Lea masih menggerutu ketika dirinya, Vita dan Nina telah kembali ke SB Agency.
"Belagu banget sumpah, itu cowok. Amit-amit jabang bayi tau nggak." Lea berujar seakan kemarahannya untuk Daniel tak akan pernah usai.
"Tau, kayak dia aja yang paling kaya sejagat. Dia nggak tau, kalau kita bakalan nikah sama cowok-cowok yang mungkin lebih tajir dari dia." ujar Vita.
"Gue nih ya, sisa 1 lagi cowok di dunia ini. Dan misalkan cowoknya itu adalah dia, gue ogah nikah sama dia. Mending gue jomblo sampe mampus." ujar Lea lagi.
"Bener, gue juga sama. Ngapain gue nikahin cowok sok model begitu." timpal Nina.
Lain Lea, lain pula dengan Clarissa. Gadis yang bertemu Daniel dengan cara yang ramah tersebut pun, kini entah mengapa jadi teringat akan suara dan cara bicara pria itu. Menurutnya Daniel menjadi 80% lebih sexy, ketika ia bicara dan menatap orang lain.
"Matanya itu loh, kak. Tajam-tajam gimana gitu."
Clarissa berujar pada kakaknya Clarita di telpon.
"Cie yang kesengsem sama Daniel."
Clarita tersenyum diseberang sana, begitu pula dengan Clarissa.
"Eh, Ris. Dia jomblo loh." ujar Clarita lagi.
"Serius, kak?" tanya Clarissa tak percaya.
"Serius, ditinggal nikah sama ceweknya."
"Ah masa iya, seganteng itu ditinggalin?"
"Serius, nggak bohong kakak."
"Belagu banget tuh cewek." ujar Clarissa kemudian.
"Parahnya lagi, si cewek itu. Ternyata nikah sama papa kandungnya si Daniel."
"Hah, ya ampun. Beneran itu, kak?" Clarissa amat sangat terkejut mendengar pernyataan itu.
"Beneran." Clarita lalu menceritakan semua hal yang ia ketahui tentang Daniel pada adiknya tersebut.
"Wah gila sih ceweknya, parah banget. Gue ya kak, kalau misalkan di posisi ceweknya itu. Udah tau dia bapak dari mantan gue, hari itu juga gue batalin pernikahannya."
"Nggak tau, pemikiran orang kan beda-beda. Udeh hamidun kali si ceweknya." ujar Clarita seraya tertawa. Mereka pun lanjut berbincang panjang lebar.
Malam itu, Lea tidur sambil membayangkan wajah Daniel yang menurutnya sangat menyebalkan. Entah mengapa wajah pria itu seakan menari-nari dalam ingatannya. Dari awal mereka bertemu bahkan hingga tadi, semuanya teringat jelas dalam ingatan Lea.
"Ih amit-amit, ngapain sih dia ada dalam ingatan gue." Lea membenamkan dirinya ke dalam bantal dan mencoba mengusir segala bayangan tentang pria itu.
Sementara Clarissa, ia justru berkhayal tengah di jamah oleh Daniel. Bahkan secara tanpa sadar, ia pun menyentuh dan memuaskan dirinya sendiri. Sambil membayangkan wajah dan tubuh pria itu.
***
Hari berganti, bulan berlalu. Lea dan yang lainnya di gembleng secara ketat oleh mami Sonia dan juga staf pengajar yang disediakan agency. Mereka belajar dasar-dasar memasak, cara membuat minuman yang enak, berbicara dalam bahasa Inggris dan bahasa lainnya yang mereka pilih sendiri.
Mereka juga pergi ke gym setiap hari dan diperhatikan jumlah kalori yang masuk ke tubuh mereka oleh team pengawas gizi. Mereka juga mendapat pelajaran mengenai table manner, public speaking dan lain sebagainya.
Hingga tanpa terasa tiga bulan telah berlalu. Memang ini waktu yang relatif singkat, namun setidaknya mereka sudah menguasai dasar-dasar dari apapun yang telah mereka pelajari.
"Ladies, seminggu lagi akan ada banyak sugar daddy yang datang kesini. Selama seminggu ini kalian dilarang berpergian jauh, atau menggunakan kendaraan bermotor. Karena dikhawatirkan kalian akan celaka atau mengalami luka. Dan itu bisa saja mengurangi nilai kalian di mata para sugar daddy."
Mami Sonia berujar pada Lea dan yang lainnya, ketika mereka semua akhirnya berkumpul di aula.
"Iya, mi." jawab mereka serentak.
"Kalian akan menjalani perawatan selama satu minggu ke depan, makanan kalian harap dijaga. Jangan sampai kalian banyak jerawat. Mengerti?"
"Mengerti, mi." jawab mereka lagi.
