Tidak kunjung mendapat jawaban dari Sezha, ayah sedikit menggedur pintu keras.
Tok...tokkkk......
"Sezha ! buka pintunya. Ayah mau masuk, kamu gak apa-apa kan ?! Sezha !"
Karena pintu kamar Sezha dalam keadaan terkunci, walaupun ayah sudah menggedur namun pintu tidak terbuka.
Perasaan ayah semakin tidak enak, ia memutuskan untuk mendobrak pintu kamar secara paksa.
"Sebaiknya aku dobrak saja, aku takut jika terjadi apa-apa dengan Sezha." Gumam ayah sambil mengambil ancang-ancang.
Brukkk...brukkk..brukkk (ayah mendobrak pintu kamar)."
Sebanyak 3 kali ayah mendobrak dan akhirnya pintu kamar Sezha terbuka.
Betapa terkejutnya ayah Sezha, begitu berhasil masuk mendapati Sezha tergantung tak jauh dari ranjangnya.
"Sezhaaaaaaa!!! Ya Allah." Ayah berteriak sembari berlari kearah Sezha yang sudah tergantung dengan seutas tali.
Dengan sigap dan penuh kepanikan ayah Sezha secepatnya melepaskan tali yang menggantung leher Sezha.
Begitu terlepas ayah memeriksa denyut nadi Sezha .
Karena belum terlalu lama Sezha tergantung, denyut nadi Sezha masih ada, hanya saja Sezha tidak sadarkan diri.
Ayah memangku Sezha dan dengan pelan menepuk-nepuk pipi berharap agar Sezha segera sadar.
"Sezha, bangun. Kenapa kamu berfikiran pendek begini ? maafin ayah karena ayah, kamu menanggung beban ini seorang diri. Sadar Sezha."
Ayah sedih dan merasa jika apa yang menimpa Sezha adalah kesalahannya.
Sezha yang pingsan mulai membuka matanya perlahan. Ia mendengar samar-samar suara ayahnya.
"A-yah." Sezha suara lirih.
Ayah yang tadinya sedih, berubah bahagia karena Sezha sudah sadarkan diri.
"Iya nak ni ayah, kamu gak apa-apa? "
Ayah bertanya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Sezha masih hidup yah ?" Tanya Sezha sembari memperhatikan kelangit-langit.
"Masih, kamu masih hidup nak. Kenapa pikiran kamu pendek sekali ? kamu harus kuat, jangan anggap ini sebagai musibah buat kamu, jika kamu ada masalah kan bisa cerita ke ayah."
"Hiks..hiks ..ayah, Sezha malu yah, Sezha hancur yah, gak ada gunanya Sezha hidup yah, Sezha capek hidup di dunia ini yah, capek hiks hiks." Sezha kembali menangis sesenggukan.
"Berhenti bicara seperti itu, masihh ada ayah kan. Udah sekarang kamu yang tenang, mau ayah ambilkan minum ?"
"Gak usah yah, Sezha mau tidur aja. Kepala Sezha pusing ."
"Yaudah, ayok ayah bantu."
Ayah memapah Sezha yang masih lemas.
Ayah membaringkan Sezha di ranjang.
"Kamu perlu sesuatu ? biar ayah ambilkan, kamu istirahat saja. Mumpung ayah hari ini libur kerja."
"Gak yah, makasih. Nanti Sezha kalo mau apa-apa pasti ambil sendiri kok yah."
"Ya sudah kalo gitu, ayah keluar dulu ya. Janji sama ayah, jangan pernah sekalipun berfikir mengakhiri hidup, hidup kamu berharga, apalagi sekarang kamu tidak sendiri, melainkan ada anak yang harus kamu jaga di dalam perut kamu saat ini. Jadilah anak perempuan ayah yang kuat. Tidak usah ambil pusing tentang bagaimana nanti kedepannya, ayah yakin setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Allah Maha Pengampun, jadi jangan merasa diri kamu paling berdosa di dunia ini."
Ayah memberikan pencerahan agar Sezha tabah dan kuat menjalani hidupnya.
"Iya yah, Sezha janji sama ayah. Gak akan lakuin hal b*doh kayak tadi. Hoammmmm yah Sezha ngantuk ni."
"Ya sudah kalo gitu, ayah keluar ya. Tidur yang nyenyak." Ayah tersenyum kemudian melangkahkan keluar kamar Sezha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
Gebreillha Pitono
seorng ayah akan sellu ada d saat anak2nya susa dan senng
2022-02-19
2
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
untung masih selamat,, beruntung km sezha ayah yang selamatin..
2021-12-31
0
Rhina sri
untung ayah keburu nyelamatin sezha.. km harus kuat dan tabah, jangan pernah melakukan bunuh diri lg😲
semangat thor up nya tambah lg
2021-08-24
4