Ch 3 - Gadis dan permintaan ( Part 3 )
"hei, apa kau sadar dengan perkataanmu tadi? apa kau serius ingin mejadi istriku? apa kau yakin?" tanya albara, sambil penasaran.
Sambil percaya diri, gadis iti berkata,"ya, aku yakin, karena itu satu-satunya yang bisa menyelamatkan keluargaku,"ucap gadis itu.
"Hei, aku tidak ingin memaksakan seseorang untuk menikah denganku. aku tadi hanya bercanda, tidak kusangka jika kau serius dengan perkataanku tadi. aku tidak menyangka kau akan mengatakan itu,"ucap Albara, sambil merasa gugup.
"Benarkah? apa kau tidak ingin memaksakan seorang gadis untuk menikah denganmu?" tanya gadis itu, sambil penasaran.
"benar, kau sebaiknya pikirkan lagi perkataanmu. aku tidak ingin memaksamu untuk menikah denganku,"ucap albara, sambil berjalan pergi.
Gadis itu, terdiam sambil memikirkan tentang menjadi istri Albara. ia sangat bingung dengan apa yang harus ia katakan.
sementara itu, albara berjalan pergi menuju sebuah kapal yang ada di pelabuhan itu. ia meninggalkan gadis itu, sendirian di taman itu.
Albara, berjalan dengan perasaan senang. awal perjalanan akan ia segera mulai.
"baiklah, sekarang aku akan memulai kisah baru yang akan diingat di seluruh negara yang ada di dunia ini,"ucap albara, sambil merasa senang.
Tiba-tiba ... Tap ... tap ... tap ...
"Tunggu penjelajah! " ucap gadis itu. sambil berlari menghampiri Albara.
"Astaga, dia datang lagi," ucap albara, sambil merasa keheranan.
"penjelajah, aku menerima permintaan itu. jadi bantu aku menemukan keluargaku,"ucap gadis itu, sambil memohon.
"Ha? apa kau serius?" tanya albara, sambil penasaran.
"Benar, aku serius! " ucap gadis itu, sambil kelelahan.
"aduh,"ucap albara.
Kemudian, albara mengambil air di dalam tas yang ia bawa. ia memberikan air itu untuk gadis itu.
"ini, kau pasti sangat kelelahan. minumlah, kita akan bicarakan ini setelah kau merasa lebih baik,"ucap albara, sambil merasa senang.
"Hah? terimakasih,"ucap Gadis itu.
Glek ... glek ...
Gadis itu, meminum minuman yang diberikan albara. ia merasa sedikit lebih baik setelah meminum air.
"Kau, melihat dirimu melakukan apa saja demi keluargamu, aku sangat kagum kepadamu," ucap albara, sambil merasa kagum.
"Itu pasti, aku yakin kau pasti akan bisa membantuku menemukan keluargaku!" ucap Gadis itu, sambil merasa senang.
"hah? kenapa kau seyakin itu? kenapa tidak minta bantuan orang lain saja?" tanya albara, sambil keheranan.
"Itu tidak ada gunanya. sebelum aku meminta pertolonganmu. aku meminta tolong ke pasukan negara ini, tetapi mereka menolak karena daratan Antcis sangat berbahaya," ucap gadis itu.
"jadi, sebelum kau menemuiku. kau sudah meminta bantuan dari pasukan negara ini?" tanya albara, sambil penasaran.
"benar, aku sudah meminta bantuan dari pasukan negara ini. tetapi mereka menolaknya. apalagi, setelah pasukan ke-300 hilang pada saat dalam misi untuk menemukan keluargaku,"ucap gadis itu, sambil sedikit sedih.
"maksudmu dengan misteri hilangnya pasukan atla ke-300 ada hubunganya dengan kasus hilangnya Penjelajah BluEx" tanya albara, sambil penasaran.
"itu, benar, kasus hilangnya pasukan atla ke-300 ada hubunganya dengan misteri hilangnya tim penjelajah BluEx," ucap gadis itu.
"memang benar, itu adalah sebuah misteri yang paling dibicarakan sejak hilangnya pasukan itu,"ucap Albara, sambil merasa sedikit penasaran.
"itu adalah misteri yang sangat besar. aku mempunyai sebuah benda yang ayah berikan kepadaku sebelum ia dan kakakku pergi menjelajah,"ucap gadis itu, sambil merasa senang.
