“Ma bawa Rara ke kamar biarkan dia beristirahat” ujar sang papa yang mendapat anggukan dari istrinya
Setelah Rara di bawa ke kamar mereka bertiga mendiskusikan tentang kejadian yang menimpa Rara
“Kalian tahu siapa yang yang tadi tidur bersama Rara?” tanya sang papa
“Cowok pa” ujar Dariel yang mendapat tatapan tajam dari sang papa, tatapannya mengatakan “Bukan waktunya untuk bercanda”
“Azril Atthallah, dia sudah memiliki istri pa dan pernikahannya baru terjadi kemarin” ujar Alfred
“Aku sempat mengira bahwa laki-laki itu merupakan pacar Rara makanya aku sangat murka tadi” ujar Dariel
“Azril Atthallah merupakan adik dari Ammar Atthallah” ujar sang papa yang membuat Dariel dan Alfred saling berpandangan
“Maksud papa…. Yang di jodohkan dengan Rara” ujar mereka berdua kompak
“Iya” papanya menganggukkan kepala
“Habis ini kita bicarakan dengan keluarga mereka agar masalah ini cepat selesai, Azril harus bertanggung jawab” ujar sang papa tegas
“Iya pa semua bukti dari hasil penyelidikan yang kita temukan sudah ada di dalam dokumen ini” ujar Alfred sembari mengacungkan dokumen di tangannya
***
Buugh
Buugh
Abi Azril melayangkan tinju di kedua pipi Azril tanpa ampun hingga bibirnya robek dan mengeluarkan darah segar, Azizah yang sudah tidak tahan akhirnya memegang lengan mertuanya
“Bi cukup bi kasian mas Azril” ujar Azizah yang menangis tersedu-sedu
Sedangkan semua orang hanya melihatnya seakan-akan setuju atas apa yang di lakukan oleh abi Azril, sebenarnya umi Azril tidak tega tapi bagaimana pun juga ini merupakan kesalahan putranya maka putranya pantas mendapatkan itu
“Zah kamu kenapa masih bela suami laknat macam dia” ujar Abi Azril yang sudah berhenti memukuli Azril
“Bi aku mohon percaya padaku, aku sama sekali tidak melakukan hal ini, aku pasti di jebak oleh dia bi” ujar Azril yang meringis kesakitan
“Apapun alasannya kamu sudah melakukan dosa besar Azril, kamu tahu hukuman bagi para pezina hah” teriak abi Azril
“Rajam Azril Rajam” teriak abinya lagi yang membuat Azril tersentak
“Zah aku mohon percaya padaku, aku sama sekali gak melakukan ini” Azril terus saja memohon agar ada orang yang mempercayainya namun
“Mas ada darah di seprai yang kamu tiduri bersama wanita itu” ujar Azizah sendu menahan rasa sesak di dadanya, baru saja kemarin ia merasakan kebahagian yang luar biasa namun hanya karena kejadian semalam mampu merusak segalanya dalam hidupnya, rumah tangga yang ia impikan kini telah tandas begitu saja hanya karena perempuan yang sama sekali tidak ia kenal
“Zah aku sama sekali tidak ingat kejadian semalam, sama sekali zah” ujar Azril sembari menundukkan kepalanya
“Azril lebih baik kamu ceraikan saja putri saya sekarang juga” ujar ayah Azizah yang sudah geram sedari tadi
“Zah aku mohon berikan aku kesempatan sekali lagi zah, aku janji kejadian ini tidak akan terulang kembali” Azril mendongakkan kepalanya menatap wajah gadis yang amat ia cintai
“Lantas bagaimana dengan wanita itu?” Azizah tersenyum miris
“Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan wanita itu, bahkan aku sama sekali tidak mengenalnya, biarkan saja dia kita lupakan masalah ini” ujar Azril yang berusaha menyakinkan Azizah
Plak
Satu tamparan mendarat di pipi Azril yang sudah babak belur “Bagaimana mungkin kamu melakukan itu setelah menghancurkan hidup orang lain Azril, dia gadis yang masih perawan bahkan masih berumur 18 tahun tapi kamu sudah merenggut kesuciannya” teriak umi Azril keras, kenapa putranya menjadi egois seperti ini
