Ibunya menghentikan langkah sejenak, kemudian memberi jawaban dari pertanyaan Sezha padanya.
Tanpa menoleh kearah Sezha, ibunya berkata.
"Jangan bilang, ibu adalah ibu yang tak punya hati. Ini semua karena kamu sendiri yang menciptakan. Ibu rasa tidak ada lagi yang perlu dijelaskan, segera kemasin pakaian kamu dan pergilah. Jangan pernah kamu kembali, sebelum kamu bisa membawa pria itu kesini untuk mempertanggung jawabkan perbuatan kotor kalian."
Sebenarnya ada rasa sesak menyelimuti dadanya, anak perempuan yang ia besarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang ternyata dapat menghancurkan seluruh asa dan harapan yang selama ini ia cita-citakan untuk Sezha.
Ya Sezha adalah sulung dari 2 bersaudara, ia memiliki seorang adik laki-laki yang masih duduk di kelas 2 SMP.
Sezha yang tak lama lagi akan menamatkan sekolahnya dan dapat membantu membiayai sang adik nantinya tapi semua harapan itu sirna tatkala Sezha telah berbadan dua, dia tidak mungkin melanjutkan sekolahnya lagi.
Bukan tanpa alasan, kedua orangtuanya berharap pada Sezha karena ayah mereka bekerja sebagai buruh bangunan dan gaji yang diterima sang ayah tidaklah terlalu besar. Maka dari itu mereka menggantungkan harapan kepada Sezha.
Melihat ibunya tak bergeming dengan keputusannya, Sezha beranjak dari ranjangnya dan berjalan pelan sambil menjaga keseimbangan tubuhnya agar tidak roboh. Sezha bersimpuh di bawah kaki ibunya, memohon belas kasihan dari sang ibu.
"Bu, beri Sezha kesempatan Bu. Maafin Sezha huwaa...huwaa...aaaa."
Sezha menangis sejadi-jadinya dan terus memeluk erat kedua kaki ibunya.
Namun ibunya sama sekali tidak merubah keputusan yang telah ia ucapkan.
"Lepaskan kaki ibu, tidak ada gunanya kamu menangis. Keputusan ibu tidak akan berubah. Cepat pergilah dari sini, dari rumah ini."
Ibunya berkata dengan suara bergetar dan lidah ibunya terasa sangat peluh, pandangan ibunya lurus kedepan tanpa mau melihat wajah Sezha.
Sezha tidak mau menuruti permintaan ibunya untuk melepaskan pelukannya pada kedua kaki ibunya.
"Gak Bu, Sezha gak mau lepasin kaki ibu. Sezha mohon Bu, kasiani Sezha, Sezha janji akan membawa laki-laki yang membuat Sezha hami kesini Bu, dia pasti mau bertanggung jawab, ibu harus percaya sama Sezha, tapi jangan usir Sezha Bu hiks, Sezha gak tau harus kemana, bisa aja diluar banyak orang jahat Bu, maafin Sezha Bu, maafin Sezha, aaaaa ......aaaaa ....Sezha memang anak gak tau diri, Sezha anak gak berguna, Sezha anak b*doh..b*doh.."
Sambil berurai air mata, Sezha tak henti-hentinya merutuki dirinya sendiri.
Sungguh pemandangan yang sangat menyayat hati, walaupun Sezha begitu menyesali perbuatannya tapi ibunya seperti menutup telinga dan pintu hatinya untuk memaafkan Sezha.
"Berhenti memohon, lepaskan kaki ibu sekarang Sezha. Ibu masih banyak pekerjaan rumah. Pergilah sebelum adik kamu kembali dari sekolah, ibu gak mau sampai dia mengetahui hal ini."
Usaha Sezha sia-sia ibunya sama sekali tidak luluh dan tetap dengan keputusannya.
Dengan sangat lemas, Sezha pun melepaskan dekapannya dari kedua kaki ibunya.
Setelah Sezha melepaskan dekapan kedua tangannya dari kaki ibunya, ibunya pun melangkah pergi meninggalkan kamar Sezha.
Sezha belum mengubah posisinya, dia masih terduduk lemah dilantai.
"Ibu, baiklah Sezha akan pergi. Terima kasih atas semua kasih sayang yang udah ibu berikan pada Sezha. Sezha janji akan membawa Deon kesini, Bu ."
Sezha mengahapus air matanya dan mulai berdiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
NA_SaRi
Nah, mabur dah
2022-05-30
1
Afrida Afrida
menyesal belakangan
2022-03-06
0
Gebreillha Pitono
semoga lakinya mau bertanggung jawab
2022-02-19
0