Alfred malah memukul para bawahannya ternyata mereka gagal mengawasi gadis berusia 18 tahun itu
“Kalau sampai Rara kenapa-kenapa kalian semua saya pecat” teriak Alfred yang mengundang banyak pandangan ke arahnya
“Kenapa malah bengong disini cari dia sekarang apa kalian tidak punya otak hah” teriak Alfred, matanya memancarkan kemarahan
Para pengawal langsung ngacir ke luar bar dan segera mencari serta menyelidiki di mana adik dari bos mereka tersebut
“Kamu sih pakek acara lirik sana sini dasar mata keranjang” ujar salah satu pengawal yang menyalahkan rekannya
“Lah kamu sendiri malah mesen minuman” tak mau disalahin dia pun membalas ucapan rekannya itu
“Udah kalian bisa diem gak sih cari sana yang bener” degus rekan lainnya
Sudah sangat larut namun mereka belum menemukan Rara sama sekali, semua teman dekat Rara sudah mereka hubungi bahkan berbagai tempat yang sering Rara kunjungi juga sudah di hampiri namun hasilnya nihil, di tambah hujan deras mulai turun dari langit dan suara gemuruh menggelegar kekhawatiran semua keluarganya semakin bertambah sedari kecil Rara takut dengan petir dan Guntur
Mobil Alfred dan mobil Dariel terus saja melaju ntah kemana, mereka menelusuri setiap jalan barang kali mereka menemukan Rara di jalan namun lagi-lagi hasilnya nihil, pencarian terus di lakukan hingga pukul 3 pagi Alfred dan Dariel pulang ke rumah dengan tangan kosong
“Sudah aku bilang jangan jodohkan dia dengan siapapun” teriak Alfred di ruang tamu
“Kak kamu tenang dulu Rara pasti ketemu kok” ucap Dariel yang menenangkan kakak pertamanya, Alfred sangat menyayangi Rara semua kemauan Rara selalu ia penuhi selama itu tidak berdampak buruk bagi Rara bahkan mereka jarang sekali bertengkar berbeda dengan Dariel yang sering sekali bertengkar dengan Rara
Mamanya hanya menangis sedari tadi di pelukan sang suami, rasa penyesalan mulai di rasakan oleh mereka semua, papanya berniat menjodohkan dia karena ingin merubah gaya hidupnya agar tidak seperti kehidupan yang ia alami dulu, bergaul dengan bebas tanpa batas bahkan sering melanggar aturan agama, apalagi Rara merupakan anak perempuan satu-satunya dia tidak mau ada yang merusak anak perempuannya itu
Suara bel rumah berbunyi Alfred langsung berlari membuka pintu namun orang yang ia harapkan untuk hadir tidaklah ada di balik pintu tersebut
“Bos saya menemukan beberapa informasi tentang nona muda” ucap Lan sang pengetuk pintu rumah keluarga Adelard
“Masuk Lan” ujar Alfred yang melangkahkan kakinya menuju ruang tamu agar semua keluarganya dapat mendengar informasi tentang Rara
“Sekitar pukul 9 malam tadi nona muda bersama Faiz, namun ketika kami mengunjungi rumahnya Faiz berkata bahwa nona muda sudah ia antar pulang sekitar jam 10 malam” ucap Lan yang memberitahukan informasi yang ia dapatkan
“Siapa Faiz itu?” tanya Alfred
“Dari yang saya selidiki baru-baru ini Faiz merupakan kekasih nona muda” ujar Lan
“Apa dia pria yang Rara cintai dan karena itu dia tidak mau di jodohkan?” tanya Dariel
“Iya tuan” Lan mengangguk pelan
Papa memijat kepalanya pikirannya kacau hujan masih turun dengan deras meski petir dan gemuruh sudah tidak terdengar lagi
“Suruh mereka mencari lagi jangan berhenti sampai Rara di temukan” ucap Alfred dengan tegas
“Baik tuan saya permisi dulu” Lan membungkukkan badannya dan melangkah keluar
“Pa bagaimana dengan putri kita?” tanya sang mama yang merasa bersalah, tidak pernah Rara pergi sampai tidak pulang ke rumah, bahkan ketika dia hendak menginap di rumah temannya pun tidak di perbolehkan
“Sabar ya ma dia pasti baik-baik saja” papanya mengusap punggung istrinya
“Pa kita batalkan saja perjodohan ini” ujar mamanya namun suaminya itu tidak menanggapi ucapan istrinya
Alfred bangun dari duduknya
“Mau kemana kamu?” tanya papanya
“Cari Rara” ucap Alfred datar
“Kak lebih baik kamu istirahat dulu dari kemarin kakak lembur terus biar aku yang mencarinya lagi” ucap Dariel
“Istirahat?”
