Setelah mendengar cerita Bu Yumi, kini Keira mengerti apa yang menyebabkan Galang melakukan hal seperti itu. Namun yang membuat Keira bingung, kemana uang-uang itu Galang gunakan. Sementara kehidupannya sangat terpenuhi. Keira pun sudah merekam pembicaraanya dengan Bu Yumi. Ini semua ia gunakan sebagai bukti untuk membantu Marvel.
''Bu Yumi, saya yakin suatu saat nanti Galang akan menjadi orang yang sukses dan dia akan menunjukkan pada dunia bahwa dia memiliki seorang ibu yang sangat hebat dan luar biasa pada dunia. Hari itu pasti akan tiba, Bu Yumi.''
''Iya Bu Keira, terima kasih sekali anda telah mendengar cerita saya. Saya sekarang lega. Beban yang saya simpan sendiri, akhirnya bisa saya bagi dan saya lepaskan.''
''Sama-sama, Bu. Saya hari ini juga bersyukur sekali bisa bertemu dengan anda, seorang ibu yang hebat dan luar biasa.''
''Oh ya, saya boleh menemui dan bicara pada Galang? ada tugas Galang yang ketinggalan.'' Mendengar itu, Galang buru-buru lari menuju kamarnya. Supaya tidak ketahuan kalau sedari tadi Galang mendengar semua obrolan mereka.
''Boleh, Bu Keira. Saya panggilkan dulu ya. Tapi maaf setelah ini harus saya tinggal karena tuan muda Leon akan pulang malam ini. Jadi saya harus menyiapkan makan malam besar. Tapi jangan lupa teh nya di minum.''
''Iya. Tidak apa-apa Bu Yumi.''
Bu Yumi kemudian berlalu sambil menyeka air matanya. Keira menghela nafas, setelah mendengar cerita dari Bu Yumi. Keira tidak menyangka bahwa Galang sebenarnya anak yang malang. Tak lama kemudian, Galang pun datang.
''Bu Keira memanggil saya?''
''Iya Galang. Duduklah disini.'' Kata Keira sambil menepuk sisi bangku yang kosong.
''Sekarang ibu tahu kalau aku bukan anak orang kaya dan ternyata hanya seorang pembantu.''
''Iya. Memangnya kenapa? apa ada yang salah dengan pekerjaan pembantu, Galang? itu pekerjaan halal kok.''
''Iya saya tahu. Tapi mereka itu sombong dan suka menghina orang lain karena merasa orang kaya. Mereka menginjak harga diri orang miskin dengan kekuasaan mereka.''
''Tapi balas dendam itu tidak baik, Galang.'' Kata Keira mengingatkan.
''Aku tidak balas dendam, Bu.'' Kata Galang yang mencoba mengelak. Sambil tersenyum, Keira mengeluarkan ponselnya dan menjukkan rekaman vidio pada Galang.
''Coba kamu lihat ini, Galang.'' Kata Keira. Di dalam vidio itu terlihat Galang meminta uang kepada siapapun yang masuk ke dalam toilet dengan nada mengancam dan menggunakan nama besar Tuan Handoko. Setelah melihat bukti itu, Galang tidak bisa berkelit lagi. Ia menunduk lalu terdiam.
''Galang, bukankah kehidupan kamu sudah sangat tercukupi di rumah ini? mengapa kamu melakukannya? dan kamu kemanakan uang yang kamu minta dari mereka?''
''Bu Keira, maafkan aku. Tolong jangan beritahukan vidio ini pada ibuku ataupun Tuan Handoko. Aku tidak ingin mereka kecewa dan marah padaku,'' kata Galang sambil menangis.
''Aku kesal saja dengan mereka yang merasa paling hebat dan paling berkuasa. Aku melakukan ini juga beberapa bulan ini saja. Karena aku sempat mendengar mereka membicarakan ku di belakang. Mereka tidak percaya kalau aku anak dari Tuan Handoko bahkan mereka mengejekku anak pungut. Aku mengerjai mereka yang selalu jahat pada ku. Aku bahkan masih menyimpan uang mereka dengan rapi. Itulah awal aku dendam kepada mereka yang mengejekku. Aku ingin menunjukkan kepada mereka kalau aku punya kuasa.''
''Lalu bagaimana kamu bisa menyerang Marvel? kamu juga kan yang memulainya?''
''Iya, Bu. Di depan kepala sekolah aku berbohong dan menuduh Marvel yang memulainya. Aku tidak suka saja dengan sikapnya yang angkuh dan tidak mau berinteraksi dengan sekelilingnya. Bahkan cara dia memandang orang lain seperti mengejek. Dan hanya Marvel saja, adik kelas yang berani melawan dan membalas pukulan ku. Sampai akhirnya kami ketahuan dan aku terpaksa berbohong karena aku tidak ingin Ibu dan Tuan Handoko tahu. Karena sebelumnya tidak pernah ketahuan dan tidak pernah terjadi perkelahian seperti ini.'' Galang pun mengakui semua kenakalannya pada Keira.
''Baiklah kalau begitu ibu akan menunjukkan vidio ini kepada orang tua kamu ya?'' pancing Keira. Ia ingin tahu bagaimana reaksi Galang.
''Jangan, Bu! jangan katakan pada Ibu ataupun tuan Handoko. Mereka pasti akan sangat sedih dan kecewa. Apalagi Tuan Handoko yang begitu menyayangiku bahkan memberiku fasilitas seperti putranya sendiri. Aku tidak ingin Tuan Handoko kecewa, Bu. Aku mohon jangan lakukan itu. Aku akan melakukan apa saja untuk menebus kesalahanku asalkan Bu Keira tidak menunjukkan vidio itu.'' Kata Galang dengan tetesan air mata penyesalannya.
''Galang, Ibu kamu dan keluarga Tuan Handoko sangat tulus menyayangi dan mencintai kamu. Lalu untuk apa kamu marah dan mendengarkan ucapan mereka? mereka bisa saja iri dengan kehidupan kamu yang beruntung itu. Mulai sekarang ada ucapan seburuk apapun jangan pernah kamu dengar. Yang penting adalah keluarga kamu begitu tulus mencintai kamu. Untuk apa kamu berusaha keras menunjukkan siapa diri kamu pada mereka yang tidak suka padamu? karena itu tidak ada gunanya. Lebih baik kamu ajari mereka bagaimana cara menghargai seseorang. Kita dimata Tuhan itu semua sama, Galang. Yang membedakan kita di hadapan Tuhan hanyalah iman dan ketaqwaan kita. Harta itu titipan, Galang. Tuhan bisa mengambilnya kapan saja, ingat itu! Jadilah Galang yang baik, yang pintar, yang peduli terhadap sesama dan selalu menjadi kebanggan keluarga. Kamu mengerti kan?'' Keira memberikan nasihat pada Galang dengan sangat lembut untuk menyentuh relung hati terdalam Galang.
''Bu Keira, aku sudah tahu apa yang akan aku lakukan. Aku akan mengembalikan uang mereka dan meminta maaf pada mereka. Aku juga kan meminta maaf pada kepala sekolah atas tuduhan palsuku dan juga pada Marvel. Tapi Bu Keira mau membantuku kan?''
''Tentu saja, Galang. Bu Keira akan membantu kamu dan menemani kamu untuk meminta maaf pada mereka semua.''
''Terima kasih, Bu Keira. Maafkan aku juga ya, Bu.''
''Ibu sudah memaafkannya, Galang.'' Keira lalu memberikan pelukan pada Galang dan Galang menyambutnya dengan senang hati.
...****************...
Hari ini adalah hari yang melelahkan untuk Keira. Setelah dari rumah Galang, Keira pun segera pulang.
''Kei, sudah pulang? kok sore sekali?'' tanya Pak Ammar saat melihat Keira sudah duduk di ruang tamu sambil menyandarkan kepalanya pada sofa.
''Maaf ya, Yah. Kei sampai lupa tidak salam. Kei lelah sekali, Yah. Ayah sudah makan siang kan tadi?''
''Sudah. Tadi Cindy ke rumah membawakan Ayah makanan.''
''Maaf ya, Yah. Kei sampai lupa tidak mengurus Ayah.''
''Tidak apa-apa, Kei. Kamu pasti sangat sibuk di sekolah ya? sampai pulang petang seperti ini? apa ada masalah?''
''Ya begitulah, Yah. Masalah salah paham anak-anak. Setelah ini Kei akan pergi lagi, Yah.''
''Pergi kemana Kei? katanya lelah. Seharusnya kamu kan istirahat.''
''Aku harus menyelesaikan masalah ini secepatnya, Yah. Ini tentang keadilan. Oke, Yah. Kei mau mandi dulu.'' Keira kemudian bangkit dari tempat duduknya dan memberikan kecupan di pipi Ayahnya.
''Dasar anak itu! selalu suka mencampuri urusan orang sejak dulu,'' gumam Pak Ammar dengan senyum lebarnya.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 316 Episodes
Comments
Salma Dary
semangkin seru cerita ... next kak
2022-12-26
0
Regina L Tandaju
Mantap Penulis Menghadirkan Phsikkolog yang Baik.
Alur yg Baik
2022-03-16
0
Nila
👍👍👍💪💪💪👌❤️❤️
2022-02-17
0