Walaupun mendapat desakan dari ibunya, Sezha tetap tidak mau memberitahu dengan siapa ia melakukan perbuatan dosa itu.
"Sezha jujur Bu, Sezha tidak melakukan hal itu Bu, percaya sama Sezha hiks."
Sezha bersikukuh merahasiakan nama Deon dari ibunya.
Ntah kekuatan muncul darimana Sezha yang tadinya sangat lemas, tiba-tiba memiliki sedikit tenaga untuk menjawab semua yang ditanyakan oleh ibunya.
Ibunya sudah habis kesabaran karena Sezha bersikeras menyembunyikan identitas laki-laki yang sudah menghamilinya dan tetap tidak mau mengakui perbuatan dosa yang ia lakukan.
"Baiklah, jika itu pilihan kamu, ibu tidak akan bertanya dan mendesak kamu lagi. Cepat habiskan lah sarapanmu, ibu sudah membuatkan bubur untukmu."
Ibunya berkata dengan bibir bergetar menahan rasa sesak dan kesedihan yang memenuhi dadanya saat ini.
Sezha merasa sedikit heran, ibunya yang tadi begitu marah tapi berubah menjadi luluh dan berhenti mendesaknya.
"Terima kasih Bu."
Sezha mengambil semangkuk bubur dan memakan bubur itu secara perlahan.
Dari arah luar, ada yang mengetuk pintu.
Tok ..tok..."Assalamualaikum."
Ibu mendengar suara ketukan pintu.
"Waalaikum salam. Kamu makan yang banyak, agar kamu memiliki tenaga yang cukup. Ibu mau membuka pintunya dulu, itu pasti Bu bidan datang membawakan obat untuk kamu."
"Iya Bu ."
Ibunya melangkahkan kakinya keluar kamar untuk membuka pintu agar Bu bidan dapat masuk.
Seusai ibunya keluar, Sezha merasa jika sikap ibunya sedikit aneh.
Dia masih bingung dengan maksud ibunya berkata seperti tadi.
"Kenapa ibu bilang aku harus makan banyak ? terus biar aku punya tenaga yang cukup, hm maksud dari perkataan ibu ini apa ya?"
Gumam Sezha sambil berfikir dan mencerna ucapan dari ibunya.
Disela Sezha masih sibuk mencari jawaban atas pertanyaannya sendiri, ibunya dan Bu bidan sudah masuk ke kamarnya.
"Selamat pagi Sezha."
Bu bidan menyapa ramah Sezha yang sedang menikmati semangkuk bubur.
"Pagi, Bu." Balas Sezha dengan senyuman.
"Saya ganggu tidak ya, soalnya saya lihat kamu lahap sekali sarapannya ? pasti enak banget ya buburnya ?"
Tanya Bu bidan bercanda.
"Ya gitu deh, masakan ibu emang gak ada duanya."
Jawab Sezha tersipu malu.
"Yaudah kamu selesaikan saja dulu sarapanny, setelah itu saya akan memberikan suntikan penguat, agar kandungan kamu kuat tidak lemah."
"Uhuk ...uhuk..."
Sezha tersedak saat Bu bidan berbicara begitu.
Sezha mengambil segelas air minum yang juga sudah disediakan oleh ibunya tadi.
"Ya ampun, pelan-pelan donk makannya. Tenang kok, saya sudah sarapan jadi bubur kamu tidak akan saya minta."
Bu bidan menggoda Sezha dengan candaan ringan.
"Saya hanya kaget, apa saya benar hamil Bu?"
Tanya Sezha dengan wajah gugup.
"Iya, kamu sedang hamil dan usia kehamilan kamu baru memasuki 1 Minggu, jadi masih sangat rentan. Apalagi usia kamu masih terlalu muda, makanya itu diperlukan suntikan penguat agar rahim kamu kuat.''
Bu bidan menjelaskan, ya Bu bidan sengaja tidak mau menanyakan prihal Sezha kenapa ia bisa hamil sedangkan Sezha masih sekolah, Bu bidan bersikap profesional.
Seusai Bu bidan menyampaikan hal itu, Sezha menghentikan kegiatan makannya.
Bagaimana mungkin aku hamil ? aku hanya melakukannya sekali, kenapa bisa ?
Ya Tuhan ternyata ibu tidak mengada-ada, astaga sekolah ku, masa depanku, sirna seketika karena kebodohan ku, arggghhh dasar bodoh..bodoh ..
Gak ..aku gak mau jika membesarkan bayi ini seorang diri, mas Deon harus bertanggung jawab, ini adalah anaknya. Pokonya dia harus menikahi ku , harus . Peduli se*an sama istri dan anak-anaknya, aku juga berhak atas mas Deon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
maomao
kn km hmil sezha😑
2022-09-06
1
dina firara
memiliki tenaga yg cukup buat keluar dari rumah ya bu 😂
2022-08-05
0
Cahaya Hayati
anak boodoh di bagi uang lelaki pasti tidak Maula rugi pasti dia mau imbalannya,😃😃😃
2022-08-03
0