Sezha yang nampak sedang memikirkan sesuatu, tersadar tatkala Bu bidan mengajaknya berbicara.
"Sezha, kamu sudah selesai makannya? biar kita bisa berikan kamu suntikan penguatnya sekarang soalnya saya juga ada jadwal pemberian imunisasi pada balita, ya kira-kira 15 menit lagi jadi waktu saya singkat." ujar Bu bidan.
Sezha mengangguk.
"Iya Bu, hm suntiknya dibagian mana Bu?"
Tanya Sezha belum tau.
"Di bokong, kamu tengkurap ya. Jangan tegang relax aja. Suntikannya gak sakit kok.''
Setelah Sezha membalik tubuhnya, Bu bidan pun menyuntikkan obat penguat kandungan.
"Sudah, kamu boleh berbalik."
Suntikan sudah selesai.
"Oh ya ini ada beberapa pil vitamin , kamu minum teratur ya, dan lalu ini pil pereda rasa mual. Ingat masing-masing di minum 3x1 hari. Baiklah kalo gitu, saya rasa kamu juga lebih baik, saya permisi kembali ke puskesmas dulu ya. Jaga kesehatan dan satu hal lagi hindari stres karena itu akan sangat mempengaruhi tumbuh kembang janin kamu. Saya ada motto buat kamu 'JIKA IBU SEHAT PASTI JANIN SEHAT ' diingat selalu ya motto dari saya."
Bu bidan menyemangati Sezha.
" Iya Bu, saya akan menjaga kandungan saya sebaik mungkin. Sekali lagi terimakasih banyak Bu."
Sezha mengucap terima kasih.
"Iya sama-sama, sudah menjadi kewajiban saya." Balas Bu bidan.
Seusai selesai dengan Sezha, Bu bidan pun tak lupa berpamitan kepada ibu Sezha. Ya ibu Sezha hanya duduk berdiam diri sambil memandangi pemandangan dari bilik jendela tanpa mau mendengarkan tentang pemeriksaan kehamilan Sezha.
"Bu, saya permisi kembali ke puskesmas."
Bu bidan menghampiri dan menepuk bahu ibu Sezha pelan.
Ibu Sezha tersentak.
"Eh ya Bu bidan, terimakasih banyak. Hati-hati di jalan."
Kali ini Bu Sezha tidak mengantarkan Bu bidan hingga kedepan, ya ia ada urusan yang belum selesai dengan Sezha.
Dirasa Bu bidan sudah pergi, ibu Sezha melangkahkan kakinya mendekati Sezha yang masih duduk di ranjangnya.
Wajah ibunya berubah seketika dari sebelumnya.
Sezha semakin bertanya-tanya dengan sikap ibunya.
"Bu, ibu kenapa liatin Sezha seperti itu?"
Tanya Sezha dengan rasa sedikit takut.
Ibunya duduk di sisi ranjang Sezha, dengan suara terdengar gemetar dan berat sembari menunduk. Ibunya membuka suara.
"Kamu sudah sehat, kamu juga sudah makan, tugas ibu sudah selesai sampai disini. Sekarang kamu boleh kemasin pakaian kamu dan pergilah dari rumah ini."
Seusai mengatakan hal yang diluar dugaan ibunya pun beranjak dari ranjang Sezha.
Bagai disambar petir disiang bolong, perkataan ibunya yang hanya beberapa penggal saja tapi mampu meluluh lantakkan perasaan Sezha yang seketika runtuh seruntuhnya, ia tidak menyangka jika ibunya tega mengusirnya keluar dari rumah sementara kondisinya saat ini sedang sangat membutuhkan dukungan dan semangat tapi ini malah sebaliknya ibunya bersikap 180° berbeda dari yang ia harapkan.
"Bu, ibu ngusir Sezha? (Sezha tertegun lemas memandangi punggung ibunya ).
Tapi Sezha kan lagi~ (Sezha memilih tidak melanjutkan ucapannya).
Sezha mau kemana Bu? apalagi Sezha masih sangat lemah, ibu gak kasian sama Sezha hiks hiks, tolong Bu maafin Sezha, Sezha tau Sezha salah, Sezha berdosa, Sezha udah ngecewain ibu dan juga ayah tapi jangan hukum Sezha seperti ini, beri Sezha kesempatan untuk menebus kesalahan Sezha ini Bu hiks hiks."
Sezha berurai air mata sambil terisak Sezha memohon pada ibunya agar ibunya tidak benar-benar mengusirnya pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
NA_SaRi
Yak, diusir, bokapnya kmn?
2022-05-30
1
Fitria Adha Adayani
kapok
2022-05-05
0
Gebreillha Pitono
sezha knp km nggak jujur aja am ibum
2022-02-19
0