Episode. 3

Happy Reading

.

Aryana bangun dari tidurnya, ia merasa badannya lebih enak, nyeri di dadanya juga sudah berkurang. Aryana melihat jam dinding di kamarnya menunjukkan pukul tiga sore, bersamaan itu terdengar suara adzan ashar. Aryana beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi lalu mengambil wudhu untuk melaksanakan shalat ashar. Setelah melaksanakan shalat ashar Aryana menuju meja belajarnya ada tiga mata pelajaran yang memberikan PR, ia harus mencicilnya dari sore. Selagi ia mengerjakan PR terdengar pintu kamarnya di ketuk.

Tok tok

"Dek, kamu di dalam?"panggil Afwi dari luar kamar.

"Ya, Kak, sebentar," sahut Yasmin dari dalam.

Ceklek

Aryana membuka pintu dan tampaklah kakaknya Afwi sedang berdiri di depan pintu sambil tersenyum. Senyum manis dan menenangkan yang mirip sang ayah.

"Kamu sedang apa, Dek?" tanya Afwi.

"Sedang mencicil mengerjakan pr Kak," jawab Aryana.

"Boleh aku masuk?" tanya Afwi.

"Boleh, masuklah, biasanya juga langsung nylonong aja," jawab Yasmin.

Afwi hanya nyengir mendengar omongan sang adik, ia langsung masuk ke kamar Aryana dan duduk di tepi ranjang Aryana.

"Ada apa Kak Afwi mencari ku?" tanya Aryana.

"Nggak apa-apa, hanya ingin melihat keadaanmu," jawab Afwi.

"Memang aku kenapa?" tanya Aryana.

"Tadi siang kamu terlihat tak bersemangat dan lebih pendiam, ada apa?" tanya Afwi lembut.

"Aku tadi cuma kecapean dan lagi malas ngomong aja," jawab Aryana berbohong.

"Na, jangan lupakan kita lahir kembar, jadi apa yang kamu rasakan aku dan kak Afwa pasti juga ikut merasakannya," ucap Afwi.

Aryana yang mendengar perkataan Afwi merasa bersalah telah membohongi saudara kembarnya, memang sedari kecil mereka bertiga memiliki ikatan batin yang kuat, namun yang paling perhatian dengannya adalah saudara kembarnya Afwi.

"Maaf," hanya kata itu yang keluar dari mulut Aryana.

"Sekarang katakan dengan jujur, sebenarnya apa yang terjadi padamu hari ini, kalau sampai kak Afwa juga merasakannya berarti ada sesuatu yang terjadi padamu?" tanya Afwi.

Aryana lalu berjalan dan duduk di tepi ranjang bersebelahan dengan Afwi, Aryana menggenggam tangan Afwi seolah mencari kekuatan di sana.

"Aku akan jujur tapi kak Afwi harus janji jangan katakan hal ini pada ayah dan bunda," ucap Aryana.

"Oke aku janji," ucap Afwi meyakinkan Aryana.

"Sebenarnya tadi siang aku tiba-tiba merasakan nyeri di dadaku, aku sedih dengan keadaanku yang seperti ini," ucap Aryana berkaca-kaca.

"Ya Allah, Dek, kenapa kamu nggak bilang kalau kamu sakit?" ucap Afwi kaget dan khawatir.

"Maaf, aku hanya tak ingin kalian mengkhawatirkan aku, sejak kecil aku sudah menyusahkan ayah dan bunda," ucap Aryana sendu.

"Hei, dengarkan kakak, tak ada yang menganggapmu menyusahkan, kamu adalah berlian kami yang paling indah, kamu adalah gadis cantik kesayangan kami, kamu sangat berharga untuk kami, ayah, bunda, kak Afwa, Azka dan aku sangat menyayangi kamu. Kakak mohon jangan karena perasaanmu ke Ghavin yang bertepuk sebelah tangan itu kamu jadi banyak pikiran dan nggak punya semangat hidup. Kamu wanita sholehah seperti bunda, jadi aku yakin suatu saat akan ada laki-laki yang mencintaimu dengan tulus, yang akan menerima kelebihan dan kekuranganmu dengan ikhlas tetapi laki-laki itu bukanlah Ghavin," ucap Afwi sambil menakup kedua tangannya ke wajah sang adik.

"Apa aku akan kuat, Kak?" tanya Aryana sendu.

