Ana hari ini akan pulang ke kota karna pekerjaan saya tidak bisa di tunda terlalu lama" Pamit Reyhan setelah mereka berkumpul di ruang tamu.
"Kok buru-buru sekali nak Rey, bunda kan masih kangen sama kalian apa lagi sama Ana" Ucap bunda Ida sedih.
"Aku juga masih kangen sama ayah dan bunda, tapi mau gimana lagi seorang istrikan harus mengikuti kemanapun suaminya pergi" ucap Ana bijak walaupun hatinya berat.
" Ya sudah tidak apa-apa, tapi kalian janji ya sering-sering kesini jengukin bunda sama ayah" Pak Danu melepaskan kepergian anaknya dengan sedih.
"Kami janji akan sering-sering jengukin bunda sama ayah, bila perlu kami juga akan membawa ayah sama bunda ikut kami tinggal di kota" Ucap Reyhan meyakinkan mertuanya.. Ana menoleh ke arah Reyhan hatinya bertanya-tanya kenapa Reyhan berbicara demikian padahal pernikahannyakan cuma 1 tahun..Ana tidak mengharapkan lebih dari Reyhan yang ia harapkan hanya hidup tenang dengan kedua orang tuanya setelah pernikahan kontraknya selesai tanpa harus di hantui dengan rasa bersalah, karna membohongi kedua orang tua dan mertuanya.
"Ya sudah kalau begitu, kalian hati-hati ya di jalannya...Reyhan ayah titip Ana ya sama kamu tolong bimbing dia ke jalan yang benar, jangan sakiti anak ayah karna ia adalah permata bagi kami. Kalau kamu sudah tak mencintainya lagi tolong bilang ke ayah,, jangan bilang ke dia karna itu sangat menyakitkan baginya. Ayah akan menjemputnya kembali dan membawanya menjauh dari kamu" Ucap ayah Danu tegas menepuk bahu Reyhan.
'Deeggg....hati Reyhan bergetar mendengar amanat ayah mertuanya,, terasa ada yang menghantam ulu hatinya mendengar ayah mertua berkata "Akan menjemputnya dan membawanya jauh darinya".
"I-yyaa yah, saya berjanji akan selalu bersamanya dan selalu menyayanginya." ucap Reyhan tulus.. Ana kaget mendengar janji Reyhan sama ayahnya.
'Janji...ckk"batin Ana...
#Mohon maaf kalau ada kesalahan dalam penulisan atau alurnya kurang menarik.
jangan lupa tinggalkan jejek yaaa....🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 368 Episodes
Comments
Devi Handayani
hayoo loohhh secara ga langsung bapaknya tuh tau apa kamu lakukan dibelakang dia tuan muda reyhan😏😏😒😏😏😏😏
2022-05-29
0
Nana Alvionita
lanjutt
2022-05-21
0
Har Tini
nahhh lho rey ssh janji sm ayah harus jg ana
2022-03-30
1