“Azril cukup berhenti menyalahkan orang lain, mereka adalah teman abi tidak mungkin mereka berbohong” ujar abi Azril tegas ia tidak habis pikir karena kejadian ini Azril menjadi orang yang tidak memiliki sopan santun
“Azril ceritakan secara detail apa yang kamu alami semalam tanpa ada kebohongan sedikit pun” perintah abi Azril tegas
Azril menghela nafasnya “Aku tidak tahu bagaimana wanita ****** itu bisa memasuki rumah ini”
“Brengsek” Alfred berdiri sembari mengepalkan tangannya, ia hendak meninju orang yang berani menghina adiknya namun Lan menarik tangan bosnya
“Azril mana sopan santun mu” bentak abi Azril
“Cih inikah orang yang di bilang alim itu” ujar Dariel sinis
“Nak Azril kami kemari untuk menyelesaikan masalah tolong jangan menghakimi putri saya, saya yakin senakal-nakalnya dia, dia tidak pernah melakukan hal yang memalukan seperti ini, apalagi menghancurkan rumah tangga orang lain, lebih baik kamu ceritakan apa saja yang kamu ingat semalam” ujar papa Rara
“Maafkan saya, saya terlalu emosi” ujar Azril sembari menunduk, biar bagaimana pun dia adalah manusia biasa yang terkadang tidak bisa mengendalikan emosinya dengan baik
“Semalam saya benar-benar tidak tahu kapan wanita itu masuk…..”
“Rara, namanya Rara” ujar Dariel memotong ucapan Azril, Azril menatap Dariel sebentar dan menghela nafas lagi kemudian ia mengulang ucapannya
“Semalam saya benar-benar tidak tahu kapan Rara memasuki rumah ini”
“Istri beserta adik ipar saya pamit untuk mengunjungi temannya, saya menunggu kepulangan mereka, namun ternyata adik ipar saya lah yang datang ke rumah saya sebentar dan mengatakan bahwa istri saya menginap di rumah temannya”
“Setelah itu…..” Azril berusaha mengingat-ingat kejadian semalam
“Setelah itu saya langsung tidur” ujar Azril
“Apa tidak ada kejadian aneh yang kamu alami?” tanya papa Rara
“Tidak ada” ujar Azril
“Sebelum tidur? Coba kamu ingat-ingat lagi, barangkali kamu juga meminum sesuatu yang salah” kali ini abi Azril yang bertanya
“Aku tidak meminum sesuatu yang salah bi, aku hanya minum kopi susu panas dari Azizah” ujar Azril
“Apa kamu tidur karena merasa mengantuk? Atau karena setelah meminum kopi susu baru kemudian kamu merasa mengantuk?” tanya Alfred
“Waktu itu hari sudah malam tentu saja saya tidur karena mengantuk, lagi pula kopi itu dari istri saya sendiri tidak mungkin dia mau mencelakai saya” ujar Azril yakin
Alfred dan Dariel saling berpandangan, tentu saja mereka sudah berpengalaman soal hal-hal yang mencurigakan seperti ini, apalagi musuh mereka banyak dari berbagai kalangan yang hendak menjatuhkan perusahan mereka
“Lantas apa kau tidur seperti kebo yang sama sekali tidak menyadari bahwa ada orang yang mengendap-endap masuk rumahmu, bahkan memasuki kamarmu dan naik ke kasur mu, terus kau bangun dalam keadaan tanpa busana kan, bahkan pakaianmu di lepas pun kau sama sekali tidak menyadarinya” ujar Dariel blak-blakan
Azril tertegun mendengar ucapan dari Dariel “Benar juga” batin Azril
“Iya nak, bener kata mereka, abi juga mulai curiga pasti ada dalang di balik kejadian ini” ujar abi Azril
“Kalau pun ada lantas apa yang harus kita lakukan? Bukankah ini sudah terjadi, kau tetap harus menceraikan putri saya Azril” ujar ayah Azizah yang ikut menimbrung pembicaraan mereka, bagaimana pun juga mereka juga terlibat akan permasalahan ini karena putrinya adalah istri Azril
Azril yang mendengar perkataan ayah mertuanya hanya menunduk, iya benar kejadian ini sudah terjadi dan tidak akan bisa diubah lagi, bagaimana pun juga dia sudah menyakiti hati istrinya dan bahkan dia telah memberikan hak khusus untuk istrinya kepada wanita lain yang seharusnya ia berikan kepada istri tercintanya
“Biar saya saja yang menikahi Rara”