Azril menatap ke arah uminya dan berkata “Umi aku sama sekali tidak mengenalnya, bahkan wanita itu yang tiba-tiba berada di kamarku, aku tidak bersalah umi” teriak Azril
“Jangan berteriak kepada umimu” bentak abi Azril yang geram karena dia berani meneriaki istrinya
“Umi kamu benar Azril kamu juga bersalah karena sudah menghancurkan kehidupan wanita itu” ujar Azizah yang mengusap air matanya
“Mungkin jalan terbaik adalah kita berpisah” ujar Azizah yang langsung berlari ke kamar tamu dan menguncinya, dia tidak menghiraukan panggilan Azril, tangis Azizah pecah lagi dia menangis sejadi-jadinya di dalam kamar sendirinya, bundanya tau bahwa putrinya ingin sendiri jadi ia tidak berusaha membujuk Azizah untuk keluar
“Azril ceraikan putri saya, sebagai seorang ibu saya merasakan apa yang putri saya rasakan, tolong jangan menyakitinya lagi, biarkan dia bahagia dengan laki-laki lain yang lebih pantas dari pada kamu” ujar bunda Azizah
Perlahan air mata Azril turun mengalir menelusuri pipi babak belurnya, uminya langsung memeluk putra bungsu yang ia miliki, ia tahu pasti bahwa putranya ini sedang rapuh, jika seorang laki-laki sudah meneteskan air matanya maka itu artinya dia memliki perasaan yang mendalam akan orang yang ia cintai
Belum selesai mengambil sebuah keputusan tiba-tiba saja ada ada rombongan keluarga yang mengucapkan salam
“Assalamualaikum” terdengar suara ucapan salam yang cukup akrab di telinga
“Waalaikumsalam” jawab semua orang yang ada di ruang tamu, umi Azril langsung melepaskan pelukan Azril dan membantu Azril berdiri agar ia duduk di sofa dekat dengan abinya
Keluarga Azril terkejut melihat tamu yang datang untuk apa mereka ke sini itulah yang ada di benak mereka namun setelah melihat dua orang pria yang tadi pagi datang perlahan abi dan umi Azril mencerna situasi ini, setelah mereka semua di persilahkan masuk dan duduk hawa dingin mulai menyeruak suasana nampak tegang, ayah dan bunda Azizah yang tidak mengenali mereka hanya bisa terdiam dan menatap dua orang pria yang tadi pagi mereka lihat, mereka berdua yakin bahwa orang-orang ini merupakan kerabat dari wanita yang sudah merusak rumah tangga putri sulungnya
“Ehem” papa Rara mulai berdehem untuk mencairkan suasana
“Maaf pak Atha sebelumnya, saya berkunjung ke sini untuk membicarakan mengenai hal yang telah menimpa putri bungsu kami” ujar papa Rara sopan namun tegas
“Lan” panggil Alfred
Lan yang sudah mengerti maksud dari bosnya segera meletakkan dokumen di depan meja keluar Atthallah
“Ini merupakan kronologi tentang kejadian yang menimpa kalian dari sisi adik saya, namun kami belum mendengar kronologi dari sisi Azril, harap kalian baca dokumen itu terlebih dahulu baru kalian menjelaskan kronologi dari sisi Azril” ujar Alfred
Setelah mereka membaca dokumen itu dahi abi dan umi Azril berkerut, tentu saja mereka terkejut, jadi yang ada di tempat tidur Azril itu adalah Rara yang akan di jodohkan dengan putra sulung mereka, pantas saja semuanya terasa familiar, namun Azril malah melempar dokumen itu di atas meja
“Kalian semua bohong” ucap Azril dengan nada tinggi
_______________
Jan lupa like comment and vote, terimakasih semua bagi para pembaca 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Khadijah
oh dunia tuh sempit ta
2021-07-25
3