Ch. 19 - Pasukan albara mendekat!
Albara, alisya dan bersama dengan pasukan dari syah be, pergi melakukan perjalanan menuju markas pasukan yang merebut sebagian wilayah gurun.
Kekuatan pasukan mereka, adalah 20 pasukan Infanteri dan 30 milisi, kekuatan pasukan mereka berjumlah 50 pasukan siap untuk melakukan serangan.
Tap ... tap ... tap ...
Mereka berjalan bersama menuju markas musuh. mereka akhirnya sampai di dekat markas pasukan musuh. albara sangat kaget melihay kekuatan pasukan musuh, ia tidak menyangka, jika musuh memiliki senjata berat.
Albara dengan menggunakan teropongnya melihat persenjataan musuh, ia berkata,"Kakek se, apa semua ini? kenapa kau tidak bilang jika mereka memiliki dukungan artileri? dan mereka bukan pasukan biasa. mereka adalah pasukan dari nagara Skar. sebuah pasukan dari milisi yang sangat berbahaya di dunia," ucap albara, dengan merasa sangat khawatir.
"Ha? benarkah? jadi mereka dari negara skar ... Baiklah, ayo kita kalahkan mereka!" ucap syah se, dengan merasa sangat senang.
"Tunggu dulu kakek se! kau tidak tau mereka siapa, aku sudah pernah berperang melawan mereka saat menjelajah ke istana acis. mereka hampir setara dengan pasukan kakekku. kita mungkin tidak akan bisa mengalahkan mereka," ucap albara, dengan merasa sangat khawatir.
"Hanya kakek yang bisa mengalahkan mereka," ucap albara, dengan merasa sangat senang.
"Anak muda, kemenangan dalam pertempuran tidak ditentukan oleh kuat atau lemahnya sebuah pasukan. Kemenangan ditentukan oleh semangat dari pasukan untuk bertempur. jika kau memiliki semangat dalam bertempurn maka aku yakin kita pasti akan memenangkan perang ini!" ucap syah se, dengan merasa sangat percaya diri.
"Tuan penjelajah? apa kita akan bertempur?" tanya alisya, dengan merasa sangat penasaran.
"Aku ... " ucap albara, dengan merasa sangat gugup.
"Anak muda, percayalah kepadaku, kita pasti bisa mengalahkan mereka. aku yakin kau akan bisa," ucap syah se, dengan merasa sangat senang.
Tiba-tiba, Albara menjadi sangat percaya diri, semangat dari dalam dirinya mulai muncul. dengan bersemangat, ia berkata,"Baiklah, aku akan membantumu kakek se!" ucap albara, dengan merasa sangat senang.
"Bagus anak muda," ucap syah se, dengan merasa sangat senang.
"Baiklah, aku mempunyai rencana," ucap albara, dengan merasa sangat senang.
"Baiklah komandan, katakan apa rencanamu," ucap syah se, dengan merasa senang.
"Dengarkan, aku memerlukan kekuatanmu kakek se," ucap albara, sambil membahas rencana itu.
"Haha, aku mengerti," ucap, syah se, dengan merasa senang.
Setelah beberapa saat berlalu. tiba-tiba, badai pasir datang mendekat ke markas itu. badai pasir itu diperkirakan setinggi 20 meter.
"Semuanya! ada badai pasir, cepat berlindung!" ucap salah satu tentara skar.
Tentara itu, berlindung di parit yang sudah mereka buat mengelilingi markas itu. di parit itu, terdapat setidaknya 10 senapan mesin yang melindungi parit itu.
Mereka masuk ke dalam parit untuk berlindung dari badai pasir itu. salah satu tentara berkata,"Komandan, kenapa tiba-tiba ada badai pasir?" tanya salah satu tentara.
"Aku juga tidak tau, kita harus bisa berlindung dari badai ini!" ucap komandanya.
Di sisi lain, dengan merasa sangat senang, albara berkata,"Kalian! ayo kita mendekat ke markas mereka!" ucap albara, dengan merasa sangat senang.
Jarak mereka dengan markas itu 200 meter. mereka harus berjalan sejauh 200 meter untuk sampai di parit itu.
"Baik!" ucap salah satu tentara.
"Baik, semuanya ikut denganku!" ucap albara, dengan merasa sangat senang.
"Tuan penjelajah, sepertinya kau sangat cocok menjadi pememimpin pasukan," ucap alisya, dengan merasa sangat senang.
"Dan asistenku juga sangat berani untuk ikut berperang bersamaku," ucap albara, dengan merasa sangat senang.
"Eh ... be-benarkah? terimakasih," ucap alisya, dengan merasa sangat gugup.
"Bailklah, Ayo kita pergi!" ucap albara, dengan merasa senang.
Rencana albara dimulai pada saat badai pasir datang. badai pasir itu membuat pasukan musuh kesulitan melihat pasukan albara yang sedang mendekat.