Suara seorang pria yang terdengar lembut namun tegas berhasil mengagetkan semua orang yang ada di ruangan, mereka semua menoleh ke arah suara tersebut, Ammar Atthallah yang merupakan kakak dari Azril itu berjalan menghampiri semua orang yang ada di sana
“Bener-bener calon suami idaman” ujar Daniel yang terpaku akan sosok yang baru saja datang ini
“Tuan muda anda tidak mungkin terpesona oleh ketampanannya kan?” tanya Lan
Dariel tersenyum ke arah Lan “Tenang saja Lan walaupun dia tampan aku tetap akan memilihmu” ujar Dariel
“Hentikan kalian mau saya tendang dari sini” ujar Alfred yang mampu membuat ke dua orang itu menutup mulutnya rapat-rapat
“Ammar apa kamu yakin?” tanya uminya yang memandangi putra sulungnya itu
“Yakin mi” ujar Ammar tegas
“Ammar bukannya abi tidak mau kalian menikah, justru abi sangat senang jika kamu bisa menikah dengan Rara tapi keadaannya sudah berubah” abinya hendak menjelaskan tentang apa yang terjadi namun ternyata
“Saya sudah tahu bi, maaf saya lancang karena sudah mendengar semua pembicaraan kalian dari awal, jika abi dan umi mengizinkan untuk tetap melakukan perjodohan saya dengan Rara saya akan tetap menerimanya dengan ikhlas” ujar Ammar
“Perjodohan?” Azril mengerutkan dahinya
“Iya Azril baru saja kemarin malam abi dan umi pergi ke rumah keluarga Adelard untuk menjodohkan abang kamu dengan Rara” ujar umi Azril
“Jadi sebenarnya Rara yang akan di jodohkan dengan bang Ammar” Azril masih mencerna semuanya, bagaimana bisa semua kebetulan ini terjadi
“Iya benar Azril”
“Ammar bukannya abi tidak mengizinkan kamu untuk menikahi Rara, namun karena ada kejadian seperti ini tentu saja ada yang lebih berhak atas Rara dan ada yang harus bertanggung jawab atas semua kejadian ini, mmm kamu pasti paham kan maksud abi?” ujar abinya menjelaskan
“Iya abi aku paham” ujar Ammar yang menatap ke arah Azril
“Yang lebih berhak atas Rara? Maksud abi aku harus menikahi Rara” ujar Azril yang syok akan hal itu
“Heh bodoh, apa kamu pikir setelah menghancurkan hidup adik saya kamu hanya akan mengucapkan kata maaf?” ujar Dariel sinis “Ini orang punya otak gak sih” gumam Dariel yang hanya mampu didengar oleh kakak, papa dan Lan saja
“Azril saya yakin kamu paham, untuk masalah ini hanya itu jalan satu-satunya” ujar papa Rara tegas
“Azril ceraikan Azizah dan nikahi Rara, ingat jangan pernah berpikir untuk poligami karena kamu hanya akan menyakiti semua orang yang ada di sini” ujar umi tegas, uminya mengatakan hal itu seakan-akan mengerti jalan pikiran putranya
Tidak ada pilihan lain mau tidak mau Azril harus mengucapkan kata talak pada istri satu harinya dan harus menikahi wanita kesalah pahaman itu
“Baik saya akan menceraikan Azizah meski dengan berat hati” ujar Azril sendu
“Cihh emang adik gue gak berat hati apa nikah sama orang macam kamu” gerutu Dariel yang langsung mendapat tatapan tajam dari sang papa
“Kami sekeluarga meminta maaf atas kejadian ini Lard, saya harap ini tidak akan memutus tali persaudaraan kita” ujar abi Azril tulus
“Tentu saja tidak, kita tetap sahabat karib dan bahkan kita akan menjadi besan, seperti yang dulu pernah kamu bilang jodoh sudah di tentukan oleh Allah dan sudah tertulis dalam skenario-Nya” ujar papa Rara yang mengingat perkataan teman akrabnya itu
“Hahahaha kau masih ingat saja perkataan ku dulu” ujar abi Azril sembari tersenyum
_______________
Jan lupa like comment and vote, terimakasih semua bagi para pembaca 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Mbah Edhok
belum terurai ...
2022-03-26
0
Diana S
jebakan dr adiknya azizah ini yg iri ngeliat kebahagiaan kk nya..udah deh thor ammar nikahin sm azizah aja deh😃😃
2021-08-21
3
Kim
kayaknya adiknya Azizah yg menjebak mereka
2021-08-01
1