“Bagaimana aku bisa istirahat sedangkan aku saja tidak mengetahui dimana keberadaan Rara, bagaimana jika dia di culik lagi” wajah Alfred terlihat lesu badannya memang terasa lelah namun pikirannya hanya tertuju ke Rara
Alfred segera melajukan mobilnya menerobos hujan lebat meski tidak selebat tadi, begitu juga dengan Dariel dia melajukan mobilnya mencari Rara
Hingga pukul 8 masih tidak ada kabar tentang Rara bahkan Alfred dan Dariel juga belum menemukan keberadaan Rara, akhirnya Alfred melajukan mobilnya ke kantor sebentar dia ingin membersihkan diri dan berganti pakaian
“Bos di jalan kukang perumahan elit no 20” Lan masuk dengan tergesa-gesa tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu
“Ehh bos maaf bos maaf” ujar Lan yang langsung membalikkan badannya
“Beri tahu semua keluarga” perintah Alfred yang sudah selesai mengancing kemejanya
“Sudah bos tadi pada saat saya sudah mendapatkan datanya bos belum ada di ruangan akhirnya saya memberikan data kepada tuan besar di rumahnya” ujar Lan
“Siapkan mobil kita ke sana saya sudah lelah menyetir” ujar Alfred sembari memakai jasnya ada perasaan lega bercampur senang ketika mendengar bahwa adik bungsunya telah di temukan
“Bos ada informasi yang ingin saya sampaikan terlebih dahulu” ujar Lan namun nampaknya dia sedikit gugup
“Nanti saja Rara lebih penting” Alfred sudah membuka pintu dan hendak keluar ruangan namun langkahnya terhenti ketikan mendengar apa yang di ucapkan Lan
“Bos nona muda berada di atas ranjang dengan seorang pria” seketika Alfred diam mematung, dia membalikkan badannya dan berjalan ke arah meja kerjanya
Prrraanggggg prrraangggg
“Kamu jangan asal bicara Lan” teriak Alfred, dia menghempaskan semua barang yang ada di meja kerjanya tidak hanya itu dia bahkan membanting semua vas yang ada di dalam ruangan
“Aaarrrggghhh” Lan tahu bosnya ini akan marah ketika mendengar kabar yang sangat mengejutkan ini, Lan sengaja memberitahukan bosnya terlebih dahulu sebelum bosnya sendiri yang menyaksikan adegan yang sangat memilukan bisa jadi bosnya akan mengamuk di sana dan menghajar setiap orang yang berada di sana
“Shhiitt” Alfred terus mengumpat sembari menghancurkan barang yang ada di ruangan, semuanya dia banting bahkan laptop pun dia banting
Kolam ikan yang terdapat di ruang kerjanya pun juga menjadi sasaran, ia melempar pot bunga yang berada di sekitar kolam ke dalam kolam hingga membuat para ikan kaget, bahkan sampai merenggut korban jiwa
Lan hanya diam mematung sembari menyaksikan bosnya yang menumpahkan segala amarahnya pada semua benda mati di sekitarnya, ketika sudah tidak ada barang yang bisa ia banting Alfred berjalan ke arah Lan mencengkram kedua bahu Lan dan mengguncangnya dengan keras
_______________
Jan lupa like comment and vote, terimakasih semua bagi para pembaca 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Mariana Frutty
✅✔️
2023-04-18
0
🌼Siti Sitek🌼
kasian para ikan yg jd korban🥺🥺🥺
2023-01-31
0
Mbah Edhok
siapa yg tersangka sebenarnya ?
2022-03-26
1