"Kuat, kakak yakin kamu akan kuat, kakak minta lupakan Ghavin, kalau dia jodohmu sejauh apapun kalian terpisah pasti akan bersatu tetapi jika ia bukan jodohmu maka se erat apapun hubungan kalian pasti akan berpisah. Hati tau kemana ia akan pulang, lagi pula kamu masih muda jalan masih panjang, lebih baik pikirkan masa depanmu, belajar yang benar biar kamu bisa masuk fakultas kedokteran yang kamu impikan, ingat pesan bunda, Allah selalu tau apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Allah memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan, Kakak harap kamu paham," ucap Afwi.

Mendengar apa yang di ucapkan Afwa, hati Aryana merasa teduh, sang kakak yang berwajah datar tetapi tetap tampan begitu sangat menyayanginya. Jika orang lain yang mendengar apa yang Afwi ucapkan barusan pasti mereka akan pingsan.

"Kakak," ucap Aryana lalu memeluk Afwi erat, ia terisak meluapkan semua rasa sesak di dadanya.

Wangi maskulin milik sang kakak membuatnya tenang, pelukan Afwi hampir sama dengan pelukan hangat dan wangi lembut sang ayah. Afwi membelai lembut kepala Aryana penuh sayang, ingin rasanya ia menghajar manusia bernama Ghavin Herlambang itu dengan semua jurus karate yang ia miliki. Meski Ghavin tak bersalah dalam hal ini tapi ia geram dengan muka songgong Ghavin yang sok kecakepan itu. Situasi lah yang membuat adiknya begini, dalam hati ia berharap bukan Ghavin jodoh sang adik tercintanya.

Aryana mengurai pelukkannya sembari mengusap air matanya. Afwi membantu mengusap air mata sang adik dengan lembut.

"Sudah menanggisnya, nanti cantiknya hilang, dan kalau sampai bunda tanya bagaimana, hayo?" goda Afwi sambil masih menenangkan Aryana.

Memang Aryana akan lebih terbuka dan jujur dengan kakak-kakaknya karena selain dekat dua kakak laki-lakinya tak akan bisa ia bohongi. Afwa meskipun sudah dua tahun ini jauh masih tetap bisa merasakan jika terjadi sesuatu hal yang tak mengenakan menimpa Aryana.

"Ini sudah sore sebaiknya kamu mandi biar segar, kakak mau cuci motor dulu," ucap Afwi, lalu mencium kening sang adik kemudian ia beranjak meninggalkan kamar Aryana.

Setelah Afwi meninggalkan kamarnya, Aryana memikirkan apa yang barusan dikatakan sang kakak. Ia tak boleh mengorbankan perasaan keluargannya hanya karena persaan cintanya pada sosok Ghavin yang tak pernah memandangnya sama sekali, apala ulangan semester kenaikan kelas sudah di depan mata. Aryana tidak mau mengecewakan ayah bundanya yang telah mengorbankan segalanya untuknya. Meski Aryana tau bahwa ayahnya bukan hanya seorang tentara tetapi pemilik DW group, dia tak lulus SMA pun ia masih bisa hidup enak namun ia ingin meniti masa depannya sendiri tanpa embel-embel Dewantara group.

Tiba-tiba ponsel Aryana berbunyi, tertera disana panggilan vc dari om Fahmi, meski sedikit heran karena tumben om Fahmi nya menelpon, Aryana mengeser tombol hijau di ponselnya.

Aryana

"Hallo Om Assalamulaikum."

Om Fahmi

"Waalaikumsalam Sayang."

Terlihat di layar ponsel Aryana wajah pria seumuran ayah Yudha tetapi masih tetap imut dan ganteng dengan jas putih yang dipakainya.

Aryana

"Ada hal apa om menelponku?"

Om Fahmi

"Nggak apa-apa om hanya tiba-tiba teringat gadis cantik om."

Aryana

"Ih Om Fahmi gitu deh, jangan bilang aku gadis cantik nanti kalau pacar Om dengar aku bisa dilabrak."

Om Fahmi

"Om nggak punca pacar jadi tak usah takut dilabrak. By the way dadamu masih sering sakit?"

Aryana

"Sedikit Om, tapi nggak apa-apa, aku masih minum obat yang Om kasih."

Om Fahmi

"Sakitnya biasa atau sakit banget?"

Aryana

"Jujur Om kemarin sakit banget tapi aku tahan biar nggak ketahuan bunda, aku nggak mau bunda khawatir, tapi akhirnya ketahuan sama kak Afwi, kita kan lahir kembar dari kecil perasaan kami sensitif dan tertaut satu sama lain."

Om Fahmi

"Terus sekarang bagaimana rasanya dadamu?"

Aryana

"Sudah nggak apa-apa tapi kadang-kadang nyeri sedikit."

Om Fahmi

"Aryana Sayang, kamu jangan kecapean!, jangan banyak pikiran!, Om yakin kamu memikirkan sesuatu yang berat jadi perasaanmu jadi tertekan akhirnya memicu rasa sakit di dadamu. Ayo jujur sama om, kamu mikirin apa hemm?"

Aryana

"Ana nggak mikirin apa-apa kok cuma kecapean tugas sekolah."

Om Fahmi

"Baiklah, Om percaya sama kamu, tapi ingat jangan banyak pikiran, jika kamu punya masalah Om siap mendengarkan dan siap membantumu."

Aryana

"Terima kasih atas perhatian Om Fahmi, siapapun yang akan mendampingi Om nanti adalah wanita yang paling bahagia karena Om orang yang sangat baik, perhatian, penuh kasih sayang dan dermawan."

Om Fahmi

"Kamu bisa aja Sayang, sudah dulu ya Om mau kerja lagi, ingat pesan Om dan jaga diri baik-baik!, Assalamualaikum."

Aryana

"Waalaikumsalam."

Selesai menelpon Aryana merebahkan tubuhnya di tempat tidur, matanya memandang langit-langit kamarnya. Satu lagi orang begitu menyayanginya padahal ia orang lain, tak ada hubungan keluarga ataupun kerabat. Om Fahminya yang memantau kesehatan jantungnya sejak bayi. Di layar hp nya tadi entah kenapa Om Fahminya tampak masih muda dan tampan meski umurnya hampir sama dengan ayahnya. Wajah Om Fahmi nya masih seperti anak kuliahan, namun yang membuat Aryana heran kenapa sampai sekarang Om Fahmi belum menikah padahal dilihat dari segi apapun Om Fahmi sudah sangat layak untuk menikah, dengan semua apa yang om Fahmi miliki ia bisa dapatkan wanita manapun yang ia mau.

"Kenapa om Fahmi sampai sekarang belum menikah ya?, padahal dia tampan, baik, tajir atau jangan-jangan..., ah nggak mungkin, aku yakin om Fahmi laki-laki normal, ya Allah mikir apa sih aku ini," batin Aryana.

Selagi Aryana sibuk dengan pikirannya memikirkan Fahmi, di negara singa dokter Fahmi duduk di kursi ruang prakteknya yang masih kosong karena ia belum memulai praktek. Ia juga memikirkan Aryana, gadis cantiknya yang menjadi separuh jiwanya yang membuat ia melajang sampai sekarang.

"Aku tahu kamu bohong Aryana sayang, karena kamu tak pernah lepas dari pengawasanku," gumam dokter Fahmi dalam hati.

___________________________________________

Please Like, Vote and Coment

Thank You

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Her Man

Her Man

apa ya dokter fahmi,,jatuh cinta sma aryana.

2023-03-22

0

Een Mely Santi

Een Mely Santi

aq msh ingat kata2 om Fahmi waktu Yasmin lhrn bahwa iya lh kelak yg akan jd jodoh y aryana

