Singkat cerita, sudah 2 bulan lamanya Deon sama sekali tidak memberikan kabar.
Deon seperti menghilang tanpa meninggalkan jejak. Sezha mencoba menelpon percuma nomor ponsel Deon benar-benar tidak dapat dihubungi lagi sedangkan Sezha mencari ke perusahaan juga Deon tidak ada.
Keadaan Sezha saat ini sangat frustasi, ia tidak tau nasib masa depannya jikalau seperti ini. Deon yang dahulu berjanji akan mau bertanggung jawab namun nyatanya berbohong, Deon membohongi Sezha.
Keterpurukan Sezha semakin berat, ibunya mendiamkan dirinya tanpa mau sedikitpun mengajaknya berbicara bahkan melihat ke arah Sezha saja ibunya dengan cepat membuang pandangannya. Adik Sezha juga dilarang oleh ibunya untuk mendekati Sezha. Hanya ayah yang masih peduli dengan Sezha .
Bukan cuma itu, masalah disekolah juga semakin menambah rasa frustasinya. Dia bingung jika kandungannya semakin lama pasti akan tumbuh besar, mustahil kalo Sezha dengan kondisi perut membesar sesuai usia janin yang ia kandung dapat bersekolah seperti biasanya.
Di dalam kamar, Sezha benar-benar dilanda stres. Ia harus memikul beban ini sendirian tanpa ada sesosok teman yang dapat ia ajak bercerita, Sezha lebih memilih memendamnya ya Sezha memiliki seorang teman dekat tapi Sezha tidak pernah sekalipun menceritakan kondisinya saat ini.
Padahal sudah sering kali Nova menanyakan tentang apa masalah yang sedang di rasakan oleh Sezha namun Sezha tetap bungkam.
Sezha merasa kalo ini adalah aib, jadi Sezha lebih memilih untuk diam.
"Huhuhu....kenapa garis hidupku jadi seperti ini ya Allah ? aku hanya melakukan satu kesalahan tapi mengapa Kau menghukum ku sekejam ini. Semua orang menjauhi ku, bahkan ibuku sendiri ji*ik melihat ku huhuuu. Kalo begini aku gak kuat ya Allah, gak kuat ha...aaaa...., lebih baik aku ma*i..bersama dengan anak ini, untuk apa aku hidup dan anak ini lahir, gak kan ada yang peduli padaku, aku perempuan kotor ha....aaaaa.. (Sezha menangis sesenggukan sambil memukuli perutnya sendiri)."
Sezha merasa dunianya hancur dan ia berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya.
Ayah yang memang tidak lagi bekerja, ingin masuk ke kamar Sezha. Ayahnya sangat khawatir dengan kondisi putri sulungnya. Berkali-kali ayahnya sering bertengkar oleh ibunya hanya gara-gara ayahnya sering mengingatkan untuk tidak menyisihkan Sezha dirumah ini, namun watak ibu Sezha begitu keras kepala. Ibunya bersikeras tidak mau menganggap Sezha lagi ada dirumah ini.
Ayahnya hanya bisa menghela nafas melihat sikap ibunya seperti itu.
Usai bertengkar pasti ayah akan tidur diluar kamar, karena ayah tidak mau jika masih dalam perasaan amarah berada dalam satu ruangan nanti pastinya akan semakin runyam jadi ayah selalu mengalah.
Ayah mengetuk pintu kamar Sezha pelan.
Tok ....tok ..."Sezha...ayah boleh masuk?" panggil ayah.
Sezha mendengar suara ayahnya memanggil. Sezha tidak berniat membuka pintunya sama sekali bahkan untuk menjawab panggilan ayahnya, Sezha tidak berniat.
Sezha terus menangis di atas ranjangnya, dan terbesit diisi kepalanya kalo ia benar-benar ingin pergi dari dunia ini selamanya.
"Hiks, ayah maafin Sezha. Sezha gak bisa jadi anak yang baik buat ayah. Sezha cuma jadi beban untuk ayah. Sezha akan pergi selamanya dari rumah ini dan juga dunia ini yah. Sekali lagi Sezha minta maaf." Sezha terus meratapi dirinya yang malang dan juga ia merasa sangat bersalah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
Deana
1 kesalahan yang menghancurkan banyak orang.
Udah tahu tu laki ada istri dan anaknya eh malah mau jadi selingkuhan. Secara ngak langsung bukan 1 kesalahan lagi itu. Nih tambah lagi pikiran pendek. But ini novel segala hal bisa terjadi tergantung mood penulis. semoga nih jadi pelajaran juga mikir konsekuensinya sebelum berbuat dan bisa kuat jalaninnya.
2023-12-18
3
Herta Siahaan
ibu sezha seharusnya mikir doonkkkk. sezha diantara masa pubertas. jd masa bimbingan penuh. nah apakah ibu sudah didik dgn benar. main vonis anak
2022-08-08
0
Gebreillha Pitono
apa dengn km bunuh diri bisa membaik semua
2022-02-19
0