Tap ... tap ... tap ...
20 pasukan Infanteri mendekat. diikuti 30 milisi yang bersiap untuk menyerang. Mereka berhasil berjalan sejauh 50 meter mendekat ke markas musuh.
Tap ... tap ... tap ...
"Asisten, sejauh ini semuanya baik-baik saja. apa musuh mengetahui kedatangan pasukan kita?" tanya albara, dengan merasa sangat penasaran.
Tap ... tap ...
"Tuan penjelajah, musuh belum mengetahui kedatangan pasukan kita. sepertinya mereka tidak menyadari pasukan kita mendekat," ucap alisya, dengan merasa sangat senang.
Tap ... tap ...
"Bagus, kakek se memang hebat bisa mengendalikan badai pasir. apakah dia baik-baik saja sekarang?" tanya albara, dengan merasa sangat khawatir.
tap ... tap ...
"Tenang saja, kakek se adalah kakek yang kuat. dia pasti sedang berada tidak jauh dari tempat kita berada sekarang," ucap alisya, dengan merasa sangat senang.
Tidak jauh dari tempat mereka berada. syah se menggunakan kekuatanya untuk membuat badai pasir. dengan merasa senang, ia berkata,"Kalian, semoga kalian berhasil," ucap syah se, dengan merasa sangat senang.
Tap ... tap ... tap ...
Mereka berhasil berjalan sejauh 100 meter mendekat ke parit itu. sejauh ini, musuh belum mengetahui kedatangan pasukan mereka.
Tap ... tap ... tap ...
"Baiklah, kita hampir sampai, tinggal 100 meter lagi kita akan sampai ke markas mereka!" ucap albara, dengan merasa sangat bersemangat.
Tap ... tap ...
"Sepertinya tuan penjelajah sangat bersemangat. hehe, " ucap alisya, dengan merasa sangat kagum.
"Hehe, benarkah? kau juga terlihat sangat bersemangat," ucap albara, dengan merasa sangat senang.
tap ... tap ...
"Itu benar, karena aku bersamamu, jadi aku tidak perlu khawatir karena penjelajah terhebat melindungiku," ucap alisya, Dengan merasa sangat senang.
tap ... tap ... tap ...
"Hehe, dan aku juga tidak perlu khawatir karena asistenku akan selalu bersamaku," ucap albara, dengan merasa sangat senang.
tap ... tap ...
"Hehe, tentu saja," ucap alisya, dengan merasa sangat senang.
Mereka berhasil berjalan mendekat sejauh 170 meter. salah satu pasukan musuh mengetahui adanya pasukan yang mendekat ke markas mereka. ia melihat pasukan albara dengan teropong.
Ia melapor kepada komandan pasukan itu, ia berkata, "Komandan, sepertinya ada pasukan yang mendekat ke markas kita. mereka berjumlah sangat banyak," ucap salah satu tentara.
"Dasar! apa kau tidak melihat diluar sedang ada badai besar. tidak mungkin ada seseorang yang bisa bertahan dari badai ini!" ucap komandan itu, dengan merasa tidak percaya kepada tentara itu.
"Tapi komandan," ucap tentara itu, dengan merasa sangat khawatir.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ucap komandan pasukan itu.
Di sisi lain, pasukan albara semakin mendekati markas itu. pasukan mereka berhasil mendekat sejauh 185 meter. beberapa pasukan musuh mulai melihat pasukan mereka mendekat.
Mereka melihat pasukan itu dan langsung mengatakan itu kepada komandanya. " Komandan, ada pasukan yang mendekat!" ucap salah satu tentara.
"Apa? cepat berikan teropong! aku akan melihatnya sendiri!" ucap komandan itu.
Ia melihat menggunakan teropong itu. ia sangat kaget meihat pasukan albarayang sudah mendekat sejauh 189 meter. hanya 11 meter lagi pasukan albara berhasil sampai di markas itu.
"Apa ini? kau, cepat perintahkan pasukan untuk berperang!" ucap komandan itu, dengan merasa sangat khawaitr.
"Baik komandan, SEMUANYA ADA SERANGAN!" ucap tentara itu.
Puluhan tentara yang berada di dalam parit merasa sangat kaget dengan itu. mereka mulai berlarian bersiap untuk menembak.
tap ... tap ...
"Tuan penjelajah, sepertinya mereka sudah menyadari kedatangan pasukan kita. Apa yang akan kau lakukan?" tanya alisya, dengan sangat penasaran.
tap ... tap ...
"Hehe, sekarang saatnya berperang," ucap albara, dengan merasa sangat senang.
tap ... tap ...
"Pasukan! SERANG! " ucap albara, dengan merasa sangat senang.
tap ... tap ...
"AAAA!" ucap semua pasukanya.
tap ... tap ... tap ...
Semua pasukan berlari menuju parit. pertempuran itu baru saja dimulai.
(Bersambung ... )
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments