“Percuma ra papa sama mama sudah tahu itu” ucap seorang pria dari arah pintu masuk kamar, tangannya ia masukan ke saku celana dan kemudian berjalan dengan gaya cool nya
Semua orang memandangi pria tersebut, auranya nampak berbeda seperti pernah melihatnya tapi dimana ya batin Abi dan umi Azril
Pria tampan yang baru memasuki kamar tersebut segera melepas jasnya dan memakaikan kepada gadis manis yang amat ia sayangi, pria tersebut merupakan kakak Rara yang pertama
Melihat gadis manis kesayangannya kini terpuruk dengan wajah sendu penuh air mata tanpa semua sadari dia mengepalkan tangannya, apalagi mendengar sang adik kehilangan keperawanannya tentu itu membuat dia semakin murka namun sekuat tenaga ia tahan emosinya di hadapan semua orang
Perlahan dia membawa adik bungsunya ke dalam gendongannya, beruntung tubuh kakaknya tegap dan tinggi jadi jas yang ia kenakan mampu menutupi tubuhnya sampai di atas lutut
“Maaf kan kesalahan adik saya, saya tidak tau apa yang sebenarnya terjadi, tapi bawahan saya sedang menyelidiki masalah ini, kalau sampai adik saya tidak bersalah maka kalian semua akan menanggung akibatnya” ucap kakak pertama Rara dengan penuh penekanan dan sorot mata yang tajam kemudian dia membungkukkan badannya dan beranjak keluar dari kamar tersebut
“Sekali lagi saya minta maaf atas kesalahan yang adik saya perbuat, kami tidak akan lari dari tanggung jawab, sebisa mungkin kami akan bertanggung jawab atas kejadian ini, ini adalah kartu nama perusahan serta alamat rumah kami, kalian semua bisa menghubungi kami” ucap kakak kedua Rara sembari menyerahkan kartu kecil dan di terima oleh abi Azril
“Kami juga minta maaf atas kesalahan putra kami, kami juga pasti akan bertanggung jawab atas kesalahan ini” ucap abi Azril sopan
“Kalau begitu saya permisi dulu” ucap kakak Rara sembari membungkukkan tubuhnya dan beranjak pergi
***
“Gak ma pa aku gak mau di jodohin” ucap gadis manis itu
“Papa tetap akan menjodohkan kamu, lihat penampilan kamu sekarang” ucap sang papa sembari melihat Rara dari atas sampai bawah
“Pakaian aku kenapa pa? ini tuh tren zaman sekarang” ucap Rara bangga sembari memutar-mutar tubuhnya memamerkan pakaian yang ia kenakan
“Tren apaan, pakaian kekurangan bahan gitu kamu bilang tren” ucap sang papa
“Contoh mama kamu cantik luar dalam, pakaiannya juga menutup aurat” ucap sang papa sembari menoleh ke arah istrinya sembari tersenyum
“Pa aku tuh juga cantik” ucap Rara yang tak mau kalah
“Ya kamu cantik, cantik atas bawah doank” ucap Dariel yang merupakan kakak kedua Rara
“Sekarang kamu siap-siap sana ganti baju yang sudah papa siapkan, nanti malam calon suami kamu akan datang” perintah sang papa
“Sini mama bantu berias diri” ucap sang mama
“Gak ma, gak usah aku bisa dandan sendiri kok, tenang aja ma pa malam ini aku akan terlihat sangat cantik bagaikan bidadari” ucap Rara menyakini orang tuanya
“Kok perasaan kakak gak enak ya”
“Kamu gak punya niat lain kan?” tanya Dariel matanya menatap ke arah Rara dengan penuh kecurigaan
“Astaghfirullah kakak gak boleh soudzon” ucap Rara yang mendramatisir layaknya orang yang terdzolimi
“Ya udah cepetan sana siap-siap habis maghrib kamu udah harus turun ya” perintah sang papa sembari tersenyum, akhirnya putrinya ini mengerti juga
“Siap komandan” setelah memberi hormat sang papa layaknya menghormati bendera merah putih Rara segera beranjak dari duduknya dan menaiki tangga menuju kamarnya
“Hehehehehehe berhasil” batin Rara
Tok tok tok
“Ra kamu sudah siap belum, sebentar lagi mereka akan datang loh” ucap sang mama yang mengetuk pintu kamar Rara
“Rara kamu sudah siap belum?” tanya mamanya namun tetap tidak ada jawaban dari dalam
Mamanya segera membuka pintu kamar Rara dan melihat ke sekeliling kamar namun tak menemukan sosok yang ia cari, matanya tertuju pada sesuatu di atas kasur
“Ya ampun ra kok kamu malah tidur sih bukannya siap-siap” teriak mamanya yang berjalan ke arah tempat tidur
“Rara bangun” karena tidak ada respon mamanya pun mencoba menggoyangkan tubuh yang berada di dalam selimut kok empuk gini
“Ra bang….” Ketika mamanya membuka selimut ternyata itu merupakan boneka beruang yang sangat besar
“Loh ra kamu dimana” matanya tertuju pada kamar mandi yang terdengar suara air mengalir, oh di kamar mandi batin sang mama
Tok tok tok
“Ra kamu ngapain itu tamunya sebentar lagi datang loh” ucap sang mama yang masih saja berusaha posting
Berkali-kali sudah ia mencoba mengetuk pintu dan memanggil nama putri satu-satunya itu namun tetap saja tidak ada jawaban akhirnya
Clek
Suara shower menyala namun tidak ada orang sama sekali
“Rara” teriak sang mama
“Ada apa ma?” tanya Dariel yang sudah memasuki kamar Rara tadi dia kebetulan lewat kamar Rara hendak turun ke bawah
“Ini adik kamu mana kok gak ada” ujar sang mama panik
“Hah kok bisa sih ma, masak iya di culik emang ada yang mau menculik dia” ujar Dariel
“Isss kamu itu lo malah bercanda ayo cepat bantu mama cari dia” perintah mama yang sudah panik saking paniknya bingung mau ngapain
Selambu jendela dari tadi berkibar seperti bendera yang tertiup angin kakaknya melangkah ke jendela memastikan dugaannya benar atau salah, eehh ternyata benar saja pintu jendela terbuka lebar ada kain yang diikat-ikat menjadi satu agar dapat memanjang turun ke bawah
“Ma Rara kabur” teriak Dariel
“Apa” mamanya juga ikut berteriak histeris
Tiba-tiba papanya masuk
“Ada apa kok ribut-ribut itu tamunya sudah datang lo” ucap sang papa
“Pa Rara gak ada pa, dia kabur” ucap sang mama dia khawatir akan keselamatan putrinya itu
“Apa” papanya tak kalah terkejut benar saja bagaimana mungkin dia mau menurut tiba-tiba, saat papa dan mamanya bilang bahwa dia akan di jodohkan dia terus saja menolak dan merengek agar perjodohan itu di batalkan, namun malam ini dia berkata akan berdandan cantik ternyata cuma akal-akalan nya dia saja
Lamaran serta makan malam tanpa Rara pun akhirnya terjadi kemudian mereka meminta maaf kepada calon suami Rara beserta keluarganya dengan alasan bahwa Rara belum pulang karena acara di kampusnya, Dariel tidak ikut menyambut tamu karena dia segera pergi untuk mencari Rara yang kabur
Setelah para tamu pulang mereka melanjutkan penyelidikan kemana Rara kabur tak lupa mereka memberi tahu Alfred yang merupakan kakak pertama Rara, kakak Rara sedari tadi belum pulang ke rumah karena lembur di kantor, ketika mendengar Rara kabur dia segera menyuruh bawahannya mencari keberadaan Rara
“Bos di bar xx” ucap Lan yang merupakan asisten Alfred
“Awasi dia jangan sampai kabur lagi” perintah Alfred
“Baik bos” Lan segera menghubungi para pengawal yang sudah mengawasi Rara di bar
Alfred segera mengemudikan mobilnya ke bar xx dengan kecepatan tinggi, namun setelah sampai disana
Bughh bughh bughh bughh
_______________
Jan lupa like comment and vote, terimakasih semua bagi para pembaca 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Mbah Edhok
smakin penasaran ...
2022-03-26
1
NaNa
iklan e bikin sebel , dh ati" kox y , masih kpencet mulu
2022-02-02
0
Nietta Harry
nemu di fb...cuss dimari..lanjuut
2021-09-01
1