BAB 19 (SEJAHAT ITU?)

Arfan mengiyakan, ia pergi membawa nampan tersebut ke lantai atas, tempat di mana ruang kerja Hanan berada.

Zara lalu berjalan keluar, ia mengambil tas dan menaiki skuter, bersiap pergi menuju restorannya.

Sementara itu, Di Ruang Kerja....

Tok, Tok, Tok...!(suara ketukan pintu)

“Masuklah...!” Jawab seseorang dari dalam ruangan

Arfan membuka pintu, ia masuk dan meletakan nampan di atas meja.

“Tuan, ini sarapanmu. Kuletakan di atas meja ini!”

“Ya, letakan saja di situ. Aku akan memakannya nanti!” Jawab Hanan tanpa menoleh sedikit pun dan sibuk dengan pekerjaannya.

“Baiklah, Tuan. Kalau begitu saya permisi sekarang!”

“Hmm”

Sepeninggalnya Arfan, Hanan tetap sibuk dengan pekerjaannya. Tidak sedikit pun ia menoleh pada apa yang ada di sekitar. Ya, sejak pertengkarannya yang berakhir dengan tamparan, itu membuatnya marah, tapi ia melepaskan semua emosinya dengan bekerja.

Ketika Hanan melihat sarapan yang di letakkan di atas meja, itu membuatnya ingat dengan Zara, mengulang kembali ingatan tentang tamparan keras, yang masih membekas di pipi kanannya

“Gadis sial*n..!” Umpatnya kemudian.

“Arfan...!” Teriaknya, memanggil Arfan. Yang dalam beberapa menit langsung kembali.

“Ya, Tuan. Saya di sini!”

“Arfan! Bawa kembali makanan itu ke dapur...! Dan jika perlu, buang saja makanan itu, aku muak melihatnya!” Perintah Hanan

“Tapi, itu..!”

“Sudah kukatakan buang sekarang! Aku tidak ingin makan, makanan yang di buat gadis itu! ” Sela Hanan, memotong pembicaraannya, yang membuat Arfan langsung membawa kembali nampan tersebut.

“Lihat saja pembalasanku Zara, akan kubuat kau membayar segala perbuatanmu..!”

🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋

Di lain sisi, Zara pergi ke restorannya, ia melakukan aktivitasnya seperti biasa setiap hari, sampai tiba pada waktu baginya untuk pulang dan menutup restoran.

“Halima, sekarang aku harus pulang. Dan ya, kutitip kunci restoran ini padamu!” Ucap Zara sambil memberikan sebuah kunci pada Halima.

“Ya, Kazar. Berhati-hati di jalan” Balas Halima, ketika melihat Zara telah bersiap menaiki skuternya.

Sesampainya di rumah...

Zara langsung di sambut hangat oleh Arfan.

“Selamat sore, Nona!”

“Oh, selamat sore, Paman!” Balas Zara dengan senyum mengakhiri.

“Bagaimana dengan hari Nona?”

“Semua berjalan seperti biasa. Dan Paman, bisakah Paman membawa tas ini kamarku? Aku ingin pergi melihat taman belakang,”

“Tentu!”

Arfan mengambil tas selapang Zara dan membawanya menuju kamar. Sedangkan Zara, ia berjalan menuju teman belakang, di mana ia dapat melihat bunga Tulip bermekaran dengan berbagai macam warna yang berbeda. Di tambah dengan latar senja berwarna kuning bercampur oranye, membuat pemandangan di sana cukup indah.

Zara berjalan di sekitar taman, melihat-lihat Tulip yang bermekaran, membuatnya sedikit tenang. Ia lalu duduk di gazebo taman.

Menatap sendu pada pemandangan di sekitarnya. Tanpa tahu Jahan datang menghampiri.

“Kazar...!”

“Eh, Jahan. Ayo! duduklah”

Jahan duduk di samping Zara, dan memberikan salah satu teh hijau yang di bawanya pada Zara.

“Kazar, ini teh hijau untukmu!”

“Terima kasih, Jahan”

Zara menyeruput teh yang di berikan Jahan padanya, ia sedikit berbincang dengan Jahan.

“Jahan, kemarin kau ke mana saja? Dari kemarin pagi aku tidak melihatmu, dan baru sekarang kau kembali”

“Ya, Kazar tahu sendiri pekerjaanku seperti apa, tidak mudah untuk menyelesaikannya dalam waktu singkat”

“Apa Hanan sejahat itu? Sampai memberikan banyak pekerjaan pada dua anaknya?”

“Dia tidak jahat Kazar, itu seperti kasih sayang dan kepercayaan baginya, juga bagiku dan Huta”

“Apanya yang kasih sayang, dia menyuruhmu untuk bekerja penuh selama dua hari tanpa istirahat, dan kau sebut itu dengan cinta?”

“Itu hal biasa bagi kami, bahkan tidak tidur selama seminggu penuh pun pernah” Balasnya dengan senyum berseri.

Membuat Zara tersenyum getir membalas senyuman berseri Jahan yang selalu dikeluarkan ketika senang, persis seperti anak laki-laki polos yang lugu

Entah karna terbiasa, atau karna didikannya. Mereka menganggap sesuatu yang tidak masuk akal, sebagai kasih sayang. Padahal itu terlihat seperti penyiksaan dan kerja rodi bagiku. Zara

.

.

.

.

.

.

.

.

(jangan lupa votenya 😈😈)

Terpopuler

Comments

Hasanatul nafiza Anastasya

Hasanatul nafiza Anastasya

ka apa hiatus

2021-02-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!