Keesokan harinya, di pagi yang begitu cerah di mana matahari mulai menampakkan dirinya. Zara terbangun dari tidur nyenyak nya. Ia menggeliat, dan segera beranjak setelahnya.
Wanita itu beranjak dari ranjang, dan melihat ke sekitaran. Sebuah kamar yang begitu luas dengan barang-barang mewah dan berkelas mengisi, membuat Zara begitu takjub melihat benda-benda seperti itu.
Ia mulai melangkah, mendekati sebuah cermin yang menarik perhatiannya. Sebuah cermin yang begitu besar dengan ukiran indah di pinggirannya, tampak sebuah pantulan dari cermin itu, sebuah tubuh yang masih mengenakan gaun pengantin, lengkap dengan riasannya.
Zara tersenyum hampa, ketika melihat bayangannya di pantulan cermin. Ia merasa bahwa semua yang terjadi itu tidak nyata. Semuanya itu seolah hanyalah mimpi yang berlalu begitu saja di ingatannya.
“Oh, kau sudah bangun rupanya,” ucap seseorang tiba-tiba.
Yang membuat Zara terkejut, dan membuyarkan lamunannya seketika. Ia segera berbalik menuju sumber suara, yang ternyata adalah Hanan, pria itu sudah rapi dengan setelan jas berwarna hitam.
Zara dapat menebak bahwa pria itu akan segera pergi ke kantornya.
“Ah, ya, seperti yang Tuan liat, aku sudah bangun,” jawabnya dengan melemparkan senyum tipis.
Belum sempat membalas, telepon di saku Hanan berdering, setelah menerima telepon tersebut pria itu tampak berjalan meninggalkan kamar.
"Aku harus pergi sekarang, segala hal tentang rumah ini bisa kau tanyakan pada pembantu di bawah," ucap Hanan sembari menutup pintu.
Zara mengangguk pelan. Dirinya yang kini hanya sendirian kembali menatap ke sekeliling, seolah-olah ia baru pertama kali melihat barang mewah.
Merasa gerah dan gatal karna gaun yang ia kenakan, membuat Zara mencari keberadaan koper miliknya.
Mata wanita itu pun tertuju pada pintu dibagian kiri ruangan tersebut.
"Sepertinya mereka meletakkan koperku di sana, sebelumnya tuan Hanan juga muncul tiba-tiba dari arah belakang, kan."
Segera Zara membuka pintu, dan benar saja di dalamnya terdapat ruang ganti dan kamar mandi.
Untuk sesaat Zara lupa akan tujuannya dan menatap takjub akan koleksi jas dan barang mewah sang suami.
"Wah, orang kaya memang berbeda. Semua barang-barangnya berkualitas tinggi."
Aku jadi bertanya-tanya pria sekaya dirinya kenapa memilih gadis yatim piatu seperti ku. Tidak punya harta, apalagi bisnis besar seperti miliknya. Batin Zara
Aku juga penasaran bagaimana dia bisa tahu tentangku dan ingin menikah? Zara.
Zara menghela nafas, "Itu memusingkan. Pikiran orang kaya memang sulit dipahami."
Mata wanita itu tanpa sengaja menangkap barang yang ia cari, namun Zara mendapati isi kopernya telah dipindahkan ke lemari.
Begitu pula dengan make-up dan perhiasan miliknya, telah tersusun rapi di atas meja rias.
Zara membuka lemari dan mengambil kain putih, ia lalu duduk di bangku meja rias. Menatap kasian pada pantulan wajahnya di cermin.
Dirinya kemudian menutup cermin tersebut dengan kain putih yang ia ambil. Barulah Zara membersihkan wajahnya dari riasan.
Saat riasannya terhapus, Zara tak sejelek yang terlihat sebelumnya.
Ya, gadis jelek dengan tompel besar di pipi. hanyalah riasan, entah apa alasan Zara menyembunyikan wajah aslinya dan berdandan aneh seperti itu
Merasa wajahnya telah bersih dari riasan, Zara segera melepas gaun dan membersihkan diri.
...****************...
Saat keluar dari kamar, Zara tampak rapi mengenakan kemeja hitam dan celana berwarna senada, tak lupa dengan riasan aneh di wajahnya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
玫瑰
sedih di permulaan cerita..
Sebak dada ini membaca dan menyelami perasaan Zara
2022-06-17
0
Vika AnCa
aduh ko ada kata2 rombeng😂 asli sunda jigana iye mh...
2021-08-29
0
Kenzi Kenzi
paje areng buat ngitem in kulit y neng,tompel buat bikin kesan kamu wanita terjelek....keren.....terslamurkan
2021-03-09
0