"ha? benda apa itu?" tanya albara, sambil penasaran.
Gadis itu, mengambil benda itu di dalam ransel yang ia bawa. ia menunjukan benda itu kepada Albara.
"ini, ayahku memberikanya kepadaku. mungkin, ini bisa menjadi petunjuk tentang misteri ini,"ucap gadis itu, sambil memberikan benda itu.
Albara sangat keheranan. ia berkata,"i-ini seperti benda yang bisa membuka gerbang. tetapi, ini hanya setengah dari bagian keseluruhan benda ini,"ucap albara, sambil merasa keheranan.
"maksudmu benda ini adalah setengah dari bentuk aslinya?" tanya gadis itu, sambil penasaran.
"benar, mungkin kita bisa menemukan setengah dari benda ini di daratan Antcis," ucap albara, sambil merasa keheranan.
"oh iya, sebelum ayah pergi. ia memberikan peta ini kepadaku," ucap Gadis itu, sambil mengambil sebuah peta untuk albara.
"ini, mungkin bisa membantumu untuk menemukan bagian lain dari benda ini,"ucap gadis itu, sambil memberikan peta itu kepada albara.
Albara melihat peta itu. ia membaca isi peta itu, dan mendapatkan petunjuk mengenai peta itu.
"Ini adalah tulisan kuno dari kerjaan Acis. apa kau pernah membaca tulisan seperti ini?" tanya albara, sambil penasaran.
"Aku sedikit bisa membacanya, karena ayah mengajariku tentang tulisan kuno itu. tetapi, apa kau mengetahui keseluruhan yang tertulis di peta itu?" tanya gadis itu, sambil penasaran.
"baik, akan aku bacakan untukmu. disini tertulis, Pergi menuju danau, ambil batu itu, pergi menuju gerbang," ucap albara, sambil membaca isi peta itu.
"ha? pergi menuju danau? ambil batu itu? pergi menuju gerbang? apa maksudnya?" tanya gadis itu, sambil penasaran.
"Artinya, kita harus menemukan danau di daratan antcis, setelah menemukan danau itu. kita harus mengambil batu, mungkin, batu yang dimaksud adalah setengah dari bagian batu ini, aku yakin itu. dan yang paling tidak aku mengerti, kita harus menuju ke gerbang? apa maksudnya itu?" tanya albara, sambil penasaran.
Tiba-tiba. " perhatian untuk semua penumpang, diharapkan untuk segera naik ke kapal," ucap dari petugas pelabuhan itu.
Semua calon penumpang, berhamburan untuk naik ke dalam kapal itu. Albara langsung meminta gadis itu untuk naik ke kapal sebelum kapal itu berlayar.
"Hei, ayo kita naik ke kapal. nanti kita bisa bahas masalah ini setelah kita sampai di daratan antcis!" ucap albara, sambil merasa senang.
Tap ... tap ... tap ...
"tunggu dulu! " ucap gadis itu, sambil berteriak.
"ha? ada apa lagi?" tanya albara, sambill penasaran.
"A-apa kau menyetujui permintaanku ini? apa kau bersedia membantuku?" tanya gadis itu, sambil penasaran.
Dengan wajah yang sangat senang. albara berkata," Tentu saja, aku menerima permintaamu itu. aku sangat berterimakasih karena kau telah memperlihatkanku petunjuk yang sangat penting. aku mengangapmu sebagai rekanku mulai sekarang, apa kau mau menjadi rekan dalam perjalananku ini?" tanya albara, sambil penasaran.
Dengan senang. Gadis itu berkata," Tentu saja, terimakasih banyak," ucap gadis itu, sambil merasa senang.
"Bagus, ayo kita pergi sekarang! " ucap albara, sambil berlari menuju ke kapal.
"Baik!" ucap gadis itu, sambil berlari mengikuti albara.
Tap ... tap ... tap ...
Di atas gedung. terlihat seseorang yang mencuigakan memata-matai mereka. ia adalah seroang gadis berpakaian layaknya seorang mata-mata profesional.
Ia berkata, "jadi itu adalah penjelajah terkenal itu. baiklah, aku akan mengalahkanya!" ucap gadis itu, sambil terlihat senang.
...(Bersambung ... )...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments