''Siska, ya ampun sudah selesai cutinya?'' sapa Krisna saat melihat asistennya itu tiba. Siska sendiri adalah asistennya Krisna. Sudah pasti Krisna butuh asisten untuk meringankan pekerjaannya. Tentu saja atas ijin Bos mereka.
''Iya dong, Kris. Gimana Pak Bos?''
''Gimana apanya? ya masih sama lah. Sumpah aku benar-benar kerepotan mengurus semuanya sendiri. Lagian liburan lama amat.''
''Maklum saja, Kris. Aku kan cuma mengikuti suami aja. Mumpung anak-anak juga libur sekolahnya.''
''Aku pikir, kamu tidak akan kembali, Sis.''
''Kalaupun aku mau resign, aku pasti kasih kabar lah. Pekerjaan beres kan?''
''Beres semua tapi semalam ada yang aneh.''
''Aneh kenapa?''
''Semalam kan aku, nemenin bos ke acara pernikahan. Si bos minta jemput, okelah aku jemput. Bos yang biasanya cuek, pakai tanya segala urusan pribadi aku. Aku udah punya pacara belum, pokonya urusan pribadi lah. Terus pas dasi aku miring, masa iya si bos mau benerin dasi aku, Sis.''
''Serius Kris? apa jangan-jangan bos kelamaan menduda ya jadinya belok? apalagi kan kamu sama si bos udah lama kerja.'' Kata Siska yang menerka-nerka.
''Kenapa pikiranku juga seperti itu ya, sis? sumpah aku jadi geli,'' kata Krisna.
''Krisna, ke ruang meeting!" suara Kevin mengagetkan mereka. Seketika Krisna dan Siska gelagapan.
''Selamat pagi, Pak!" sapa Siska.
''Sudah kembali, Siska? aku pikir kamu sudah mengundurkan diri,'' singkat Kevin sembari menutup kembali ruangan keduanya dan berlalu menuju ruang meeting. Siska tidak bisa berkutik saat mendengar ucapan bosnya. Siska mengatur nafasnya kembali.
''Duh kira-kira Tuan Kevin dengar apa nggak ya, Kris?''
''Semoga saja tidak. Lebih baik kita ke ruang meeting sekarang.''
''Oke!"
-
Di sekolah, seperti biasa, Marvel selalu menyendiri. Ia sedang duduk di taman sembari menggambar. Keira yang berjalan melintasi taman, menghentikan langkahnya. Dari belakang Keira mengintip apa yang sedang Marvel gambar.
''Papa, Marvel dan Mama,'' ucap Keira yang membuat Marvel terkejut.
''Hei, Tante.''
''Kamu bagus sekali menggambarnya,'' puji Keira.
''Benarkah?''
''Iya, bagus sekali.''
''Tapi papa tidak pernah memujinya apalagi melihatnya.''
''Memangnya kenapa?''
''Papa selalu saja sibuk. Berkali-kali aku menggambar seperti ini tapi papa hanya mengabaikannya dan menyimpannya di laci.''
''Siapa tahu papa melihatnya diam-diam. Iya kan?''
''Oh ya, bibir tante kenapa?''
''Oh ini? cuma jatuh saja. Itu karena tante kurang hati-hati. Kalau boleh tahu, siapa nama mama kamu?''
''Namanya Mama Kania, tante. Mama yang sangat cantik dan baik, yang begitu di cintai oleh papa dan juga olehku,'' ucap Marvel yang membuat Keira tersentuh.
''Kamu saja tampan, pasti Mamanya juga sangat cantik.''
''Tante, sebentar lagi aku ulang tahun. Apa aku boleh meminta hadiah pada tante?''
''Kapan kamu ulang tahun? apapun yang kamu mau, pasti tante turuti.''
''Ulang tahun ku kurang 10 hari lagi. Tante janji akan menuruti permintaanku?'' kata Marvel sambil menyodorkan jari kelingkingnya pada Keira.
''Iya janji. Sebutkanlah!" kata Keira yang membalas menautkan kelingkingnya dengan Marvel.
''Apa tante mau jadi mama sekaligus istri untuk papa ku?''
Seketika, ucapan Marvel membuat Keira tersentak kaget. Ia tidak percaya kalau Marvel mempunyai permintaan seperti itu.
''Marvel, itu bukan permintaan main-main? hal seperti itu tidak bisa di permainkan, Marvel?'' kata Keira tergagap.
''Kenapa tidak bisa, tante? kenapa tante bisa berpura-pura menjadi pacara orang lain tapi tidak dengan ku?''
''Marvel, maksud kamu apa?''
''Aku mendengar pembicaraan tante kalau tante membuka jasa pacar sewaan kan? aku tahu semuanya. Apakah aku tidak boleh menyewa tante untuk menjadi mama ku atau istri untuk papa?'' kata Marvel dengan suara meninggi.
''Marvel, itu berbeda sayang. Oke, tante memang membuka jasa pacar sewaan tapi itu hanya sebentar. Bahkan tidak sampai satu hari. Disana pun ada perjanjian hitam di atas putih dan tante juga sudah menutup website juga akun itu. Tante sudah berhenti! Kalau untuk menjadi istri atau mama kamu, itu artinya tante dan papa kamu harus menikah. Dan hal seperti itu tidak bisa menggunakan jasa sewaan, Marvel.''
''Kalau begitu, tante menikahlah dengan papa!"
''Marvel, pernikahan itu tidak bisa di buat permainan. Lagi pula, papa kamu sangat mencintai mama kamu jadi tidak mungkin kita ini menikah. Tidak ada cinta di antara kami.''
''Tante bohong! cinta itu bisa terjadi kalau kalian mencoba dekat. Apa karena papa ku seorang duda? dan klien tante itu pria muda dan single? iya kan?'' ucap Marvel dengan suara meninggi.
''Marvel, kamu belum mengerti hal seperti ini.'' Bujuk Keira sambil mengusap kepala Marvel. Marvel pun marah dan meninggalkan Keira begitu saja. Bahkan ia menjatuhkan buku gambarnya begitu saja. Keira menghela nafas panjang, merasa bingung bagaimana menghadapi keinginan Marvel.
...****************...
''Tok tok tok tok!" suara seseorang mengetuk pintu ruangan Kevin.
''Masuk!" sahut Kevin dari dalam.
''Wih, sibuk amat bro!" suara Miko sama sekali tidak membuat Kevin memalingkan pandangannya dari layar laptopnya.
''Hmmm sudah pulang? bagaimana proses bayi tabung kalian?'' tanya Kevin tanpa menatap sepupunya itu.
''Berdoa ajalah, semoga kali ini berhasil. Tiga tahun sudah kita menunggu. Mama yang selalu cerewet sampai membuat Gina tertekan. Apa ini karma gue ya, Kev?''
''Pikir saja sendiri,'' singkat Kevin.
''Padahal sejak menikah dengan Gina, gue udah beneran taubat jadi playboy. Apa ini akibat gue sering mainin cewek ya?''
''Mungkin!" singkat Kevin.
''Sumpah, ngobrol sama elo nggak asyik banget. Elo sendiri gimana? kasian Marvel. Dia butuh Mama. Buka hati elo, Kev.'' Cerocos Miko. Sikap Kevin dan Miko memang sangat berbeda jauh. Miko cenderung aktif, humble, cerewet dan apa adanya. Usia keduanya hanya selisih tiga tahun saja. Berbeda dengan Kevin yang cenderung pendiam namun hanya Kania yang mampu meluluhkan hatinya.
''Gue kerja, Mik. Elo lihat kan? pekerjaan gue banyak,'' kata Kevin yang tetap dengan suara merendah.
''Atau gue banti cari jodoh? atau mau kencan sebentar? coba aja lagi, siapa tahu cocok. Nih gue rekomendasikan situs cari pacarsewaan.com. Gue dapat dari temen gue, katanya buat hiburan. Tapi kan gue udah taubat. Ya kalau elo nggak niat nikah lagi, elo bisa sewa jasa mereka buat temenin elo ke pesta atau kemana gitu. Daripada sendirian melulu. Truk aja gandengan masa elo nggak?'' cerocos Miko panjang lebar sambil menunjukkan layar ponselnya pada Kevin. Namun justru tatapan tajam yang Miko dapatkan dari Kevin.
''Sorry-sorry, kalau udah kayak gini. Tandanya gue mesti kaburr!!!!" Miko benar-benar pergi meninggalkan ruangan Kevin. Kevin hanya bisa menggelengkan kepalanya karena sepupunya tidak pernah berubah. Terus saja memintanya untuk mencari pacar. Kevin tiba-tiba teringat Keira. Teringat dengan kondisi Keira.
''Sebenarnya apa sih pekerjaan dia? dua kali kita bertemu di dalam lift dan dia dalam keadaan yang sama. Kalaupun dia ayam kampus, kenapa dia sampai memukul pria itu? Oh, apa mungkin dia sengaja melakukan itu untuk memeras pria yang di kencaninya? dia mengancam dan meminta uang yang banyak? Ah, sudah pasti tebakan ku benar. Secara dia masih muda, mahasiswa lagi. Tentu saja dia menebar pesona dengan para pria hidung belang itu. Tapi anehnya, kenapa dia bisa menjadi guru di sekolah putraku? sungguh tidak masuk akal. Untuk apa juga aku memikirkannya, iya kan?'' Kata Kevin yang berbicara pada dirinya sendiri.
Bersambung.... Yukkk jangan lupa tinggalkan jejak ya. Like, komen dan vote yang banyak. Terima kasih 🙏❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 316 Episodes
Comments
Mimi Sanah
singkat padat nylekit 😀😀
2025-02-16
0
susi 2020
😍😍
2023-06-20
0
susi 2020
😍😍🥰
2023-06-20
0