Lalu hari pun berlanjut, mereka semua menjalani perawatan sesuai yang dijanjikan mami Sonia. Tak ada waktu lagi bagi mereka untuk jalan-jalan di luar seperti hari-hari sebelumnya. Selama seminggu itu pula, mereka berharap-harap cemas. Seperti apa sugar daddy yang akan memilih mereka nantinya.
***
Seminggu kemudian, di kediaman Ellio. Pemuda itu tampak sedang berolahraga di gym pribadi miliknya. Bersama dengan Richard dan juga Daniel.
Ellio begitu antusias, karena besok ia akan mencari sugar baby pada sebuah agency. Dimana Richard menemukan sugar baby nya yang sekarang. Ia telah berjanji pada dirinya sendiri, untuk tidak jajan sembarangan lagi. Ia ingin hidup sehat dan mungkin membina rumah tangga nantinya.
"Dan, besok lo ikutan ya. Lo harus cari sugar baby juga di sana." ujar Richard pada Daniel, yang kini sudah selesai sesi angkat beban.
"Udalah, bro. Gue kayaknya emang udah final, cinta gue mentok di Grace. Inget kan, selama hampir tiga bulan ini. Lo sama Ellio udah jodohin gue sama banyak banget cewek. Mulai dari kakak-kakak kelas kita, cewek-cewek yang lo dapat dari aplikasi dating. Semuanya nggak ada yang jadi, nggak ada yang beres di mata gue." ujar Daniel.
Richard menghela nafas.
"Ya udah, kalau emang lo nggak mau. Tapi besok lo ikut aja, kita nemenin Ellio."
"Iya bro, ikut aja ya." ujar Ellio kemudian. Daniel pun mengangguk.
Esok hari nya di SB Agency, semua gadis telah dipersiapkan secantik mungkin. Mereka semua didandani oleh para makeup dan hair do profesional. Masing-masing dari mereka tampak mengenakan gaun cantik, yang harganya cukup tinggi.
Para sugar daddy telah menanamkan deposit nya pada SB Agency. Dan baik mami Sonia maupun pengurus lainnya, memberikan hak kepada para calon sugar baby ini. Termasuk memberikan mereka pakaian serta sepatu yang terbaik.
"Clarissa, kamu cantik banget sayang. Layaknya putri kerajaan ya, honey. Cucok deh."
Mami Sonia melayangkan pujian pada anak kesayangannya, yakni Clarissa. Gadis itupun tersenyum, ada kebanggaan bahkan kesombongan dibalik senyumannya itu. Karena selama tiga bulan ini, ia selalu lebih unggul dalam segala hal dibanding peserta lainnya.
Memang Clarissa memliki kecerdasan di atas rata-rata, serta memiliki tubuh yang tinggi semampai. Sangat cocok apabila memakai gaun, dengan model bak princess kerajaan. Ditambah wajahnya yang cantik dan manis. Menjadikan Clarissa kelihatan seperti gadis bangsawan yang anggun.
"Semua sudah siap ya?" tanya mami Sonia.
"Tunggu, mi. Lea belum." ujar Vita.
"Mana Lea?"
"Saya, mi."
Tiba-tiba Lea muncul dari dalam ruang ganti baju. Seketika semua mata pun tertuju pada gadis itu.
"Le, Lea." ujar mami Sonia tak percaya. Wanita setengah siluman laba-laba itu terkejut, pasalnya Lea terlihat begitu cantik.
Ia memang tak terlalu tinggi, namun kelebihan Lea ada pada dada dan juga bagian belakangnya yang besar. Ditambah ia sering olahraga selama tiga bulan ini. Hingga ketika ia memakai dress bodycon, sontak ia menjadi pemenang dari semua body yang akan ditampilkan malam ini.
Lea hanya mengenakan dress bodycon yang sebatas paha, ditambah ada belahan sedikit di sana. Model atasnya adalah tali sejari dengan belahan dada rendah. Body nya persis seperti Kylie Jenner malam itu. Selama ini ia selalu tertutup dress berlengan atau jaket, apabila tengah berpakaian. Hingga orang pun tak mengetahui kecantikan yang tersembunyi dibalik bajunya.
"Cantik dan sexy banget kamu sayang."
Mami Sonia seolah terhipnotis oleh penampilan Lea, sedang yang lainnya kini memperhatikan gadis itu. Dari tempatnya berdiri, Clarissa menatap Lea dengan penuh rasa tidak suka. Pasalnya baru kali ini ada gadis lain selain dirinya, yang dipuji cantik oleh mami Sonia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 577 Episodes
Comments
putri
Spiderman 😂😂
2022-10-04
0
Sri indrawati
🤣🤣🤣
2022-09-19
0
Eloize Rahmawati
siluman laba laba😁😁😁
2022-08-23
0