2022-11-28

0

Lina Susilo

Lina Susilo

semangat aryana kamu pasti bisa 💪💪💪

2022-11-03

0

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 Episode. 2
3 Episode. 3
4 Episode. 4
5 Episode. 5
6 Episode. 6
7 Episode. 7
8 Episode. 8
9 Episode. 9
10 Episode. 10
11 Episode. 11
12 Episode. 12
13 Episode. 13
14 Episode. 14
15 Episode. 15
16 Episode.16
17 Episode. 17
18 Episode. 18
19 Episode. 19
20 Episode.20
21 Episode. 21
22 Episode. 22
23 Episode. 23
24 Episode. 24
25 Episode. 25
26 Episode. 26
27 Episode. 27
28 Episode. 28
29 Episode. 29
30 Episode. 30
31 Episode. 31
32 Episode. 32
33 Episode. 33
34 Episode. 34
35 Episode. 35
36 Episode. 36
37 Episode. 37
38 Episode. 38
39 Episode. 39
40 Episode. 40
41 Episode. 41
42 Episode. 42
43 Episose. 43
44 Episode. 44
45 Episode. 45
46 Episode. 46.
47 Episode. 45
48 Episode. 47
49 Episode. 48
50 Episode. 49
51 Episode. 50
52 Episode. 51
53 Episode. 52
54 Episode. 53
55 Episode. 54
56 Episode. 55
57 Episode. 56
58 Episode. 57
59 Episode. 58
60 Episode. 59
61 Episode. 60
62 Episode. 61
63 Episode. 62
64 Episode. 63
65 Episode. 64
66 Episode. 65
67 Episode. 66
68 Episode. 67
69 Episode. 68
70 Episode. 69
71 Episode. 70
72 Episode. 71
73 Episode 72
74 Episode. 73
75 Episode. 74
76 Episode. 75
77 Episode.76
78 Episode. 77
79 Episode. 78
80 Episode. 79
81 Episode. 80
82 Episode. 81
83 Episode. 82
84 Episode. 83
85 Episode. 84
86 Episode. 85
87 Episode. 86
88 Episode. 87
89 Episode. 88
90 Episode. 89
91 Episode. 90
92 Episode. 91
93 Episode. 92
94 Episode. 93
95 Episode. 94
96 Episode. 95
97 Episode. 96
98 Episode. 97
99 Episode. 98
100 Episode. 99
101 Episode. 100
102 Episode. 101
103 Episode. 102
104 Episode. 103
105 Episode. 104
106 Episode. 105
107 Episode. 106
108 Episode. 107
109 Episode. 108
110 Episode. 109
111 Episode. 110
112 Episode.111
113 Episode. 112
114 Episode. 113
115 Episode. 114
116 Episode. 115
117 Episode.116
118 Episode 117
119 Episode.118
120 Episode. 119
121 Episode. 120
122 Episode. 121
123 Episode.122
124 Episode. 123
125 Epidode.124
126 Episode. 125
127 Episode. 126
128 Episode.127
129 Episode. 128
130 Episode. 129
131 Episode. 130
132 Episode. 131
133 Episode. 132
134 Episode.133
135 Episode. 134
136 Episode. 135
137 Episode.136
138 Episode. 137
139 Episode. 138
140 Episode. 139
141 Episode. 140
142 Episode. 141
143 Episode. 142
144 Episode. 143
145 Episode. 144
146 Episode. 145
147 Episode. 146
148 Episode. 147
149 Episode. 148
150 Episode. 149
151 Episode.150
152 Episode. 151
153 Episode. 152
154 Episode. 153
155 Episode. 154
156 Episode. 155
157 Episode. 156
158 Episode. 157
159 Episode. 158
160 Episode. 159
161 Episode. 160
162 Episode. 161
163 Episode. 162
164 Episode. 163
165 Episode. 164
166 Episode. 165
167 Episode. 166
168 Episode. 167
169 Episode. 168
170 Episode. 169
171 Episode. 170
172 Episode. 171
173 Episode. 172
174 Episode. 173
175 Episode. 174
176 Episode. 175
177 Episode. 176
178 Episode. 177
179 Episode.178
180 Episode. 179. Pernikahan Afwa
181 Episode. 180. Surga Dunia
182 Episode. 181. Makan Di Restoran
183 Episide 182. Bulan Madu
184 Episode. 183. Ingin Membantu
185 Episode 184. Resepsi Pernikahan Afwi
186 Episode. 185. Paviliun
187 Episode. 186. Surga Dunia Afwi dan Nayla
188 Episode. 187. Persiapan ke Bandung
189 Episode.188. Villa
190 Episode. 188. Puncak Ciumbuleuit
191 Episode. 189. Persiapan Ngunduh Mantu
192 Episode. 190. Resepsi Ngunduh Mantu
193 Episode. 191. Bertemu
194 Eoisode.192. Kecurigaan Afwi
195 Episode. 193. Pulang ke Singapura
196 Episode. 194. Rumah Bandung
197 Episode. 195. Makan di Luar
198 Episode. 196. Bertemu Fabian
199 Episode. 197. Mengunjungi Pak RT
200 Episode. 198. Lelah Pikiran
201 Episode. 199. Manja
202 Episode. 200. Menjelang Keberangkatan Satgas
203 Episode. 201. Periksa Kandungan
204 Episode. 202. Pingin Lumpia
205 Episode. 203. Feeling Yasmin
206 Episode. 204. Kedatangan Mertua
207 Episode. 205. Keberangkatan Satgas
208 Episode. 206. Bik Nani
209 Episode. 207. Harapan Nayla
210 Episode.208. Nayla Sakit
211 Episode 209. Perasaan Nayla
212 Episode. 210. Makan Malam
213 Episode. 211. Kecelakaan
214 Episode. 212. Memulai Misi
215 Episode 213. Penyesalan Niko
216 Episode. 214. Hasil Tes DNA
217 Episode. 215. Pertanyaan Alesya
218 Episode. 216. Ziarah
219 Episode. 217. Kenyataan Tentang Pamela
220 Episode. 218. Tawaran Niko
221 Episode. 219. Undangan Makan Malam
222 Episode. 220. Feeling Aryana
223 Episode. 221. Dukungan Mertua
224 Episode. 223. Kedatangan Afwi dan Nayla
225 Episode. 224. Kunjungan ke Panti
226 Episode 225. Kepulangan Afwa
227 Episode. 226. Melepas Rindu
228 Episode 227. Tujuh Bulanan
229 Episode 228. Belajar di Restauran
230 Episode. 229. Kelahiran
231 Episode. 230. Indahnya Kebersamaan (END)
232 S2. Kepergian Malaikat Tak Bersayap
233 S2. Nasehat Yasmin
234 S2. Kegiatan Sosial
235 S2. Curhatan Nayla
236 S2. Perasaan Afwi
237 S2. Jumat Berkah
238 S2. Kabar Mengejutkan
239 S2. Ngidam
240 S2. Santai Berdua
241 S2.
242 S2. Pindah Tugas
243 S2.
244 S2. Melahirkan
245 S2.
246 S2. Nasehat Yudha
247 S2.
248 S2
249 S2.
250 S2. Spesial Azka 1
251 S2. Spesial Azka 2
252 S2
253 S2. Pertemuan Kedua
254 S2. Presentasi
255 S2 Nela bertemu Bram
Episodes

Updated 255 Episodes

1
1. Prolog
2
Episode. 2
3
Episode. 3
4
Episode. 4
5
Episode. 5
6
Episode. 6
7
Episode. 7
8
Episode. 8
9
Episode. 9
10
Episode. 10
11
Episode. 11
12
Episode. 12
13
Episode. 13
14
Episode. 14
15
Episode. 15
16
Episode.16
17
Episode. 17
18
Episode. 18
19
Episode. 19
20
Episode.20
21
Episode. 21
22
Episode. 22
23
Episode. 23
24
Episode. 24
25
Episode. 25
26
Episode. 26
27
Episode. 27
28
Episode. 28
29
Episode. 29
30
Episode. 30
31
Episode. 31
32
Episode. 32
33
Episode. 33
34
Episode. 34
35
Episode. 35
36
Episode. 36
37
Episode. 37
38
Episode. 38
39
Episode. 39
40
Episode. 40
41
Episode. 41
42
Episode. 42
43
Episose. 43
44
Episode. 44
45
Episode. 45
46
Episode. 46.
47
Episode. 45
48
Episode. 47
49
Episode. 48
50
Episode. 49
51
Episode. 50
52
Episode. 51
53
Episode. 52
54
Episode. 53
55
Episode. 54
56
Episode. 55
57
Episode. 56
58
Episode. 57
59
Episode. 58
60
Episode. 59
61
Episode. 60
62
Episode. 61
63
Episode. 62
64
Episode. 63
65
Episode. 64
66
Episode. 65
67
Episode. 66
68
Episode. 67
69
Episode. 68
70
Episode. 69
71
Episode. 70
72
Episode. 71
73
Episode 72
74
Episode. 73
75
Episode. 74
76
Episode. 75
77
Episode.76
78
Episode. 77
79
Episode. 78
80
Episode. 79
81
Episode. 80
82
Episode. 81
83
Episode. 82
84
Episode. 83
85
Episode. 84
86
Episode. 85
87
Episode. 86
88
Episode. 87
89
Episode. 88
90
Episode. 89
91
Episode. 90
92
Episode. 91
93
Episode. 92
94
Episode. 93
95
Episode. 94
96
Episode. 95
97
Episode. 96
98
Episode. 97
99
Episode. 98
100
Episode. 99
101
Episode. 100
102
Episode. 101
103
Episode. 102
104
Episode. 103
105
Episode. 104
106
Episode. 105
107
Episode. 106
108
Episode. 107
109
Episode. 108
110
Episode. 109
111
Episode. 110
112
Episode.111
113
Episode. 112
114
Episode. 113
115
Episode. 114
116
Episode. 115
117
Episode.116
118
Episode 117
119
Episode.118
120
Episode. 119
121
Episode. 120
122
Episode. 121
123
Episode.122
124
Episode. 123
125
Epidode.124
126
Episode. 125
127
Episode. 126
128
Episode.127
129
Episode. 128
130
Episode. 129
131
Episode. 130
132
Episode. 131
133
Episode. 132
134
Episode.133
135
Episode. 134
136
Episode. 135
137
Episode.136
138
Episode. 137
139
Episode. 138
140
Episode. 139
141
Episode. 140
142
Episode. 141
143
Episode. 142
144
Episode. 143
145
Episode. 144
146
Episode. 145
147
Episode. 146
148
Episode. 147
149
Episode. 148
150
Episode. 149
151
Episode.150
152
Episode. 151
153
Episode. 152
154
Episode. 153
155
Episode. 154
156
Episode. 155
157
Episode. 156
158
Episode. 157
159
Episode. 158
160
Episode. 159
161
Episode. 160
162
Episode. 161
163
Episode. 162
164
Episode. 163
165
Episode. 164
166
Episode. 165
167
Episode. 166
168
Episode. 167
169
Episode. 168
170
Episode. 169
171
Episode. 170
172
Episode. 171
173
Episode. 172
174
Episode. 173
175
Episode. 174
176
Episode. 175
177
Episode. 176
178
Episode. 177
179
Episode.178
180
Episode. 179. Pernikahan Afwa
181
Episode. 180. Surga Dunia
182
Episode. 181. Makan Di Restoran
183
Episide 182. Bulan Madu
184
Episode. 183. Ingin Membantu
185
Episode 184. Resepsi Pernikahan Afwi
186
Episode. 185. Paviliun
187
Episode. 186. Surga Dunia Afwi dan Nayla
188
Episode. 187. Persiapan ke Bandung
189
Episode.188. Villa
190
Episode. 188. Puncak Ciumbuleuit
191
Episode. 189. Persiapan Ngunduh Mantu
192
Episode. 190. Resepsi Ngunduh Mantu
193
Episode. 191. Bertemu
194
Eoisode.192. Kecurigaan Afwi
195
Episode. 193. Pulang ke Singapura
196
Episode. 194. Rumah Bandung
197
Episode. 195. Makan di Luar
198
Episode. 196. Bertemu Fabian
199
Episode. 197. Mengunjungi Pak RT
200
Episode. 198. Lelah Pikiran
201
Episode. 199. Manja
202
Episode. 200. Menjelang Keberangkatan Satgas
203
Episode. 201. Periksa Kandungan
204
Episode. 202. Pingin Lumpia
205
Episode. 203. Feeling Yasmin
206
Episode. 204. Kedatangan Mertua
207
Episode. 205. Keberangkatan Satgas
208
Episode. 206. Bik Nani
209
Episode. 207. Harapan Nayla
210
Episode.208. Nayla Sakit
211
Episode 209. Perasaan Nayla
212
Episode. 210. Makan Malam
213
Episode. 211. Kecelakaan
214
Episode. 212. Memulai Misi
215
Episode 213. Penyesalan Niko
216
Episode. 214. Hasil Tes DNA
217
Episode. 215. Pertanyaan Alesya
218
Episode. 216. Ziarah
219
Episode. 217. Kenyataan Tentang Pamela
220
Episode. 218. Tawaran Niko
221
Episode. 219. Undangan Makan Malam
222
Episode. 220. Feeling Aryana
223
Episode. 221. Dukungan Mertua
224
Episode. 223. Kedatangan Afwi dan Nayla
225
Episode. 224. Kunjungan ke Panti
226
Episode 225. Kepulangan Afwa
227
Episode. 226. Melepas Rindu
228
Episode 227. Tujuh Bulanan
229
Episode 228. Belajar di Restauran
230
Episode. 229. Kelahiran
231
Episode. 230. Indahnya Kebersamaan (END)
232
S2. Kepergian Malaikat Tak Bersayap
233
S2. Nasehat Yasmin
234
S2. Kegiatan Sosial
235
S2. Curhatan Nayla
236
S2. Perasaan Afwi
237
S2. Jumat Berkah
238
S2. Kabar Mengejutkan
239
S2. Ngidam
240
S2. Santai Berdua
241
S2.
242
S2. Pindah Tugas
243
S2.
244
S2. Melahirkan
245
S2.
246
S2. Nasehat Yudha
247
S2.
248
S2
249
S2.
250
S2. Spesial Azka 1
251
S2. Spesial Azka 2
252
S2
253
S2. Pertemuan Kedua
254
S2. Presentasi
255
S2 Nela bertemu Bram

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!